Anda di halaman 1dari 8

DDST

YESSICA HARNETACIA
PO.62.24.2.16.217

POLTEKKES KEMENKES
PALANGKA RAYA
2018
DDST

Denver Development Sreening Test (DDST)


merupakan salah satu alat skrining
perkembangan, alat ini membantu tenaga
kesehatan untuk mengetahui sedini mungkin
penyimpangan perkembangan yang terjadi pada
anak sejak lahir sampai berusia 6 tahun.
Pemeriksaan dilakukan secara rutin yaitu setiap
bulan.
Tes DDST bukanlah tes diagnostik atau tes IQ.
DDST memenuhi semua persyaratan yang
diperlukan untuk metode skrining yang baik. Tes
ini dilakukan kurang lebih 20 menit, dapat
diandalkan dan menunjukkkan validitas yang
tinggi.
Aspek perkembangan yang dinilai dalam
pemeriksaan DDST sesuai dengan usia
kronologis anak tiap bulan. Alat yang diperlukan
dalam pemeriksaan perkembangan anak
diberikan sesuai usia anak untuk menunjang
pemeriksaan. Ada 4 sektor perkembangan yang
dinilai:
1. Personal Social (perilaku sosial)
2. Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus)
3. Language (bahasa)
4. Gross motor (gerakan motorik kasar)
Tujuan digunakannya yaitu,
1. Menilai tingkat perkembangan anak pada
usianya
2. Menilai tingkat perkembangan anak yang
tampak sehat
3. Menilai tingkat perkembangan anak yang tidak
menunjukan gejala
4. Kemungkinan adanya kelainan perkembangan
5. Memastikan anak yang diduga mengalami
kelainan perkembangan
6. Memantau anak yang beresiko mengalami
kelainan perkembangan
Dalam DDST Denver II, perkembangan di
tes sesuai dengan penilaian yang diberikan pada
balok dengan hasil P ( lulus ), F (gagal), R
(menolak) dan No Opportunity (tidak bisa
melakukan)
Interprestasinya antara lain :
1. Lebih/Advance
2. Berhasil/ok
3. Peringatan/Caution
4. Keterlambatan/delay
5. Tidak ada kesempatan/No opportunity
Setelah dilakukan interpretasi penilaian
individual, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut.

1. Normal, bila didapatkan tidak terdapat Delay


atau minimal 1 caution
2. Suspect/diduga, bila >2 caution dan />delay
3. Untestable/ tidak dapat diuji, bila ada skor
menolak pada ≥1 uji yang terletak disebelah kiri
garis liri garis umur atau menolak pada >1 uji
coba yang ditembus garis umur pada daerah 75-
90 % . Dilakukan uji ulang dalam 1-2 minggu.
Mengisi DDST sendiri dilakukan oleh Bidan,
dengan cara mengisi KMS bayi atau balita setiap
kunjungan ke Posyandu. Langkah awal dari
pemeriksaan yaitu penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan. Setelah itu dilakukan
pemeriksaan DDST untuk mengukur
perkembangan motorik halus dan kasar bayi atau
balita.

Anda mungkin juga menyukai