Anda di halaman 1dari 12

TUGAS INI DIBUAT UNTUK MEMENUHI

TARGET ASUHAN KEBIDANAN

OLEH

NOOR AISYAH

PO.62.24.216.199

KEMENTERIAN KESEHATAN REFUBLIK INDONESIA

BADAN PERKEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SDM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES

PALANGKA RAYA PROGRAM STUDI

SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Asuhan Kesehatan
Refroduksi dan Gangguannya (Papsmear)”. Penulisan ini dilakukan dalam rangka untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah.

Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih belum sempurna, maka
saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Palangka Raya, Desember 2019

Penulis

i
i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................... i

Daftar Isi............................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pap Smear ...........................................................................3


B. Tujuan Pap Smear..................................................................................3
C. Manfaat Pap Smear................................................................................4
D. Waktu Pelaksanaan Pap Smear..............................................................4
E. Indikasi Pap Smear.................................................................................4
F. Kontraindikasi Pap Smear......................................................................5
G. Persiapan Pap Smear..............................................................................5
H. Prosedur Pemeriksaan Pap Smear..........................................................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................7
B. Saran.......................................................................................................7

Daftar Pustaka

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah suatu hal yang penting bagi manusia, tanpa kesehatan manusia
tidak dapat melakukan aktivitas sehari-harinya. Keadaan sehat menurut World Helath
Organization (WHO) merupakan suatu keadaan sejahtera meliputi fisik, mental, dan
sosial yang bebas dari penyakit atau kecacatan. Kesehatan merupakan faktor yang
penting untuk meningkatkan kualitas hidup manusia secara sosial dan ekonomi (Maulana,
2009).
Menurut Sukaca (2009), kanker serviks merupakan suatu jenis kanker yang terjadi
pada daerah leher rahim, yaitu bagian rahim yang terletak di bawah yang membuka ke
arah lubang vagina. Kanker ini disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV).
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan kejadian kanker leher rahim tersebut antara
lain paritas tinggi dengan jarak persalinan pendek, melakukan hubungan seksual pada
usia muda atau menikah di usia muda, berganti-ganti pasangan seksual, perokok pasif dan
aktif, penggunaan kontrasepsi oral dalam jangka waktu yang lama lebih dari 5 tahun,
penyakit menular seksual, dan status ekonomi yang rendah (Irianto, 2014).
Salah satu faktor penyebab tingginya angka kejadian kanker serviks pada wanita
akibat rendahnya cakupan deteksi secara dini akibat kurangnya informasi pada
masyarakat. Deteksi dini pada kanker serviks ini merupakan sebuah terobosan yang
inovatif dalam kesehatan untuk mengurangi angka 3 kematian dan kesakitan akibat
kanker tersebut. Sebagian besar wanita yang didiagnosis kanker leher rahim tidak
melakukan skrinning test atau menindak lanjuti setelah ditemukan hasil yang abnormal,
selain itu biaya untuk pemeriksaan dini kanker serviks tersebut tidak murah, sehingga
keterlambatan pemeriksaanpun terjadi akibat kurangnya pengetahuan pada masyarakat
tentang kanker serviks, sehingga kesadaran untuk melakukan deteksi dini kanker serviks
tidak dilaksanakan (Hananta, 2010).
Pencegahan kanker serviks dapat dilakukan dengan program deteksi dini (skrinning)
dan pemberian vaksinasi. Adanya program deteksi dini di negara maju, angka kejadian
kanker serviks dapat menurun (Rasjidi, 2009). Tindakan pencegahan yang dapat
dilakukan menurut Rasjidi (2009) antara lain dengan Pap Smear (mengambil lendir

1
serviks untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium), kolposkopi (pemeriksaan yang
dilakukan dengan menggunakan teropong), biopsy (pemeriksaan dengan mengambil
sedikit jaringan serviks yang dicurigai), dan IVA Test (Inspeksi Visual Asam Asetat).
B. Tujuan
1. Apa pengertian Pap Smear
2. Apa tujuan Pap Smear
3. Apa manfaat dari Pap Smear
4. Kapan waktu pelaksanaan Pap Smear
5. Apa saja indikasi Pap Smear
6. Apa saja kontraindikasi Pap Smear
7. Bagaimana persiapan pemeriksaan Pap Smear
8. Bagaimana prosedur pemeriksaan Pap Smear
C. Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui apa pengertian Pap Smear
2. Untuk mengetahui apa tujuan Pap Smear
3. Untuk mengetahui apa manfaat dari Pap Smear
4. Untuk mengetahui kapan waktu pelaksanaan Pap Smear
5. Untuk mengetahui apa saja indikasi Pap Smear
6. Untuk mengetahui apa saja kontraindikasi Pap Smear
7. Untuk mengetahui bagaimana persiapan pemeriksaan Pap Smear
8. Untuk mengetahui bagaimana prosedur pemeriksaan Pap Smear

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Pap Smear
Pap Smear merupakan pemeriksaan  sederhana yang dikembangkan oleh  Dr. George
Papanicalaou untuk penapisan awal dari gejala kanker leher rahim. Pap smear merupakan
pemeriksaan sitologi eksfoliative dengan memeriksa  sel-sel epitel cervix yang lepas.
Pemeriksaan ini lebih mudah, murah, sederhana, aman dan akurat. Di negara maju,
skrinning Pap Smear terbukti dapat menemukan lesi prakanker, menurunkan insiden dan
menurunkan angka kematian akibat kanker serviks sampai 70-80%.
World Health Organization (WHO) tahun 2009 menyebutkan, sekitar 500.000
perempuan setiap tahunnya didiagnosis menderita kanker serviks dan hampir 60 persen di
antaranya meninggal dunia. Berdasarkan laporan dari American Cancer Society,
kematian akibat kanker serviks sekitar 6000-7000 orang/tahun. American College of
Obstetrician and Gynecologisis (ACOG), American Cancer Society (ACS) dan US
Preventive Task Force (USPSTF) mengeluarkan panduan bahwa setiap wanita
seharusnya melakukan tes pap smear untuk skrining kanker mulut rahim saat 3 tahun
pertama dimulainya aktivitas seksual atau saat usia 21 tahun.
B. Tujuan Pap Smear
Tujuan tes Pap adalah menemukan sel abnormal atau sel yang dapat berkembang
menjadi kanker termasuk infeksi HPV. Kanker serviks merupakan penyakit menular
seksual, bila penyakit prakanker/ displasia ditemukan lebih dini kemungkinan angka
penyembuhan mencapai 80-90 % tergantung beratnya lesi dan cara pengobatannya.
Tujuan dari deteksi dini kanker servik atau pemeriksaan Pap Smear ini adalah untuk
menemukan adanya kelainan pada mulut leher rahim. Meskipun kanker tergolong
penyakit mematikan, namun sebagian besar dokter ahli kanker menyebutkan bahwa dari
seluruh jenis kanker, kanker servik termasuk yang paling bisa dicegah dan diobati apabila
terdeteksi sejak awal. Oleh karena itu, dengan mendeteksi kanker servik sejak dini
diharapkan dapat mengurangi jumlah penderita kanker serviks (Wijaya, 2010).

3
Beberapa tujuan dari pemeriksaan Pap Smear yang dikemukakan oleh Sukaca, 2009
yaitu :
1. Untuk mendeteksi pertumbuhan sel-sel yang akan menjadi kanker.
2. Untuk mengetahui normal atau tidaknya sel-sel di serviks
3. Untuk mendeteksi perubahan prakanker pada serviks
4. Untuk mendeteksi infeksi-infeksi disebabkan oleh virus urogenital dan penyakit-
penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual.
5. Untuk mengetahui dan mendeteksi sel abnormal yang terdapat hanya pada lapisan
luar dari serviks dan tidak menginvasi bagian dalam.
6. Untuk mengetahui tingkat berapa keganasan kanker serviks
C. Manfaat Pap Smear
Manfaat Pap Smear seperti yang dipaparkan oleh (Nurcahyo, 2010) adalah dapat
digunakan sebagai sarana diagnostik kanker serviks karena dapat mendeteksi secara dini
secara akurat sampai 90% dengan biaya yang tidak terlalu mahal. Akibatanya semakin
dini sel-sel abnormal tersebut terdeteksi, maka semakin cepat untuk melakukan
pengobatan sehingga tingkat kesembuhan menjadi semakin tinggi (Emilia, 2010). Hal ini
diharapkan dapat menekan angka kematian pada wanita akibat kanker serviks yang
menjadi pembunuh nomor dua setelah kanker payudara.
D. Waktu Pelaksanaan Pap Smear
Pemeriksaan Pap Smear dilakukan  paling tidak setahun sekali bagi wanita yang
sudah menikah atau yang telah melakukan hubungan seksual. Para wanita sebaiknya
memeriksakan diri sampai usia 70 tahun. Pap Smear dapat dilakukan kapan saja, kecuali
pada masa haid. Persiapan pasien untukmelakukan Pap Smear adalah tidak sedang haid,
tidak coitus 1 – 3 hari sebelum pemeriksaan dilakukan dan tidak sedang menggunakan
obat – obatan vaginal.
E. Indikasi Pap Smear
Beberapa kondisi yang mengharuskan seorang wanita untuk melakukan pemeriksaan
Pap Smear karena memiliki faktor resiko seperti yang dikemukakan oleh
(Nurcahyo,2010), diantaranya :

4
1. Wanita yang telah melakukan hubungan seksual pada usia dibawah umur 20 tahun.
2. Wanita yang memiliki pasangan sex yang banyak (multiple).
3. Wanita yang memiliki riwayat penyakit menular seksual.
4. Wanita yang mengalami perdarahan setiap berhubungan seksual.
5. Wanita yang mengalami keputihan atau gatal pada vagina.
6. Wanita yang sudah menopause dan mengaluarkan darah pervaginam.
7. Wanita perokok.
8. Wanita yang memakai alat kontrasepsi lebih dari 5 tahun, terutama IUD dan pil KB.
F. Kontraindikasi Pap Smear
Ada beberapa kondisi yang tidak memungkinkan seorang wanita untuk melakukan
pemeriksaan Pap Smear seperti yang dikutip dari Nurcahyo( 2010), diantaranya adalah :
1. Wanita yang telah melakukan hubungan seksual dalam selang waktu 48 jam sebelum
pengambilan sampel dilakukan.
2. Ibu yang baru saja bersalin, pemeriksaan ditunda sampai 6 minggu setelah bersalin.
3. Wanita yang sedang menstruasi.
4. Ibu yang baru menjalani operasi kandungan, dianjurkan menunggu sampai 6 minggu
setelah operasi.
G. Persiapan Pap Smear
Ada beberapa persiapan yang harus dipatuhi oleh klien sebelum melakukan
pemeriksaan Pap Smear. Hal ini dimaksudkan agar pengambilan sampelnya lebih mudah
dilakukan sehingga hasilnya pun lebih akurat seperti yang dikutip dari Romauli (2009)
diantaranya :
1. Waktu pengambilan minimal 2 minggu setelah menstruasi dimulai dan sebelum
menstruasi berikutnya.
2. Hubungan seksual tidak boleh dilakukan 48 jam sebelum pengambilan bahan
pemeriksaan.
3. Pembilasan vagina dengan macam-macam cairan kimia tidak boleh dikerjakan dalam
24 jam sebelum pemeriksaan.
4. Hindari pemakaian obat-obatan yang dimasukkan ke dalam vagina 48 jam sebelum
pemeriksaan.
5. Saat pengambilan lendir, otot-otot vagina diharapkan dalam keadaan rileks.

5
H. Prosedur Pemeriksaan Pap Smear
Ada 2 tahap dalam melakukan Pap Smear, yaitu :
1. Mengambil sampel Proses ini tidak berlangsung lama hanya, memakan waktu sekitar
5 menit saja dan tidak menimbulkan rasa nyeri sama sekali, dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Pasien dibaringkan diatas meja periksa dengan posisi litotomi atau lutut ditekuk.
b. Kedua tumit akan diletakkan pada alat stirrups.Secara perlahan akan dimasukkan
alat yang disebut speculum kedalam vagina sehingga, nampaklah mulut rahim.
c. Dengan sebuah spatula dibuat hapusan melingkar pada mulut rahim tersebut.
d. Setelah memperoleh sampel, kemudian dioleskan ke object glass dan difiksasi.
2. Pembacaan sampel Pembacaan sampel dilakukan oleh ahli patologi anatomi. Menurut
Romauli (2009), hasil Pap Smear diklasifikasikan dalam 6 klas, yaitu :
a. Klas 0 : hasil tidak dapat dinilai atau dibaca
b. Klas I : tidak ada sel atipik atau sel abnormal
c. Klas II : gambaran sitologi atipik, tetapi tidak ada bukti keganasan
d. Klas III : gambaran sitologi dicurigai keganasan
e. Klas IV : gambaran sitologi dijumpai sel ganas dalam jumlah sedikit
f. Klas V : gambaran sitologi dijumpai sel ganas dalam jumlah banyak.

6
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembahasan dari makalah ini ialah Pap smear  merupakan
suatu metode untuk pemeriksaan sel cairan dinding leher rahim dengan menggunakan
mikroskop, yang dilakukan secara cepat, tidak sakit, serta hasil yang akurat.
World Health Organization (WHO) tahun 2009 menyebutkan, sekitar 500.000
perempuan setiap tahunnya didiagnosis menderita kanker serviks dan hampir 60 persen di
antaranya meninggal dunia. Berdasarkan laporan dari American Cancer Society,
kematian akibat kanker serviks sekitar 6000-7000 orang/tahun. American College of
Obstetrician and Gynecologisis (ACOG), American Cancer Society (ACS) dan US
Preventive Task Force (USPSTF) mengeluarkan panduan bahwa setiap wanita
seharusnya melakukan tes pap smear untuk skrining kanker mulut rahim saat 3 tahun
pertama dimulainya aktivitas seksual atau saat usia 21 tahun.
B. Saran
Adapun saran yang dapat dikemukakan oleh penulis ialah sebaiknya seorang wanita
yang telah menikah  harus melakukan Pap Smear sedini mungkin. Agar bila terdapat
gejala-gejala kanker dapat diketahui sejak dini.

7
DAFTAR PUSTAKA

Buku Kita Nurchasanah. 2009. Ensiklopedi Kesehatan Wanita. Yogyakarta: Familia

Emilia, Ova, dkk. 2010. Bebas Ancaman Kanker Serviks. Yogyakarta: Media Pressindo

Nurcahyo, Jalu. 2010. Awas!!! Bahaya Kanker Rahim dan Kanker Payudara. Yogyakarta: PT.

Romauli, Suryati.dan Vindari Anna Vida. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Nuha
Medika.

Sandina, Dewi. 2011. 9 Penyakit Mematikan. Yogyakarta : Smart Pustaka

Anda mungkin juga menyukai