Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BIOLOGI DASAR MANUSIA

PEMERIKSAAN SKRET VAGINA


PAP SMEAR DAN JAMUR
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah biologi dasar manusia yang dibimbing oleh
Novintan Elistya Dyah P.,S.Tr.AK

Disusun Oleh :

Evi Anggriyani Muslimah (170106007)


Maya Fransiska Anggraeini (170106011)
Ratih Suhendra (170106019)
Sheila Tiara Hapsari (170106020)

PRODI D3 KEBIDANAN
UNIVERSITAS TULUNGAGUNG
2017/2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada TUHAN YANG MAHA ESA yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah biologi dasar manusia
tentang pemeriksaan skret vagina pap smear dan jamur.

Pada penulisan ini kami telah berusaha semaksimal mungkin namun mengingat kodrat manusia
sebagai manusia biasa tidak menutup kemungkinan adanya kekurangan–kekurangan yang
membutuhkan kroeksi dan penyempurnaan dari pembiming.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Siti Suciati.S.Si.T.,M.Keb selaku ketua prodi D III Kebidanan Universitas
Tulungagung.
2. Novintan Elistya Dyah P.,S.Tr.AK selaku dosen pengajar.
3. Teman-teman D-III Kebidanan yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini
4. Orang tua kami yang selalu mendoakan berperan serta dalam proses pembuatan
makalah ini
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran guna penyempurnaan laporan ini.

Tulungagung, 14 Desember 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Cover .................................................................................................................................. i
Kata pengantar .................................................................................................................. ii
Daftar isi........................................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ................................................................................................. 2
C. Tujuan masalah ..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pap smear .............................................................................................................. 3
1. Pengertian ....................................................................................................... 3
2. Tujuan pemeriksaan pap smear ....................................................................... 3
3. Waktu untuk melakukan pap smear ................................................................ 3
4. Syarat pengambilan pap smear ....................................................................... 4
5. Kendala pap smear .......................................................................................... 4
6. Prosedur pemeriksaan pap smear .................................................................... 5
7. Faktor resiko ................................................................................................... 8
B. Jamur Candida Albicus ......................................................................................... 9
1. Pengertian Candida albicus ............................................................................. 9
2. Candidiasis vaginalis ...................................................................................... 9
a) Pengertian ........................................................................................... 9
b) Penyebab ............................................................................................. 9
c) Gejala klinis ...................................................................................... 10
d) Diagnosa ........................................................................................... 10
e) Patogenesis ........................................................................................ 10
f) Pengobatan ....................................................................................... 10
g) Pencegahan ....................................................................................... 11

iii
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 12
B. Saran .................................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kesehatan reproduksi adalah kemampuan seorang wanita untuk memanfaatkan alat
reproduksi dan mengatur kesuburannya (fertilisasi).
Masalah kesehatan reproduksi yang dihadapi oleh wanita pada saat ini adalah
meningkatnya infeksi pada organ reproduksi, yang pada akhirnya menyebabkan kanker,
salah satunya kanker serviks yang menyebabkan kematian no 2 pada wanita.
Kanker serviks yaitu merupakan sebuah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher
rahim, yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) khususnya berasal dari epitel
atau lapisan luar pada serviks. Infeksi virus ini sering terdapat pada wanita yang aktif
secara seksual. Sedangkan faktor pemicu kanker serviks itu sendiri adalah wanita yang
terinfeksi Human Papilloma Virus (HPV), wanita yang berganti-ganti pasangan seksual,
wanita yang merokok, pencucian vagina dengan anti septik yang terlalu sering, kekebalan
tubuh yang rendah, dan penggunaan pil kontrasepsi.
Pap Smear merupakan suatu metode untuk pemeriksaan sel cairan dinding leher
rahim dengan mengunakan mikroskop, yang dilakukan secara cepat, tidak sakit, dan
dengan biaya yang relatif terjangkau serta hasil yang akurat. Pemeriksaan Pap Smear
bertujuan untuk mendeteksi sel-sel yang tidak normal yang dapat berkembang menjadi
kanker servik. Sedangkan wanita yang dianjurkan pemeriksaan pap smaer ini adalah
wanita yang telah aktif melakuakn hubungan seksual, biasanya wanita dalam masa usia
subur, karena tingkat seksualnya lebih tinggi sehingga lebih tinggi resiko kanker servik
bagi mereka. Namun tidak menjadi kemungkinan juga wanita yang tidak mengalami
aktivitas seksualnya memeriksaan diri.
Selain itu masalah pada vagina juga bisa disebabkan oleh jamur. Yaitu jamur
candida adalah jamur yang dapat menyebabkan penyakit candidiasis vaginalis.
Candidiasis Vaginalis adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur, yang terjadi
disekitar vagina. Umumnya menyerang orang-orang yang imunnya lemah. Kandidiasis
dapat menyerang wanita disegala usia, terutama usia pubertas.
Candidiasis Vaginalis disebabkan oleh jamur candida albicans. Selain di vagina
dapat menyerang organ lain yaitu kulit, mukosa oral, bronkus, paru-paru, usus dll. Candida
biasanya tidak ditularkan melalui hubungan seksual.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi pap smear?
2. Apa saja tujuan dari pemeriksaan pap smear?
3. Bagaimana prosedur pemeriksaan pap smear?
4. Apa pengertian dari jamur candida albicans?
5. Apa definisi Candidiasis vaginalis?
6. Apa penyebab candidiasis vaginalis?
7. Gejala apa saja yang dapat terjadi jika seseorang menderita candidiasis vaginalis?
8. Bagaimana cara penceagahan dan cara mengobati candidiasis vaginalis?

C. Tujuan masalah
1. Mengetahui definisi pap smear.
2. Mengetahui tujuan dari pemeriksaan pap smear.
3. Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan pap smear.
4. Untuk mengetahui definisi dari jamur candida albicans.
5. Untuk mengetahui definisi candidiasis vaginalis.
6. Untuk mengetahui penyebab candidiasis vaginalis.
7. Untuk mengetahui gejala awal penyakit candidiasis vaginalis.
8. Untuk mengetahui cara mencegah dan mengobati candidiasis vaginalis.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PAP SMEAR
1. Pengertian
Pap smear merupakan suatu metode untuk pemeriksaan sel cairan dinding leher
rahim dengan menggunakan mikroskop, yang dilakukan secara cepat, tidak sakit, serta
hasil yang akurat untuk mendeteksi kanker serviks.
Wanita dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan Pap Smear ke dokter, baik
bagi mereka yang telah melakukan pertama kali berhubungan seksual maupun yang
sudah sering melakukan hubungan seksual (sudah menikah). Begitupun bagi mereka
yang sama sekali yang belum pernah berhubungna seksual.
Wanita yang dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan Pap Smear adalah
wanita yang berusia muda sudah menikah atau belum namun aktivitas seksualnya
tinggi, wanita yang berganti-ganti pasangan seksual atau pernah menderita HPV,
wanita yang berusia diatas 35 tahun, sesering mugkin jika hasil pap smear
menunjukkan abnormal, Sesering mugkin setelah penilaian dan pengobatan prakanker
maupun kanker serviks dan wanita yang mengunakan pil KB.

2. Tujuan Pemeriksaan Pap Smear


a) Untuk mendeteksi pertumbuhan sel-sel yang akan menjadi kanker.
b) Untuk mengetahui normal atau tidaknya sel-sel di serviks
c) Untuk mendeteksi perubahan prakanker pada serviks
d) Untuk mendeteksi infeksi-infeksi disebabkan oleh virus urogenital dan penyakit-
penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual.
e) Untuk mengetahui dan mendeteksi sel abnormal yang terdapat hanya pada lapisan
luar dari serviks dan tidak menginvasi bagian dalam.
f) Untuk mengetahui tingkat berapa keganasan kanker serviks

3. Waktu untuk Melakukan Pap Smear


a) Setiap 6-12 bulan untuk wanita yang berusia muda sudah menikah atau belum
menikah namun aktivitas seksualnya sangat tinggi.

3
b) Setiap 6-12 bulan untuk wanita yang berganti-ganti pasangan seksual atau pernah
menderita infeksi HPV (Human Papilloma Virus) atau kutil kelamin.
c) Setiap tahun untuk wanita yang berumur diatas 35 tahun.
d) Setiap tahun untuk wanita yang mengunakan pil KB.
e) Setiap 2-3 tahun untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun atau untuk wanita yang
telah menjalani histerektomi bukan karena kanker, jika 3 kali berturut-turut hasil
pap smear menunjukan negative.
f) Setahun sekali bagi wanita yang berumur 40-60 tahun.
g) Sesudah 2x pap tes hasilnya negative dengan interval 3 tahun dengan catatan bahwa
wanita yang resiko tinggi harus lebih sering menjalakan pap tes .
h) Sering mungkin jika hasil pap smear menunjukan abnormal sesering mungkin
setelah penilain dan pengobatan prakanker maupun kanker serviks.

4. Syarat Pengambilan Pap Smear


a) Waktu pengambilan minimal 2 minggu setelah menstruasi dimulai dan sebelum
menstruasi berikutnya.
b) Berikan informasi sejujurnya kepada petugas kesehatan tentang riwayat kesehatan
dan penyakit yang pernah diderita
c) Hubungan intim tidak boleh dilakukan dalam 24 jam sebelum pengambilan bahan
pemeriksaan.
d) Pembilasan vagina dengan macam-macam cairan kimia tidak boleh dikerjakan
dalam 24 jam sebelumnya.
e) Hindari pemakaian obat-obatan yang dimasukkan ke dalam vagina 48 jam sebelum
pemeriksaan.
f) Bila anda sedang minum obat tertentu, informasikan kepada petugas kesehatan,
karena ada beberapa jenis obat yang dapat mempengaruhi hasil analisis sel.

5. Kendala Pap Smear

Dilakukan diatas hanya 5% perempuan di Indonesia yang bersedia melakukan


pemeriksaan pap smear banyak kendala. Hal tersebut terjadi antara lain:

a) Kurangnya tenaga terlatih untuk pengambilan sediaan.


b) Tidak tersedianya peralatan dan bahan untuk pengambilan sediaan.
c) Tidak tersedianya sarana pengiriman sediaan.

4
d) Tidak tersedianya laboratorium pemprosesan sediaan serta tenaga ahli sitologi.

6. Prosedur Pemeriksaan Pap Smear


 Persiapan Alat dan Bahan

a. Air mengalir

b. Spatula Ayre

c. Sabun cair

d. Pensil kaca (marker)

e. Larutan antiseptik

f. Spekulum

g. Lap

h. Alkohol 95%

i. Larutan hipoklorit

j. Kaca benda (object glass)

k. Lap bersih atau tissue

l. Baskom berisi larutan klorin 0,5%

m. Handuk kecil atau tissue

n. Sarung tangan steril

o. Formulir pemeriksaan

p. Tempat sampah non-medis

q. Tempat sampah medis

 Menyiapkan Pasien
1) Sapalah pasien atau keluarganya dengan ramah dan perkenalkan diri, serta
tanyakan keadaannya, kemudian pasien dipersilakan duduk.
2) Berikan informasi umum pada pasien atau keluarganya tentang pengambilan
Pap Smear, tujuan dan manfaat untuk keadaan pasien.

5
3) Berikan jaminan tentang keamanan atas tindakan yang anda lakukan serta
jaminan tentang kerahasiaan yang diperlukan pasien kepada pasien atau
keluarganya.
4) Mintalah kesediaan pasien untuk pengambilan Pap Smear, namun barengi
dengan penjelasan tentang hak-hak pasien atau keluarganya, misalnya tentang
hak menolak tindakan pengambilan Pap Smear tanpa kehilangan hak akan
pelayanan lain.
5) Minta pasien untuk mengosongkan kandung kemih dan melepas pakaian
dalam.
6) Persilahkan pasien untuk berbaring di ranjang ginekologi dan mengatur pasien
pada posisi litotomi.
7) Hidupkan lampu sorot, arahkan dengan benar pada bagian yang akan diperiksa

 Pengambilan Sampel dan Pembuatan Pap Smear


1) Siapkan peralatan dan bahan.
2) Cuci tangan aseptik dengan langkah seperti pada cuci tangan rutin dengan
menuangkan kira-kira 5 ml larutan antiseptik pada tangan dan mengeringkan
dengan mengangin-anginkan.
3) Pasang sarung tangan steril.
4) Pemeriksa duduk pada kursi yang telah disediakan, menghadap ke aspekus
genitalis.
5) Lakukan periksa pandang (inspeksi) pada daerah vulva dan perineum.
6) Ambil spekulum dengan tangan kanan, masukkan ujung telunjuk kiri pada
introitus vagina (agar terbuka), masukkan ujung spekulum dengan arah sejajar
introitus (yakinkan bahwa tidak ada bagian yang terjepit) dan dorong bilah
spekulum ke dalam lumen vagina.
7) Setelah masuk setengah panjang bilah, putar spekulum 90 derajat hingga
tangkainya ke arah bawah. Atur bilah atas dan bawah dengan membuka kunci
pengatur bilah atas bawah (hingga masing-masing bila menyentuh dinding atas
dan bawah vagina).
8) Tekan pengungkit bilah sehingga lumen vagina dan serviks tampak jelas
(perhatikan ukuran dan wama porsio, dinding dan sekret vagina dan forniks).
9) Jika sekret vagina ditemukan banyak, bersihkan secara hati-hati (supaya
pengambilan epitel tidak terganggu.

6
10) Pengambilan sampel pertama kali dilakukan pada porsio diusahakan di daerah
squamo-columnair junction. Sampel diambil dengan menggunakan spatula
Ayre yang diputar 360°.
11) Oleskan sampel pada gelas objek diusahakan tidak terlalu tebal/terlalu tipis.
12) Sampel segera difiksasi sebelum mengering. Fiksasi ini dapat menggunakan
spray yang disemprotkan dari jarak 20-25 cm, atau dengan merendam pada
wadah yang mengandung etil alkohol 95% selama 15 menit yang kemudian
dibiarkan mengering kemudian diberi label.
13) Setelah pemeriksaan selesai, lepaskan pengungkit dan pengatur jarak bilah,
kemudian keluarkan spekulum.
14) Letakkan spekulum pada tempat yang telah disediakan. Beritahukan pada ibu
bahwa pemeriksaan sudah selesai dan persilahkan ibu untuk mengambil tempat
duduk.
15) Masukkan tangan yang masih bersarung tangan kedalam baskom berisi larutan
klorin 0,5%, gosokkan kedua tangan untuk membersihkan bercak-bercak darah
yang menempel pada sarung tangan.
16) Lepaskan sarung tangan.

 Pengiriman Spesimen

Dalam melakukan pengiriman spesimen Pap Smear, pengirim harus menuliskan secara
lengkap surat pengantar pemeriksaan laboratorium yang berisi:

a. Tanggal pengiriman

b. Tanggal dan jam pengambilan spesimen

c. Data penderita (nama, umur, jenis kelamin, alamat, nomor rekam medik)

d. Identitas pengirim

e. Jenis spesimen : Pap Smear

f. Pemeniksaan laboratorium yang diminta

g. Transport media / pengawet yang digunakan : Alkohol 95% atau hair spray

h. Keterangan klinis: riwayat KB, jumlah anak, keluhan

7
 Hasil Pemeriksaan Pap Smear
Klas 0 : tidak dapat dinilai. Harus diulang pengambilan sampel baru .
Klas 1 : normal.
Klas 2 : proses radang dengan atau tanpa displasi (perubahan sifat sel) ringan.
Dilakukan pemeriksaan ulang 3-6 bulan.
Klas 3 : Displasi sedang atau berat. Dilakukan pemeriksaan ulang, jika hasilnya sama,
dilakukan biopsi (yaitu mengambil sedikit jaringan untuk diperiksa) .
Klas 4 : Karsinoma in situ. Dilakukan pemeriksaan ulang, jika hasilnya sama,
dilakukan biopsi kerucut .
Klas 5 : Karsinoma invasif. Diperiksa lebih jauh untuk menentukan stadiumnya .

7. Faktor Resiko

Dari hasil penelitian bahwa penyebab kanker serviks adalah sebagai berikut :

- Infeksi Human Papilloma Virus (HPV)

Lebih dari 90% kasus kondiloma serviks, semua NIS, dan kanker serviks
mengandung DNA virus HPV. Dari 70 tipe HPV yang diketahui saat ini, ada 16 tipe
HPV yang erat kaitannya dengan kejadian kanker serviks. Virus ini ditularkan
melalui hubngan seksual. Wanita yang beresiko terkena penyakit akibat hubungan
seksual juga beresiko terinfeksi virus ini sehingga mempunyai resiko terkena kanker
serviks.

- Prilaku Seksual

Berdasarkan penelitian, risiko kenker serviks meningkat lebih dari 10 kali bila
berhubungan dengan 6 atau lebih mitra seks, atau bila hubungan seks pertama
dibawah umur 15 tahun. Risiko juga meningkat bila berhhubungan seks dengan laki-
laki berisiko tinggi ( laki-laki yang berhubungan seks dengan banyak wanita), atau
laki-laki yang mengidap penyakit “jengger ayam” (kondiloma akuminatum) di
zakarnya (penis).

- Rokok Sigaret

Wanita merokok mempunyai risiko 2 kali lipat terhadap kanker serviks


dibandingkan degan wanita bukan terkandug nikotin dan zat lainnya yang terdapat

8
didalam rokok. Zat-zat tersebut dapat menurunkan daya tahan serviks dan
menyebabkan kerusakan DNA epitel serviks sehingga timbul kanker serviks,
disamping merupakan kokarsinogen infeksi virus.

- Trauma Kronis Pada Serviks

Trauma ini terjadi karena persalinan yang berulang kali (banyak anak), adanya
infeksi, dan iritasi menahun.

- Kontrasepsi Oral dapa Meningkatkan risiko

1, 5-2, 5 kali bila diminum dalam jangka panjang, yaitu lebih dari 4 tahun.

- Defisiensi Zat Gizi

Beberapa penelitian dapat menyimpulkan bahwa dfisiensi asam folat dapat


meningkatkan risiko terjadinya NIS 1 da NIA 2, serta mungkin juga meningkatkan
risiko terkena kanker serviks pada wanita yang rendah konsumsi beta karoten dan
vitamin (A, C, dan E).

B. JAMUR CANDIDA ALBICANS

1. Pengertian
Jamur candida adalah jamur yang dapat menyebabkan penyakit candidiasis
vaginalis.

2. Candidiasis vaginalis
a) Pengertian
Kandidiasis Vaginalis adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur, yang terjadi
disekitar vagina. Umumnya menyerang orang-orang yang imunnya lemah.
Kandidiasis dapat menyerang wanita disegala usia, terutama usia pubertas.

b) Penyebab
Kandidiasis Vaginalis disebabkan oleh jamur candida albicans. Selain di vagina
dapat menyerang organ lain yaitu kulit, mukosa oral, bronkus, paru-paru, usus
dll. Candida biasanya tidak ditularkan melalui hubungan seksual.

9
Kandidiasis vagina lebih sering terjadi terutama karena meningkatnya
pemakaian antibiotik, pil KB, dan obat-obatan lainnya yang menyebabkan
perubahan suasana vagina sehingga memungkinkan pertumbuhan Candida.
Kandidiasis vagina sering ditemukan pada wanita hamil atau wanita dalam
siklus menstruasi dan pada penderita kencing manis.

c) Gejala Klinis

1. Mengenai mukosa vulva (labia minora) dan vagina.

2. Bercak putih, kekuningan, heperemia, leukore seperti susu

3. pecah, dan gatal hebat.

4. Dapat mengakibatkan infeksi saluran kemih.

d) Diagnosa
Secret encer, berwarna kuning keabu-abuan, berbau amis yang melekat pada
daerah vagina. Selain itu diagnisis dapat ditegakkan berdasarkan hasil
pemeriksaan mikroscopis menggunakan sediaan apus dari secret yang
dihasilkan vagina.

e) Patogenesis
Infeksi Kandida dapat terjadi, apabila ada faktor predisposisi baik endogen
maupun eksogen.
- Faktor endogen meliputi perubahan fisiologi, umur dan imonologi.
Perubahan fisiologi seperti kehamilan (karena perubahan pH dalam
vagina): kegemukan (karena banyak keringat); debilitas; latrogenik;
endokrinopati (gangguan gula darah kulit); penyakit kronik seperti :
tuberculosis, lupus eritematosus dengan keadaan umum yang buruk.
- Faktor eksogen meliputi : iklim, panas, dan kelembaban menyebabkan
respirasi meningkat, kebersihan kulit.

f) Pengobatan
1. Instatin : berupa cream, salep, emulsi.
2. Grup azol : mikonazol 2% berupa cream atau bedak, klotrimazol 1% berupa
bedak, larutan dan cream, tiokonazol, bufonazol, isokonazol,

10
siklopiroksolamin 1% larutan, cream, antimikotin yang laen yang
berspektrum luas.
3. Untuk kandidiasis vaginalis dapat diberiakan kontrimazol 500mg
pervaginam dosis tunggal, sistemik diberikan ketokonazol 2x200mg selam
5 hari atau dengan intrakonazol 2x200mg dosis tunggal atau dengan
flukonazol 150mg dosis tunggal.
4. Intrakonazol : bila dipakai untuk kandidiasis vulvovaginalis dosis orang
dewasa 2x100mg sehari, selama 3 hari.

g) Pencegahan
Obat-obatan tidak biasa dipakai untuk mencegah kandidiasis. Ada beberapa
alasan :
1. Penyakit tersebut tidak begitu bahaya.
2. Ada obat-obatan yang efektif untuk mengobati penyakit tersebut.
3. Ragi dapat menjadi kebal ( resistan ) terhadap obat-obatan. Memperkuat
sistem kekebalan tubuh adalah cara terbaik untuk mencegah jangkitan
kandidiasis.

11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari pembahasan dari makalah ini ialah Pap smear merupakan suatu
metode untuk pemeriksaan sel cairan dinding leher rahim dengan menggunakan
mikroskop, yang dilakukan secara cepat, tidak sakit, serta hasil yang akurat. Pap smear
merupakan cara yang mudah, aman dan untuk mendeteksi kanker serviks melalui
pemeriksaan getah atau lendir di dinding vagina.
Tujuan dari deteksi dini kanker servik atau pemeriksaan Pap Smear ini adalah untuk
menemukan adanya kelainan pada mulut leher rahim.Beberapa faktor yang diduga
meningkatkan kejadian kanker serviks yaitu meliputi usia, status sosial ekonomi,
pengetahuan, dan pendidikan. Hal ini juga merupakan factor dominan dalam pemeriksaan
deteksi dini kanker serviks.
Kandidiasis vaginitis merupakan satu dari penyakit jamur terbanyak setelah vaginitis
bakterial. Diperkirakan 75% wanita didunia ini pernah mendrita kandidiasis vagina selama
hidupnya minimal sekali. Kandidiasis vagina disebabkan oleh kandida albikan.
Kandidiasis vaginitis mempunyai gejala utama adalah gatal pada vagina, vulva seperti
terbakar, disuri, dispareunia, adanya cairan vagina yang kental seperti keju.
Untuk menegakan diagnosis kandidiasis vaginitis perlu dilakukan pemeriksaan
mikioskopis untuk mencari adanya kandida albikan. Penanganan kandidiasis vaginitis
yang penting adalah mengoreksi faktor lokal dan sistemik untuk mencegah rekurensi
penyakit. Beberapa obat anti jamur sangat efektif untuk mengurangi gejala kandidiasis,
tapi bila tidak diikuti dengan koreksi terhadap faktor predisposisi maka sering terjadi
rekurensi.

12
B. Saran
Adapun saran yang dapat dikemukakan oleh penulis ialah sebaiknya seorang wanita
yang telah menikah harus melakukan Pap Smear sedini mungkin. Agar bila terdapat
gejala-gejala kanker dapat diketahui sejak dini.
Untuk mencapi keberhasilan dalam asuhan penanganan candidiasis dengan keluhan
maka diperlukan kerjasama yang baik dengan ibu untuk memecahkan masalah-masalah
yang timbul dan peran bidan dalam tugasnya sebagai pelaksana pelayanan pada
candidiasis dengan keluhan .

13
DAFTAR PUSTAKA

Corwin, Elizabeth J. 2001. Patofisiologi. Jakarta : EGC


Doengoes, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC
http://jurnalbidandiah.blogspot.co.id/2012/04/candidiasis-vaginalis.html?m=1
kedokteran universitas Indonesia
Latief, abdul dkk. 2007. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : bagian ilmu kesahatan anak fakultas
Putz R dan Pabst R. 1997. Sobotta. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai