Anda di halaman 1dari 22

LUKA TEMBAK

Luka tembak adalah luka yang ditimbulakan oleh anak peluru


yang dilepaskan oleh tembakan senjata api.

Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Luka Tembak

1. Tipe senjata (bullet/shot)


– Pada shot gun akan terdapat banyak lubang bekas anak peluru
– Gas/tearing inlet lebih kurang 15 cm
– Api atau asap terbakar meninggalkan blackening dalam jarak 1-1,5 cm
– Kelim tato berukuran 3 mm
2. Jarak tembakan
3. Lokasi tembakan
3. Lokasi tembakan
– Tulang: pecah berkeping-keping, pecahan menyebar dan berbentuk
luka keluar yang kecil-kecil. Bila mengenai tulang kepala bentuknya
seperti corong.
– Kulit: bila mengenai kulit lunak gambarannya tidak khas. Misalnya :
pada kulit aksila, leher, scrotum, irregular lacera ted kaki atau paha
nice sirkular/bulat.
4. Arah tembakan
– Tegak lurus : luka tembak bulat
– Menyudut: tembak oval
– Menyerempet: gutter wound
5. Jenis mesiu :
– Black powder
– Smokeless
• Mesiu terbakar komplit
• Tattoing tidak jelas dan dekat (2m)
• Burning/blackening (-) atau terdapat warna abu-
abu/grayish lebih kurang 1m
• Gas dalam jarak 15 m
• Jarak dari moncong senjata dan tubuh akan
mempengaruhi penampilan dan luas luka.
Berdasarkan hal tersebut, luka tembak dibagi
menjadi beberapa kategori :
1. Contact / Tempel
2. Near contact / Dekat
3. Intermediete / Sedang
4. Distant / Jauh
• Luka Tempel
Luka akibat bersentuhan langsung dengan kulit ketika
ditembakkan. Jika pistol terdorong keras dengan kulit, menapak,
dan bersatu, disebut hard contact.

Pinggiran luka tampak terbakar akibat bekas luka


bakar api ledakan yang ditembakan dan bekas jelaga. Pada luka
hard contact di thorax dan abdomen, meninggalkan bekas
perforasi bundar dengan pinggiran yang terbakar dan hitam. Tidak
jarang, akibat gas yang masuk ke rongga, akan mendorong dinding
thorax dan abdomen masuk ke moncong senjata, sehingga tampak
bekas yang jelas, (disebut muzzle imprint/jejas laras).
.
• Gambaran berbeda jika luka pada kepala, tampak
lapisan tipis kulit kepala terkoyak. Pada luka tempel
pada kepala dengan handgun, dapat terlihat

1. Bulatan hitam dan terbakar pada jalan masuk


2. Cetakan bekas moncong senjata / muzzle
imprint/jejas laras
3. Jalan masuk bentuk stellate / bintang
• Pada luka contact kepala dengan centerfire rifles atau
shotgun, luka tampak hancur dengan celah yang besar robekan
kulit kepala dan tonjolan jaringan otak. Hal ini akibat kavitas
yang terbentuk dan dorongan gas yang tertanam di dalam otak.

• Pada luka contact kepala, dapat ditemukan black splatter dari


senjata. Black spatter merupakan ekspansi subkutan dari gas
pada luka contact, dan pembentukan kavitas pada luka non-
contact. Tidak pada semua kasus, jaringan atau darah akan
terlihat pada senjata, hal ini tergantung tipe senjata dan posisi
penembak.
• Pada luka loose contact/soft contact, moncong senjata
bersentuhan dengan kulit, tetapi beberapa saat setelah
penembakan, terbentuk gap antara moncong senjata dengan
kulit, sehingga cincin jelaga terdeposit sekitar jalan masuk.
Jelaga ini dapat dicuci. Pada beberapa luka contact, bubuk
mesiu dapat ditemukan tidak hanya pada jalan masuk, tetapi
pada jalan keluar, khususnya pada hard contact
2. Pada luka dekat, terdapat sedikit jarak antara moncong
senjata dengan kulit, tampak terlihat lubang peluru
dikelilingi dengan bulatan kulit yang hitam dan terbakar.
Bulatan tersebut lebih besar daripada luka contact

3. Luka tembak sedang ditandai dengan kelim tato (powder


tattooing) pada sekitar jalan masuk.
– Kelim tato terbentuk ketika moncong senjata menjauh dari
tubuh ketika ditembakkan, tapi masih cukup dekat sehingga
bubuk tersebut menyentuh kulit, mengakibatkan luka lecet
punctum (titik-titik) pada kulit, hal ini disebut kelim tato
– Kelim tato terdiri dari lesi multiple berwarna coklat kemerahan
hingga merah oranye sekeliling jalan masuk
– Tidak dapat dicuci
– Luka tersebut tidak terbakar, sayangnya sering salah
penggunaan kata dan menyebutnya bubuk yang
terbakar. Pembentukan kelim tato juga tergantung
bubuk mesiu yang digunakan. Pada flake powder
masih dapat terbentuk hingga jarak 2 feet, tapi
pada ball powder hingga 3-4 kaki.
– Telapak tangan dan telapak kaki resisten dengan
kelim tato. Maka jika tampak bekas yang tertanam,
lebih merupakan dari bubuk mesiu yang terbakar.
4. Pada jarak diluar ruang lingkup kelim tato, maka disebut luka
tembak jauh.

– Luka tembak jauh memiliki jalan masuk berbentuk bulat atau


oval dengan tepi tegas. Biasanya pinggiran tersebut
dikelilingi cincin abrasi/ kelim lecet.
– Kelim lecet itu diakibatkan oleh peluru, gambarannya seperti
potongan dan mengkompresi pinggiran kulit . Hal ini bukan
akibat panasnya peluru, tapi putaran peluru.
– Kelim lecet yang ireguler dapat diakibatkan oleh :
• Peluru masuk dengan sudut
• Kulit yang ireguler pada jalan masuk
• Peluru yang deform
• Peluru yang terdestabilisasi ketika mengudara
– Pada beberapa kasuk mungkin tidak terdapat kelim lecet.
Hal ini sering pada luka akibat centerfire rifle, tapi juga pada
handgun dengan peluru yang semi-jacketed dan full-metal-
jacketed kecepatan tinggi.
– Jalan masuk dari luka centerfire rifles mungkin terbentuk
micro tears
– Jalan masuk luka jauh pada telapak tangan dan telapak kaki,
sering ireguler, sering tampilannya stellate, dan tidak ada
kelim lecet. Tampak seperti jalan keluar
TEORI LUKA
A. Keparahan luka tembak ditentukan oleh dua faktor:

1. Kerusakan pada jaringan yang disebabkan oleh interaksi mekanik


antara peluru danlapisan otot/jaringan.

2. Pengaruh rongga sementara yang diakibatkan oleh peluru.


Sekali peluru menembus tubuh, pilin yang diakibatkan oleh alur
pilin tidak memadai untuk mengkompensasi bertambahnya
kepadatan jaringan. Peluru mulai mengoleng, atau terhuyung-huyung
pada jalur proyeksinya. Olengannya adalah sudut antara jalur
proyeksi dan poros membujur dari peluru. Saat peluru meluncur
menerobosi jaringan, olengannya bertambah. Kalau jalurnya cukup
panjang, olengannya akan mencapai 90°, jadi menonjolkan sisi
pembukaan yang maksimum. Kalau peluru terus meluncur, maka
akan terjadi putaran balik 180° dan meluncur dengan gerakan
mundur.
Arti Klinis Luka Tembak

Diameter luka pada epidermis kurang lebih sama dengan


diameter anak peluru, sedangkan diameter luka pada
dermis lebih kecil. Keadaan tersebut dikenal sebagai
kelim memar (contusio ring).

Contusio ring ini didapatkan pada luka tembak masuk dan


luasnya tergantung pada arah peluru pada kulit. Peluru
yang masuk tegak lurus, maka contusio ringnya akan
besar, sedangkan peluru yang masuknya miring,
contusio ringnya akan lebih lebar dibagian dimana
peluru membentuk mulut yang terkecil pada kulit.
Peluru juga mengandung lemak pembersih senjata.
Lemak ini juga akan memberi gambaran pada luka
tembak berupa kelim lemak yang berupa pita
hitam, tetapi kelim lemak ini tidak selalu terdapat
misalnya pada senjata yang jarang dibersihkan.

Pada waktu senjata ditembakkan, maka yang keluar


dari laras senjata api adalah api, mesiu yang sama
sekali terbakar (jelaga,roetneerslag), mesiu yang
hanya sebagian saja yang terbakar, mesiu yang
tidak terbakar, kotoran minyak senjata, karatan dan
lain sebagainya, dan anak pelurunya sendiri
MEKANISME LUKA TEMBAK
Kerusakan yang terjadi pada jaringan tergantung pada absorpsi
energi kinetiknya, yang juga akan menghamburkan panas,
suara, serta gangguan mekanik yang lainya. Untuk menjamin
transfer energi ke suatu jaringan, beberapa peluru
dimodifikasi akan berhenti/menurun kecepatanya
sesampainya di tubuh.
• revolver. Dari sistem mekanik ini akan mengakibatkan daya dorong peluru
ke suatu jaringan sehingga terjadi laserasi, kerusakan sekunder terjadi
kalau adanya rupture pembuluh darah atau struktur lainnya dan terjadi
luka yang sedikit lebih besar dari diameter peluru.Jika kecepatan melebihi
kecepatan udara, lintasan dari peluru yang menembus jaringan akan
terjadi gelombang tekanan yang mengkompresi jika terjadi pada jaringan
seperti otak, hati ataupun otot akan mengakibatkan kerusakan dengan
adanya zona-zona disekitar luka.

• Dengan adanya lesatan peluru dengan kecepatan tinggi akan membentuk


rongga disebabkan gerakan sentrifugal pada peluru sampai keluar dari
jaringan dan diameter rongga ini lebih besar dari diameter peluru, dan
rongga ini akan mengecil sesaat setelah peluru berhenti, dengan ukuran
luka tetap sama. Organ dengan konsistensi yang padat tingkat kerusakan
lebih tinggi daripada yang berongga. Efek luka juga berhubungan dengan
gaya gravitasi. Pada pemeriksaan harus dipikirkan adanya kerusakan
sekunder seperti infark atau infeksi.
DESKRIPSI LUKA TEMBAK
Dokter mempunyai tanggung jawab yang utama untuk
memberikan penatalaksanaan gawat darurat. Membersihkan
luka, membuka dan mengeksplorasi, debridement dan
menutupnya, kemudian membalut adalah bagian penting dari
merawat pasien bagi dokter. Oleh karena singkatnya waktu
yang dimiliki untuk mempelajari medikolegal, seringkali
dokter merasa tidak mempunyai kewajiban untuk
mendeskripskan luka secara detail.
Deskripsi luka yang minimal untuk pasien hidup terdiri dari :
1. Lokasi luka
2. Ukuran dan bentuk defek
3. Lingkaran abrasi
4. Lipatan kulit yang utuh dan robek
5. Bubuk hitam sisa tembakan, jika ada
6. Tato, jika ada
7. Bagian yang ditembus/dilewati
8. Titik hitam atau tanda penyembuhan akibat bedah
pengeluaran benda asing dan susunannya
LUKA TEMBAK BERDASARKAN JARAK
TEMBAKAN

• Efek gas, bubuk mesiu, dan anak peluru terhadap target dapat
digunakan dalam keilmuan forensik untuk memperkirakan
jarak target dari tembakan dilepaskan. Perkiraan tersebut
memiliki kepentingan untuk membuktikan atau menyangkal
tuntutan, menyatakan atau menyingkirkan kemungkinan
bunuh diri, serta membantu menilai ciri alami luka akibat
kecelakaan. Meski kisaran jarak tembak tidak dapat dinilai
dengan ketajaman absolut, luka tembak dapat diklasifikasikan
sebagai luka tembak jarak dekat, sedang, dan jauh.
LUKA TEMBAK BERDASARKAN ARAH
TEMBAKAN

• Luka tembak dekat dapat memperoleh informasi


tentang sudut tembakan karena adanya ilmu ukur,
serta ada tidaknya kelim jelaga. Luka tembak yang
tepat akan membentuk lubang yang sirkuler serta
perubahan warna pada kulit, jika sudut penembakan
oblique akan mengakibatkan luka tembak berbentuk
ellips, panjang luka dihubungkan dengan
pengurangan sudut tembak.
• Senapan akan memproduksi lebih sedikit kotoran, kecuali jika
jarak dekat. Petunjuk ini berguna untuk pembanding dengan
shotgun. Luka tembak yang disebabkan shotgun dengan sudut
oblique akan membentuk luka seperti anak tangga. Jaringan
juga berperan serta dalam perubahan gambaran luka karena
adanya kontraksi otot.

• Bilamana, pada saat penembakan pada sudut yang benar dari


permukaan tubuh, bentuk dari luka akan simetris dan
lingkaran.

Anda mungkin juga menyukai