Anda di halaman 1dari 43

Farmakologi

OLEH
LIA NURLIANAWATI, S.KEP, NERS, M.KEP
FARMAKOLOGI

Adalah ilmu yang mempelajari


pengetahuan obat dengan seluruh
aspeknya, baik sifat kimiawi,
fisika, kegiatan fisiologi, resorpsi
dan nasibnya dalam organisme
hidup
PENGENALAN MENGENAI OBAT
a. Macam – macam bentuk obat
Ada beberapa macam bentuk obat yang ada dalam dunia kesehatan
meliputi :

Ø Bentuk Liquid ( cairan ) misalnya sirup


Ø Bentuk Suspensi
Ø Bentuk Powder misalnya puyer
Ø Bentuk Pill misalnya kapsul, tablet, d
Macam – macam jalan masuknya obat.

Ø Melalui oral : pemberian obat yang dilakukan dengan


memasukkan obat kedalam mulut pasien maupun dilakukan sendiri
oleh pasien, misalnya : syrup, tablet, Kaplet, kapsul, tetes puyer.
Ø Sublingual : memasukkan obat dengan meletakkannya pada
bawah lidah pasien. Biasanya obat seperti ini dilakukan pada pasien
yang mengalami penyakit jantung, diletakkan dibawah lidah dengan
maksud agar obat cepat terabsorbsi didalam darah sebab dibah
lidah merupakan tempat yang memiliki banyak kapiler – kepiler
darah.
Ø Parenteral : pemberian obat yang dilakukan dengan pemberian
suntikan baik itu Intra Muscular ( pada otot ), Intra Vena ( pada
pembuluh darah ), dan Intra Cutan ( dibawah Kulit ).
Ø Topikal : pemberian obat yang dilakukan dengan mengoleskan
pada bagian permukaan kulit misalnya pada salep yang dioleskan
pada permukaan kulit, dengan tujuan agar salep dapat menembus
dinding lapisan kulit namun absorbsi jenis pemberian obat seperti ini
sangat lama.
Rektal : pemberian obat yang dimasukkan melalui lubang anus
dimana jenis obat seperti ini bereupa suppositoria, biasanya pada
pasien yang mengalami gangguan BAB seperti Konstipasi.
Ø Inhalasi : pemberian obat berupa Inhalar atau dengan cara
menghirup berupa uap, biasanya pada pasien asma bronchial seperti
obat Salbutamol.
Ø Organ tertentu, seperti mata, hidung, telinga : pemberian obatnya
diberikan dengan cara tetes, dimana meneteskan beberapa tetes
kepada organ tertentu dengan dosis tertentu pula.
MENURUT PERMENKES RI
NO. 949/MENKES/PER/VI/2000
1. Obat bebas: Minyak Kayu Putih, Tablet
Parasetamol, tablet Vitamin C, B Compleks,
E dan Obat batuk hitam P{
2. Obat bebas terbatas Obat tersebut hanya
boleh dijual dalam bungkusan asli dari
pabriknya atau pembuatnya
3. Obat keras : antibiotic dll
K
4. Obat wajib apotekobat yang dibutuhkan
untuk pengobatan sendiri. Obat yang
termasuk kedalam obat wajib apotek
misalnya : obat saluran cerna (antasida),
ranitidine, clindamicin cream dan lain-lain.
5. Obat narkotika
6. Obat psikotropika
DALAM FARMAKOLOGI ADA BEBERAPA ILMU
YANG TERKAIT DIDALAMNYA MELIPUTI
Farmakoterapi: Penggunaan obat untuk pencegahan dan
penyembuhan penyakit.
Farmakokinetik: Absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi
obat dalam tubuh
Farmakodinamik: Cara kerja obat, efek obat terhadap fungsi
berbagai organ & pengaruh obat terhadap reaksi biokimia dan
struktur organ.
FARMAKOKINETIK

proses pergerakan obat untuk mencapai


kerja obat. Empat proses yang termasuk di
dalamnya adalah: absorpsi,distribusi,
metabolisme (atau biotransformasi) dan
ekskresi (atau eliminasi).
ADSORBSI
Merupakan proses berpindahnya molekul obat dari ilium ke pembuluh
darah, sebab ilium terdapat pembuluh darah yang paling banyak.
Biasanya adsorbsi disebut pula sebagai proses penyerapan obat.
CARA BERPINDAH OBAT TERDIRI DARI DUA MACAM YAITU
ADSORBSI AKTIF DAN PASIF.
PROSES PASIF menggunakan proses difusi tanpa memerlukan energi
PROSES AKTIF membutuhkan carier pembawa biasanya
menggunakan protein dan enzim dengan melawan gradient
konsentrasi menggunakan sistem berpindah dari konsentrasiu rendah
ke tinggi.
FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI
ADSORBSI
a. Lemak : terdapat beberapa macam obat, ada obat yang
dapat larut dalam lemak namun ada pula yang tidak dapat larut
dalam lemak.
b. Aliran Darah : jika aliran darah tubuh baik maka proses
adsorbsi akan baik pula, namun sebaliknya jika aliran darah
mengalami hambatan maka proses adsorbsi akan mengalami
gangguan.
c. Rasa nyeri : nyeri dapat menghambat proses adsorbsi sebab
jika terdapat nyeri maka proses kerja pinositosis akan terhambat.
Dimana pinositosis berperan dalam proses adsorbsi obat dalam
tubuh.
d. Stress : stress akan mempengaruhi otak dalam melekukan
perintah adsorbssi obat.
LANJUTAN
E. Kelaparan : dalam kondisi lapar usus
tidak dapat melakukan proses peristaltik
sehingga proses adsorbsi akan tidak
berlangsung.
f. Makanan dalam usus : jika dalam suatu
volume usus mengalami keadaan yang berlebihan
maka proses perpindahan obat untuk diabsrobsi
akan terhambat.
g. pH : keasaman dalam usus akan
mempengaruhi absorbsi obat, jika terlalu asam
maka obat akan hancur.
DISTRIBUSI
Merupakan proses yang dialami obat setelah masuk
kedalam cairan tubuh pada pembuluh darah Obat
masuk dalam pembuluh darah kemudian terikat dengan
protein secara in aktif ( tdk bekerja ),  kemudian masuk
dalam jaringan tubuh dan adapula obat yang bebas,
didalam plasma kebanyakan obat yang terikat dengan
protein, jika makin rendah kadar yang bebas maka
ikatan dengan protein akan makin rendah. Jika terdapat
abses, eksudat, kelenjar dan tumor akan menggagu
proses distribusi obat sebab dapat merusak butiran –
butiran darah menjadi abses.
METABOLISME

Merupakan proses menghancurkan obat yang


terjadi didalam hati, hati ini berperan dalam
menghancurkan obat jika obat telah
menyelesaikan fungsinya. Metabolisme ini
dilakukan dengan cara inaktif oleh enzim – enzim
hati kemudian di ekskresikan. Proses
pengeluarannya dipengaruhi oleh disfungsi hati
seperti serosis, hepatitis.
ELIMINASI/SEKRESI
Merupakan proses sekresi obat dalam tubuh menuju keluar tubuh yang
diperankan oleh ginjal, dimana ginjal mensekresi molekul obat yang mampu
larut dalam air. Dalam metabolisme bahan – bahan obat yang telah
dihancurkan akan dilarutkan dalam air kemudian dikirim ke ginjal untuk
disekresi keluar tubuh melalui
1. Urine
2. Keringat
3. Feses
4. Saliva
5. Karbondioksida
6. Asi (pd ibu menyusui)
FARMAKODINAMIK
ADALAH CABANG ILMU YANG MEMPELAJARI EFEK BIOKIMIA DAN FISIOLOGI
OBAT SERTA MEKANISME KERJANYA.

Respons obat dapat menyebabkan efek fisiologis primer atau sekunder


EFEK PRIMER adalah efek yang diinginkan dan EFEK SEKUNDER bisa
diinginkan atau tidak diinginkan.
Salah satu contoh dari obat dengan efek primer dan sekunder adalah
difenhidramin (Benadryl), suatu antihistamin.
Efek primer dari difenhidramin adalah untuk mengatasi gejala-gejala alergi,
dan efek sekundernya adalah penekanan susunan saraf pusat yang
menyebabkan rasa kantuk
MEKANISME KERJA OBAT
MULA KERJA dimulai pada waktu obat memasuki plasma dan berakhir
sampai mencapaikonsentrasi efektif minimum (MEC= minimum
effective concentration).

PUNCAKKERJA terjadi pada saat obat mencapai konsentrasi tertinggi


dalam darah atau plasma.

LAMA KERJA adalah lamanya obat mempunyai efek


farmakologis.Beberapa obat menghasilkan efek dalambeberapa menit,
tetapi yang lain dapat memakanwaktu beberapa hari atau jam
EFEK SAMPING
Efek samping adalah efek fisiologis yang tidak berkaitan dengan
efek obat yang diinginkan

EFEK SAMPING TERJADI KARENA INTERAKSI YANG RUMIT ANTARA


OBAT DENGAN SISTEM BIOLOGIS TUBUH, ANTAR INDIVIDU BERVARIASI.
EFEK SAMPING OBAT BISA TERJADI ANTARA LAIN : PENGGUNAAN
LEBIH DARI SATU OBAT SEHINGGA INTERAKSI ANTARA OBAT MENJADI
TUMPANG TINDIH PENGARUH OBAT TERHADAP ORGAN YANG SAMA
OBAT-OBAT TERSEBUT PUNYA EFEK SALING BERLAWANAN TERHADAP
ORGAN TERTENTU
PROSES KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
a. Ingat bahwa obat-obat dalam bentuk cair (sirup) diabsorbsi lebih cepat
daripada bentuk padat.
b. Kaji tanda-tanda toksisitas obat jika memberikan dua obat yang
berikatan tinggi dengan protein.
c. Kaji efek samping obat yang non spesifik dan non selektif

2. INTERVENSI KEPERAWATAN
a. Anjurkan klien tidak makan makanan berlemak sebelum minum obat tablet
enteric coated karena akan menurunkan kecepatan absorbs
b. Periksa literature obat untuk presentase pengikatan dengan protein.
c. Laporkan kepada perawat atau dokter jaga bila obat dengan waktu
paruh yang panjang (lebih dari 24 jam) diberikan lebih dari satu kali dalam
sehari.
PRINSIP PEMBERIAN OBAT KEPADA PASIEN
Perawat bertanggungjawab terhadap keamanan pasien dalam
pemberian terapi, oleh karena itu dalam memberikan obat, seorang
perawat harus melakukan tujuh hal yang benar :
klien yang benar,
obat yang benar,
dosis yang benar,
waktu yang benar,
rute yang benar ) oral, parenteral, rektal, inhalasi,topikal
dokumentasi yang benar serta informasi yang benar.
PERAN KOLABORATIF PERAWAT DALAM
PEMBERIAN OBAT
OBAT ANTIINFLAMASI
Obat Antiinflamasi NonSteroid (AINS) AINS menghambat
prostaglandin, mempunyai efek analgesic dan antipiretik. Ketika
memberikan AINS digunakan untuk mengatasi nyeri biasanya dosis
lebih tinggi. Obat ini lebih cocok untuk mengurangi pembengkakan,
nyeri dan kekakuan sendi. Ada tujuh kelompok AINS yaitu salisilat,
derivat asam para-klorobenzoat, derivat pirazolon, derivat asam
propionat, fenamat, oksikam dan asam fenilasetat.
OBAT ANTIINFLAMASI

1. Antibiotika ialah zat yang dihasilkan oleh


mikroba terutama fungi, yang dapat
menghambat pertumbuhan atau membasmi jenis
mikroba lain. Antibiotika (Latin : anti = lawan,
bios = hidup) adalah zat-zat kimia yang
dihasilkan mikroorganisme hidup terutama fungi
dan bakteri ranah.
JENIS ANTIBIOTIK
Berdasarkan spektrum aktivitasnya, antibiotika dibedakan menjadi
antibiotika berspektrum sempit (narrow spectrum) dan berspektrum
luas (broad spectrum).
Termasuk narrow spectrum adalah obat yang hanya aktif terhadap
beberapa jenis kuman saja, misalnya penicillin G dan penicillin V,
erytromicin, klindamicin, kanamicin dan asam fusidat bekerja terhadap
bakteri Gram positif. Sedangkan streptomicin, gentamicin, polimiksin-B
dan asam nalidiksat khusus aktif terhadap bakteri Gram negatif.
Antibiotik broad-spectrum bekerja terhadap bakteri Gram positif
maupun negatif, serta aktif terhadap jenis bakteri lain seperti
Rickettsia dan Chlamidia, antara lain sulfonamida, kloramfenikol,
tetrasiklin dan rifampisin. Selain itu ada antibiotik berspektrum
intermediate (diperluas) yang aktif terhadap bakteri Gram positif
dan sebagian kelompok bakteri Gram negatif, seperti amoksisilin dan
ampisilin.
OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT)

Obat anti TB (OAT) dibagi menjadi dua,


obat pilihan pertama (first line) yang
terdiri dari isoniazid, rifampisisn,
pyrazinamid, ethambutol dan streptomicin
dan second line terdiri atas para
aminosalisilat acid (PAS), kanamicin,
ciprofloxacin dimana kelompok ini tidak
seefektif obat first line.
ANTIFUNGI

Obat antijamur atau antimikotika yang


digunakan untuk mengobati infeksi jamur dapat
digolongkan sebagai berikut: a. Antibiotika
(griseofulviinum dan antibiotika polyena :
amfoterisin B, Nystatin) b. Azole : (mikonazol,
ketokonazol, flukonazol, itrakonazol) c. Asam
organis (asam benzoat, salysilat, propionat,
undesilinat) d. Lainnya (terbinafin, haloprogin)
OBAT ANTI VIRUS
Pengembangan obat antivirus baik sebagai pencegahan maupun
terapi belum dapat mencapai hasil yang diinginkan, karena obat-
obat antivirus selain menghambat dan membunuh virus, juga merusak
se-sel hospes dimana virus berada. Sejumlah obat antivirus sudah
banyak dikembangkan tetapi hasilnya belum memadai karena
toksisitasnya sangat tinggi. Golongan obat secara garis besar dibagi
dalam dua bagian besar pembahasan yaitu antinonretrovirus dan
antiretrovirus.
Anti non retrovirus, terdiri atas : antivirus herpes, antivirus influenza
dan antivirus HBV dan HCV 2. Antiretrovirus, meliputi Nukleoside
reverse transcriptase inhibitor (NtRTI), NNRTI (non nukleoside
reverse transcriptase inhibitor) dan Protease inhibitor (PI) serta Viral
entry inhibitor.
OBAT OBAT GANGGUAN SIST PENCERNAA
Obat antidiare
Antidiare adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit
yang disebabkan oleh bakteri, kuman, virus, cacing, atau keracunan
makanan. Obat antidiare, terdiri atas
1. Adsorben : Menyerap racun, misalnya kaolin, karbo adsorben,
attapulgit.
2. Antimotilitas : Menekan peristaltik usus, loperamid hidroklorida,
kodein fosfat, morfin.
3. Adstringen : menciutkan selaput usus, misalnya tannin/ tanalbumin.
4. Pelindung : Mucilago, melindungi selaput lendir usus yang luka
OBAT OBAT SALURAN SIST PERKEMIHAN
Obat antiseptic
Obat analgetik
OBAT OBATAN JANTUNG
TIGA KELOMPOK OBAT YAITU GLIKOSIDA JANTUNG,
ANTIANGINA, DAN ANTIARITMIA, MERUPAKANOBAT – OBAT
YANG MENGATUR KONTRAKSI JANTUNG, FREKUENSI, IRAMA
JANTUNG, DAN ALIRAN DARAH KE MIOKARDIUM (OTOT
JANTUNG).
Efek terapeutik dan efek samping dan reaksi merugikan
Meningkatkan kontraksi jantung, meningkatkan sirkulasi dan
meningkatkan perfusi jaringan,
sedangkan efek sampingnya adalah anoreksia dan mual.
Sedangkan reaksi yang merugikan :muntah, aritmia, ilusi penglihatan
dan penglihatan kabur.
OBAT SALURAN PERNAFASAN

Antihistamin adalah obat dengan efek antagonis


terhadap histamin. Antihistamin terutama
dipergunakan untuk terapi simtomatik terhadap
reaksi alergi atau keadaan lain yang disertai
pelepasan histamin berlebih.
EFEK SAMPING
Efek samping dan reaksi yang merugikan adalah mengantuk, pusing,
letih, gangguan koordinasi. Bisa juga timbul ruam kulit dan gejala-
gejala antikolinergik seperti mulut kering, pandangan kabur, retensi
urin dan palpitasi. Adapun jenis obat antihistamin adalah
Difenhidramin (Benadryl), Dosis 25-50 mg setiap 4-6 jam(oral), 10-
50mg dosis tunggal(IM,IV). Pemakaian untuk alergi rhinitis, urtikaria
dan bisa dipakai antitusif
BRONKODILATOR

Adalah obat yang berkhasiat melebarkan


bronkhus. Jenis obat bronkhodilator adalah
Epinefrin, yang memiliki efek samping dan
reaksi yang merugikan yaitu tremor,
hipertensi dan takhikardi, jantung
berdebar, disritmia dan angina.
OBAT SYSTEM PERSYARAFAN

OBAT ANESTETIK : Obat anestetik adalah obat yang digunakan


untuk menghilangkan rasa sakit dalam bermacan-macam tindakan
operasi.
efek samping umum yang mirip dengan morfin .
a. Depresi pernafasan, terutama pada dosis tinggi, contohnya
flurazepam, kloralhidrat, dan paraldehida.
b. Tekanan darah menurun, contohnya golongan barbiturate.
c. Hang-over, yaitu efek sisa mengantuk pada keesokan harinya
contohnya golongan benzodiazepine dan barbiturat.
d. Berakumulasi di jaringan lemak
ANALGETIK-ANTIPIRETIK Merupakan obat atau
zat-zat yang mengurangi atau menghilangkan
rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran
OBAT ANTI KONVULSI ATAU ANTI KEJANG
digunakan untuk mencegah dan mengobati
penyakit epilepsi, yaitu suatu penyakit gangguan
syaraf yang ditimbul secara tiba-tiba dan
berkala, adakalanya disertai perubahan-
perubahan kesadaran
OBAT PSIKOFARMAKA Obat
psikotropik adalah obat yang
bekerja secara selektif pada
susunan saraf pusat (SSP) dan
mempunyai efek utama terhadap
aktivitas mental dan perilaku
MENGHITUNG DOSIS OBAT
RUMUS DASAR MENGHITUNG DOSIS OBAT
Rumus dasar Rumus dasar mudah untuk diingat dan lebih sering
dipakai dalam penghitungan dosis obat adalah
d/h x V=A
Dimana : D: adalah dosis yang diinginkan atau dosis yang
diperintahkan dokter
H: adalah dosis ditangan : dosis obat pada label tempat obat (botol
atau vial)
V: adalah bentuk : bentuk obat yang tersedia (tablet, kapsul, cair)
A: adalah jumlah hasil hitungan yang diberikan kepada pasien
CONTOH 1 : PERINTAH : AMPICILLIN 0,5 G PERORAL 2 KALI SEHARI.
OBAT YANG TERSEDIA AMPICILLN 250 MG/CAPSUL.
JAWAB LANGKAH 1 : KONVERSI G MENJADI MG 5 G = 500
MG
LANGKAH 2 :

D/H X V=A 500/ 250 X 1 CAPSUL = 500/250 = 2


JADI PASIEN MENDAPAT 2 CAPS
RASIO DAN PROPORSI
Metode rasio dan proporsi
diketahui diinginkan
H:V D:x
D: adalah dosis yang diinginkan atau dosis yang
diperintahkan dokter
H: adalah dosis ditangan : dosis obat pada label tempat
obat (botol atau vial)
V: adalah bentuk : bentuk obat yang tersedia (tablet,
kapsul, cair)
X: adalah jumlah hasil hitungan yang diberikan kepada
pasien
Contoh 2:
Soal : Perintah ampicillin 4 x 100 mg, tersedia
ampicillin 250 mg/5 mL
Jawaban Konversi tidak diperlukan karena
keduanya dinyatakan dalam unit pengkuran yang
sama.
H :V=D :x
250 mg : 5mL = 100 mg : x mL
250 x = 500
X = 2 mL
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai