Pap Smear
Oleh:
210141010226
Supervisior Pembimbing:
Residen Pendamping
dr. Iriawan Indra Putra
“Pap Smear”
Oleh:
Safira Ramadhani Alamtaha
210141010226
Masa KKM: 18 April – 26 Juni 2022
Residen Pembimbing
Supervisor Pembimbing
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................... ii
ii
DAFTAR TABEL
Society...............................................................................................................................8
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
terhadap sel-sel yang diperoleh dari apusan serviks yang kemudian dikirim ke
laboratorium untuk diperiksa. Pap Smear pertama kali ditemukan oleh Dr. George
Papanicolau pada tahun 1928. Tes ini terbukti mampu menurunkan mortalitas 70-
Pemeriksaan Pap Smear ini menjadi metode diagnosis dini pada karsinoma servisis
uteri dan karsinoma korporis uteri yang dianjurkan dilakukan rutin (0,5 – 1 tahun
sekali) sehingga merupakan suatu skrining untuk mencari abnormalitas dari wanita
stadium dini. Tindakan ini sangat mudah, cepat dan tidak atau relatif kurang rasa
nyerinya.1
seluruh dunia, diperkirakan sebanyak 500.000 kasus baru kanker serviks dan
sebanyak 274.000 orang meninggal akibat kanker serviks tiap tahunnya. Hal ini
kanker pada wanita. Namun insiden kanker serviks telah mengalami penurunan
lebih dari 50 % dalam 30 tahun terakhir, hal ini disebabkan oleh peningkatan
Pada kenyataannya, insiden kanker serviks di USA telah berkurang dari 14,8
kasus per 100.000 wanita pada tahun 1975 menjadi 6,5 kasus per 100.000 wanita
1
pada tahun 2006. Meskipun secara global, insidensi dan prevalensi kanker serviks
telah menurun drastis namun pada negara berkembang termasuk Indonesia hal
tersebut masih tinggi akibat kurangnya program skrining, dan diperkirakan 80%
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Pap Smear atau tes Pap adalah suatu prosedur untuk memeriksa kanker
serviks pada wanita. Pap Smear meliputi pengumpulan sel-sel dari leher rahim dan
prakanker. Tes Pap merupakan tes yang aman, murah dan telah dipakai bertahun-
tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel leher
rahim.
Skrining utama dari kanker serviks selama 60 tahun terakhir adalah tes
Papanicolaou. Tes Papanicolaou, juga dikenal sebagai tes Pap atau Pap smear,
mendeteksi kanker leher rahim pada tahap awal, tetapi seiring waktu bahkan lesi
Serviks adalah bagian uterus yang terendah dan menonjol ke vagina bagian
atas. Terbagi menjadi dua bagian, bagian atas disebut bagian supravaginal dan
bagian bawah disebut bagian vaginal (portio). Serviks merupakan bagian yang
terpisah dari badan uterus dan biasanya membentuk silinder, panjangnya 2,5-3 cm,
mengarah ke belakang bawah. Bagian luar dari serviks pars vaginalis disebut
ektoserviks dan berwarna merah muda. Di bagian tengah portio terdapat satu
3
lubang yang disebut ostium uteri eksternum yang berbentuk bundar pada wanita
yang belum pernah melahirkan dan berbentuk bulan sabit bagi wanita yang pernah
melahirkan.
kanalis servikalis yang dilapisi oleh epitel endoserviks. Biasanya panjang kanalis
mempunyai lipatan mukosa yang memanjang. Serviks sendiri disusun oleh sedikit
otot polos (terutama pada endoserviks), jaringan elastik, dan banyak jaringan ikat
sehingga kanalis servikalis mudah dilebarkan dengan dilator. Jika terjadi infeksi
4
Pembuluh darah serviks berada pada bagian kanan kirinya. Arteri terutama
berasal dari cabang servikovaginalis arteri uterina, dari arteri vaginalis, dan secara
langsung dari arteri uterina. Serviks diinervasi oleh susunan saraf otonom baik
susunan saraf simpatis maupun saraf parasimpatis. Susunan saraf simpatis berasal
dari daerah T5-L2 yang mengirimkan serat-serat yang bersinaps pada satu atau
beberapa pleksus yang terdapat pada dinding abdomen belakang atau di dalam
pelvis sehingga yang sampai di serviks adalah serat post ganglionik. Serat
parasimpatis berasal dari daerah S2-S4 dan bersinaps dalam pleksus dekat atau
dinding uterus. Karena otot lebih banyak terdapat di sekitar ostium uteri internum,
maka inervasi di daerah tersebut lebih banyak daripada di ostium uteri eksternum. 4
Saraf sensorik serviks sangat erat hubungannya dengan saraf otonom dan
memasuki susunan saraf pusat melalui daerah torakolumbal dan daerah sakral.
Serat-serat dalam stroma terlihat berjalan sejajar dengan serat otot walaupun ujung-
1. Evaluasi sitohormonal
vagina yang berasal dari dinding lateral vagina satu per tiga bagian
atas.4
5
2. Mendiagnosis peradangan
organisme penyebabnya.4
Pap smear paling banyak dikenal dan digunakan adalah sebagai alat
rahim. Pap smear yang semula dinyatakan hanya sebagai alat skrining
deteksi kanker mulut rahim, kini telah diakui sebagai alat diagnostik
6
dapat menggantikan diagnostik histopatologik sebagai alat pemasti
terapi lesi prakanker atau kanker leher rahim yang telah diobati
Tes Pap Smear diindikasikan untuk skrining lesi kanker dan lesi
prakanker dari serviks. Wanita yang dianjurkan untuk melakukan tes pap
kanker serviks dan tidak ada bukti yang kuat bahwa skrining kanker serviks
7
College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merevisi pedoman
1. Umur
Perubahan sel-sel abnormal pada leher rahim paling sering ditemukan pada
usia 35-55 tahun dan memiliki resiko 2-3 kali lipat untuk menderita kanker
8
alat saja, tetapi pada seluruh organ tubuh. Semua bagian tubuh mengalami
2. Sosial ekonomi
Golongan sosial ekonomi yang rendah sering kali terjadi keganasan pada
sel-sel mulut rahim, hal ini karena ketidak mampuan melakukan pap smear
secara rutin.5
3. Paritas
Paritas adalah seseorang yang sudah pernah melahirkan bayi yang dapat
hidup. Paritas dengan jumlah anak lebih dari 2 orang atau jarak persalinan
abnormal pada leher rahim. Jika jumlah anak menyebabkan perubahan sel
abnormal dari epitel pada mulut rahim yang dapat berkembang pada
keganasan.5
perubahan sel-sel mulut rahim. Hal ini karena pada saat usia muda sel-sel
rahim masih belum matang, maka sel-sel tersebut tidak rentan terhadap zat-
zat kimia yang dibawa oleh sperma dan segala macam perubahanya, jika
belum matang, bisa saja ketika ada rangsangan sel yang tumbuh tidak
seimbang dan sel yang mati, sehingga kelebihan sel ini bisa merubah sifat
9
2.6 Jenis-jenis Pemeriksaan Pap Smear
pengganggu.
kelainan sel- sel leher rahim. Dengan metode ini, sampel (cara pengambilan
otomatis lalu dilekatkan pada kaca benda kemudian diwarnai lalu dilihat di
10
b. Proses terstandardisasi karena menggunakan prosesor otomatis,
2.7.1 Persiapan
(cocor bebek), spatula Ayre, kaca objek yang telah diberi label atau
11
4. Periksa serviks apakah normal atau tidak.
jarum jam.
6. Sediaan yang telah didapat, dioleskan di atas kaca objek pada sisi
yang telah diberi tanda dengan membentuk sudut 45˚ satu kali
usapan.
12
b. Pengambilan pap smear dapat dilakukan setiap waktu diluar
masa haid, yaitu sesudah hari siklus haid ketujuh sampai dengan
masa pramenstruasi.
selesai pengobatan.
saja.
sistem Bethesda.
• Kelas II: terdapat gambaran sitologi atipik, namun tidak ada indikasi
adanya keganasan.
13
sampai sedang.
• Kelas V: keganasan.
Amerika Serikat Pada sistem ini, pengelompokan hasil uji Pap Smear terdiri dari:9
pertiga epitelium.
epitelium.
1. Sel skuamosa
14
berarti sel abnormal hanya terdapat pada permukaan lapisan sel-
sel.
sel normal.
2. Sel glandular
d. Adenocarcinoma.
15
Adapun alur untuk penatalaksanaan dari hasil pap smear (Gambar 3).
tingkat Puskesmas
16
2.11 Komplikasi
Komplikasi yang terjadi jarang, hal ini berupa perdarahan ringan dan
keluar dari vagina segera setelah pap smear dilakukan, karena hal ini
dianggap normal.11
17
BAB III
PENUTUP
Pap Smear merupakan suatu metode pemeriksaan sel-sel yang diambil dari
leher rahim dan kemudian diperiksa di bawah mikroskop. Pap Smear merupakan
tes yang aman dan murah dan telah dipakai bertahun-tahun lamanya untuk
mendiagnosis kelainan prakanker (displasia) leher rahim dan kanker leher rahim
Wanita yang dianjurkan untuk melakukan tes pap smear biasanya mereka
yang tinggi aktivitas seksualnya. Namun tidak menjadi kemungkinan juga wanita
faktor yang mempengaruhi pap smear, antara lain umur, sosial ekonomi, paritas,
Tindakan pap smear sangat mudah, cepat dan tidak atau relatif kurang rasa
akibat kanker serviks karena tes pap smear dapat secara akurat mendeteksi 90%
18
DAFTAR PUSTAKA
Ginekologik.
Bulletin.
Seto.
19
Yogyakarta: Nuha Medik.
20