Isilah form dibawah dengan uraian singkat dan berikan tanda contreng (X/V) pada
kotak atau lingkari pada salah satu pilihan jawaban yang menggambarkan
penelitian.
P: Nomor Urutan Protokol CIOMS 2016 – Lampiran 1;
S: Standar Kelaikan Etik (WHO-2011 dan Pedoman KEPPKN 2017);
C: Check List/Daftar Tilik
G: Guideline CIOMS 2016
IC: CIOMS 2016 – Lampiran 2
Daftar Isi:
1
Protokol Etik Penelitian Kesehatan
Yang Mengikutsertakan Manusia Sebagai Subyek
Isilah form dibawah dengan uraian singkat dan berikan tanda contreng (X/V) pada kotak
atau lingkari pada salah satu pilihan jawaban yang menggambarkan penelitian.
P: Nomor Urutan Protokol CIOMS 2016 – Lampiran 1;
S: Standar Kelaikan Etik (WHO-2011 dan Pedoman KEPPKN 2017);
C: Check List/Daftar Tilik
G: Guideline CIOMS 2016
IC: CIOMS 2016 – Lampiran 2
_____________________________________________________________________________
1. Lokasi Penelitian : RS.H.Abdul Moeloek Bandar Lampung
_____________________________________________________________________________
2. Waktu Penelitian direncanakan (mulai – selesai): Desember 2019-selesai
____________________________________________________________________________
Ya Tidak
3. Apakah penelitian ini multi-senter
4. Jika Multi senter apakah sudah mendapatkan persetujuan etik dari
senter/institusi yang lain (lampirkan jika sudah)
Identifikasi (p10)
1. Peneliti
(Mohon CV Peneliti Utama dilampirkan)
Peneliti Utama (PI) : Septi Auliza Refolinda
Institusi : Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati
1. Anggota Peneliti :
Institusi
Sponsor (p9)
Nama :
Alamat :
2
BB. Ringkasan usulan penelitian (p-protokol no 2)
1. ringkasan dalam 200-300 kata, (ditulis dalam bahasa yang mudah difahami oleh
“awam” bukan dokter/profesi)
Tujuan umum untuk mengetahui Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui gambaran perbedaan lamanya rawat inap pasien post appendektomi
antara appendiksitis akut dan appendiktisitis perforasi.
Menurut Nursiah (2010) dalam skripsi Resti (2018) di RSUD Labuang Baji
Makasar terhadap pasien yang menjalani tindakan pembedahan laparatomi
menyatakan bahwa lama perawatan singkat yaitu tujuh sampai 14 hari sebanyak
74,2% dan lama perawatan jangka panjang yaitu, lebih dari 14 hari, sebanyak 25,8%.
3
Rata-rata lama rawat inap pasien appendiksitis akut tanpa perforasi adalah 2 hari,
sedangkan pasien appendiksitis akut dengan perforasi adalah 4-5 hari. Lama hari
rawat pasien post operasi apendiksitis dirawat antara 5-7 hari (Nursiah,2010.
Resti,2018).
DD. Ringkasan Daftar Pustaka
1. Ringkasan hasil hasil studi sebelumnya sesuai topik penelitian, termasuk yang
belum dipublikasi yang diketahui para peneliti dan sponsor, dan informasi
penelitian yang sudah dipublikasi, termasuk jika ada kajian-kajian pada hewan.
Maksimum 1 hal (p5)- G 4
Becker, P, Fichtner-Feigl, S, Schilling, D. (2018). Clinical Management of
Appendicitis. Journal Visceral Medicine. Volume:34. Hal 453–458. DOI:
10.1159/000494883. Diunduh Pada 14 September 2019.
Nursiah, et al.(2010). Faktor-faktor yang berhubungan dengan lama hari
rawat pada pasien pasca operasi laparatomi di rumah sakit umum daerah
Labuang Baji Makasar. Skripsi: UNHAS (tidak diterbitkan). Makassar
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Dilihat Pada 15 Oktober 2019.
4
EE. Kondisi Lapangan
1. Gambaran singkat tentang lokasi penelitian (p8) lihat G-2
Kondisi lapangan untuk penelitian ini akses sangat mudah dijangkau dengan
kendaraan. Lokasi penelitian dilakukan di RS.H. Abdul Moeloek Bandar Lampung.
Yaitu di ruangan rekam medik untuk informasi kasus pasien appendiksitis. Di
Ruangan SIMRS untuk informasi kasus pasien post appendektomi yang melakukan
tindakan CT scan dan di ruangan radiologi untuk mengumpulkan informasi
gambaran hasil CT scan pasien appendiksitis.
5
FF. Disain Penelitian
1. Tujuan penelitian, hipotesa, pertanyaan penelitian, asumsi dan variabel penelitian
(p11)
Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perbedaan
lamanya rawat inap pasien post appendektomi antara appendiksitis akut
dan appendiktisitis perforasi.
Tujuan Khusus
Untuk mengetahui gambaran usia dengan perbedaan lamanya rawat
inap pada pasien post appendektomi appendiksitis akut dan perforasi di
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung pada tahun 2017-2019.
Untuk mengetahui gambaran komplikasi setelah appendektomi dengan
perbedaan lamanya rawat inap pada pasien post appendektomi
appendiksitis akut dan perforasi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar
Lampung pada tahun 2017-2019.
Untuk mengetahui gambaran lamanya sakit setelah appendektomi
dengan perbedaan lamanya rawat inap pada pasien post appendektomi
appendiksitis akut dan perforasi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar
Lampung pada tahun 2017-2019.
Untuk mengetahui gambaran Jenis Penyakit appendiksitis dengan
perbedaan lamanya rawat inap pada pasien post appendektomi
appendiksitis akut dan perforasi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar
Lampung pada tahun 2017-2019.
Untuk mengetahui gambaran status gizi dengan perbedaan lamanya
rawat inap pada pasien post appendektomi appendiksitis akut dan
perforasi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung pada tahun
2017-2019.
Untuk mengetahui gambaran infeksi luka operasi setelah appendektomi
dengan perbedaan lamanya rawat inap pada pasien post appendektomi
appendiksitis akut dan perforasi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar
Lampung pada tahun 2017-2019.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
Adakah perbedaan lamanya rawat inap pasien post appendektomi antara
appendiksitis akut dan appendiksitis perforasi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Bandar Lampung pada tahun 2018 ?
Pada penelitian ini yang menjadi variable dependennya
lamanya rawat inap pasien appendiksitis akut dan pasien appendiksitis
perforasi.
Pada penelitian ini yang menjadi variable independennya
Appendiksitis.
6
mengumpulkan data dari dependent variable kemudian dicari independent
variable
5. Bila ujicoba klinis, deskripsi harus meliputi apakah kelompok treatmen ditentukan
secara random, (termasuk bagaimana metodenya), dan apakah blinded atau
terbuka. (Bila bukan ujicoba klinis cukup tulis: tidak relevan) (p12)
7
GG. Sampling
1. Jumlah subyek yang dibutuhkan sesuai tujuan penelitian dan bagaimana
penentuannya secara statistik (p13)
Sampel adalah wakil atau sebagain dari suatu populasi yang akan diteliti.
(Arikunto.2014), didapatkan data pada rekam medik pasien appendiksitis baik
appendiksitis akut maupun appendiksitis perforasi di RSUD Dr. H. Abdul Moloek
sampel sebanyak 116 sehingga digunakan total purposive sampling dimana seluruh
8
populasi dijadikan sampel, maka populasi yang diambil untuk sampel penelitian ini
adalah 116.
Kriteria Inklusi
Pasien Poli Bedah RSUD Abdoel Moeloek pada bulan September 2018 – September
2019
Pasien Terdiagnosa Appendiksitis Akut
Pasien Terdiagnosa Appendiksitis Perforasi
Pasien Terdiagnosa Appendiksitis infiltrat
Terindikasi Appendektomi
Pasca Appendektomi
Kriteria Eksklusi
Terindikasi Sepsis
Pasien dengan Imunocompromice (HIV/AIDS)
Pasien dengan anemia
7. Sampling kelompok rentan: alasan melibatkan anak anak atau orang dewasa yang tidak mampu
memberikan persetujuan setelah penjelasan, atau kelompok rentan, serta langkah langkah
bagaimana meminimalisir bila terjadi resiko (Guidelines 15, 16 and 17) (p15)
Tidak relevan
10
HH. Intervensi
(pengguna data sekunder, kualitatif, cukup tulis tidak relevan, lanjut ke manfaat)
1. Desripsi dan penjelasan semua intervensi (metode administrasi treatmen, termasuk rute
administrasi, dosis, interval dosis, dan masa treatmen produk yang digunakan (investigasi dan
komparator (p17)
Penelitian ini dimulai dengan memberikan surat presurvey dan survey ke RS.H. Abdul
Moeloek Bandar Lampung dengan biaya administrasi sebelumnya. Selanjutya masuk ke
tahap penelitian dengan pencatatan dan pengumpulan data sesuai sampel yang di
butuhkan serta yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Setelah selesai data akan
diolah oleh peneliti menggunakan program komputer.
8. Rencana dan jastifikasi untuk meneruskan atau menghentikan standar terapi selama penelitian
(p 4 and 5) (p18)
Tidak relevan
9. Treatmen/Pengobatan lain yang mungkin diberikan atau diperbolehkan, atau menjadi kontraindikasi,
selama penelitian (p 6) (p19)
Tidak relevan
10. test klinis atau lab atau test lain yang harus dilakukan (p20)
Tidak relevan
Tidak relevan
Jika subjek penelitian terjaring ke dalam kriteria eksklusi makan penelitian tidak bisa
dilanjutkan.
Tidak relevan
11. Resiko resiko yang diketahui dari adverse events, termasuk resiko yang terkait dengan masing
masing rencana intervensi, dan terkait dengan obat, vaksin, atau terhadap prosudur yang akan
diuji cobakan (Guideline 4) (p24)
Tidak relevan
10
11
Tidak relevan
11
12
MM. Manfaat
1. Manfaat penelitian secara pribadi bagi subyek dan bagi yang lainnya (Guideline 4) (p25)
Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai perbedaan lamanya rawat inap
Pasien Appendektomi antara appendiksitis akut dan appendiksitis perforasi
12. Manfaat penelitian bagi penduduk, termasuk pengetahuan baru yang kemungkinan dihasilkan
oleh penelitian (Guidelines 1 and 4)(p26)
Memberikan informasi mengenai pentingnya mengetahui gambaran perbedaan
lamanya rawat inap Pasien Appendektomi antara appendiksitis akut dan appendiksitis
perforasi
Tidak relevan
12
13
16. Khusus Ibu Hamil: adanya perencanaan untuk memonitor kesehatan ibu dan kesehatan anak
jangka pendek maupun jangka panjang (Guideline 19)(p29)
17. Adanya orang tua atau wali yang berhak bila anak paham tentang informed consent tapi belum
cukup umur(Guidelines 16 and 17)
________________________________________________________________________________ _____________________________
QQ. Bujukan
1. Deskripsi bujukan atau insentif pada calon subyek untuk ikut berpartisipasi, seperti uang,
hadiah, layanan gratis, atau yang lainnya (p32)
Penelitian ini tidak menggunakan bujukan
18. Rencana dan prosedur, dan orang yang betanggung jawab untuk menginformasikan bahaya atau
keuntungan peserta, atau tentang riset lain tentang topik yang sama, yang bisa mempengaruhi
keberlansungan keterlibatan subyek dalam penelitian (Guideline 9) (p33)
19. Perencanaan untuk menginformasikan hasil penelitian pada subyek atau partisipan (p34)
13
14
Data rekam medik sudah mendapatkan izin dari kepala ruang rekam medik untuk kepentingan
penelitian.
Dan data pasien tidak di publikasikan hanya mencatat nomor rekam medik, identitas pasien,
riwayat penyakit, dan terapi yang diberikan petugas medis.
20. Langkah langkah proteksi kerahasiaan data pribadi, dan penghormatan privasi orang, termasuk
kehatihatian untuk mencegah bocornya rahasia hasil test genetik pada keluarga kecuali atas izin
dari yang bersangkutan (Guidelines 4, 11, 12 and 24) (p 35)
Seluruh data dalam penelitian ini akan dijaga kerahasiaannya dan hanya dipergunakan hanya
untuk kepentingan penelitian semata. Hanya tim peneliti yang dapat mengakses data pasien.
Setelah penelitian selesai, data hanya akan boleh dibuka jika diadakan audit medik.
21. Informasi tentang bagaimana kode; bila ada, untuk identitas subyek dibuat, di mana di simpan
dan kapan, bagaimana dan oleh siapa bisa dibuka bila terjadi emergensi (Guidelines 11 and 12) (
p36)
Tidak relevan
22. Kemungkinan penggunaan lebih jauh dari data personal atau material biologis (p37)
Tidak relevan
14
15
Data yang diperoleh dari proses pengumpulan data sekunder dari data rekam medik
pasien yang diubah ke dalam bentuk table, kemudian diubah menggunakan SPSS.
Analisis univariat yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada
umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap
variabel
15
16
23. Protokol riset atau dokumen yang dikirim ke komite etik harus meliputi deskripsi rencana
pelibatan komunitas, dan menunjukkan sumber sumber yang dialokasikan untuk aktivitas
aktivitas pelibatan tersebut. Dokumen ini menjelaskan apa yang sudah dan yang akan dilakukan,
kapan dan oleh siapa, untuk memastikan bahwa masyarakat dengan jelas terpetakan untuk
memudahkan pelibatan mereka selama riset, untuk memastikan bahwa tujuan riset sesuai
kebutuhan masyarakat dan diterima oleh mereka. Bila perlu masyarakat harus dilibatkan dalam
penyusunan protokol atau dokumen ini (Guideline 7) (p44)
Tidak relevan
16
17
17
18
XX. Publikasi
Rencana publikasi hasil pada bidang tertentu (seoerti epidemiology, generik, sosiologi) yang bisa beresiko
berlawanan dengan kemaslahatan komunitas, masyarakat, keluarga, etnik tertentu, dan meminimalisir resiko
kemudharatan kelompok ini dengan selalu mempertahankan kerahasiaan data selama dan setelah penelitian,
dan mempublikasi hasil hasil penelitian sedemikian rupa dengan selalu mempertimbangkan martabat dan
kemulyaan mereka (Guideline 4) (p47)
data selama dan setelah penelitian, dan mempublikasi hasil hasil penelitian sedemikian rupa dengan
selalu mempertimbangkan martabat dan kemuliaan mereka
Bila hasil riset negatip, memastikan bahwa hasilnya tersedia melalui publikasi atau dengan melaporkan ke
otoritas pencatatan obat obatan (Guideline 24) (p46)
Tidak relevan
YY. Pendanaan
Sumber dan jumlah dana riset; lembaga funding, dan deskripsi komitmen finansial sponsor pada
kelembagaan penelitian, pada para peneliti, para subyek riset, dan, bila ada, pada komunitas (Guideline 25)
(B, S2); (p41)
18
19
Saya bersedia mematuhi prinsip prinsip yang tertuang dalam pedoma etik ini
25. (Track Record) Riwayat usulan review protokol etik sebelumnya dan hasilnya (isi dengan judul
da tanggal penelitian, dan hasil review Komite Etik(p7)
26. Pernyataan bahwa bila terdapat bukti adanya pemalsuan data akan ditangani sesuai policy
sponsor untuk mengambil langkah yang diperlukan (p48)
19
20
AB. Lampiran
1. CV Peneliti Utama
2. Sampel Formulir Laporan kasus
20
21
21