OLEH
KELOMPOK 4
1. NURFADILLAH NH0117107
2. NURHILDA JALIL NH0117109
3. NURSINDI NH0117112
4. RAHMAH WAHYUNI NH0117118
5. RESKI ENDRIANI NH011712
6. RIMA MAFRIDHA TIKMA NH0117125
7. RISARI SAMIN NH0117127
8. RISMAYANI NABU NH0117129
9. ROHANAH NH0117133
10. SITTI HALIJAH NH0117142
11. SUCI SUGIARTI NH0117145
12. WILKI MUSDI NH0117152
Puji syukur marilah senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Makalah dengan judul ” KANKER SERVIKS ”. Makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas Kewarganegaraan.
Dalam pembuatan makalah ini, kami tidak lepas dari bantuan dan
dukungan dari pihak-pihak terkait serta kecanggihan teknologi untuk
memperoleh informasinya. Oleh karenaitu,kami mengucapkan terima kasih
kepada pihak yang telah membantu kami sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
PENULIS
2
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATAPENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iv
PENDAHULUAN .............................................................................................1
C.Tujuan …………………..........................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................4
A. Defenisi ……..........................................................................................4
B. Etiologi ………......................................................................................4
D. Patofisiologi………. …………………..........................................................8
F. Manifestasi klinik.….…….................................................................13
H. Penatalaksanaan………. ……………….......................................................14
A. Pengkajian .............................................................................................17
C. Diagnosa Keperawatan…………………....................................................30.
3
D. rencana keperawatan ……………….....................................................31
E. Implementasi………. ……………….........................................................34
F. Evaluasi………. ………………........................................................37
PENUTUP………. ……………….......................................................39.
4
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi dari kanker Serviks?
2. Apa penyebab Kanker Serviks ?
3. Faktor apa yang menyebabkan kanker serviks?
4. Bagaimana patofisiologi dari kanker serviks?
5. Bagaimana Manifestasi klinis dari kanker serviks?
6. Apa Gejala Kanker Serviks?
7. Bagaimana Penatalaksanaan dari kanker serviks?
8. Bagaimana pencegahan kanker serviks ?
9. Bagaimana Pemeriksaan Penunjang dari kanker serviks?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Definisi dari kanker Serviks
2. Untuk mengetahui penyebab Kanker Serviks
3. Untuk mengetahui Faktor yang menyebabkan kanker serviks
1
4. Untuk mengetahui patofisiologi dari kanker serviks
5. Untuk mengetahui Manifestasi klinis dari kanker serviks
6. Untuk mengetahui Gejala Kanker Serviks
7. Untuk mengetahui Penatalaksanaan dari kanker serviks
8. Untuk mengetahui pencegahan kanker serviks
9. Untuk mengetahui Penunjang dari kanker serviks.
BAB I
DATA PENYAKIT
2
kanker serviks baru, yg kurang lebih merenggut 8.000 kematian di Indonesia
setiap tahunnya.
Kanker serviks disebabkan oleh virus yang dikenal dengan HPV (Human
Papilloma Virus). Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe HPV di mana sebagian
besar tidak berbahaya, tidak menimbulkan gejala yang terlihat dan akan hilang
dengan sendirinya. Namun infeksi menetap yang disebabkan HPV dengan jenis
risiko timggi dapat mengarah pada kamker serviks.
Tes IVA untuk mendeteksi pra kanker atau HPV tipe risiko rendah atau
tinggi yang menyebabkan kelainan. Saat ini bidan-bidan di sekitar enam provinsi
di Indonesia telah dilate untuk bisa melakukan pemeriksaan IVA ini.
Namun jika anda telah melakukan tes pap smear test dan hasilnya
abnormal,jangan terlalu cemas, karna tidak semua penampakan sel-sel yang
abnormal tersebut berarti kanker. Memang pap smear dapat mendeteksi kelainan-
kelainan perubahan sel-sel leher rahim secara dini. Paradigm yang harus di ingat
adalah semakin awal ditemukanya kelainan-kelainan pada pemeriksaan pap
smear, akan semakin mudah pula diatasi masalahnya.[ CITATION Dia17 \l 1057 ]
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
3
KankerServiks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah
mulut rahim sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak
terkontrol dan merusak jaringan normal disekitarnya.[ CITATION Nur15 \l
1057 ]
Kanker serviks atau yang lebih di kenal dengan istilah kanker leher
rahim adalah tumbuhnya sel-sel tidak normal pada leher rahim. Sel-sel
yang tumbuh normal ini berubah menjadi sel kanker. Kanker leher rahim
adalah kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu daerah pada organ
reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang
terletak antara rahim (uterus) dan liang sanggam (vagina). Waktu yang di
perlukan bagi kanker serviks untuk berkembang cukup lama, sekitar 10-15
tahun. Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang berusia antara 30
tahun sampai dengan 50 tahun, yaitu pada puncak usia reproduksi wanita
sehingga akan menyebabkan gangguan kualitas hidup secara fisik,
kejiwaan, dan kesehatan seksual.
B. ETIOLIGI
4
Kanker serviks terbanyak di jumpai pada wanita yang sering partus.
Semakin sering partus semakin membesar kemungkinan resiko
mendapat karsinoma serviks
3. Jumlah perkawinan
4. Infeksi virus
5. Social ekonomi
5
C. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
6
Kurang menjaga kebersihan alat kelamin dapat menjadi penyebab
terjangkitnya leher rahim.
7
D. PATOFISIOLOGI
8
4. Stadium 3: penyebaran sampai 1/3 distal vagina atau parametrium
sampai ke dinding panggul
a. Stadium 3a penyebaran sampai 1/3 distal vagina namun tidak
sampai ke dinding panggul
b. Stadium 3b penyebaran sampai dinding panggul, tidak
ditemukandaerah bebas infiltrasi antar dinding panggul dengan
tumor, sudah ada ganggual faal ginjal / hiodronefrotis.
5. Stadium 4 : karsinoma serviks menyebar ke organ dekat atau jauh.
a. Stadium 4a temple bermentastase ke organ sekitar
b. Stadium 4b tempat bermentastase jauh
9
PATHWAY KANKER SERVIKS
Volume cairan
10
Pre Post Ansietas
Intoleransi aktivitas
Memperpen
dek usia
akar
Alopecia Gangguan
citra tubuh
urine
11
Mual, muntah
Kerusakan integritas
Resiko infeksi
kulit Anoreksia
Ketidaksei
mbangan
nutrisi
Kurang
12
E. MANIFESTASI KLINIS
1. Stage 0: Ca.Pre invasi
2. Stage 1: Ca. Terbatas pada serviks
a) Srage Ia ; Disertai inbasi dari stroma yang hanya diketahui secara
histopatologis
b) Stage Ib : semua kasus lainnya dari stage I
3. Stage II : sudah menjalar keluar serviks tapi belum sampai ke panggul
telah mengenai dinding vagina. Tapi tidak melebihi dua pertiga
proksimal.
4. Stage IIIA : sudah sampai dinding panggula dan sepertiga bagian
bawah vagina.
5. Stage IIIB : Sudah mengenai organ- organ lain.[ CITATION Pad15 \l
1057 ]
F. GEJALA
Pada stadium awal, kanker ini cendrung tidak terdeteksi. Bahkan,
sang penderita pun tidak merasa bila dirinya sebenarnya sudah terkena
kanker serviks.
13
8. Berkurangnya nafsu makan, menurunnya berat badan, dan kelelahan
9. Rasa nyeri di panggul, punggung dan tungkai
10. Keluar air kemih tanpa tinja dari vagina.[ CITATION Dar10 \l 1057 ]
G. PENATALAKSANAAN
Terapi kanker serviks dilakukan bila diagnosis telah dipastikan
secara histologik dan sesudah dikerjakan perencanaan yang matang oleh
tim yang sanggup melakukan rehabilitasi dan pengamatan lanjutan (tim
onkologi). Pemilihan pengobatan kanker serviks tergantung pada lokasi
dan ukuran tumor, stadium penyakit,usia, keadaan umum penderita, dan
rencana penderita untuk hamil lagi. Lesi tingkat rendah biasanya tidak
memerlikan pengobatan lebih lanjut, terutama jika daerah yang abnormal
seluruhnya telah diangkat pada waktu pemeriksaan biopsy. Pengobatan
pada lesi prekanker bisa berupa kriosurgeri (pembekuan), kauterisasi
(pembakaran, juga disebut diatermi), pembedaan laser untuk
menghancurkan sel-sel yang abnormal tanpa melukai jaringan yang sehat
di sekitarnya dan LEEP (Loop Electrosurgical Excision Procedure) atau
konisasi. [ CITATION Pad15 \l 1057 ]
14
Makan serealia atau roti yang difortifikasi asam folat sekitar
400 mcg setap , atau dalam bentuk suplemen , dapat membantu .
konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda untuk lebih
jelasnya. Cegah kanker serviks sebisa mungkin .
3. Makan sayuran pembasmi HPV
Perempuan yang diet tinggi sayuran beresiko paling rendah
50% menderita infeksi HPV yang berlangsung lama , yang juga berarti
berkemungkinan lebih kecil mengembangkan kanker serviks .
tambahkan semua jenis buah dan sayuran warna pelangi ke dalam diet
Anda untuk mendapatkan perlindungan terbaik .
4. Jangan Merokok
Kendati kebanyakan mendapatkan infeksi PHV lengkap
dengan sendirinya tanpa di obati , hal ini jarang terjadi pada
perempuan yang merokok . Penyebabnya adalah asap rokok
melemahkan pertahanan tubuh . infeksi PHV berlangsung lebih lama
pada perempuan yang merokok dibandingkan yang tidak , dan
meningkatkan resiko kanker serviks . Sedapat mungkin , cegah kanker
serviks dengan menghindari merokok .
5. Pelumas Organ Intim
Menggunakan pelumas organ intim yang di buat dari
carrageenan , senyawa yang mengental yang berasal dari rumput
laut , menghentikan HPV bertahan dalam sel-sel sehat .
6. Makan Brokoli dan Kerabatnya
Senyawa tumbuhan di dalam brokoli , kembang kol , dan lain-lain
dapat membantu sel-sel yang terinfeksi HPV menghancurkan diri . cara ini
alamiah untuk menghilangkan sel-sel yang tidak sehat sehingga dapat
meminimalkan resiko terkena kanker serviks .
7. Tingkatkan Akurasi Pemeriksaan pap smear
Dokter atau petugas kesehatan anda berkemungkinan menyarankan
Anda menjalani pemeriksaan pap smear setiap tahun atau setiap tiga tahun
, tergantung faktor resiko Anda untuk kanker serviks . Untuk mendapatkan
15
hasil yang akurat , jadwalkan pemeriksaan antra 10-20 hari sesudah hari
pertama mens terakhir Anda . Jadwalkan ulang jika Anda mens pada hari
pemeriksaan yang di rencanakan . jangan menggunakan foam , krim , obat
atau pembasu vagina selama dua hari sebelum pemeriksaan . jangan
berhubungan intim 48 jam sebelum hari pemeriksaan
8. Vaksin HPV
Saat ini tersedia vaksin untuk strain HPV yang paling berbahaya .
Vaksin ini bias membantu mencegah kanker serviks . Konsultasikan
dengan dokter Anda untuk mendapatkan informasi yang lebih detail
tentang vaksin HPV sebagai pencegahan kanker serviks .[ CITATION
Dar10 \l 1057 ]
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Tanggal 11 februari 2008, jam 11.00 WIB, di ruang B3 Ginecologi –
RSUP kariadi Semarang, di peroleh data sebagai berikut:
1. Biodata
a. Identisat pasien
Nama : Ny E
16
Umur : 38 Tahun
Jenis kelamin : perempuan
Suku/banggsa : jawa/indonesia
Agama : islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Alamat : bedono, sayung
Tanggal masuk : 28 desember 2007
Diagnosa medis : Ca serviks stadium III B
Register : 5667717
17
Mefenamat dan vitamin penambah darah, dikaataakan pasien
seingatnya.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan dari keluarga tidak ada menderita penyakit yang
sama.
e. Riwayat Obstetri
1) Menarche : usia : 12 tahun, lama : 7 hari.
2) Menikah I : usia : 19 tahun, suami I meninggal, mempunyai 1
anak perempuan.
Menikah II : usia : 25 tahun, suami II, mempunyai 2 anak
perempuan.
3) Riwayat KB : menggunakan suntik KB 3 bulanan, pasien
menggunakan KB sejaak 1990 dan lepas Oktober 2007.
4) Riwayat Obstetri : GIII PIII
a) Anak I, usia : 18 tahun, jenis kelamin, perempuan.
b) Anak II, usia : 13 tahun, jenis kelamin, perempuan.
c) Anak III, usia : 6 tahun, jenis kelamin, perempuan.
2. Pola kesehatan fungsional menurut gordon
a. Pola persepsi dan manajemen kesehatan
Pasien mengatakan jika sakit masuk angin, minum jamu tolak angin,
kadang periksa di jamsostek. Pasien mengatakan pernah di rawat di
RS Sultan Agung pada bulan Oktober 2007 dengan diagnosa medis
Ca.Serviks Stadium III B, saat ini pasien di rawat di RSUP Dr.Kariadi
oleh rujukan dari RS Sultan Agung.
b. Pola nutrisi
Sebelum sakit : Pasien makan tiga kali sehari, nasi, sayur, dan lauk
satu porsi habis.
Selama sakit : Pasien mengatakan mual dan tidak nafsu makan. Pasien
jarang makan, porsi dari RS hanya habis dua-tiga sendok, pasien
bisanya ngemil. Berat badan sebelum sakit :55 kg saat dikaji : 49,5 kg
c. Pola eliminasi
18
Sebelum sakit : Pasien BAB 1kali/hari, konsistensi lembek, warna
tidak diperhatikan, BAK lancar 4-5 kali/hari
Selama sakit : Saat mengatakan kalau siang dapat tidur, kalau malam
sulit tidur.
Selama sakit : Saat dikaji pasien mengatakan tidak nyeri, tidak ada
gangguan konsep diri.
19
Sebelum sakit : Pasien berperan sebagai ibu rumah tangga dengan
merawat ketiga anaknya, pernah bekerja dipabrik setelah bulan
Oktober 2007 pasien tidak bekerja karena dirawat di RS.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : baik
Kesadaran: Composmentis
Tekanan darah : 100/80 mmHg
Nadi : 88x/ menit
Pernafasan : 20x / menit
20
Suhu : 36o C
Berat badan : 49,5 kg
Tinggi badan : 152 cm
b. Pemeriksaan Sistematis
Kepala : Bentuk mesocepal
Rambut : Warna hitam, ikal, mudah rontok
Mata : Konjungtiva tidak anemis
Hidung : Simetris, ada serumen
Mulut : Bibir tidak kering, tidak ada sianosis, mukosa bibir
lembab
Leher : Tidak ada pembesaran tiroid dan tidak ada pembesaran
getah bening
Dada
I : Simetris
Pa : Vokal fremtus simetris Kanan=kiri
Pe : Sonor seluruh lapang paru
Aus : Vesikuler
Cardiac
I : Ictus cordis tidak tampak
Pa : Ictus cordis teraba
Pe : Pekak
Aus : Tidak ada bising
Abdomen
I : Datar, ada gambar umtuk radioterapi
Aus : bising usus 5-15x / detik
Pe : Tympani
Pa : Tidak ada nyeri tekan
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboraterium Patologi Anatomi
21
Diagnosa Patologik
Kesan :
22
Hepar : Ukuran normal, permukaan rata, tepi tajam,
parenkim ekogenesitas normal,tak tampak nodul porta dan V. hepatica
tidak melebar
Kesan :
d. Pemeriksaan Laboratorium
23
- Trombosit 34,30 29,00 – 36,00 g /dl
- RDW 4,10 4,00 – 11,00 ribu/mmk
- MPV
171,0 150,00 – 400,00 ribu/mmk
13,00 11,60 – 14,80 %
Kimia Klinik
7,11 4,00 – 11,00 fl
- Ureum
- Creatinin
- SGOT
- SGPT
14 15 – 39 mg/ dl
0,64 0,60 – 1,30 mg/ dl
17 15 – 37 u/ l
25 30 – 65 u/ l
e. riwayat kemoterapi
Kemoterapi ke 5
Tanggal/ jam
8 februari 2008
07. 00 Plastosin 60 mg infus
Infus NS 0,9%
08.00 Infus manitol 2%
Infus DS
13.00 Metoclorpramid 1 amp
14.00 Metoclorpramid 1 amp
f. Terapi
24
1. Metoclorpramid 3 x1 tablet
2. SF / BC/ C 2 x 1 tablet
3. Vitamin C 1 x 50.000 unit
4. Antasid syrup 3 x 1 sendok makan
25
B. ANALISIS DATA
26
pengobatan sinar dapat harapkan
menyembuhkan penyakit ?
Apakah kanker bisa tumbuh
lagi ?
DO :
- Pasien tampak cemas
- Pasien takut bila penyakit
tumbuh lagi.
- Pasien banyak bertanya.
3. 13-2-08 DS : Proses penyakit, Perubahan kebutuhan seksualitas
17 :00 Pasein mengatakan sebelum perubahan anatomis
sakit pasien melakukan
hubungan suami istri 2x
minggu,selama sakit tidak
pernah melakukan hubungan
seksual
DO :
- Pasien mengatakan tentang
frekuensi seksualitas kepada
perawat.
27
- Pasien aktif menjawab
pertanyaan.
4. 13-2-08 DS : Efek kemoradiasi Gangguan integritas kulit; pruritus, eritema
17 : 00 Pasien mengatakan gatal di
daerah keamluan dan sekitar
anus.
DO :
- Pasien terlihat menggaruk
daerah yang gatal
- Bagian monsveneris lesi
putih
- Bagian lipatan bokong, juga
terdapat lesi warna putih
28
C. DIAGNOSA
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
efek samping dari kemoradiasi
2. Ansietas berhubungan dengan ketidakpastian tentang hasil yang
diharapkan
3. Perubahan kebutuhan seksualitas berhubungan dengan proses
penyakit, perubahan anatomis
4. Gangguan integritas kulit : pruritus, eritema berhubungan dengan efek
kemoradiasi.
29
D. RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
N TGL/JAM TUJUAN INTERVENSI TTD
KEPERAWATAN
O
1 11-2-08 Perubahan Setelah dilakukan a. Kaji masukan makanan dan cairan yang
11.00 nutrisi :kurang dari tindakan keperawatan disediakan
b. Anjurkan makan porsi kecil tapi sering
kebutuhan tubuh 3 × 24 jam
c. Jelaskan pada pasien tentang kebutuhan nutrisi
berhubungan diharapkan pasien d. Timbang berat badan pasien setiap minggu
dengan efek a. Nafsu makan dengan menggunakan timbangan yang sama
e. Berikan antiemetic sebelum kemoterapi
samping meningkat
f. Intruksikan keluarga untuk membantu pasien
b. Porsi makan habis
BB normal meningkatkan masukan makanan
2 12-2-08 Ansietas setelah dilakukan a. Kaji tanda dan gejala adanya ansietas
b. Gunakan satu system pendekatan yang tenang
17.00 berhubungan tindakan keperawatan
dan menyakinkan
dengan 2 × 24
30
ketidakpastian jam,diharapkan c. Lakukan teknik mendengar aktif
d. Instruksikan teknik relaksasi,imajinasi,terapi
tentang hasil yang pasien:
music
diharapkan a. Cemas berkurang
e. Bantu pasien menjelaskan keputusannya pada
b. Pasien memiliki
anggota keluarga yang lainnya
koping yang positif
3 13-2-08 Perubahan Setelah dilakukan a. Ciptakan hubungan terapeutik atas dasar saling
17.00 kebutuhan tindakan keperawatan percaya dan saling menghargai berikan privasi
seksualitas 1 × 24 jam klien dan kepercayaan diri klien.
b. Anjurkan klien untuk mengungkapkan ketakutan
berhungan dengan dan pasangan dapat
dan menanyakan masalah
proses penyakit, memahami bahwa
c. Diskusikan bentuk alternative ekspresi seksual
perubahan seksualitas tidak
yang dapat diterima pada klien sesuai kebutuhan
anatomis hanya terbatas pada d. Libatkan pasangan dalam diskusi
aktivitas fisik
31
E. IMPLEMENTASI
32
tubuh O : pasien sedang ngemil keripik.
c. Menganjurkan klien untuk makan
BB klien 49,5kg
sedikit tapi sering
1 12/03/2019 a. Mengobservasi nafsu makan klien S : saya masih mual suster, tidak
14.00 c. Menganjurkan klien untuk makan nafsu makan.
sedikit tapi sering O : klien hanya menghabiskan 2
sendok dari porsi yang
disediakan RS.
2 12/03/2019 a. Mengkaji tingkat kecemasan dan S : saya punya penyakit kanker, tapi
15.23 mendengarkan keluhan klien sudah di sinar, apa bisa sembuh
b. Menjelaskan penyakit adalah cobaan
total sus? Atau bisa tumbuh lagi?
O:- pasien tampak cemas
- Ekspresi wajah bingung
- Banyak bertanya
- Mendengarkan penjelasan
- Wajah tampak tenang setelah
dijelaskan
1 13/03/2019 a. Mengobservasi nafsu makan pasien S : saya sudah paksakan untuk
b. Menemani pasien makan
09.12 makan tapi mual.
O : makan habis ¼ porsi
33
3 13/03/2019 a. Mengkaji perubahan pola S : klien mengatakan sebelum sakit
11.42 seksualitas pasien melakukan hubungan seksual 2x
b. Menjelaskan bahwa seksual tidak
seminggu, selama sakit tidak
terbatas pada aktivitas fisik tetapi
pernah melakukan hubungan
dapat dialihkan dengan psikologis
seksual.
seperti kasih saying, kepedulian
O : - Klien menjawab pertanyaan
pegangan tangan atau ciuman.
- Klien mendengarkan
penjelasan
4 13/03/2019 a. Mengkaji keadaan kulit S : - saya sudah mandi
b. Menjelaskan perawatan kulit
13.09 -Klien mengatakan kalau gatal
saya garuk sus.
O : ada lesi (bekas garuk) di area
monsfeneris dan lipatan
bokong akibat efek dari
kemoterapi.
34
F. EVALUASI
35
1 14-2-08 Saya : sudah mau makan sedikit, tetapi
13.00 masih terasa mual
O : - Makanan yang dihabiskan ½ porsi
- BB : 50 kg
- TB : 152 cm
A : Masalah teratasi sebagaian
P : Lanjutkan intervensi
36
seksualitas tidak hanya sebatas aktifitas itu.
A : Masalah terasi
P : Pertahankan Intervensi
4 14-2-08 S : Kalau gatal saya garuk, setelah mandi saya
13.00 kasih bedak yang gatal.
O : Tidak ada kemerahan, masih terlihat lesi
atau lecet bekas garuk
A : Masalah teratasi sebagai
P : Lanjutkan Intervensi
37
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kanker leher rahim (Kanker Serviks) adalah kanker yang terjadi
pada serviks uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang
merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus)
dan liang sanggam (vagina). Waktu yang di perlukan bagi kanker serviks
untuk berkembang cukup lama, sekitar 10-15 tahun. Kanker ini biasanya
terjadi pada wanita yang berusia antara 30 tahun sampai dengan 50 tahun,
yaitu pada puncak usia reproduksi wanita sehingga akan menyebabkan
gangguan kualitas hidup secara fisik, kejiwaan, dan kesehatan seksual.
Penyebab pasti kanker serviks ini belum di ketahui. Namun, virus
yang disebut HPV (human papiloma virus) menyebabkan faktor risiko
seorang wanita untuk terkena kanker serviks meningkat cepat.
B. SARAN
1. Bagi Perawat
2. Bagi Mahasiswa
38
DAFTAR PUSTAKA
39