Anda di halaman 1dari 30

FARMAKODINAMIK

Dosen Pengampun
Agus Mulyadi, S.Kep, Ns, MM

kelompok 1 (1B)
Anggota Kelompok
1. Argita Yennik Izza Vita (P1337421023073)
2. Indah Nazulfa Salsabilah (P1337421023076)
3. Marsya Putri Nabilah (P1337421023079)
4. Mauliana Sari (P1337421023080)
5. Aliya Indah Ramadhanti (P1337421023086)
6. Nazwa Aprilliya (P1337421023087)
7. Arin Bakhtiar (P1337421023094)
8. Setianingrum (P1337421023098)
9. Siti Rahmadina Wulandari (P1337421023123)
Apa Itu
Farmakodinamik?
Farmakodinamik

1 2
Secara khusus, farmakodinamik adalah studi
Farmakodinamik (PD) adalah studi
tentang bagaimana suatu obat mempengaruhi
tentang efek biokimia dan fisiologis obat suatu organisme, sedangkan farmakokinetik
(terutama obat-obatan farmasi). adalah studi tentang bagaimana organisme
Efeknya dapat termasuk yang mempengaruhi obat tersebut. Keduanya secara
dimanifestasikan dalam hewan bersama-sama memengaruhi dosis, manfaat, dan
(termasuk manusia), mikroorganisme, efek samping. Farmakodinamik kadang disingkat
sebagai PD dan farmakokinetik sebagai PK,
atau kombinasi organisme (misalnya,
terutama dalam referensi gabungan (misalnya,
infeksi).
ketika berbicara tentang model PK / PD).
Macam-Macam obat dalam
Farmakodinamik
Anastetika terbang, laksansia,
diuretika osmotik

Contoh aktivitas anastetika inhalasi berhubungan


langsung dengan sifat lipofilnya,
obat ini diperkirakan melarut dalam membran sel dan
memengaruhi eksitabilitas
membrane, diuretic osmotic (urea, manitol), katartik
osmotic MgSO4,
Secara Kimiawi

Antasida, Zat Zhelator


Zat-zat chelator mengikat ion logam berat
sehingga tidak toksik lagi dan mudah
diekskresikan oleh ginjal. Misalnya, penisilamin
mengikat Cu2+ bebas yang
menumpuk dalam hati dan otak pasien.
Melalui Proses
Metabolisme

Amoksisilin mengganggu pembentukan


dinding sel kuman, 6-merkaptopurin
berinkorporasi dalam asam nukleat
sehingga mengganggu fungsinya
Secara Kompetisi

Kompetisi untuk reseptor spesifik atau


enzim
Dosis Obat
Dosis obat merupakan takaran jumlah obat yang
dapat menghasilkan efek terapi pada fungsi tubuh yang
terkena gangguan. Dosis dapat dikelompokkan ke
berbagai jenis berdasarkan fungsinya:

1. Dosis awal/Loading Dose, yaitu dosis awal yang dibutuhkan


guna tercapainya konsentrasi obat yang diinginkan di dalam
darah dan kemudian untuk selanjutnya dengan dosis perawatan.
2. Dosis pencegahan, yaitu jumlah yang dibutuhkan untuk
melindungi agar pasien tidak terkena penyakit.
3. Dosis terapi yaitu dosis obat yang digunakan untuk terapi jika
pasien sudah terkena penyakit.
Efek Obat
Efek obat adalah adalah segala efek yang
dihasilkan oleh obat. Jenis efek obat dapat
dibedakan berdasarkan rute pemberian
obat dan aksi obat di dalam tubuh.
Macam macam
efek obat
Di bagi menjadi 2

• Berdasarkan Rute Pemberian


•Berdasarkan Aksi Obat
Berdasarkan rute
pemberian

Obat dapat diserap oleh tubuh. Faktor formulasi dan rute


pemberian obat dapat menentukan jenis efek obat. Pada
dua faktor ini, efek obat dibedakan menjadi efek sistemik
dan efek lokal. Efek sistemik berarti bahwa obat beredar ke
seluruh tubuh melalui aliran darah. Sedangkan efek lokal
berarti bahwa obat hanya memberikan efek pada bagian
tubuh tertentu yang diberi pengobatan.
1 Efek sistemik
Efek sistemik dapat dicapai melalui beberapa
rute pemberian obat, yaitu melalui oral,
2 Efek lokal
sublingual, bukal, injeksi, implantasi subkutan
dan rektal.
Efek lokal dapat dicapai melalui beberapa rute pemberian, yaitu
melalui inhalasi, mukosa dan kulit. Inhalasi adalah rute pemberian
obat ke dalam mulut atau hidung dengan larutan obat yang
disemprotkan ke dalamnya. Cara memasukkannya menggunakan alat
seperti inhaler, vaporizer, nebulizer, dan aerosol. Rute pemberian
obat melalui mukosa dilakukan menggunakan obat tetes atau busa.
Berdasarkan Aksi
Obat

Efek obat yang berdasarkan kepada aksi obat umumnya terjadi


dalam jumlah lebih dari satu secara bersamaan. Jenis-jenisnya
meliputi efek terapi, efek samping, efek teratogen, efek toksis,
idiosinkrasi dan fotosensitasi.
1 Efek terapi
Efek terapi dari suatu obat sampai kepada reseptor
dari obat tersebut. Kemunculan efek terapi
ditentukan oleh takaran obat bagi bagian tubuh yang
mengalami gangguan kesehatan. Takaran ini disebut
sebagai dosis obat.

2 Efek samping
Efek samping adalah efek obat yang tidak diinginkan terjadi
selama pemberian obat. Penyebab utama dari efek samping
adalah terjadinya interaksi antara molekul obat dengan
tempat kerjanya. Efek samping muncul ketika suatu reseptor
obat menyebar secara luas ke berbagai jaringan tubuh dan
tidak mengarah ke jaringan tubuh yang spesifik.
3. Efek teratogen
Efek teratogen adalah efek obat yang menyebabkan kecacatan
pada janin. Jenis kecacatan antara lain berupa fokomelia. Bagian
yang cacat adalah bagian tangan karena berbentuk sepeti tangan
singa laut atau tidak berbentuk sama sekali. Efek teratogen juga
menyebabkan kerusakan pada beberapa organ tubuh seperti mata,
telinga, jantung, saluran pencernaan atau saluran kemih.

4. Efek toksik
Efek toksik adalah efek obat yang muncul pada
pemakaian obat dengan dosis yang tinggi.
Semakin tinggi dosis makan semakin besar efek
toksik yang dihasilkan.
5. Idiosinkrasi
Idiosinkrasi adalah efek obat yang tidak dapat
dijelaskan secara farmakologi karena reaksi yang
timbul tidak spesifik.

6. Fotosensitasi
Fotosensitasi merupakan efek kepekaan yang menyebabkan
alergi terhadap sinar matahari akibat penggunaan obat
tertentu. Terjadinya efek ini dapat diketahui melalui tes foto
tempel.Salah satu jenis obat yang diketahui menimbulkan
fotosensitasi adalah bithionol dan minosiklin.
EFEK SAMPING OBAT
Efek Samping Obat

Efek samping obat adalah reaksi tidak


diinginkan yang terjadi ketika kita
mengonsumsi suatu obat. Efek samping
yang terjadi ini bisa menambah parah
penyakit yang diderita pasien, bahkan
hingga berujung kematian.
• Nyeri Otot
Biasanya, efek ini muncul pada orang yang minum obat untuk
menanggulangi masalah pada kolesterolnya. Sekitar 1 dari 20 orang yang
rutin mengonsumsi obat kolesterol akan mengalami efek samping berupa
nyeri otot ini. Hal tersebut bisa memengaruhi produktivitas saat bekerja
dan mengurangi kualitas hidup.

• Memburuknya Fungsi Hati


Pemakaian obat pereda nyeri dalam waktu lama dan dosis
yang tidak sesuai bisa menyebabkan memburuknya fungsi
hati. Hal ini karena obat tersebut dimetabolisme dalam
hati. Contoh obat yang banyak dikonsumsi untuk pereda
sakit ini yaitu paracetamol. Oleh karena itu, hati-hatilah
dalam mengonsumsinya.
4. EFEK TERATOGEN
Efek teratogen adalah efek obat yang menyebabkan kecacatan bagi janin di
dalam perut ibu hamil. Penyebabnya adalah paparan obat yang bersifat
teratogenik. Masa paparan yang paling rentan menyebabkan kecacatan adalah
pekan ketiga hingga kedelapan sejak kehamilan. Kecacatan janin sangat
dipengaruhi oleh jumlah dosis yang terpapar padanya.

5. EFEK TOKSIS
Merupakan kondisi yang sangat berbahaya, yang bisa mengancam
kehidupan. Efek ini muncul ketika makhluk hidup terpapar zat kimia
yang dianggap asing oleh tubuh (xenobiotik) yang dapat
mempengaruhi fisiologi dan anatomi tubuh. Obat merupakan zat
asing bagi tubuh yang dapat dikatakan racun jika memberi efek
Dosis Obat

Dosis obat merupakan takaran jumlah obat yang dapat


menghasilkan efek terapi pada fungsi tubuh yang terkena
gangguan. Dosis dapat dikelompokkan ke berbagai jenis
berdasarkan fungsinya
• Dosis awal/Loading Dose, yaitu dosis awal yang
dibutuhkan guna tercapainya konsentrasi obat
yang diinginkan di dalam darah dan kemudian
untuk selanjutnya dengan dosis perawatan.
• Dosis pencegahan, yaitu jumlah yang
dibutuhkan untuk melindungi agar pasien
tidak terkena penyakit.
• Dosis terapi yaitu dosis obat yang digunakan
untuk terapi jika pasien sudah terkena
penyakit.
• Dosis lazim, yaitu dosis yang secara
umum digunakan untuk terapi.
• Dosis maksimal, yaitu dosis obat maksimal yang
dapat digunakan untuk pengobatan penyakit, yang
bila dosis maksimal dilampaui akan menimbulkan
efek yang tidak diinginkan.

•Dosis letaal yaitu dosis yang melebihi dosis


terapi dan mengakibatkan efek yang tidak
diinginkan yang pada akhirnya dapat
menyebabkan kematian.
Dosis obat haruslah tepat dengan tingkat
keparahan serta kondisi pasien, jika dosis
berlebihan efek yang ditimbulkan obat
akan berubah menjadi efek toksik ,
sedangkan jika dosis terlalu kecil, obat
tidak akan efektif .
1) Orang dengan usia 65-74 tahun akan mendapatkan
dosis 90% dosis biasa
2) Orang dengan usia 75-84 tahun akan mendapatkan
dosis 80% dosis biasa
3) Orang dengan usia 85 tahun keatas akan mendapatkan
dosis obat 70% dari dosis biasanya.
Selain penurunan dosis obat dapat juga dilakukan
pemberian obat yang hanya betul- betul diperlukan.
Dapat juga digunakan efek plasebo, sehingga zat kimia
berbahaya yang masuk ke dalam tubuh lansia dapat
diminimalisir.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Farmakodinamika
https://r.search.yahoo.com/_ylt=Awr1TVSiJK5l1FIQCivLQwx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9zAzM
EdnRpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1705940259/RO=10/RU=https%3a%2f%2felearning.itkesm
usidrap.ac.id%2fpluginfile.php%2f34790%2fmod_resource%2fcontent%2f1%2fPertemuan
%252012%2520-
%2520Efek%2520Samping%2520dan%2520Efek%2520Toksik.pdf/RK=2/RS=3061ws32quTn
z1WP92ZT4T.yGSM-
https://cimahikota.go.id/index.php/artikel/detail/969-mengenal-macam-macam-efek-
samping-
obat#:~:text=Efek%20samping%20obat%20adalah%20reaksi,pasien%2C%20bahkan%20hin
gga%20berujung%20kematian
https://repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/73e4067fb2da489fbf
2677adcc3f9701.pdf
https://www.google.com/url?
q=http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/11282/1/Modul%2520Farmakologi%25201-
15.pdf&sa=U&ved=2ahUKEwj38eLggeuDAxVna2wGHRjKCl44ChAWegQIERAB&usg=AOvVaw1
N0DGUGqi-0BtsGbJXoV1a

Anda mungkin juga menyukai