Oleh:
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui
Rektor IKB Kurnia Jaya Persada
2
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Tujuan.....................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................3
A. Tinjauan Umum Tentang......................................................................3
B. Tinjauan Umum Tentang......................................................................6
C. Roadmap PPM.......................................................................................8
BAB III METODE PELAKSANAAN........................................................................9
A. Identifikasi..............................................................................................9
B. Metode Kegiatan....................................................................................9
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN........................................................11
A. Ringkasan Anggaran...........................................................................11
B. Jadwal Kegiatan...................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Analisa Situasi
Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi epitel porsio dan endoservik uterus
untuk menentukan adanya perubahan praganas maupun ganas di porsio atau serviks
uterus, dilakukan dengan cara mengusap serviks ( scrapping ) untuk mendapatkan
sel-sel serviks kemudian diperiksa sel-selnya, agar dapat ditahui terjadinya
perubahan atau tidak.
Kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu
daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk kearah rahim
yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama. Kanker ini biasa terjadi
pada wanita berumur, tetapi beberapa data menemukan kasus ini juga dialami
wanita yang berumur 20-30 tahun.
Kanker leher rahim merupakan penyebab kematian nomor satu dari jenis
kanker yang menyerang wanita. Penyebabnya yaitu adanya perubahan gen mikroba
seperti; virus HPV (human papilloma virus), radiasi atau pencemaran bahan kimia.
Kanker leher rahim stadium dini yang cepat ditangani dapat sembuh 100%.
Berdasarkan rekomendasi dari Bosch (1992) terdapat beberapa pedoman
deteksi dini kanker serviks: Para wanita harus mulai melakukan tes Pap smear
sekitar 3 tahun setelah mereka mulai melakukan hubungan seks, tetapi tidak
lebih tua dari usia 21 tahun, pengujian harus dilakukan setiap tahun jika tes Pap
smear biasa digunakan, atau setiap 2 tahun sekali jika Pap smear berbasis cairan
digunakan. Dimulai pada usia 30 tahun, pada wanita yang mempunyai hasil tes
normal sebanyak 3x berturut-turut, dapat menjalani tes Pap smear setiap 2 sampai
3 tahun sekali. Pilihan lainnya untuk wanita di atas 30an adalah menjalani tes
Pap smear setiap 3 tahun sekali plus tes HPV DNA. Wanita yang memiliki
faktor resiko tertentu (seperti infeksi HIV atau punya imunitas lemah) harus
mendapatkan tes Pap smear setiap tahun. Wanita usia 70 tahun atau lebih tua
dengan hasil tes Pap normal selama 3 tahun berturut-turut (dan tidak mempunyai
hasil tes abnormal dalam 10 tahun terakhir) dapat memilih untuk berhenti
melakukan tes Pap smear ini. Tapi wanita yang telah menderita kanker serviks atau
yang memiliki faktor risiko lain (seperti yang disebutkan di atas) harus terus
4
melalukan tes ini selama mereka berada dalam kesehatan yang baik. Wanita yang
pernah menjalani total histerektomi juga dapat memilih untuk berhenti melakukan
tes kecuali telah menjalani pembedahan untuk mengobati kanker serviks atau pra-
kanker. Wanita yang pernah menjalani histerektomi sederhana harus tetap
mengikuti pedoman di atas.
2. Permasalahan Mitra
a. Mitra mengalami permasalahan dalam rendahnya kasus pemeriksaan pap smear.
b. Mitra belum memiliki akses pemeriksaan pap smear.
c. Mitra belum memahami pentingnya pemeriksaan pap smear.
B. Tujuan
1. Masyarakat mengetahui manfaat pemeriksaan pap smear di Wilayah Desa Pongko,
2. Masyarakat mengetahui cara dan prosedur pemeriksaan pap smear.
3. Terjadi peningkatan pemeriksaan pap smear di Desa Pongko.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
Papsmear
Test Pap Smear dinamakan sesuai dengan penemunya, Dr.George
Papanicolaou (1883-1962) dari Yunani. Test ini digunakan untuk
menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal dalam
serviks (leher rahim).
Test Pap smear dapat dilakukan di Rumah Sakit, klinik dokter kandungan
ataupun laboratorium terdekat. Prosedurnya cepat (hanya memerlukan
waktu beberapa menit) dan tidak menimbulkan rasa sakit.
Tujuan tes pap smear menurut Sukaca 2009 adalah:
a. Mencoba menemukan sel-sel yang tidak normal dan dapat
berkembang menjadi kanker serviks.
b. Alat untuk mendeteksi adanya gejala pra kanker leher rahim
bagi seseorang yang belum menderita kanker.
c. Untuk mengetahui kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel
kanker leher rahim.
d. Mengetahui tingkat berapa keganasan serviks.
6
organisme yang tidak menimbulkan reaksi yang khas pada sediaan pap
smear.
c. Identifikasi organisme penyebab peradangan
Dalam vagina ditemukan beberapa macam organisme/kuman yang
sebagian merupakan flora normal vagina yang bermanfaat bagi organ
tersebut. Pada umumnya organisme penyebab peradangan pada vagina
dan serviks, sulit diidentifikasi dengan pap smear, sehingga berdasarkan
perubahan yang ada pada sel tersebut, dapat diperkirakan organisme
penyebabnya.
7
2. Pengambilan pap smear dapat dilakukan setiap waktu diluar masa haid,
yaitu sesudah hari siklus haid ketujuh sampai dengan masa
pramenstruasi.
3. Apabila klien mengalami gejala perdarahan diluar masa haid dan
dicurigai penyebabnya kanker leher rahim, sediaan pap smear harus
dibuat saat itu walaupun ada perdarahan.
4. Pada peradangan berat, pengambilan sediaan ditunda sampai
selesai pengobatan.
5. Pasien dianjurkan untuk tidak melakukan irigasi vagina
(pembersihan vagina dengan zat lain), memasukkan obat melalui
vagina atau melakukan hubungan seks sekurang-kurangnya 24 jam,
sebaiknya 48 jam.
6. Pasien yang sudah menopause, pap smear dapat dilakukan kapan
saja.
Yang perlu di pap smear antara lain: wanita dengan riwayat seksual
saat remaja / aktivitas seksual di usia dini, memiliki pasangan seks yang
banyak (multiple), riwayat penyakit menular seksual (PMS), riwayat
keluarga dengan kanker serviks, Infeksi human papiloma virus (HPV),
Perokok, Infeksi HIV, pernah melahirkan lebih dari 3 kali.
3. Geserkan spatula pada obyek glass (separo obyek glass) yang sudah
ditandai disebelah kiri
4. Kemudian spatula ayre yang telah dimodifikasi dengan ujung panjang
(kapas lidi) diusap 360 derajat pada lapisan endoserviks, lalu digeser
pada setengah obyek glass sisanya
5. Masukkan segera dalam larutan fiksasi (jangan berada di udara lebih
dari 10 detik karena mungkin terjadi artefak). Biarkan dalam larutan
fiksasi minimal 30 menit.
9
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. Identifikasi Masalah
atau kasus per kasus yang diberikan pada waktu ibu memeriksakan kandungan atau
pembahasan manfaat pap smear dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang
diikuti.
B. Metode Kegiatan
10
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Ringkasan Anggaran
B. Jadwal Kegiatan
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 3
1 Pembuatan dan Revisi Proposal
2 Pengumpulan data
3 Pelaksanaan Kegiatan
4 Analisis dan Evaluasi Pelaksanaan
5 Laporan Akhir
11
Prosedur Pap Smear
B. TUJUAN
Tujuan umum: meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang manfaat
papsmear dalam upaya untuk deteksi dini dan pencegahan kanker seviks.
Tujuan khusus:
1. Meningkatkan pengetahuan peserta terutama kaum wanita tentang papsmear.
2. Meningkatkan pengetahuan peserta tentang manfaat dan kegunaan papsmear
sebagai cara deteksi dini dan pencegahan kanker serviks.
3. Mendorong para peserta agar senantiasa menyebarluaskan pengetahuan
tentang manfaat dan kegunaan dari papasmear dalam mendeteksi kanker
serviks pada anggota keluarga lain dan masyarakat sekitar sehingga tujuan
umum bisa tercapai.
C. METODA KEGIATAN
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab
E. ORGANISASI PELAKSANA
Tenaga Pelaksana :
1. Pemateri
Sri Devi Syamsuddin, S.ST., M.Keb.
Devi Darwin, S.ST., M.Keb.
2. Pelaksana teknis
Andi Sufiani, S.ST., M.Keb.
3. Mahasiswa Kebidanan
Ervy
Lifiana
12
F. MANFAAT KEGIATAN
Melalui penyuluhan dan pelatihan ini diharapkan meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang manfaat dan kegunaan papsmear sebagai upaya
untuk deteksi secara dini dan pencegahan kanker servik pada wanita, sehingga
diharapkan dapat menurunkan dan mengurangi risiko kanker serviks.
MASALAH
Pengetahuan tentang manfaat dan kegunaan papsmear rendah
PENYULUHAN
Apa itu papsmear? manfaatnya bagi wanita
HASIL
Peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang manfaat dan
kegunaan papmear
G. SASARAN STRATEGIS
Sasaran penyuluhan adalah seluruh masyarakat Desa Pongko.
H. HASIL
Kegiatan penyuluhan telah dilaksanakan pada tanggal 30 September 2016
bertempat di depan laboratorium patologi anatomi RSUP Sanglah Denpasar.
13
14