Anda di halaman 1dari 23

FARMAKOKINETIK-

FARMAKODINAMIK – INDIKASI –
KONTRA INDIKASI & EFEK
SAMPING OBAT

Oleh : Adrian Mulya


• Perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran dan farmasi,
menyebabkan farmakologi tidak dapat dibahas dari satu
sisi keilmuan saja. Para ahli secara cermat mengamati
perkembangan ini dari tahun ke tahun melalui serangkaian
penelitian mendalam, terpadu dan lintas disiplin ilmu,
sehingga kini kita mengenal banyak cabang ilmu
farmakologi yang berkembang menjadi cabang ilmu baru

Farmakokinetika, meneliti perjalanan obat Farmakodinamika, mempelajari kegiatan obat


mulai dari saat pemberiannya, bagaimana terhadap organisme hidup terutama cara dan
mekanisme kerjanya, reaksi fisiologi, serta efek
absorpsi dari usus, transpor dalam darah
terapi yang ditimbulkannya. Singkatnya
dan distribusinya ke tempat kerjanya dan farmakodinamika mencakup semua efek yang
jaringan lain. dilakukan oleh obat terhadap tubuh.Tujuan
FARMAKOKINETIKA

Obat yang masuk kedalam tubuh yang mengalami


proses absorpsi, distribusi, dan pengikatan untuk
sampai ditempat kerja dan menimbulkan efek,
kemudian dengan atau tanpa biotransformasi, obat
dieksresi dari dalam tubuh.
FARMAKOKINETIK

• Farmakokinetik didefinisikan sebagai setiap proses yang


dilakukan tubuh terhadap obat yaitu absorpsi, distribusi,
biotransformasi (metabolisme), distribusi dan ekskresi
(ADME), sehingga sering juga diartikan sebagai nasib obat
dalam tubuh.
Absorpsi
• Absorpsi merupakan proses masuknya obat dari tempat pemberian ke dalam darah.
Bergantung pada cara pemberiannya dan tempat pemberian obat nya. Tahap ini meliputi
proses obat dari saat dimasukkan ke dalam tubuh, melalui jalurnya hingga masuk ke dalam
sirkulasi sistemik.

Distribusi
• Setelah obat diabsorpsi atau pemberian obat secara sistemik ke dalam darah, suatu obat akan
terdistribusi ke dalam cairan interstisial dan cairan intra sel. Proses ini melibatkan sejumlah
factor fisiologis, terutama sifat fisikokimia setiap obat.

Metabolisme
• proses perubahan sutruktur kimia obat yang terjadi dalam tubuh dan dikatalisis oleh enzim.
pada proses ini, molekul obat dalam tubuh diubah menjadi lebih polar, artinya lebih mudah
larut dalam air dan kurang larut dalam lemak sehingga lebih mudah diekskresi melalui ginjal.

Ekskresi
• Obat dieliminasi dari tubuh dalam bentuk molekul utuh atau dalam bentuk metabolitmenya
melalui proses ekskresi. Organ ekskresi utamanya adalah ginjal.
FARMAKODINAMIK
• Farmakodinamika, mempelajari kegiatan obat terhadap organisme hidup
terutama cara dan mekanisme kerjanya, reaksi fisiologi, serta efek terapi
yang ditimbulkannya.

• Farmakodinamik lebih fokus membahas dan mempelajari seputar efek


obat-obatan di dalam tubuh baik dari segi fisiologi maupun biokimia
berbagai organ tubuh serta mekanisme kerja obat-obatan itu di dalam
tubuh manusia. Farmakodinamik juga sering disebut dengan aksi atau efek
obat. Efek obat merupakan reaksi fisiologis atau biokimia tubuh karena
obat, misalnya suhu turun, tekanan darah turun, kadar gula darah turun.

• Efek ialah perubahan fungsi struktur atau proses sebagai akibat kerja obat.
KERJA EFEK (RESPON) Sehubungan dengan obat, dikenal 2 macam efek,
yaitu efek normal dan efek abnormal.
1 • Efek normal ialah efek yang timbul pada sebagian besar
(kebanyakan individu)

2
• Efek abnormal ialah efek yang timbul pada sebagian kecil individu
atau kelompok individu tertentu.Kedua macam efek tersebut
dapat terjadi pada dosis lazim yang dipergunakan dalam terapi.
a. Efek Normal Obat dalam dosis terapi
b. Efek Abnormal
dapat menimbulkan lebih dari satu macam
Efek abnormal dapat berupa toleransi atau
efek yang dibedakan menjadi:
intoleransi.

1) Efek utama (primer) ialah efek yang 1) Toleransi ialah peristiwa yang terjadi jika
sesuai dengan tujuan pengobatan, misal: dibutuhkan dosis yang lebih tinggi untuk
morfin untuk menghilangkan rasa sakit, menimbulkan efek yang sama dengan yang
eter untuk menginduksi anestesi dihasilkan oleh dosis terapi normal.

2) Efek samping ialah efek yang tidak 2) Intoleransi. intoleransi adalah suatu
menjadi tujuan utama pengobatan. Efek ini penyimpangan respon terhadap dosis
dapat menguntungkan atau merugikan tertentu obat
tergantung pada kondisi dan situasi pasien,
misalnya Antihistamin (difendramin) untuk
melawan kerja histamin.Antihistamin
menimbulkan rasa kantuk.
INTERAKSI OBAT
• Interaksi obat merupakan pengaruh antar obat yang masuk kedalam
tubuh sehingga terjadi perubahan efek. Didalam tubuh obat mengalami
berbagai macam proses hingga akhirnya obat di keluarkan lagi dari tubuh.
• Dalam proses tersebut, bila berbagai macam obat diberikan secara
bersamaan dapat menimbulkan suatu interaksi. Selain itu, obat juga dapat
berinteraksi dengan zat makanan yang dikonsumsi bersamaan dengan
obat.
• Secara umum, interaksi obat harus dihindari karena kemungkinan akan
terjadi hasil yang buruk atau tidak terduga.
A. INTERAKSI OBAT DENGAN MAKANAN

• Tidak semua obat berinteraksi dengan makanan. Namun, banyak juga obat-obatan
yang dipengaruhi oleh makanan tertentu pada waktu Anda memakannya. Berikut
adalah be berapa contohnya.
• Jus jeruk. Jus jeruk dapat menghambat enzim yang terlibat dalam metabolisme
obat sehingga mengintensifkan pengaruh obat-obatan tertentu.
• Kalsium.Kalsium atau makanan yang mengandung kalsium, seperti susu dan
produk susu lainnya dapat mengurangi penyerapan antibiotika tetrasiklin.
• Makanan yang kaya vitamin Kseperti kubis, brokoli, bayam, alpukat, dan selada,
harus dibatasi konsumsinya jika sedang mendapatkan terapi antikoagulan
(misalnya warfarin), untuk mengencerkan darah. Sayuran itu mengurangi
efektivitas pengobatan dan meningkatkan risiko trombosis atau pembekuan darah.
B. INTERAKSI OBAT DENGAN OBAT

• 1. Interaksi Farmakokinetik
• a. Interaksi Pada Proses Absorpsi.
• kedua.Contoh: pemberian antasida bersama penisilin G dapat meningkatkan
jumlah absorpsi penisilin G menurun..
• b. Interaksi Pada Proses Distribusi
• Contoh: pemberian klorpropamid dengan fenilbutazon, akan meningkatkan
distribusi klorpropamid.
• c. Interaksi Pada Proses Metabolisme
• Contoh: pemberian estradiol bersamaan denagn rifampisin akan
menyebabkan kadar estradiol menurun sehingga menyebabkan efektifitas
kontrasepsi oral estradiol menurun.
• d. Interaksi Pada Proses Eliminasi
• Contoh: digoksin diberikan bersamaan dengan obat yang dapat merusak ginjal
seperti aminoglikosida atau siklosporin akan mengakibatkan kadar digoksin
naik sehingga timbul efek toksik.
KONTRAINDIKASI
• kontraindikasi adalah suatu kondisi atau
faktor yang berfungsi sebagai alasan untuk
mencegah tindakan medis tertentu karena
bahaya yang akan didapatkan pasien.
• Kontra indikasi adalah tidak boleh diberikan
pada keadaan tertentu
EFEK SAMPING OBAT
Reaksi atau Respon yang
berbahaya atau respon yang tidak
diinginkan terhadap suatu jenis
obat yang timbl pada dosis biasa
untuk tujuan profilaksis
Contoh dari Efek Samping Obat
1. Terjadi Reaksi Alergi Akut akibat penicillin
2. Hipoglikemia berat saat pemberian insulin
3. Terjadi hipertensi pada saat penghentian
obat seperti obat kandungan clonidine
4. Osteoporosis karena penggunaan obat
kortikosteroid dalam jangka panjang
Dampak Negatif ESO

1. Kegagalan Pengobatan
2. Timbulnya Keluhan dan Penyakit Baru
3. Penambahan Biaya
4. Penyakit semakin parah
5. Berpengaruh terhadap Psikologis
Penanganan ESO

1. Hentikan Pengobatan
2. Lihat ESO dan Kondisi Pasien
Efek Samping Yang Memberikan
Dampak Positif

1. Efek Ngantuk
2. Untuk Memperlancar Kelahiran
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai