Anda di halaman 1dari 26

REFERAT

LUKA BAKAR
Disusun oleh:
Rio Chairul Anam (21360016)

Pembimbing:
dr.Mhd Hajrawan Martanta Tarigan, Sp. B-KBD

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI


KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH
RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN
SUMATERA UTARA
TAHUN AJARAN 2021-2022
LUKA BAKAR
DEFINISI
Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan
kimia, listrik, dan radiasi. Luka bakar merupakan suatu jenis trauma
dengan morbiditas dan mortalitas tinggi yang memerlukan
penatalaksanaan khusus sejak awal (fase syok) sampai fase lanjut.
EPIDEMIOLOGI
WHO Global Burden Disease tahun 2004 :
Diperkirakan 310.000 orang meninggal akibat
luka bakar, dan 30% pasien berusia kurang dari
20 tahun.

Di Amerika Serikat, kurang lebih 250.000


orang mengalami luka bakar setiap Di Indonesia, belum ada angka pasti
tahunnya. Dari angka tersebut, 112.000 mengenai luka bakar, tetapi dalam
penderita luka bakar membutuhkan Riskesdas tahun 2013, Indonesia
tindakan emergensi, dan sekitar 210 memiliki prevalensi luka bakar sebesar
0,7%.
penderita luka bakar meninggal dunia.
ETIOLOGI

Flam Benda Zat


e Panas kimia

Uap
Radiasi scalds Pana
s
Gas Aliran
Pana Listri Sunburn
k
s
KLASIFIKASI
DERAJAT I
- Merusak epidermis sehingga masih menyisakan
banyak jaringan untuk melakukan regenerasi
- Sembuh dalam 5-7 hari dan dapat sembuh secara
sempurna.
- Luka tampak sebagai eritema dan timbul dengan
keluhan nyeri dan atau hipersensitivitas lokal.
- Contoh luka bakar derajat I adalah sunburn.
KLASIFIKASI
DERAJAT II
- Lesi mengenai epidermis dan kedalaman dermis

- Luka dapat sembuh dalam 2-3 minggu

- Gambaran berupa gelembung atau bula yang berisi cairan


eksudat dari pembuluh darah karena perubahan permeabilitas
dindingnya, disertai rasa nyeri

- Jika luka bakar tidak ditangani dengan baik, timbul edema dan
penurunan aliran darah di jaringan, sehingga cedera
berkembang menjadi full-thickness burn atau luka bakar derajat
III.
KLASIFIKASI
DERAJAT III
- Mengenai seluruh lapisan kulit, dari subkutis hingga
mungkin organ atau jaringan yang lebih dalam.

- Tidak tersisa jaringan epitel yang dapat menjadi dasar


regenerasi sel spontan, sehingga untuk menumbuhkan
kembali jaringan kulit harus dilakukan cangkok kulit.

- Gejala yang menyertai justru tanpa nyeri maupun bula,


karena pada dasarnya seluruh jaringan kulit yang
memiliki persarafan sudah tidak intak.
Berdasarkan
Keparahan Luka Bakar

Berat Sedang Ringan


- Derajat II-III > 20 % pada pasien
berusia di bawah 10 tahun atau di atas - Luas 15 – 25 % pada dewasa,
usia 50 tahun. dengan luka bakar derajat III kurang
- Derajat II-III > 25 % pada kelompok - Luka bakar dengan luas < 15 % pada
dari 10 %.
usia selain disebutkan pada butir - Luas 10 – 20 % pada anak usia < 10 dewasa
pertama.
tahun atau dewasa > 40 tahun, - Luka bakar dengan luas < 10 % pada
- Luka bakar pada muka, telinga, tangan,
dengan luka bakar derajat III kurang
kaki, dan perineum anak dan usia lanjut
- Adanya cedera pada jalan nafas (cedera dari 10 %. - Luka bakar dengan luas < 2 % pada
- Luka bakar dengan derajat III < 10
inhalasi) tanpa memperhitungkan luas segala usia (tidak mengenai muka,
luka bakar. % pada anak maupun dewasa yang
tangan, kaki, dan perineum)
- Luka bakar listrik tegangan tinggi tidak mengenai muka, tangan, kaki,
- Disertai trauma lainnya dan perineum.
- Pasien-pasien dengan resiko tinggi.
Berat dan Luas
Luka Bakar
Berat luka bakar bergantung pada dalam, luas, dan letak luka. Luas luka bakar
dinyatakan dalam persen terhadap luas seluruh tubuh.

Estimasi luas luka bakar menggunakan luas


permukaan palmar pasien. Luas telapak tangan
individu mewakili 1% luas permukaan tubuh. Luas
luka bakar hanya dihitung pada pasien dengan
derajat luka II atau III.

Rumus 9 atau rule of nine untuk orang dewasa


Metode yang
diperkenalkan untuk
kompensasi besarnya porsi
massa tubuh pada anak
Pembagian zona kerusakan jaringan

Daerah yang langsung mengalami kerusakan (koagulasi protein) akibat


Zona koagulasi, zona
pengaruh cedera termis, jaringan ini mengalami nekrosis beberapa saat
nekrosis
setelah kontak.

Daerah yang langsung berada di luar/di sekitar zona koagulasi, terjadi kerusakan
endotel pembuluh darah disertai kerusakan trombosit dan leukosit, sehingga terjadi
Zona statis
gangguam perfusi (no flow phenomena), diikuti perubahan permeabilitas kapilar dan
respon inflamasi lokal. Proses ini berlangsung selama 12-24 jam pasca cedera dan
mungkin berakhir dengan nekrosis jaringan.

Zona hiperemi Daerah di luar zona statis, ikut mengalami reaksi berupa
vasodilatasi tanpa banyak melibatkan reaksi selular.
INDIKASI RAWAT INAP PASIEN LUKA
BAKAR

Menurut American Burn Association, diindikasikan untuk dirawat inap bila:


1. Luka bakar derajat III > 5%
2. Luka bakar derajat II > 10%
3. Luka bakar derajat II atau III yang melibatkan area kritis (wajah, tangan, kaki, genitalia,
perineum, kulit di atas sendi utama)  risiko signifikan untuk masalah kosmetik dan
kecacatan fungsi
4. Luka bakar sirkumferensial di thoraks atau ekstremitas
5. Luka bakar signifikan akibat bahan kimia, listrik, petir, adanya trauma mayor lainnya,
atau adanya kondisi medik signifikan yang telah ada sebelumnya
6. Adanya trauma inhalasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1
• Pemeriksaan darah rutin dan kimia darah

2
• Urinalisis

3
• Pemeriksaan keseimbangan elektrolit

4
• Analisis gas darah
• EKG Pada electrical burn atau lightning
5 strike
PENATALAKSANAAN LUKA
BAKAR

Bantuan Pertama untuk Luka Bakar Derajat Pertama

Jika kulit tidak rusak, Setelah membilas atau


siram air dingin di atas Luka bakar dapat sangat
merendam luka, tutup luka
area yang terbakar atau menyakitkan,
dengan perban yang steril,
rendam dengan air dingin tenteramkan hati korban
tidak mudah lengket atau
(bukan air es). Lakukan dan jaga agar tetap tenang
kain bersih.
beberapa menit.

Pemberian analgesik
Luka bakar ringan mungkin diperlukan untuk
Lindungi luka bakar
pada umumnya mengurangi sakit, mereka
dari gesekan dan
sembuh tanpa juga bisa membantu
tekanan
perawatan lebih lanjut mengurangi peradangan dan
pembengkakan
Bantuan Pertama untuk Luka Bakar Derajat Dua & Tiga

Jangan lepas atau tanggalkan pakaian Jika nafasnya berhenti atau Jika korban bernafas, tutup luka
yang terbakar; (kecuali jika lepas airway korban terhalang, bakar dengan suatu perban yang
dengan mudah), pastikan bahwa buka airway dan jika perlu steril, lembab, dingin atau kain
korban tidak kontak dengan bahan atau mulai resusitasi bersih. Jangan menggunakan suatu
material yang terbakar selimut atau handuk; suatu seprai
yang mudah terbakar. Jangan
gunakan obat salep dan hindari
terjadinya lepuh
Lakukan tindakan untuk mencegah syok.
Letakkan korban pada tempat yang datar, angkat kaki Angkat area yang terbakar
setinggi 12 inci, dan tutup korban dengan suatu dan lindungi dari tekanan Jika jari tangan atau jari kaki telah
mantel atau selimut. Jangan tempatkan korban pada terbakar, pisahkan dengan
posisi syok bila dicurigai ada kepala, leher,
atau gesekan.
pembalut luka yang tidak mudah
punggung, atau kaki yang luka atau jika posisi lengket steril, kering
tersebut membuat korban tidak nyaman

Lanjutkan dengan memonitor tanda


vital korban (nafas, denyut nadi,
tekanan darah)
HAL YANG TIDAK BOLEH
DILAKUKAN!!

Jangan oleskan obat salep, Jangan biarkan luka bakar

mentega, es, pengobatan, terkontaminasi. Hindari bernafas atau

pakaian berbahan kapas halus, batuk di area yang terbakar Jangan lakukan

perban yang mudah lengket, kompres beku dan

kain sari, meminyaki Jangan lakukan apapun pada kulit jangan rendam suatu

percikan, atau menggunakan yang mati atau melepuh luka bakar serius

bahan rumah tangga apapun dengan air dingin. Hal


Jangan letakkan bantal di bawah ini dapat menyebabkan
untuk memperbaiki luka
kepala korban jika ada suatu luka syok
bakar. Hal ini dapat
bakar pada airway. Hal ini dapat
bertentangan dengan
menutup airway
penyembuhan yang sesuai
DUA PULUH EMPAT JAM PERTAMA
(HARI 1)
Survei primer :
A = Airway & Cervical Motion

adakah trauma inhalasi: anamnesa, suara serak (stridor)→observasi selama 24 jam bila perlu pasang ET atau lakukan
trakheostomi

B = Breathing

Gangguan nafas karena eschar yang melingkar dada, trauma thorax dll→lakukan escharotomi atau penanganan trauma
thorax yang lain

C = Circulation

Dilakukan resusitasi cairan. Bila penderita syok maka diatasi dulu syoknya dengan infus RL diguyur sampai nadi
teraba atau tekanan darah >90mmHg. Baru kemudian lakukan resusitasi cairan. Cairan yang dibutuhkan dalam
penanganan syok tidak dihitung. Resusitasi cairan yang sering digunakan adalah cara Baxter.
REHIDRASI
CAIRAN
Rumus Baxter : 4cc x kgBB x %luka bakar
- Setengah dari jumlah cairan diberikan dalam 8 jam
pertama dan sisanya diberikan selama 16 jam berikutnya)
- Pasang kateter untuk memonitor produksi urin.
- Cairan yang diberikan biasanya RL karena terjadi defisit
Diharapkan produksi urin ½ - 1cc/KgBB/jam
ion Na.
- Pasang CVP pada luka bakar >/=40% dan pada
penderita yang mengalami kesulitan untuk
Cara Evans :
mengukur tekanan darah.
1. %luka bakar x kgBB menjadi NaCl per 24 jam
2. %luka bakar x kgBB menjadi ml plasma per 24 jam
3. Sebagai pengganti cairan yang hilang akibat penguapan,
diberikan 2000cc glukosa 5% per 24jam.
Survei Sekunder:
 Penilaian luas luka bakar dan derajat kedalamannya. Biasanya dihitung sebelum resusitasi cairan definitive
 Pasang NGT. Untuk dekompresi penderita yang mengalami ileus paralitik dan untuk memasukkan makanan
 Cuci luka dengan NaCl dan savlon, keringkan, olesi dengan salep (Dermazin) kemudian rawat luka secara
tertutup
 Pemeriksaan laboratorium darah dan Analisa Gas Darah tiap 24 jam
 Pemberian analgetika dan antibiotika
Terapi Luka Bakar Kimia

• Silvadene digunakan untuk luka bakar pada kulit dan berguna dalam
pencegahan infeksi pada luka bakar derajat 2 dan 3.
Antibiotik • Dioleskan pada kulit 1 atau 2x sehari.
• Eritromicin salep (bacitracin) digunakan untuk mencegah infeksi pada
luka bakar yang terdapat di bagian mata

• Morfin dan asetaminofen diberikan untuk penatalaksanaan nyeri dan


Analgetik mungkin dapat bertindak sebagai sedatif yang penting bagi pasien yang
mengalami cedera pada daerah mata

Anti Inflamasi Non • Advil, Motrin, Ansaid, Naprosyn, dan anaprox adalah obat anti inflamasi
Steroid yang digunakan untuk menghilangkan nyeri ringan sampai sedang
Terapi Luka Bakar
Elektrik

Terapi Cairan Osmosis diuretik

Ringer lactat sebagai


pengganti volume cairan
tubuh. Manitol adalah diuretik
osmosis digunakan untuk
Pemberiannya melalui jalur mengembalikan dan
intra vena dan harus mempertahankan urin output
dihentikan apabila terdapat
tanda-tanda edema pulmo
SURGICAL
SURGICAL
Debridement : Second degree ( Partial
thickness )
Escarotomy : Third Degree ( Full
Thickness )
PROGNOSIS
• Prognosis dan penanganan luka bakar terutama tergantung pada dalam dan luasnya
permukaan luka bakar, dan penanganan sejak awal hingga penyembuhan. Selain itu
faktor letak daerah yang terbakar, usia dan keadaan kesehatan penderita juga turut
menentukan kecepatan penyembuhan.
• Penyulit juga mempengaruhi progonosis pasien. Penyulit yang timbul pada luka
bakar antara lain gagal ginjal akut, edema paru, SIRS, infeksi dan sepsis, serta parut
hipertrofik dan kontraktur.
KOMPLIKA
SI
• syok, gangguan keseimbangan cairan dan
Fase awal, fase akut, elektrolit
fase syok
• SIRS : trauma, luka bakar, reaksi autoimun, sirosis,
Fase setelah syok pankreatitis, dll.
berakhir, fase sub akut • MODS ( Multi-system Organ Disfunction Syndrome)

• Hipertrofi Jaringan Parut


Fase lanjut • Kontraktur
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai