Pembimbing:
1. Dr. Ns. Meri Neherta, M. Biomed
2. Emil Huriani, S. Kp., MN
Isilah form dibawah dengan uraian singkat dan berikan tanda contreng (X/V) pada kotak
atau lingkari pada salah satu pilihan jawaban yang menggambarkan penelitian.
P: Nomor Urutan Protokol CIOMS 2016 – Lampiran 1;
S: Standar Kelaikan Etik (WHO-2011 dan Pedoman KEPPKN 2017);
C: Check List/Daftar Tilik
G: Guideline CIOMS 2016
IC: CIOMS 2016 – Lampiran 2
Daftar Isi:
Isilah form dibawah dengan uraian singkat dan berikan tanda contreng (X/V) pada kotak atau
lingkari pada salah satu pilihan jawaban yang menggambarkan penelitian.
P: Nomor Urutan Protokol CIOMS 2016 – Lampiran 1;
S: Standar Kelaikan Etik (WHO-2011 dan Pedoman KEPPKN 2017);
C: Check List/Daftar Tilik
G: Guideline CIOMS 2016
IC: CIOMS 2016 – Lampiran 2
Identifikasi (p10)
1. Peneliti
(Mohon CV Peneliti Utama dilampirkan)
Peneliti Utama (PI) : Mutia Dwi Sagita, S.Kep., Ners.
Institusi : Magister Keperawatan Universitas Andalas
2. Anggota Peneliti :
Institusi :
Sponsor (p9) :
a. Nama : Dr. Ns. Meri Neherta, M. Biomed
Alamat : Padang
b. Nama : Emil Huriani, S. Kp., MN
Alamat : Padang
Kanker payudara yang dikenal juga dengan carcinoma mammae merupakan tumor
ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara dimana tumor ini dapat tumbuh dalam
kelenjar jaringan susu maupun pada jaringan ikat payudara yang terus tumbuh di luar
kendali. Kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak terjadi dikalangan wanita.
Faktor penyebab yang dapat meningkatkan resiko kanker payudara, yaitu faktor hormonal,
genetik, gaya hidup, dan paparan radiasi. Salah satu penatalaksanaan yang dapat dilakukan
pada terapi kanker payudara yaitu kemoterapi. Kemoterapi merupakan salah satu
pengobatan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker dengan menggunakan obat-obat
sitostatika atau anti kanker. Namun, tindakan kemoterapi memiliki beberapa efek samping,
diantaranya yaitu mual dan muntah. Efek samping dari mual dan muntah dapat
mempengaruhi kepatuhan pasien dalam menjalani program kemoterapi. Akibat lebih lanjut
dari mual muntah jika tidak diatasi, umumnya keadaan pasien menjadi lemah, nafsu makan
menurun, status gizi yang kurang baik, dehidrasi, terjadinya gangguan elektrolit, pasien
dapat mengalami kegelisahan dan depresi, penurunan kadar hemoglobin, tidak nafsu
makan, dehidrasi, berat badan turun hingga dapat menyebabkan kematian. Untuk
menghilangkan efek mual muntah yang diakibatkan oleh kemoterapi kanker payudara
diberikan obat yang biasanya disebut antiemetik. Meskipun penggunaan antiemetik telah
diperpanjang, pasien masih mengalami mual dan muntah. Sehingga perlu didukung
pengelolaan mual muntah dengan terapi nonfarmakologi yaitu salah satunya pemberian
aromaterapi jahe menggunakan inhaler stick yang bertujuan untuk menurunkan mual dan
muntah pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi.
2. Justifikasi penelitian (p3). Tuliskan mengapa penelitian ini harus dilakukan, manfaat nya
untuk penduduk diwilayah penelitian ini dilakukan (Negara, wilayah, lokal)- Standar 2/A
(Adil)
Karena, Beberapa penelitian yang telah dilakukan, seperti ; Salihah et al., 2016;
Enikwati, 2015; Wiryani et al., 2019; Manurung & Utami, 2018; Anggita, 2019; Mereka
menggunakan intervensi aromaterapi jahe dengan hasil yang terbukti efektif dan aman
untuk digunakan salah satunya untuk mengatasi masalah mual dan muntah. Di Indonesia,
belum banyak penelitian yang menggunakan inhaler stick dalam pemberian aromaterapi
jahe untuk mengurangi mual muntah pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi.
Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan intervensi ini agar dapat mengurangi efek
samping kemoterapi yaitu mual dan muntah serta dapat diterapkan sebagai proses
intervensi keperawatan. Kususnya untuk pasien sendiri, dapat membantu meningkatkan
kualitas hidup pasien kanker payudara.
Penelitian ini memiliki nilai klinis, ilmiah dan manfaat dengan resiko minimal. Penlitian ini
sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat pasrtisipan dengan memberikan hak pasrtisipan
untuk mendapatkan informasi terbuka dari penelitian yang akan dilakukan. Selanjutnya
partisipan berhak memilih mengikuti atau menolak ikut serta dalam penelitian ini dengan
menyatakan informed consent. Penelitian ini mempertimbangkan manfaat yang sebesar–
besarnya bagi partisispan, dimana hasil penelitian yang akan diterapkan (beneficience).
Penelitian ini juga meminimalisisr resiko/dampak yang akan merugikan bagi partisispan
penelitian dengan melakukan skrinning sampel dari kriteria eksklusi. Penelitian ini juga
menjaga kerahasiaan partisipan yang berhubungan dengan identitas dan informasi privasi dari
orang lain.
1. American Cancer Society. (2018). Breast Cancer - Facts & Figures 2017-2018. Diakses
tanggal 21 Oktober 2020, pukul 15.00 WIB. Retrieved from
https://www.cancer.org/research/cancer-facts-statistics/all-cancer-factsfigures/cancer-
facts-figures-2018.html
2. Barak, F., Amoyal, M., & K. (2013). Using A Simple Diary For Management Of Nausea And
Vomiting During Chemotherapy. Clinical Journal of Oncology Nursing, 17(5), 479–482.
3. Eghbali, M., Varaei, S., Hosseini, M., Yekaninejad, M. S., & Shahi, F. (2018). The Effect Of
Aromatherapy With Peppermint Essential Oil On Nausea And Vomiting In The Acute Phase
Of Chemotherapy In Patients With Breast Cancer. Journal of Babol University of Medical
Sciences, 20(9), 66–71. https://doi.org/10.18869/acadpub.jbums.20.9.66
4. Enikwati, A. (2015). Pengaruh Aromaterapi Jahe Terhadap Mual Dan Muntah Akibat
Kemoterapi Pada Penderita Kanker Payudara Di RS Pku Muhammadiyah Surakarta. Jurnal
Kebidanan, 7(2), 115. Retrieved from https://www.bertelsmann-
stiftung.de/fileadmin/files/BSt/Publikationen/GrauePublikationen/MT_Globalization_Rep
ort_2018.pdf%0Ahttp://eprints.lse.ac.uk/43447/1/India_globalisation, society and
inequalities(lsero).pdf%0Ahttps://www.quora.com/What-is-the
5. Manurung, R., & Utami, A. T. (2018). Pengaruh Pemberian Aromatherapi Jahe Terhadap
Penurunan Mual Dan Muntah Pada Pasien Kanker Yang Menjalani Kemoterapi Di Rumah
Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Keperawatan
Imelda, 4(1), 4-14. https://Doi.Org/10.2411/Jikeperawatan.V4i1.277
6. Salihah, N., Mazlan, N., & Lua, P. L. (2016). The effectiveness of inhaled ginger essential oil in
improving dietary intake in breast-cancer patients experiencing chemotherapy-induced
nausea and vomiting. 21(March), 8–16. https://doi.org/10.1111/fct.12236
7. Wiryani, O., Herniyatun, & Kusumastuti. (2019). Efektivitas Aromaterapi Jahe Terhadap
Keluhan Mual dan Muntah Pada Pasien CA Serviks dengan Kemoterapi di RSUD Prof Dr
Margono Soekarjo Purwokerto. Proceeding of The URECOL, pp.139–148. Retrieved from
http://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/594
E. Kondisi Lapangan
1. Gambaran singkat tentang lokasi penelitian (p8) lihat G-2
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Kemoterapi RSUP DR.M.Djamil Padang dan di
rumah pasien.
o Peneliti mengidentifikasi subjek penelitian sesuai kriteria inklusi dan eksklusi, yang
telah ditentukan terlebih dahulu dengan berdiskusi dengan perawat ruangan.
o Peneliti menemui dan memperkenalkan diri kepada responden penelitian dan
keluarga, selanjutnya peneliti memberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian
kepada responden. Responden penelitian diperbolehkan bertanya mengenai hal-hal
yang tidak dimengerti kepada peneliti.
o Sebelum responden mengisi lembar persetujan (informed consent), peneliti
melakukan uji coba bau aromaterapi jahe kepada responden.
o Peneliti mempersilahkan responden untuk mengisi dan menandatangani lembar
persetujan (informed consent).
o Peneliti mulai melakukan proses pengambilan data dengan mengisi data
karakteristik responden dan memastikan rencana kemoterapi, baik dari buku
rekam medik maupun dari dokter atau perawat yang bertanggung jawab tehadap
pengobatan subjek penelitian.
o Kemudian peneliti memberikan gelas ukur kepada responden yang bertujuan untuk
sebagai alat untuk menampung dan mengukur volume muntahan saat responden
mengalami muntah. Apabila responden mengalami muntah peneliti meminta
responden atau dibantu oleh keluarga untuk mengisi lembar observasi muntah
yang diberikan.
o Sebelum dimulai kemoterapi pada siklus pertama, peneliti memberikan penjelasan
mengenai petunjuk pengisian kuesioner mual muntah kepada responden dan
keluarga.
o Disiklus kemoterapi pertama ini, peneliti meminta responden untuk mengisi
kuesioner mual muntah sebelum diberikannya intervensi yang digunakan sebagai
data pre-test dengan :
a. Pengukuran yang pertama dilakukan setelah 12 jam pemberian kemoterapi.
b. Pengukuran yang kedua dilakukan setelah 24 jam pemberian kemoterapi.
c. Pengukuran yang ketiga dilakukan setelah 36 jam pemberian kemoterapi.
d. Pengukuran yang keempat dilakukan setelah 48 jam pemberian kemoterapi.
o Peneliti juga melakukan kunjungan ke rumah responden, untuk melihat respons
atau keadaan responden sebelum diberikan intervensi dan memeriksa kelengkapan
kuesioner yang telah diisi oleh responden atau yang dibantu oleh keluarga.
o Selanjutnya peneliti membuat kontrak dengan responden untuk bertemu pada
siklus kemoterapi berikutnya untuk diberikannya intervensi.
o Pada siklus kemoterapi berikutnya (kedua), sebelum pemberian kemoterapi,
peneliti memberikan penjelasan kepada responden atau keluarga mengenai
prosedur pemberian aromaterapi jahe dengan menggunakan inhaler stick yang
diberikan dari 30 menit sebelum pemberian kemoterapi sampai 48 jam sesudah
pemberian kemoterapi dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Buka tutup inhaler stick dengan cara sedikit diputar.
b. Dekatkan inhaler stick ke lubang hidung dengan jarak sekitar 1-2 cm.
c. Anjurkan pasien untuk menghirup aromaterapi jahe dengan tahapan setiap
penghirupan napas dalam selama 3 detik, kemudian diberi jeda selama 5 detik
dan dilanjutkan lagi penghirupan napas dalam aromaterapi jahe selanjutnya,
maksimal 5-10 menit.
d. Setelah dilakukan penghirupan aromaterapi jahe selama 5-10 menit, kemudian
diberi jeda 1-2 jam sesuai kebutuhan dan keadaan pasien.
e. Kemudian dilanjutkan penghirupan aromaterapi jahe kembali seperti tahapan
penghirupan pertama dan dengan teknik yang sama yang dilakukan berulang.
f. Intervensi dihentikan apabila pasien mengeluh ataupun merasakan nyeri
kepala/pusing dan sesak napas.
o Peneliti juga melakukan kunjungan ke rumah responden kembali, untuk melihat
respons atau keadaan responden selama diberikan intervensi dan memeriksa
kelengkapan kuesioner yang telah diisi oleh responden atau yang dibantu oleh
keluarga.
Evaluasi
Pada tahap melakukan evaluasi post test, peneliti melakukan pengukuran mual muntah
kembali dengan menggunakan kuesioner mual muntah yang digunakan sebagai data
post-test selama diberikan intervensi pemberian aromaterapi jahe menggunakan inhaler
stick dengan pengukuran yang pertama dilakukan setelah 12 jam pemberian
kemoterapi, pengukuran yang kedua dilakukan setelah 24 jam pemberian kemoterapi,
pengukuran yang ketiga dilakukan setelah 36 jam pemberian kemoterapi dan
pengukuran yang keempat dilakukan setelah 48 jam pemberian kemoterapi.
2. Informasi ketersediaan fasilitas yang layak untuk keamanan dan ketepatan penelitian
Penelitian bisa dilakukan di Ruang Kemoterapi RSUP DR.M.Djamil Padang yang mana telah
layak untuk keamanan dan ketepatan penelitian.
Ruang Kemoterapi merupakan bagian dari unit pelayanan RSUP DR. M.Djamil Padang yang
melayani pengobatan pada pasien kanker payudara yang merupakan partisipan dalam
penelitian ini.
F. Disain Penelitian
1. Tujuan penelitian, hipotesa, pertanyaan penelitian, asumsi dan variabel penelitian (p11)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi
jahe (Zingiber officinale) menggunakan inhaler stick terhadap mual dan muntah pada
pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUP Dr. M. Djamil Padang.
Hipotesa : Ada pengaruh pemberian intervensi aromaterapi jahe (zingiber officinale)
menggunakan inhaler stick terhadap mual dan muntah pada pasien kanker payudara
yang menjalani kemoterapi.
Variabel terikat pada penelitian ini adalah mual dan muntah pada pasien kanker
payudara yang menjalani kemoterapi.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pemberian aromaterapi jahe (zingiber
officinale)pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi.
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Quasy
Experimen pre post test without control group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah
pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di ruang kemoterapi RSUP Dr. M.
Djamil Padang. Metode pengambilan sampel dilakukan secara non probabilty sampling yaitu
Consecutive sampling.
3. Bila ujicoba klinis, deskripsi harus meliputi apakah kelompok treatmen ditentukan secara
random, (termasuk bagaimana metodenya), dan apakah blinded atau terbuka. (Bila bukan
ujicoba klinis cukup tulis: tidak relevan) (p12)
Penelitian ini adalah uji coba klinis, dengan pemilihan sampel yang dipilih secara
Consecutive sampling, yaitu suatu sampel yang diambil merupakan keseluruhan subjek yang
diamati dan memenuhi kriteria yang sesuai dengan penelitian yang sesuai dengan kriteria
inklusi kemudian dimasukkan ke dalam sampel penelitian sampai besar sampel yang
diperlukan terpenuhi.
4. Jumlah subyek yang dibutuhkan sesuai tujuan penelitian dan bagaimana penentuannya
secara statistik (p13)
Besarnya sampel dalam penelitian ini diambil berdasarkan rumus sebagai berikut:
(Z1α12 + Z1-β) S 2
n=
(X 1- X 2)
Keterangan :
N = Jumlah sampel yang diperlukan
Z1α12 = Nilai pada distribusi normal standar yang sama dengan tingkat
kemaknaan α (untuk α = 0,05 adalah 1,96)
Z1-β = Nilai pada distribusi normal standar yang sama dengan kuasa (power)
sebesar yang diinginkan ( untuk β = 0,10 adalah 1,28).
S = Simpangan baku dari selisih nilai antar kelompok = 1,17
X1 - X2 = Selisih minimal rerata yang dianggap bermakna yang didapat dari penelitian
terdahulu = 0,88 (Enikwati, 2015).
Berdasarkan rumus diatas maka sampel penelitian ini sebanyak
2
n= (1,96 +1,28). 1,17
(0,88)
n = 18,49 sampel = 19
Sampel minimal yang diperlukan sebanyak 19 sampel. Penelitian direncanakan dengan
mengantisipasi kemungkinan terjadinya drop out sehingga diperlukan penambahan jumlah
sampel sebanyak 10% dengan menggunakan rumus:
n=
n=
G. Sampling
Kriteria esklusi :
Pasien dengan gangguan atau penurunan fungsi penciuman.
Pasien tidak menyukai bau dari aromaterapi jahe.
Mempunyai penyakit penyerta : asma.
Pasien dengan riwayat asupan alkohol.
Tidak mengikuti fase dalam penelitian secara lengkap.
2. Sampling kelompok rentan: alasan melibatkan anak anak atau orang dewasa yang tidak
mampu memberikan persetujuan setelah penjelasan, atau kelompok rentan, serta langkah
langkah bagaimana meminimalisir bila terjadi resiko (Guidelines 15, 16 and 17) (p15)
Karena penelitian yang dilakukan peneliti adalah berfokus pada pasien kanker payudara yang
yang menjalani kemoterapi yang mengalami mual muntah, sehingga peneliti melibatkan
keluarga untuk membantu dalam proses penelitian dan pelaksanaan intervensi. Langkah-
langkah meminimalisir adalah dengan berkolaborasi bersama keluarganya.
H. Intervensi
(pengguna data sekunder, kualitatif, cukup tulis tidak relevan, lanjut ke manfaat)
1. Desripsi dan penjelasan semua intervensi (metode administrasi treatmen, termasuk rute
administrasi, dosis, interval dosis, dan masa treatmen produk yang digunakan (investigasi
dan komparator (p17)
Tidak relevan
2. Rencana dan jastifikasi untuk meneruskan atau menghentikan standar terapi selama
penelitian
(p 4 and 5) (p18)
Tidak Relevan
Tidak Relevan
4. test klinis atau lab atau test lain yang harus dilakukan (p20)
Tidak Relevan
I. Monitor Hasil
Sampel dari form laporan kasus yang sudah distandarisir, metode pencataran respon teraputik
(deskripsi dan evaluasi metode dan frekuensi pengukuran), prosedur follow-up, dan, bila
mungkin, ukuran yang diusulkan untuk menentukan tingkat kepatuhan subyek yang menerima
treatmen (lihat lampiran) (p17)
Tidak Relevan
Responden atau subyek penelitian meminta untuk berhenti di saat penelitian sedang berjalan,
maka peneliti akan menghentikan peneltian dan tidak akan memaksa responden untuk
melanjutkan dan apabila selama pemberian intervensi respopnden merasakan ataupun
mengeluh nyeri kepala/pusing serta sesak napas, maka pemberian intervensi segera
dihentikan.
Tidak Relevan
2. Resiko resiko yang diketahui dari adverse events, termasuk resiko yang terkait dengan masing
masing rencana intervensi, dan terkait dengan obat, vaksin, atau terhadap prosudur yang akan
diuji cobakan (Guideline 4) (p24)
Tidak Relevan
Tidak Relevan
M. Manfaat
1. Manfaat penelitian secara pribadi bagi subyek dan bagi yang lainnya (Guideline 4) (p25)
Manfaat bagi peneliti adalah dapat memberikan kontribusi dalam intervensi di bidang
keperawatan dan bagi pasien dapat meningkatkan status fungsional pasien serta meningkatkan
kualitas hidup pasien.
2. Manfaat penelitian bagi penduduk, termasuk pengetahuan baru yang kemungkinan dihasilkan
oleh penelitian (Guidelines 1 and 4)(p26)
Dapat dijadikan data awal atau sebagai referensi untuk peneliti selanjutnya mengenai
pemberian intervensi aromaterapi jahe (Zingiber officinale) menggunakan inhaler stick untuk
mengurangi mual dan muntah pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi.
Penelitian ini dapat menjadi tambahan dalam penatalaksanaan mual muntah pada pasien kanker
payudara yang menjalani kemoterapi.
O. Informed Consent
1. Cara yang diusulkan untuk mendapatkan informed consent dan prosudur yang direncanakan
untuk mengkomunikasikan informasi penelitian kepada calon subyek, termasuk nama dan
posisi wali bagi yang tidak bisa memberikannya. (Guideline 9)(p30)
Informed consent yang dipakai adalah informed consent resmi milik RSUP Dr. M. Djamil
Padang.
2. Khusus Ibu Hamil: adanya perencanaan untuk memonitor kesehatan ibu dan kesehatan anak
jangka pendek maupun jangka panjang (Guideline 19)(p29)
P. Wali (p31)
1. Adanya wali yang berhak bila calon subyek tidak bisa memberikan informed consent
(Guidelines 16 and 17)
2. Adanya orang tua atau wali yang berhak bila anak paham tentang informed consent tapi belum
cukup umur(Guidelines 16 and 17)
Q. Bujukan
1. Deskripsi bujukan atau insentif pada calon subyek untuk ikut berpartisipasi, seperti uang,
hadiah, layanan gratis, atau yang lainnya (p32)
Tidak ada
2. Rencana dan prosedur, dan orang yang betanggung jawab untuk menginformasikan bahaya
atau keuntungan peserta, atau tentang riset lain tentang topik yang sama, yang bisa
mempengaruhi keberlansungan keterlibatan subyek dalam penelitian (Guideline 9) (p33)
Peneliti utama yang akan menjelaskan sepeti yang tertuang dalam informed consent
3. Perencanaan untuk menginformasikan hasil penelitian pada subyek atau partisipan (p34)
Ada
R. Penjagaan Kerahasiaan
1. Proses rekrutmen (misalnya lewat iklan), serta langkah langkah untuk menjaga privasi dan
kerahasiaan selama rekrutmen (Guideline 3) (p16)
2. Langkah langkah proteksi kerahasiaan data pribadi, dan penghormatan privasi orang, termasuk
kehatihatian untuk mencegah bocornya rahasia hasil test genetik pada keluarga kecuali atas
izin dari yang bersangkutan (Guidelines 4, 11, 12 and 24) (p 35)
Data pribadi subyek penelitian hanya diketahui oleh peneliti dan pihak terkait dengan
penelitian
3. Informasi tentang bagaimana kode; bila ada, untuk identitas subyek dibuat, di mana di simpan
dan kapan, bagaimana dan oleh siapa bisa dibuka bila terjadi emergensi (Guidelines 11 and 12)
( p36)
Data disimpan dalam log book khusus partisispan dan file laptop yang hanya dipegang oleh
peneliti
4. Kemungkinan penggunaan lebih jauh dari data personal atau material biologis (p37)
Tidak ada
S. Rencana Analisis
Deskripsi tentang rencana tencana analisa statistik, termasuk rencana analisa interim bila
diperlukan, dan kreteria bila atau dalam kondisi bagaimana akan terjadi penghentian prematur
keseluruhan penelitian (Guideline 4) (B,S2);
Tidak relevan
T. Monitor Keamanan
Rencana rencana untuk memonitor keberlansungan keamanan obat atau intervensi lain yang
dilakukan dalam penelitian atau trial, dan, bila diperlukan, pembentukan komite independen
untuk data dan safety monitoring (Guideline 4) (B,S3,S7);
Tidak Relevan
U. Konflik Kepentingan
Pengaturan untuk mengatasi konflik finansial atau yang lainnya yang bisa mempengaruhi
keputusan para peneliti atau personil lainya; menginformasikan pada komite lembaga tentang
adanya conflict of interest; komite mengkomunikasikannya ke komite etik dan kemudian
mengkomunikasikan pada para peneliti tentang langkah langkah berikutnya yang harus
dilakukan (Guideline 25) (p42)
Tidak Ada
V. Manfaat Sosial
1. Untuk riset yang dilakukan pada seting sumberdaya lemah, kontribusi yang dilakukan sponsor
untuk capacity building untuk review ilmiah dan etika dan untuk riset riset kesehatan di negara
tersebut; dan jaminan bahwa tujuan capacity building adalah agar sesuai nilai dan harapan para
partisipan dan komunitas tempat penelitian (Guideline 8) (p43)
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik kepada tenaga kesehatan maupun
kepada partisipan dalam penatalaksanaan mual muntah pada pasien kanker payudara yang
menjalani kemoterapi.
2. Protokol riset atau dokumen yang dikirim ke komite etik harus meliputi deskripsi rencana
pelibatan komunitas, dan menunjukkan sumber sumber yang dialokasikan untuk aktivitas
aktivitas pelibatan tersebut. Dokumen ini menjelaskan apa yang sudah dan yang akan
dilakukan, kapan dan oleh siapa, untuk memastikan bahwa masyarakat dengan jelas terpetakan
untuk memudahkan pelibatan mereka selama riset, untuk memastikan bahwa tujuan riset
sesuai kebutuhan masyarakat dan diterima oleh mereka. Bila perlu masyarakat harus
dilibatkan dalam penyusunan protokol atau dokumen ini (Guideline 7) (p44)
Penelitian dilakukan atas persetujuan komite etik karena melibatkan pasien yang berobat di
RSUP DR. M.Djamil Padang
Tidak Relevan
X. Publikasi
1. Rencana publikasi hasil pada bidang tertentu (seoerti epidemiology, generik, sosiologi) yang
bisa beresiko berlawanan dengan kemaslahatan komunitas, masyarakat, keluarga, etnik
tertentu, dan meminimalisir resiko kemudharatan kelompok ini dengan selalu mempertahankan
kerahasiaan data selama dan setelah penelitian, dan mempublikasi hasil hasil penelitian
sedemikian rupa dengan selalu mempertimbangkan martabat dan kemulyaan mereka (Guideline
4) (p47)
2. Bila hasil riset negatip, memastikan bahwa hasilnya tersedia melalui publikasi atau dengan
melaporkan ke otoritas pencatatan obat obatan (Guideline 24) (p46)
Tidak Relevan
Y. Pendanaan
Sumber dan jumlah dana riset; lembaga funding, dan deskripsi komitmen finansial sponsor
pada kelembagaan penelitian, pada para peneliti, para subyek riset, dan, bila ada, pada
komunitas (Guideline 25) (B, S2); (p41)
Dana pribadi
Z. Komitmen Etik
1. Pernyataan peneliti utama bahwa prinsip prinsip yang tertuang dalam pedoman ini akan
dipatuhi (p6)
Peneliti menyatakan akan memenuhi prinsip – prinsip etik yang tertuang dalam pedoman
protocol etik penelitian kesehatan di RSUP DR. M. Djamil Padang
2. (Track Record) Riwayat usulan review protokol etik sebelumnya dan hasilnya (isi dengan
judul dan tanggal penelitian, dan hasil review Komite Etik(p7)
Tidak Ada
3. Pernyataan bahwa bila terdapat bukti adanya pemalsuan data akan ditangani sesuai policy
sponsor untuk mengambil langkah yang diperlukan (p48)
Peneliti menyatakan apabila terdapat bukti pemalsuan data akan ditangani sesuai
peraturan yang berlaku
Daftar Pustaka
Daftar referensi yang dirujuk dalam protokol (p40)
AB. Lampiran
1. CV Peneliti Utama
2. Sampel Formulir Laporan kasus
Riwayat Pendidikan
1. SD Negeri 01 Lubuk Alung, lulus tahun 2007
2. SMP Negeri 1 Lubuk Alung, lulus tahun 2010
3. SMAN 12 Padang , lulus tahun 2013
4. Universitas Sriwijaya (Sarjana Keperawatan), lulus tahun 2017
5. Universitas Sriwijaya (Profesi Ners), lulus tahun 2018
Riwayat Pekerjaan
1. RS Syafira Pekanbaru, Tahun 2018–2019
2. Pro Emergency, Instruktur Pelatihan, Tahun 2020- sekarang
Sampel Formulir Laporan kasus
(Protokol Penelitian)
Tgl. ......................................
Responden
(N a m a)
PERSETUJUAN SEBELUM PENELITIAN (PSP)
INFORMED CONCERN
Nama : ...........................................................
Usia : ...........................................................
Alamat : ...........................................................
Menyatakan bersedia menjadi responden penelitian ini dalam keadaan sadar, jujur,
Padang,...........................2021
Responden
(.............................................)
RENCANA ANGGARAN BIAYA
Layak Etik
2 Nilai Ilmiah
Penelitian ini memenuhi standar nilai ilmiah, minimal terdapat
satu diantara 5 (lima) nilai berikut ini
2.1 Disain penelitian mengikuti logika ilmiah, yang menjelaskan √
secara rinci (perlu seperti ini, atau diserahkan kepada
pemahaman dan keputusan pereview?), meliputi :
a. Desain penelitian;
b. Tempat dan waktu penelitian
c. Jenis sampel, Tatacara pengambilan sampel, Besar sampel,
kriteria inklusi dan eksklusi;
d. Variabel penelitian dan definisi operasional;
e. Instrument penelitian/alat untuk mengambil data/bahan
penelitian ;
f. Prosedur penelitian
g. intervensi yang diberikan/dilakukan (dlm uraian rinci langkah-
langkah yang akan dilakukan)/cara pengumpulan data
(uraikan secara detail);
h. Cara pencatatan selama penelitian, termasuk efek samping
dan komplikasi bila ada;
i. Rencana analisis data
2.2 Menghasilkan informasi yang valid dan handal √
2.3 Terdapat uraian tentang penelitian lanjutan yang dapat dilakukan √
dari hasil penelitian yang sekarang
2.4 Hasil penelitian menyajikan data & informasi yang dapat √
dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan klinis/sosial
2.5 Relevansinya bermakna dengan masalah kesehatan √
2.6 Kontribusinya terhadap penciptaan atau evaluasi intervensi,
a Terdapat uraian dan pandangan peneliti bagaimana saran
mengatasi pelanggaran dan isu etik dari penelitian yang √
diusulkannya
b Terdapat ringkasan hasil studi sebelumnya sesuai topik √
penelitian yang diusulkan, baik yang belum
dipublikasi/diketahui peneliti dan sponsor, dan sudah
dipublikasi, termasuk kajian-kajian pada hewan
c Terdapat pernyataan bahwa prinsip yang tertuang dalam √
protokol penelitian ini akan dipatuhi/dilaksanakan
d Terdapat gambaran singkat tentang lokasi penelitian, √
termasuk informasi ketersediaan fasilitas yang layak untuk
keamanan dan ketepatan penelitian, dan informasi demografis
dan epedemiologis yang relevan tentang daerah penelitian
e Terdapat daftar Nama, alamat, afiliasi lembaga, kualifikasi dan √
pengalaman ketua peneliti dan peneliti lainnya (jika peneliti
adalah Tim)
f Terdapat uraian tujuan penelitian, hipotesa, pertanyaan √
penelitian, asumsi, dan variabel penelitian
g Terdapat deskipsi detil tentang desain ujicoba atau penelitian. √
Bila ujicoba klinis, deskripsi harus meliputi apakah kelompok
intervensi ditentukan secara random, (termasuk bagaimana
metodenya), dan apakah blinded atau terbuka
h Terdapat uraian tentang jumlah subyek yang dibutuhkan √
sesuai tujuan penelitian dan bagaimana penentuannya secara
statistik
i Terdapat rincian kriteria subyek dan alasan penentuan yang √
tidak masuk kriteria dari kelompok kelompok berdasarkan
umur, sex, faktor sosial atau ekonomi, atau alasan alasan
lainnya
j Terdapat alasan melibatkan anak atau orang dewasa yang √
tidak mampu memberikan informed consent, atau kelompok
rentan, serta langkah bagaimana meminimalkan yan
diantisipasi potensi resiko
k Terdapat deskripsi dan penjelasan semua intervensi (metode √
treatmen), termasuk rute administrasi, dosis, interval dosis,
dan masa treatmen produk yang digunakan (investigasi dan
komparator)
l Terdapat rencana dan alasan untuk meneruskan atau √
menghentikan standar terapi selama penelitian
m Terdapat uraian jenis treatmen/pengobatan lain yang mungkin √
diberikan atau diperbolehkan, atau menjadi kontraindikasi,
selama penelitian
n Terdapat penjelasan tentang test-test klinis atau lab atau test √
lain yang harus dilakukan
o Terdapat format laporan kasus yang sudah terstandar, metode √
pencataran respon terapetik (deskripsi dan evaluasi metode
dan frekuensi pengukuran), prosedur follow-up, dan, bila
mungkin, ukuran yang diusulkan untuk mentukan tingkat
kepatuhan subyek yang menerima treatmen
p Terdapat aturan atau kriteria kapan subyek bisa diberhentikan √
dari penelitian atau uji klinis, atau, dalam hal studi multi senter,
kapan sebuah pusat/lembaga di non-aktifkan, dan kapan
penelitian bisa dihentikan (tidak lagi dilanjutkan)
q Terdapat uraian ttg metode pencatatan dan pelaporan adverse √
events atau reaksi, dan syarat penanganan (jika terjadi)
komplikasi
r Terdapat uraian tentang risiko yang diketahui dari adverse √
events, termasuk risiko yang terkait dengan masing masing
rencana intervensi, dan terkait dengan obat, vaksin, atau
terhadap prosedur yang akan diujicobakan
s Terdapat uraian tentang kemungkinan penggunaan lebih jauh √
dari data personal atau material biologis
t Terdapat deskripsi tentang rencana analisa statistik, termasuk √
rencana analisa interim bila diperlukan, dan kreteria bila atau
dalam kondisi bagaimana akan terjadi penghentian prematur
keseluruhan penelitian
u Terdapat Daftar referensi yang dirujuk dalam protokol √
v Terdapat rincian sumber dan jumlah dana riset; lembaga √
funding, dan deskripsi komitmen finansial sponsor pada
kelembagaan penelitian, pada para peneliti, para subyek riset,
dan, bila ada, pada komunitas
w Terdapat dokumen pengaturan untuk mengatasi konflik √
finansial atau yang lainnya yang bisa mempengaruhi
keputusan para peneliti atau personil lainya; peluang adanya
conflict of interest; dan langkah langkah berikutnya yang harus
dilakukan
x Terdapat penjelasan jika hasil riset negatip, memastikan √
bahwa hasilnya tersedia melalui publikasi atau dengan
melaporkan ke otoritas pencatatan obat obatan
7 Informed Consent
Penelitian ini dilengkapi dengan (rencana memperoleh)
Persetujuan Setelah Penjelasan, seperti tertera secara lengkap
berikut ini
1) Terdapat Lembar informed consent beserta daftar penjelasan √
(PSP) yang akan disampaikan kepada partisipan
2) Terdapat penjelasan Proses mendapatkan persetujuan, √
mempergunakan prosedur yang layak (kelayakan cara
mendapatkan persetujuan subyek)
3) Disertakan rincian Isi naskah penjelasan yang akan diberikan √
kepada calon subyek, meliputi :
a Bahasa naskah, difahami subyek √
b Manfaat penelitian, yang difahami subyek √
c Perlakuan yang diterima subyek penelitian, jelas bagi √
subyek, tdk ada yg disembunyikan
d Lama perlakuan terhadap subyek (keikutsertan), jelas √
durasinya, dalam minggu, hari perminggu, jam per hari,
pagi-sore-malam per hari
e Karakteristik subyek penelitian, jelas bagi subyek bahwa √
karakter subyek cocok untuk penelitian ini
f Jumlah subyek penelitian yang diperlukan, berapa jumlah √
subyek yg dibutuhkan, termasuk subyek ybs, risiko
penelitian jika subyek ybs tidak melanjutkan keikutsertaan
dalam proses penelitian
g Kemungkinan risiko penelitian terhadap kesehatan subyek, √
dengan mengikuti penelitian ini, ada kemungkinan subyek
memperoleh dampak yg terkait dengan kesehatan
h Jaminan kerahasiaan data, subyek memahami bahwa data √
subyek dijaga kerahasiaannya, tanpa diminta, dan berlaku
utk semua subyek
i Kompensasi yang diberikan kepada subyek (undue- √
inducement ada / tidak), jenis-jumlah-waktu-media-prasarat
kompensasi bisa diterima oleh subyek
j Unsur paksaan (coersient) ada atau tidak, bagaimana √
peneliti menjelaskan bahwa keikutsertaan dalam penelitian
ini tidak memaksa, tidak ada pemaksanaan
k Penjelasan pengobatan medis dan ganti rugi apabila √
diperlukan, jika diantara risiko penelitian yang dapat
terkena kepada subyek adalah sakit/ gangguan kesehatan,
maka dijelaskan jaminan / ganti rugi berwujud apa yg
diberikan oleh siapa kepada subyek, berapa besar, kapan,
dan bagaimana caranya
l Nama jelas, no telepon penanggung jawab penelitian, √
termasuk nomor cadangan, dan alamat kantor/rumah
penanggung jawab penelitian
m Nama jelas, no telepon penanggung jawab medic, √
termasuk nomor cadangan, dan alamat kantor/ rumah
penanggung jawab medis
n Hak mengundurkan diri sewaktu-waktu tanpa ada sanksi, √
subyek mempunyai hak mengundurkan diri setelah
memahami dan mempertimbangkan dampaknya kepada
penelitian
o Kesediaan subyek penelitian atau wali yang sah (tanda √
tangan pada lembar Persetujuan Setelah Penjelasan/PSP),
setelah subyek/ wali jelas semua penjelasan dan
arti/makna dari tanda tangan bagi proses penelitian
p Tanda tangan saksi √
q Pilihan pengobatan selain yang disebut dalam penelitian, √
jika memerlukan pengobatan dalam penelitian atau akibat
keikutsertaan subyek dalam penelitian ini
4) Penggunaan kalimat memudahkan subyek memperoleh √
kejelasan
DR. dr. Qaira Anum, Sp. KK(K) ( Mutia Dwi Sagita, S.Kep., Ners) )
NIP. 19681126 200801 2 014
Lampiran : Kuesioner
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI JAHE (ZINGIBER OFFICINALE)
MENGGUNAKAN INHALER STICK TERHADAP MUAL DAN MUNTAH PADA PASIEN
KANKER PAYUDARA YANG MENJALANI KEMOTERAPI
DI RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2021
KODE :
TANGGAL :
WAKTU :
INISIAL : ...................................
USIA : ...................................
DIAGNOSA : ...................................
SIKLUS KEMOTERAPI KE : ...................................
Petunjuk : Tulis jawaban (berupa angka) pada kolom skor sesuai dengan nilai
yang menggambarkan kondisi anda tentang mual muntah yang dialami akibat
efek kemoterapi.
Petunjuk : Tulis jawaban pada kolom waktu kejadian muntah dan volume muntah
dibawah ini sesuai dengan kejadian muntah yang dialami.
Pengukuran ke 1
Post Kemoterapi 12 jam
Pukul : Waktu Kejadian Muntah Volume Muntah
Sampai dengan
Pukul :
Petunjuk : Tulis jawaban pada kolom waktu kejadian muntah dan volume muntah
dibawah ini sesuai dengan kejadian muntah yang dialami.
Pengukuran ke 2
Post Kemoterapi 24 jam
Pukul : Waktu Kejadian Muntah Volume Muntah
94
Sampai dengan
Pukul :
Petunjuk : Tulis jawaban pada kolom waktu kejadian muntah dan volume muntah
dibawah ini sesuai dengan kejadian muntah yang dialami.
Pengukuran ke 3
Post Kemoterapi 36 jam
Pukul : Waktu Kejadian Muntah Volume Muntah
Sampai dengan
Pukul :
95
Petunjuk : Tulis jawaban pada kolom waktu kejadian muntah dan volume muntah
dibawah ini sesuai dengan kejadian muntah yang dialami.
Pengukuran ke 4
Post Kemoterapi 48 jam
Pukul : Waktu Kejadian Muntah Volume Muntah
Sampai dengan
Pukul :