Disusun Oleh:
Rizky Amalia (30101206779)
Pembimbing:
dr. Luh Putu Endyah Santi M, Sp. Rad
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Rizky Amalia
NIM : 30101206779
Mengetahui,
dr. Luh Putu Endyah Santi M., Sp. Rad dr. Oktina Rachmi Dachliana, Sp. Rad
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah
yang diberikan sehingga penulis dapat menyelaisakan Seorang Pasien Wanita
dengan Abortus Imminens ini dapat diselesaikan tepat waktu.
dr. Luh Putu Endyah Santi M., Sp. Rad, selaku pembimbing laporan kasus
dr. Oktina Rachmi Dachliana, Sp. Rad dan dr. Lia Sasdesi M., Sp. Rad
Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk
menyempurnakan laporan kasus ini. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi
Rizky Amalia
DAFTAR ISI
LEMBAR
PENGESAHAN.......................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN........................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3
2.1 Anatomi dan Fisiologi
Uterus.............................................................................3
2.2 Abortus...............................................................................................................5
2.2.1.Definisi
Abortus..........................................................................................5
2.2.2.Klasifikasi Abortus.....................................................................................5
2.2.3. Etiologi
Abortus.........................................................................................6
2.2.6. Diagnosa
Abortus ....................................................................................13
2.2.6.1. Ultrasonografi..................................................................................13
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Uterus punya beberapa bagian yaitu fundus uteri, corpus uteri, isthmus uteri dan
serkviks. Corpus uteri membentuk dua pertiga superior, meliputi fundus uteri,
yaitu bagian membulat yang terletak superior terhadap ostium uterinum tubae
uterinae. Letaknya di antara lapisan lig. latum uteri dan dapat digerakkan bebas;
mempunyai dua permukaan: facies vesikalis (anterior) dan facies intestinalis
(posterior). Corpus dibatasi dari sekviks oleh isthmus uteri.
Gambar 1. Antomi Uterus (Diambil dari5)
- Vasa uterus: suplai darah berasal terutama dari a. uterina, dengan suplai
kolateral potensial dari a. ovarica. Vena memasuki ligamentum latum
bersama a. uterina dan dibentuk oleh plexus venosus uterinus pada tiap sisi
cervix uteri. Vena uterina bermuara ke v. iliaca interna.
2.2. Abortus
Klasifikasi:
i. Abortus spontan adalah keluarnya hasil konsepsi tanpa intervensi
medis maupun mekanis.
ii. Abortus buatan, Abortus provokatus (disengaja, digugurkan), yaitu:
a. Abortus buatan menurut kaidah ilmu (Abortus provokatus
artificialis atau abortus therapeuticus). Indikasi abortus untuk
kepentingan ibu, misalnya : penyakit jantung, hipertensi esential,
dan karsinoma serviks. Keputusan ini ditentukan oleh tim ahli yang
terdiri dari dokter ahli kebidanan, penyakit dalam dan psikiatri,
atau psikolog.
b. Abortus buatan kriminal (Abortus provocatus criminalis) adalah
pengguguran kehamilan tanpa alasan medis yang sah atau oleh
orang yang tidak berwenang dan dilarang oleh hukum
Kriteria Diagnosis
- Ada riwayat terlambat haid atau amenore yang kurang dari 20 minggu
- Perdarahan pervaginam, mungkin disertai jaringan hasil konsepsi.
- Rasa sakit atau kram perut didaerah supra simfisis.
Ultrasonografi penting dalam mengidentifikasi status kehamilan dan
memastikan bahwa suatu kehamilan adalah intrauterin. Apabila ultrasonografi
transvaginal menunjukkan sebuah rahim kosong dan tingkat serum hCG
kuantitatif lebih besar dari 1.800 mIU per mL (1.800 IU per L), kehamilan ektopik
harus dipikirkan. Ketika ultrasonografi transabdominal dilakukan, sebuah rahim
kosong harus menimbulkan kecurigaan kehamilan ektopik jika kadar hCG
kuantitatif lebih besar dari 3.500 mIU per mL (3.500 IU per L). Rahim yang
ditemukan kosong pada pemeriksaan USG dapat mengindikasikan suatu abortus
kompletus, tetapi diagnosis tidak definitif sehingga kehamilan ektopik
disingkirkan.9,10
2.2.6.1. Ultrasonografi
d. Usia kehamilan 8 minggu :Embrio tampak terpish dari yolk sac dan
dihubungkan melalui ductus vitellinus, berbentuk seperti huruf
C. 10
Gambar 10. USG Kehamilan 8 minggu. (Diambil dari 10)
Kuretase
1. Perdarahan
Perdarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari sisa-sisa hasil konsepsi
dan jika perlu pemberian transfusi darah. Kematian karena perdarahan dapat
terjadi apabila pertolongan tidak diberikan pada waktunya.
2. Perforasi
Perforasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada uterus dalam posisi
hiperretrofleksi. Terjadi robekan pada rahim, misalnya abortus provokatus
kriminalis. Dengan adanya dugaan atau kepastian terjadinya perforasi, laparatomi
harus segera dilakukan untuk menentukan luasnya perlukaan pada uterus dan
apakah ada perlukan alat-alat lain.
3. Syok
Syok pada abortus bisa terjadi karena perdarahan (syok hemoragik) dan karena
infeksi berat.
4. Infeksi
Sebenarnya pada genitalia eksterna dan vagina dihuni oleh bakteri yang
merupakan flora normal. Khususnya pada genitalia eksterna yaitu staphylococci,
streptococci, Gram negatif enteric bacilli, Mycoplasma, Treponema (selain T.
paliidum), Leptospira, jamur, Trichomonas vaginalis, sedangkan pada vagina ada
lactobacili,streptococci, staphylococci, Gram negatif enteric bacilli, Clostridium
sp., Bacteroides sp, Listeria dan jamur. Umumnya pada abortus infeksiosa, infeksi
terbatas pada desidua. Pada abortus septik virulensi bakteri tinggi dan infeksi
menyebar ke perimetrium, tuba, parametrium, dan peritonium. Organisme-
organisme yang paling sering bertanggung jawab terhadap infeksi paska abortus
adalah E.coli, Streptococcus non hemolitikus, Streptococci anaerob,
Staphylococcus aureus, Streptococcus hemolitikus, dan Clostridium perfringens.
Bakteri lain yang kadang dijumpai adalah Neisseria gonorrhoeae, Pneumococcus
dan Clostridium tetani. Streptococcus pyogenes potensial berbahaya oleh karena
dapat membentuk gas.3
2.2.9. Prognosis
LAPORAN KASUS
Usia : 30 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
No. RM : 144***
3.2. Anamnesis
Keluhan Utama
Selama dirawat pasien hanya mengeluh lemas dan tidak ada nyeri
di perut bagian bawah.
Riwayat Haid
Menarche : 13 tahun.
Lama haid : 7 hari, siklus haid 28 hari
HPHT : 11 Maret 2016
HPL : 18 Desember 2016
Riwayat Menikah
Riwayat Obstetri
Riwayat ANC
Riwayat KB
Perilaku kesehatan
Riwayat Abortus : 2x
Riwayat Operasi : disangkal
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat DM : disangkal
Riwayat ginekologi : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat konsumsi jamu : disangkal
Riwayat Keluarga
Riwayat Sosioekonomi
Status Generalisata
GCS : 15 (E4M5V6)
Tanda-tanda Vital
- Tekanan Darah : 120/80 mmHg
- Suhu : 36,5C
Pemeriksaan Sistematis
- Jantung
- Paru-paru
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba pembesaran
Kulit : Normal
Pemeriksaan Ginekologi
- Hemoglobin : 11 g/dL
- Hematokrit : 36,90%
Kimia klinik
Pemeriksaan Radiologi
- USG Obstetri
Diagnosis Sementara
Wanita G4P1A2 30 tahun hamil 11 minggu Abortus imminens.
3.5. Terapi
- Bed rest
- Kalnex 3x500mg
3.6. Prognosis
BAB IV
PEMBAHASAN
Seorang wanita datang dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir.
Keluhan diawali dengan rasa nyeri minimal dan tiba-tiba keluar darah mengalir
warna merah segar. Riwayat trauma, minum obat/jamu, riwayat penyakit lain
disangkal. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan, semua dalam batas
normal.
Pada tanggal 31 Mei 2016, dilakukan pemeriksaan USG obstetri dan
didapatkan hasil :
Gambaran ini sesuai dengan teori bahwa abortus imminens mungkin terlihat
adanya kantung kehamilan (gestational sac/GS) dan embrio yang normal sesuai
usia kehamilan.
Prognosis buruk bila dijumpai adanya :
Kantung kehamilan yang kecil dengan dinding tidak beraturan.
Pada kasus ini tidak didapatkan tanda diatas maka prognosisnya baik.
DAFTAR PUSTAKA
2 Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Bilstrap LC, Wenstrom
KD, editors. William Obsetrics. 23nd ed. USA : The McGrawHills Companies,
Inc: 2012 : p. 231-247.
5 Tortora GJ, Derrickson BH. Principles of Anatomy and Physiology. 2th ed.
Asia:John Wiley & Sons;2009, p. 1103.