Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


PENDANAAN INTERNAL PERGURUAN TINGGI

Manfaat Pemeriksaan Pap Smear di Desa Pongko


Kec. Walenrang Utara Kab. Luwu

Oleh:

Sri Devi Syamsuddin, S.ST., M.Keb. (0909029001)


Devi Darwin, S.ST., M.Keb.
Andi Sufiani, S.ST., M.Keb.

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


FAKULTAS KESEHATAN
INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS
KURNIA JAYA PERSADA
TAHUN 2023

HALAMAN PENGESAHAN

Manfaat Pemeriksaan Pap Smear di Desa Pongko


Kec. Walenrang Utara Kab. Luwu
1
1. Judul :

2. Ketua Tim Pengusul :


a) Nama : Sri Devi Syamsuddin, S.ST.,M.Keb
b) NIDN : 0909029001
c) Jabatan/Golongan : Lektor/IIIb
d) Program Studi : DIII Kebidanan
e) Perguruan Tinggi : Institut Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya Persada
f) Bidang Keahlian : Kebidanan
g) Alamat Kantor/Telp/Faks/surel : -
3. Anggota Tim Pengusul
a) Jumlah Anggota :
b) Nama Anggota I : Devi Darwin, S.ST., M.Keb
c) Nama Anggota II : Andi Sufiani, S.ST., M.Keb.
d) Mahasiswa yang terlibat : Ervy, Lifiana
4. Lokasi Kegiatan :
a) Wilayah (Desa/Kecamatan) : Desa Pongko / Kec. Walenrang Utara
b) Kabupaten/Kota : Luwu
c) Propinsi : Sul-sel
d) Jarak PT ke lokasi mitra (Km) : 40 km
5. Luaran yang dihasilkan :
6. Jangka waktu Pelaksanaan : 1 bulan
7. Biaya Total : Rp. 4.500.000,-
a) IKB Kurnia Jaya Persada : Rp. 0
b) Sumber lain (sebutkan) : Rp. 4.500.000,-

Menyetujui, Palopo, 10 Januari 2023


Ketua LPPM Ketua Tim Pengusul

Ns. Sugiyanto, SH.,S.Kep.,M.Kep. Sri Devi Syamsuddin,


S.ST.,M.Keb
NIDN: 0901098705 NIDN: 0909029001

Mengetahui
Rektor IKB Kurnia Jaya Persada

Dr. Rusdiana Junaid, M.Hum.,M.A.


NIDN : 0024065801

2
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Tujuan.....................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................3
A. Tinjauan Umum Tentang......................................................................3
B. Tinjauan Umum Tentang......................................................................6
C. Roadmap PPM.......................................................................................8
BAB III METODE PELAKSANAAN........................................................................9
A. Identifikasi..............................................................................................9
B. Metode Kegiatan....................................................................................9
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN........................................................11
A. Ringkasan Anggaran...........................................................................11
B. Jadwal Kegiatan...................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................18

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Analisa Situasi
Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi epitel porsio dan endoservik uterus
untuk menentukan adanya perubahan praganas maupun ganas di porsio atau serviks
uterus, dilakukan dengan cara mengusap serviks ( scrapping ) untuk mendapatkan
sel-sel serviks kemudian diperiksa sel-selnya, agar dapat ditahui terjadinya
perubahan atau tidak.
Kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu
daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk kearah rahim
yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama. Kanker ini biasa terjadi
pada wanita berumur, tetapi beberapa data menemukan kasus ini juga dialami
wanita yang berumur 20-30 tahun.
Kanker leher rahim merupakan penyebab kematian nomor satu dari jenis
kanker yang menyerang wanita. Penyebabnya yaitu adanya perubahan gen mikroba
seperti; virus HPV (human papilloma virus), radiasi atau pencemaran bahan kimia.
Kanker leher rahim stadium dini yang cepat ditangani dapat sembuh 100%.
Berdasarkan rekomendasi dari Bosch (1992) terdapat beberapa pedoman
deteksi dini kanker serviks: Para wanita harus mulai melakukan tes Pap smear
sekitar 3 tahun setelah mereka mulai melakukan hubungan seks, tetapi tidak
lebih tua dari usia 21 tahun, pengujian harus dilakukan setiap tahun jika tes Pap
smear biasa digunakan, atau setiap 2 tahun sekali jika Pap smear berbasis cairan
digunakan. Dimulai pada usia 30 tahun, pada wanita yang mempunyai hasil tes
normal sebanyak 3x berturut-turut, dapat menjalani tes Pap smear setiap 2 sampai
3 tahun sekali. Pilihan lainnya untuk wanita di atas 30an adalah menjalani tes
Pap smear setiap 3 tahun sekali plus tes HPV DNA. Wanita yang memiliki
faktor resiko tertentu (seperti infeksi HIV atau punya imunitas lemah) harus
mendapatkan tes Pap smear setiap tahun. Wanita usia 70 tahun atau lebih tua
dengan hasil tes Pap normal selama 3 tahun berturut-turut (dan tidak mempunyai
hasil tes abnormal dalam 10 tahun terakhir) dapat memilih untuk berhenti
melakukan tes Pap smear ini. Tapi wanita yang telah menderita kanker serviks atau
yang memiliki faktor risiko lain (seperti yang disebutkan di atas) harus terus
4
melalukan tes ini selama mereka berada dalam kesehatan yang baik. Wanita yang
pernah menjalani total histerektomi juga dapat memilih untuk berhenti melakukan
tes kecuali telah menjalani pembedahan untuk mengobati kanker serviks atau pra-
kanker. Wanita yang pernah menjalani histerektomi sederhana harus tetap
mengikuti pedoman di atas.
2. Permasalahan Mitra
a. Mitra mengalami permasalahan dalam rendahnya kasus pemeriksaan pap smear.
b. Mitra belum memiliki akses pemeriksaan pap smear.
c. Mitra belum memahami pentingnya pemeriksaan pap smear.

B. Tujuan
1. Masyarakat mengetahui manfaat pemeriksaan pap smear di Wilayah Desa Pongko,
2. Masyarakat mengetahui cara dan prosedur pemeriksaan pap smear.
3. Terjadi peningkatan pemeriksaan pap smear di Desa Pongko.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI
Papsmear
 Test Pap Smear dinamakan sesuai dengan penemunya, Dr.George
Papanicolaou (1883-1962) dari Yunani. Test ini digunakan untuk
menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal dalam
serviks (leher rahim).
 Test Pap smear dapat dilakukan di Rumah Sakit, klinik dokter kandungan
ataupun laboratorium terdekat. Prosedurnya cepat (hanya memerlukan
waktu beberapa menit) dan tidak menimbulkan rasa sakit.
 Tujuan tes pap smear menurut Sukaca 2009 adalah:
a. Mencoba menemukan sel-sel yang tidak normal dan dapat
berkembang menjadi kanker serviks.
b. Alat untuk mendeteksi adanya gejala pra kanker leher rahim
bagi seseorang yang belum menderita kanker.
c. Untuk mengetahui kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel
kanker leher rahim.
d. Mengetahui tingkat berapa keganasan serviks.

Manfaat pap smear menurut Lestadi 2009 yaitu:


a. Evaluasi sitohormonal
Penilaian hormonal pada seorang wanita dapat dievaluasi melalui
pemeriksaan pap smear yang bahan pemeriksaanya adalah sekret
vagina yang berasal dari dinding lateral vagina sepertiga bagian
atas.
b. Mendiagnosis peradangan
Peradangan pada vagina dan servik pada umumnya dapat
didiagnosa dengan pemeriksaan pap smear . Baik peradangan akut
maupun kronis. Sebagian besar akan memberi gambaran
perubahan sel yang khas pada sediaan pap smear sesuai dengan
organisme penyebabnya. Walaupun kadang-kadang ada pula

6
organisme yang tidak menimbulkan reaksi yang khas pada sediaan pap
smear.
c. Identifikasi organisme penyebab peradangan
Dalam vagina ditemukan beberapa macam organisme/kuman yang
sebagian merupakan flora normal vagina yang bermanfaat bagi organ
tersebut. Pada umumnya organisme penyebab peradangan pada vagina
dan serviks, sulit diidentifikasi dengan pap smear, sehingga berdasarkan
perubahan yang ada pada sel tersebut, dapat diperkirakan organisme
penyebabnya.

d. Mendiagnosis kelainan prakanker (displasia) leher rahim dan


kanker leher rahim dini atau lanjut (karsinoma/invasif) pap smear paling
banyak dikenal dan digunakan adalah sebagai alat pemeriksaan untuk
mendiagnosis lesi prakanker atau kanker leher rahim.Pap smaer yang
semula dinyatakan hanya sebagai alat skrining deteksi kanker mulut rahim,
kini telah diakui sebagai alat diagnostik prakanker dan kanker leher rahim
yang ampuh dengan ketepatan diagnostik yang tinggi, yaitu 96% terapi
di diagnostik sitologi tidak dapat mengantikan diagnostik histopatologik
sebagai alat pemasti diagnosis. Hal itu berarti setiap diagnosik
sitologi kanker leher rahim harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan
histopatologi jaringan biobsi leher rahim, sebelum dilakukan
tindakan sebelumya.
e. Memantau hasil terapi
Memantau hasil terapi hormonal, misalnya infertilitas atau
gangguan endokrin. Memantau hasil terapi radiasi pada kasus kanker
leher rahim yang telah diobati dengan radiasi, memantau adanya
kekambuhan pada kasus kanker yang telah dioperasi, memantau
hasil terapi lesi prakanker atau kanker leher rahim yang telah diobati
dengan elekrokauter kriosurgeri, atau konisasi.
Penggunaan pap smear untuk mendeteksi dan mendiagnosis
lesi prakanker dan kanker leher rahim, dapat menghasilkan interprestasi
sitologi yang akurat bila memenuhi syarat (Romauli danVindari, 2011)
yaitu:
1. Bahan pemeriksaan harus berasal dari porsio leher rahim.

7
2. Pengambilan pap smear dapat dilakukan setiap waktu diluar masa haid,
yaitu sesudah hari siklus haid ketujuh sampai dengan masa
pramenstruasi.
3. Apabila klien mengalami gejala perdarahan diluar masa haid dan
dicurigai penyebabnya kanker leher rahim, sediaan pap smear harus
dibuat saat itu walaupun ada perdarahan.
4. Pada peradangan berat, pengambilan sediaan ditunda sampai
selesai pengobatan.
5. Pasien dianjurkan untuk tidak melakukan irigasi vagina
(pembersihan vagina dengan zat lain), memasukkan obat melalui
vagina atau melakukan hubungan seks sekurang-kurangnya 24 jam,
sebaiknya 48 jam.
6. Pasien yang sudah menopause, pap smear dapat dilakukan kapan
saja.

Yang perlu di pap smear antara lain: wanita dengan riwayat seksual
saat remaja / aktivitas seksual di usia dini, memiliki pasangan seks yang
banyak (multiple), riwayat penyakit menular seksual (PMS), riwayat
keluarga dengan kanker serviks, Infeksi human papiloma virus (HPV),
Perokok, Infeksi HIV, pernah melahirkan lebih dari 3 kali.

Cara pengambilan sampel Pap smear :


1. Pemeriksaan ini dilakukan di atas kursi pemeriksaan khusus
ginekologis.
2. Sampel sel-sel diambil dari luar serviks dan dari liang serviks dengan
melakukan usapan dengan spatula yang terbuat dari bahan kayu atau
plastik.
3. Setelah usapan dilakukan, sebuah cytobrush (sikat kecil berbulu halus,
untuk mengambil sel-sel serviks) dimasukkan untuk melakukan usapan
dalam kanal serviks.
4. Setelah itu, sel-sel diletakkan dalam object glass (kaca objek) dan untuk
memfiksas, kemudian dikirim ke laboratorium untuk diperiksa.

Persiapan Pemeriksaan Pap Smear:


1. Tidak melakukan hubungan badan, tidak menggunakan tampon, pil
8
vagina, pembasuh antiseptic atau sabun ataupun mandi berendam
dalam bath tub, selama 24 jam sebelum pemeriksaan, untuk
menghindari ‘kontaminasi’ ke dalam vagina yang dapat mengacaukan
hasil pemeriksaan.
2. Tidak sedang menstruasi/ 2 minggu sesudah haid, karena darah dan sel
dari dalam rahim dapat mengganggu keakuratan hasil pap smear.

Cara pengambilan sediaan pap smear (lihat Gambar) :


1. Pasang spekulum cocor bebek untuk menampilkan serviks
2. Spatula dengan ujung pendek diusapkan 360 derajat pada permukaan
serviks

3. Geserkan spatula pada obyek glass (separo obyek glass) yang sudah
ditandai disebelah kiri
4. Kemudian spatula ayre yang telah dimodifikasi dengan ujung panjang
(kapas lidi) diusap 360 derajat pada lapisan endoserviks, lalu digeser
pada setengah obyek glass sisanya
5. Masukkan segera dalam larutan fiksasi (jangan berada di udara lebih
dari 10 detik karena mungkin terjadi artefak). Biarkan dalam larutan
fiksasi minimal 30 menit.

9
BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. Identifikasi Masalah

Penyuluhan pap smear belum banyak dilakukan melalui konsultasi perorangan

atau kasus per kasus yang diberikan pada waktu ibu memeriksakan kandungan atau

pada waktu kegiatan posyandu. Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan model tersebut

direncanakan metode pembelajaran pap smear. Kegiatan yang direncanakan adalah

pembahasan manfaat pap smear dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang

diikuti.

B. Metode Kegiatan

Metode kegiatan ini berbentuk penyuluhan kesehatan dengan metode ceramah.

10
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A. Ringkasan Anggaran

No Jenis Pengeluaran Biaya Yang diusulkan


1 Bahan Habis Pakai Rp.2.500.000
2 Cinderamata Rp. 500.000
3 Koordinasi Persiapan, Pelaksanaan dan
Evaluasi Rp. 1.000.000
4 Publikasi Rp.500.000
Jumlah
Rp. 4.500.000

B. Jadwal Kegiatan

Bulan
No Kegiatan
1 2 3 3
1 Pembuatan dan Revisi Proposal

2 Pengumpulan data
3 Pelaksanaan Kegiatan
4 Analisis dan Evaluasi Pelaksanaan

5 Laporan Akhir

11
Prosedur Pap Smear

B. TUJUAN
Tujuan umum: meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang manfaat
papsmear dalam upaya untuk deteksi dini dan pencegahan kanker seviks.
Tujuan khusus:
1. Meningkatkan pengetahuan peserta terutama kaum wanita tentang papsmear.
2. Meningkatkan pengetahuan peserta tentang manfaat dan kegunaan papsmear
sebagai cara deteksi dini dan pencegahan kanker serviks.
3. Mendorong para peserta agar senantiasa menyebarluaskan pengetahuan
tentang manfaat dan kegunaan dari papasmear dalam mendeteksi kanker
serviks pada anggota keluarga lain dan masyarakat sekitar sehingga tujuan
umum bisa tercapai.

C. METODA KEGIATAN
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab

D. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN


Kegiatan dilaksanakan di aula kantor Desa Pongko, Kec. Walenrang Utara
Kab. Luwu pada tanggal 20 Januari 2023 pukul 13.30 Wita.

E. ORGANISASI PELAKSANA
Tenaga Pelaksana :
1. Pemateri
 Sri Devi Syamsuddin, S.ST., M.Keb.
 Devi Darwin, S.ST., M.Keb.
2. Pelaksana teknis
 Andi Sufiani, S.ST., M.Keb.
3. Mahasiswa Kebidanan
 Ervy
 Lifiana

12
F. MANFAAT KEGIATAN
Melalui penyuluhan dan pelatihan ini diharapkan meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang manfaat dan kegunaan papsmear sebagai upaya
untuk deteksi secara dini dan pencegahan kanker servik pada wanita, sehingga
diharapkan dapat menurunkan dan mengurangi risiko kanker serviks.
MASALAH
Pengetahuan tentang manfaat dan kegunaan papsmear rendah

PENYULUHAN
Apa itu papsmear? manfaatnya bagi wanita

HASIL
Peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang manfaat dan
kegunaan papmear

G. SASARAN STRATEGIS
Sasaran penyuluhan adalah seluruh masyarakat Desa Pongko.

H. HASIL
Kegiatan penyuluhan telah dilaksanakan pada tanggal 30 September 2016
bertempat di depan laboratorium patologi anatomi RSUP Sanglah Denpasar.

I. SIMPULAN DAN SARAN


Tingkat pengetahuan, sikap dan prilaku masyarakat tentang manfaat dan
kegunaan papsmear masih rendah, sehingga perlu dilakukan penyuluhan dan
pelatihan yang dilaksanakan secara berkesinambungan.

13
14

Anda mungkin juga menyukai