Anda di halaman 1dari 17

RHD (Rheumatic Heart Dissease )

BY

Dr.Lembah Andriani, S.Kep, Ners, MMRS


RHEUMATIC HEART DISSEASE (RHD) PADA ANAK

RHD / penyakit jantung rheumatic adalah kelainan jantung yang diakibatkan dari demam
rheumatic.
Manifestasi klinisnya diakibatkan oleh streptokokus grup A(SGA) beta hemolitikus pada
tonsilo gastritis dengan masa laten 1-3 minggu.
Demam rheumatic merupakan kelainan jantung yang biasanya bukan kelainan bawaan,
tetapi yang didapat.
Manifestasi Klinis
 Artritis
 Merupakan gejala major yang sering ditemukan pada
DR akut.
 Biasa menyerang sendi – sendi besar ( lutut,
pergelangan kaki, paha, lengan, panggul, siku,
bahu )
 Muncul secara tiba – tiba dengan rasa nyeri yang
meningkat 12 – 24 jam yang diikuti dengna reaksi
radang. Nyeri akan hilang secara perlahan.
KARDITIS

Karditis
 Merupakan manifestasi klinis yang penting dengan insidensi 40 – 50 %.
 berlanjut dengan gejala yang lebih berat : gagal jantung.
 Kadang-kadang bersifat asimptomatik dan terdeteksi saat adanya nyeri sendi.
 Chorea
 Dapat merupakan manifestasi klinis sendiri atau
bersamaan dengan karditis.
 Lebih sering dikenai pada perempuan pada umur 8 –
12 tahun
 Muncul selama 3 – 4 bulan.
 Nodul subkutanius
 Besarnya kira – kira 0,5 – 2 cm, bundar, terbatas,
dan tidak nyeri tekan.
 Jarang menjadi keluhan utama oleh pasien DR.
 Eritema marginatum
 Ditemukan kira – kira 5% dari pasien DR, dan
berlangsung berminggu – minggu dan berbulan.
 Tidak nyeri dan tidak gatal.
Pemeriksaan Fisik
 Peningkatan Impuls Didaerah Apeks pada
infusiensi mitral berat
 Bunyi jantung 1 normal / melemah
 Bunyi jantung II dapat terdengar terpecah lebar
 Bunyi jantung III sering dijumpai
 Murmur didaerah apeks menjalar kearah aksial
kiri
Pemeriksaan Laboratorium
 Untuk menentukan ada atau pernah adanya infeksi kuman SGA
ini dapat dideteksi :
 Dengan hapusan tenggorok pada saat akut.
 Antibodi streptokokus lebih menjelaskan adanya infeksi
streptokokus dengan adanya kenaikan titer ASTO dan anti DNA-se.
 Antibodi dapat terdeteksi pada minggu ke-2 sampai minggu ke-3
setelah fase akut DR.
 Titer ASTO positif bila besarnya 210 todd pada orang dewasa dan
320 todd pada anak-anak.
 Titer DNA-se 120 todd pada orang dewasa dan 240 todd pada anak
– anak.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 EGC
 FOTOTHORAKS
 ECHOCARDIOGRAFI
 DOPLER
Diagnosa
kriteria jones
Gejala Major Gejala Minor
Poliartritis Klinis : suhu tinggi
Karditis Sakit sendi (atralgia)
Chorea Riwayat pernah menderita DR/PJR
Nodul Subkutaneus
Eritema Marginatum Lab : “reaksi fase akut”
 Bila terdapat adanya infeksi streptokokus
sebelumnya maka diagnosa PJR didasarkan atas
adanya
 Dua gejala mayor, atau
 Satu gejala mayor dengan dua gejala minor.
Terapi
 Untuk pasien <20 tahun, mendapat suntikan benzatin
penisilin G 1,2 juta unit tiap minggu sampai umur 25 tahun
 Pasien >20 tahun, mendapatkan suntikan benzatin penisilin
G ( long acting ) selama 5 tahun.
 Bila terjadi kekambuhan maka mendapatkan kembali
suntikan benzatin penisilin G dengan dosis 1,2 juta unit
tiap 4 minggu selama 5 tahun berikutnya.
 Untuk program pencegahann primer dipergunakan obat
penisilin V 2 juta unit / hari selama 10 hari atau eritromisin
40 mg/kgBB/hari selama 10 hari.
Sambungan therapi
 Pembatasan aktivitas tergantungnderajat penyakit
 Operasi Repair atau replacement
Pencegahan Sekunder
 “Irvington House” 1954 diketahui bahwa dengan
parenteral penisilin G lah yang paling baik
diantara tiga obat pencegahan yang dicobakan
( sulfadiazin, oral penisilin G, dan benzatin
penisilin G setiap bulan.
 AHA 1988 : semua pasien pasien yang sembuh
dari DR akut diberikan suatu pencegahan sekunder
dengan atau tanpa karditis, sehingga serangan
ulang dapat dicegah.
Prognosa
 Kekambuhan tidak akan ada apabila infeksi
streptokokus diatasi.
 Faktor kekambuhan bisa terjadi apabila

# Ada gejala sisa


# Faktor lingkungan bising dan menimbulkan
stressor tinggi
# Gizi kurang
PRINSIP Perawatan
Fokus pada :
1. Perawatan tirah baring di RS
2. Penggunaan obat anti radang
3. Pengobatan Komplikasi bila ada, seperti Gagal Jantung,
Tromboemboli, Endokarditis bakteri
4. Diet bergizi tinggi, cukup kalori, protein, dan vitamin
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai