C. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
D. Media
1. Leaflet
1. Hari :
2. Tanggal :
3. Jam :
4. Tempat : Ruang Merak RS Dr. Soetomo Surabaya
F. Pengorganisasian
Penanggung Jawab : Kepala Ruangan
a. Leader : Ketua TIM
b. Co. Leader : Bidan/Perawat Praktisi
c. Moderator : Bidan/Perawat Praktisi
d. Fasilitator : Bidan/Perawat Praktisi
e. Observer : Bidan/Perawat Praktisi
G. Setting Tempat
L
F M
P P P P
P P P P
O
Keterangan :
L : Leader/Penyaji
M : Moderator
O : Observer
P : Peserta
H. Kegiatan Penyuluhan
I. Evaluasi Hasil
a. Evaluasi struktur
MATERI PENYULUHAN
SOLID TUMOR OVARIUM
A. Pengertian
Tumor ovarium adalah neoplasma yang berasal dari jaringan ovarium. Tumor
ovarium berdasarkan konsistensinya bisa bersifat solid atau kistik. Tumor ovarium
berdasarkan histopatologinya bisa bersifat jinak atau ganas. Sembilan puluh persen
tumor ovarium adalah jinak, walaupun hal ini bervariasi dengan umur. Kebanyakan
tumor ovarium jinak bersifat kistik. Tumor ovarium jinak yang mempunyai komponen
padat adalah fibromata, thecomata, dermoid, Brenner tumor. Tumor ovarium terbagi
atas tiga kelompok berdasarkan struktur anatomi dari mana tumor itu berasal yaitu
tumor epitel ovarium, tumor germ sel, tumor sex cord – stromal. Kanker ovarium ganas
terdiri dari 90 – 95 % kanker epitel ovarium, dan selebihnya 5 – 10 % terdiri dari tumor
germ sel dan tumor sex cord-stroma.
Solid Ovarium Tumor adalah tumor jinak ovarium dan golongan “b” menurut
histologik IPGO untuk tumor-tumor ovarium jenis epitel. Tumor ini dapat terjadi pada
semua golongan umur , tetapi lebih sering pada usia 50 tahun (60 %) sedangkan pada
masa reproduksi kira-kira 30 % dan pada usia lebih muda sebanyak 10 %.
Kebanyakan wanita dengan tumor ovarium tidak menimbulkan gejala dalam waktu
yang lama. Gejala umumnya sangat bervariasi dan tidak spesifik. Sebagian tanda dan
gejala adalah akibat dari pertumbuhan, aktivitas endokrin, atau komplikasi tumor
tersebut. Pada stadium awal dapat berupa gangguan haid. Jika tumor yang
konsistensinya padat tersebut sudah menekan rektum atau kandung kemih maka akan
terjadi konstipasi dan kesulitan berkemih. Dapat juga terjadi peregangan dan penekanan
daerah panggul yang menyebabkan nyeri spontan atau nyeri pada saat bersenggama.
C. Patofisiologi
Perasaan tidak enak di perut dan gangguan ringan pada saluran pencernaan
Semua tumor ovarium yang padat adalah neoplasma. Akan tetapi, ini tidak
berarti bahwa semua merupakan neoplasma yang ganas, meskipun mempunyai
potensi maligna. Potensi menjadi ganas ini sangat berbeda pada berbagai jenis,
umpanyanya sangat rendah pada fibroma ovarii dan sangat tinggi pada teratoma
embrional yang padat. Fibroma ovarii berasal dari elemen-elemen fibroblastik stroma
ovarium atau dari beberapa sel mesenkhim yang multipoten
2. Tumor Brenner
Satu neoplasma ovarium yang sangat jarang ditemukan, biasanya pada wanita
dekat atau sesudah menopouse. Angka frekuensinya ialah 0,5% dari semua tumor
ovarium. Penyelidikan yang terakhir memberi petunjuk bahwa sarang-sarang brenner
dari epitel selonik duktus mulleri.
E. Prognosis
Stadium I dan II tidak memberikan gegaja yang khas sehingga sulit penentuan diagnosa
dini. Stadium III dan IV Bisa diketahui karena sudah memberikan tanda dan gejala
F. Penanganan
G. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan Fisik
2. Pemeriksaan Laboratorium
3. Laparoskopi
4. USG /C.T.Scan
5. Histopatologi
H. Komplikasi
1. Torsi atau infeksi
2. Ruptur sebagai akibat dari perdarahan mendadak ataupun trauma langsung
3. Perdarahan
4. Keganasan
DAFTAR PUSTAKA
Arif, M et al, (2000), Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, cet 1, Jakarta : Media
Aesculapius
Pedomam Diagnosis dan Terapi Lab/UPF Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan
RSUD Dr Soetomo, 1994. RSUD Dr. Soetomo. Surabaya.