Anda di halaman 1dari 13

SIROSIS

HEPATIS
BY KELOMPOK 1
DEFINISI
Sirosis hepatis adalah penyakit
yang ditandai oleh adanya
peradangan difus dan menahun
pada hati, diikuti dengan
proliferasi jaringan ikat,
degenerasi, dan regenerasi sel-sel
hati, sehingga timbul kekacauan
dalam susunan parenkim hati.
ANATOMI
FISIOLOGI
Hati adalah organ yang terbesar yang terletak di sebelah kanan atas rongga perut, persis
disamping lambung dibawah paru-paru. Beratnya 1.500 gr atau 2,5 % dari berat badan
orang dewasa normal. Hati dibungkus oleh selaput tipis yang disebutkapsul Glisson.
Kadang-kadang hati dapat membengkak dan kapsul tersebutmeregang, menimbulkan
rasa tidak nyaman (Sievert, 2010).
FUNGSI UTAMA HATI
Untuk tempat penyimpanan
berbagai zat seperti Mineral (Cu, Untuk fagositosis
Fe) serta vitamin yang larut dalam mikroorganisme,
Lemak (Vitamin A,D,E, dan K),
eritrosit, dan leukosit
likogen danberbagai racun yang
yang sudah tua atau
tidak dapat dikeluarkan dari tubuh
(contohnya: pestisida DDT). rusak

1 2 3 4 5
Untuk metabolisme Untuk sekresi, dimana
Protein, Lemak, dan Untuk detoksifikasi,
dimana hati melakukan hati memproduksi
Karbohidrat. Bergantung empedu yang berperan
kepada kebutuhan inaktivasi hormon dan
detoksifikasi toksin dan dalam emulsifikasi dan
tubuh, ketiganya dapat absorbsi lemak
saling dibentuk obat.
ETIOLOGI

HEPATITIS OBAT-OBATAN
ALKOHOL MALNUTRISI VIRUS HEPATOTOKSI KELAINAN KOLESTASIS,
K GENETIK YANG ATRESIA
DITURUNKAN BILIER
KLASIFIKASI
MENURUT
PATOLOGINYA, 01 02
Mikronodular (portal)
Makronodular
(pascanekrotik)

03 04
Sirosis septal inkomplit Sirosis bilier
KLASIFIKASI
SECARA KLINIS,

Sirosis hati Sirosis hati


kompensasi dekompensasi
Pembesaran hati

Obstruksi Portal dan Asites

MANIFESTASI Varises Gastro Intestinal

KLINIS Edema

Defesiensi Vitamin

Kemunduran mental
PATOFISIOLOGI
Infeksi virus Hepatitis B menimbulkan peradangan
sel hati. Peradangan ini menyebabkan nekrosis meliputi
daerah yang luas (hepatoselular) terjadi kolaps lobulus
hati dan ini memacu timbulnya jaringan parut disertai
terbentuknya septafibrosa difus dan nodul sel hati.
Jaringan parut ini dapat menghubungkan daerah porta
yang satu dengan yang lainnya.
Beberapa sel tumbuh kembali dan membentuk
nodul dengan berbagai ukuran dan distorsi percabangan
pembuluh hepatic dan gangguan aliran darah porta dan
menimbulkan hipertensi portal. Tahap berikutnya terjadi
peradangan dan nekrosis pada sel duktules, sinusoid,
retikulo endotel, terjadi fibrogenesis, dan septa
aktif.Jaringan kolagen berubah dari reversible menjadi
irreversibel bila telah terbentuk septa permanen yang
aselular pada daerah porta dan parenkim hati.
 
PEMERIKSA
AN
PENUNJANG
Urin

Tinja

Darah

Tes Faal Hati

Radiologi

Ultrasonografi (USG)
Peritoneoskopi
(laparoskopi)
PENATALAKSANAAN
FARMAKOLOGI
NONFARMAKO
OBAT LOGI
ORAL

OBAT
INJEKSI Bed rest
Positionin
Edukasi
teknik
Membantu
pasien
Membantu
pasien
Membantu
pasien Terapi
Diet
rendah
g memenuhi perawatan nutrisi
relaksasi mobilisasi protein
ADL mulut
KOMPLIKASI
Varises Esophagus dan Perdarahan

Koma Hepatikum

Ensefalopati Hepatikum

Peritonitis Bakterial Spontan

Kanker Hati (Hepatocellular Carcinoma)


TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai