Anda di halaman 1dari 24

BENTUK, SEDIAAN DAN ABSORPSI OBAT

SERTA INTERAKSI OBAT

Oleh :
DITA YULIASTRID
OBAT

Menurut SK Menkes No. 125/Kab/B.VII/71 tanggal 9 Juni 1971,


obat adalah suatu bahan atau paduan bahan-bahan untuk
digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah,
mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit, luka
atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau
hewan, memperbaiki badan atau bagian badan manusia.
Obat dapat merupakan bahan yang disintesis di dalam tubuh
(misalnya : hormon, vitamin D) dan merupakan bahan-bahan
kimia yang tidak disintesis di dalam tubuh
Pengertian Obat secara khusus

1. Obat esensial: Obat esensial adalah obat yang paling banyak dibutuhkan
untuk layanan kesehatan masyarakat dan tercantum dalam Daftar Obat
Esensial Nasional (DOEN) yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI,
contoh : betadine, biogesic, combantrin, decolgen
2. Obat generik: obat yang dipasarkan dengan nama bahan aktifnya (nama
kimia) yang tujuannya adalah untuk mengendalikan harga obat yang
terjangkau bagi masyarakat namun dari segi kualitas dan keamanannya
sama dengan obat paten
3. Obat jadi: Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran
dalam bentuk salep, cairan, supositoria, kapsul, pil, tablet, serbuk atau
bentuk lainnya yang secara teknis sesuai dengan buku resmi lain yang
ditetapkan pemerintah.
Pengertian Obat secara khusus

4. Obat paten: Obat paten adalah obat jadi dengan nama dagang
yang terdaftar atas nama pembuat yang telah diberi kuasa dan
obat itu dijual dalam kemasan asli dari perusahaan yang
memproduksinya.
5. Obat tradisional: Obat tradisional adalah obat yang didapat dari
bahan alam, diolah secara sederhana berdasarkan pengalaman
dan digunakan dalam pengobatan tradisional.
Perbedaan obat paten dan generik
1. Penggolongan obat secara luas dibedakan
berdasarkan beberapa hal, diantaranya :

1. Penggolongan obat berdasarkan jenisnya


2. Penggolongan obat berdasarkan mekanisme kerja obat
3. Penggolongan obat berdasarkan tempat atau lokasi pemakaian
4. Penggolongan obat berdasarkan cara pemakaian
5. Penggolongan obat berdasarkan efek yang ditimbulkan
6. Penggolongan obat berdasarkan daya kerja atau terapi
7. Penggolongan obat berdasarkan asal obat dan cara
pembuatannya
Penggolongan obat berdasarkan
jenisnya

Penggolongan Obat berdasarkan


undang-undang
Obat bebas: Obat bebas adalah obat
yang dapat dibeli secara bebas di apotik
dan tidak membahayakan si pemakai
dalam batas dosis yang dianjurkan; diberi
tanda lingkaran bulat berwarna hijau
dengan garis tepi hitam, misal : vitamin,
paracetamol
Penggolongan obat berdasarkan
jenisnya
Penggolongan Obat berdasarkan undang-undang
Obat bebas terbatas : Obat bebas terbatas adalah obat keras
yang dapat diserahkan tanpa resep dokter dalam bungkus
aslinya dari produsen atau pabrik obat itu, kemudian diberi
tanda lingkaran bulat berwarna biru dengan garis tepi hitam
serta diberi tanda peringatan (P No.1 sampai P No.6).
Penggolongan obat berdasarkan
jenisnya

Penggolongan Obat berdasarkan undang-undang


Obat keras (daftar G = geverlijk = berbahaya): Obat keras adalah
semua obat yang memiliki takaran dosis minimum (DM), diberi
tanda khusus lingkaran bulat merah garis tepi hitam dan huruf K
menyentuh garis tepinya, semua obat baru kecuali ada
ketetapan pemerintah bahwa obat itu tidak membahayakan,
dan semua sediaan parenteral/injeksi/infus intravena.
.
Penggolongan obat berdasarkan
jenisnya
Penggolongan Obat berdasarkan undang-undang
Psikotropika: Psikotropika adalah obat yang
memengaruhi proses mental, merangsang atau
menenangkan, mengubah
pikiran/perasaan/kelakuan seseorang; contohnya
golongan barbital/luminal, diazepam, ekstasi,
sabu-sabu.
Narkotik: Narkotik adalah obat yang diperlukan
dalam bidang pengobatan dan IPTEK serta dapat
menimbulkan ketergantungan dan
ketagihan/adiksi yang sangat merugikan individu
apabila digunakan tanpa pembatasan dan
pengawasan dokter; contohnya kodein, metadon,
petidin, morfin, dan opium.
Penggolongan Obat berdasarkan
mekanisme kerja obat :
Obat yang bekerja pada penyebab penyakit, misalnya penyakit akibat
bakteri atau mikroba, contoh antibiotik
Obat yang bekerja untuk mencegah kondisi patologis dari penyakit
contoh vaksin, dan serum.
Obat yang menghilangkan simtomatik/gejala, contoh: meredakan
nyeri (analgesik), menurunkan demam (antipiretik)
Obat yang bekerja menambah atau mengganti fungsi zat yang
kurang, contoh vitamin dan hormon.
Pemberian placebo adalah pemberian obat yang tidak mengandung
zat aktif, khususnya pada pasien normal yang menganggap dirinya
dalam keadaan sakit. contoh aqua pro injeksi dan tablet placebo.
Selain itu dapat dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya,
seperti obat antihipertensi, kardiak, diuretik, hipnotik, sedatif, dan lain
Penggolongan Obat Berdasarkan Tempat Atau
Lokasi Pemakaian :

1. Obat dalam yaitu obat obatan yang dikonsumsi


peroral, contoh tablet antibiotik, parasetamol
tablet, Laxadin suspensi

2. Obat luar yaitu obat obatan yang dipakai secara


topikal/tubuh bagian luar, contoh salep, krim, obat
tetes mata, obat tetes telinga, dll
Penggolongan Obat Berdasarkan Cara
Pemakaian

• Oral : obat yang dikonsumsi melalui mulut kedalam saluran cerna,


contoh tablet, kapsul, serbuk, suspense, dll
• Perektal : obat yang dipakai melalui rektum, biasanya digunakan pada
pasien yang tidak bisa menelan, pingsan, atau menghendaki efek
cepat dan terhindar dari pengaruh pH lambung, hati, maupun
enzim-enzim di dalam tubuh
• Sublingual : pemakaian obat dengan meletakkannya dibawah lidah.,
masuk ke pembuluh darah, efeknya lebih cepat, contoh obat
hipertensi : tablet hisap, hormon-hormon
• Parenteral : obat yang disuntikkan melalui kulit ke aliran darah. baik
secara intravena, subkutan, intramuskular, intrakardial.
Penggolongan Obat Berdasarkan Efek
Yang Ditimbulkan

Sistemik : obat/zat aktif yang masuk kedalam peredaran


darah.
Lokal : obat/zat aktif yang hanya berefek/ menyebar/
mempengaruhi bagian tertentu tempat obat tersebut
berada, seperti pada hidung, mata, kulit, dll
Penggolongan Obat Berdasarkan
Daya Kerja Atau Terapi

Farmakodinamik : obat obat yang bekerja


mempengaruhi fisilogis tubuh, contoh hormon
dan vitamin
Kemoterapi : obat obatan yang bekerja secara
kimia untuk membasmi parasit/bibit penyakit,
mempunyai daya kerja kombinasi.
Penggolongan Obat Berdasarkan Asal
Obat Dan Cara Pembuatannya
► Alamiah : obat obat yang berasal dari alam
(tumbuhan, hewan dan mineral)
tumbuhan : jamur (antibiotik), kina (kinin), digitalis
(glikosida jantung) dll
hewan : plasenta, otak menghasilkan serum rabies,
kolagen.
mineral : vaselin, parafin, talkum/silikat, dll
► Sintetik : merupakan cara pembuatan obat dengan
melakukan reaksi-reaksi kimia, contohnya minyak
gandapura dihasilkan dengan mereaksikan metanol
dan asam salisilat.
Sediaan Obat

Tablet
Pil
Kapsul
Kaplet
Serbuk
Larutan
Suspensi,
Suppositoria, dll
ABSORBSI OBAT

Asorbsi obat adalah pengambilan obat dari tempat aplikasinya


ke sirkulasi sitemik .
Pengambilan obat dari permukaan tubuh (termasuk juga mukosa
saluran cerna) atau dari tempat-tempat tertentu dalam organ
dalam ke sistem saluran cairan tubuh (pembuluh darah atau
pembuluh limfe) untuk kemudian didistribusikan ke seluruh bagian
tubuh.
Mekanisme Absorpsi

► Difusi pasif, merupakan proses dimana difusi molekul secara spontan dari
daerah yang konsentrasi tinggi ke konsenstrasi yang lebih rendah.
► Transport aktif, adalah proses transportasi obat dengan bantuan pembawa,
dimana proses ini sangat penting pada proses absorpsi di gastrointestinal dan
sekresi ginjal dari beberapa obat dan metabolisme.
Karakteristik transport aktif adalah transportasi obat yang melawan suatu
gradien konsentrasi, dari konsentrasi obat yang rendah menuju konsentrasi yang
tinggi. Oleh karena itu, sistem ini memerlukan suatu energi.
► Difusi fasilitatif adalah suatu media pembawa pada sistem transpor yang
berbeda dari transpor aktif. Perpindahan obat berhubungan dengan suatu
gradien konsentrasi (dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah).Oleh karena
itu, sistem ini tidak memerlukan energi.
Terjadinya absorpsi

1. Absorpsi obat melalui saluran cerna, absorpsi obat melalui saluran cerna terutama
tergantung pada : Ukuran partikel mol obat, kelarutan obat dlm lemak/air, derajat
ionisasi
2. Absorpsi obat melalui mata, obat diberi secara lokal ke mata. Sebagian diserap
melalui membran konjungtiva & sebagian lagi melalui kornea. Kecepatan penetrasi
tergantung pada derajat ionisasi & koefisien partisi obat.
3. Absorpsi obat melalui paru, obat anestesi sistemik secara inhalasi. Diserap melalui
epitel paru & membran mukosa saluran napas .Karena mempunyai luas permukaan
besar, maka absorpsi melalui buluh darah paru berjalan dengan cepat.
4. Absorpsi obat melalui kulit, untuk memperoleh efek setempat (lokal). Sangat
tergantung pada kelarutan obat dalam lemak, karena epidermis kulit juga berfungsi
sebagai membrane lemak biologis.
INTERAKSI OBAT

► Suatu perubahan atau efek yang terjadi pada suatu obat ketika obat tersebut
diberikan bersama dengan obat lain, makanan, obat-obatan tradisional atau
senyawa kimia yang lain
► Interaksi obat dengan obat lain, peristiwa dimana suatu obat bereaksi dengan obat
lainnya sehingga kinerja obat akan terpengaruh dan efek obat bisa menjadi
berkurang, bertambah atau tidak ada efek sama sekali
Contoh : obat Vicodin dan Tylox yang mengandung acetaminophen, apabila
dikombinasikan dengan bodrex yang juga mengandung acetaminophen,
maka akan menyebabkan kerusakan hati
Secara garis besar, efek interaksi antara obat dengan obat dapat berakibat kepada
mengurangi kemampuan obat dalam menyembuhkan penyakit, meningkatkan efek
samping mulai dari yang ringan hingga berdampak serius, atau menambah tingkat
racun obat tersebut.
INTERAKSI OBAT

► Interaksi obat makanan, efek yang terjadi ketika obat


tersebut bercampur dengan makanan tertentu.
Contoh :
- minum obat bodrex dengan minuman bersoda
dapat menyebabkan orang tersebut mabuk bahkan
bisa menyebabkan kematian
- minum susu dengan antibiotik tetrasiklin maka efek
tetrasiklin akan berkurang

Anda mungkin juga menyukai