A. PENDAHULUAN
Divisi ICT AKPER Batari Toja Watampone merupakan salah satu unsur penunjang didalam struktur organisasi
AKPER Batari Toja Watampone secara Resmi memiliki SK pada tanggal 28 November 2016, yang
keberadaannya diatur dalam pasal 59, keputusan menteri pendidikan nasional RI nomor 064/O/2003, tentang
statuta Institisi. Divisi ITC mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah, menyajikan, menyimpan data dan
informasi serta memberikan layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan sebagai penunjang teknis
dari sebagian tugas pokok AKPER Batari Toja Watampone.
Pengembangan infrastruktur jaringan yang dilaksanakan difokuskan pada peningkatan aksessibilitas dari Prodi
-Prodi , lembaga dan unit-unit yang ada di lingkungan Kampus dengan mengoptimalkan infrastruktur yang ada
sehingga setiap unit, lembaga dan Prodi dapat terhubung dengan jaringan internet dan intranet Kampus yang
saat ini telah memiliki kemampuan bandwidth sebesar 40 Mbps untuk kebutuhan Mahasiswa dan 3 MB untuk
kebutuhan Satf Kantor.
Dari segi layanan informasi, saat ini telah dilakukan updating pada situs resmi Kampus yang beralamat di:
http://www.bataritoja.ac.id. Peningkatan sistem layanan berbasis TIK akan diterapkan pada semua sistem
layanan mulai dari layanan akademik, keuangan, aset dan lainnya dan diharapkan pada awal semester depan
seluruh tenaga akademik Kampus sudah memiliki email account dari mail server Kampus, Lembaga dan Unit-
Unit dilingkungan Kampus memiliki website sendiri yang dapat di link dengan website Kampus .
AKPER Batari Toja Watampone dihadapkan pada kebutuhan TIK yang dapat mendukung Cyber Campus dalam
setiap komponen. Visi ini diharapkan akan dapat mengkonversi berbagai kegiatan baik akademik maupun
manajerial menjadi kegiatan berbasis TIK yang terintegrasi, yang memungkinkan networking dan pelayanan
tanpa batas. Manajemen Akademik dengan cyber campus akan menciptakan produktivitas, keefektifan dan
efisiensi yang menjadi nilai tambah tersendiri bagi Akademik . Kondisi tersebut di atas selanjutnya dapat di
wakili beberapa asumsi berikut yang akan menjadi acuan dalam menentukan arsitektur dan prioritas
pengembangan TIK di lingkungan AKPER Batari Toja Watampone:
Secara umum, proses yang dilaksanakan AKPER Batari Toja Watampone mengacu kepada Tridharma
Perguruan Tinggi, yaitu:
Ketiga proses bisnis tersebut didukung oleh proses bisnis operasional sebagai berikut:
Kesembilan proses bisnis tersebut memerlukan sistem informasi untuk mengelola data dan informasi yang
diperlukan. Sistem informasi yang ada dan yang akan dikembangkan diharapkan saling terintegrasi. Integrasi
diartikan sebagai keterpaduan seluruh informasi walaupun dikelola oleh berbagai aplikasi yang beragam.
Selanjutnya, sistem informasi juga diperlukan untuk mendukung proses perencanaan Akademik yang terpadu
dan efektif.
Sejalan dengan keinginan AKPER Batari Toja Watampone untuk menjadi perguruan tinggi yang terkemuka
Sulawesi Selatan dan selaras dengan fungsi dan kedudukannya, maka visi tahun 2020 menurut Statuta
Kampus adalah:
Pada tahun 2020, Akademi Keperawatan Batari Toja menjadi yang terdepan sebagai Pusat Ilmu
Keperawatan di Sulawesi Selatan
Guna mendukung visi Akademik tersebut, maka visi Divisi ITC adalah "menjadi penyelenggara layanan TIK
yang handal untuk mewujudkan AKPER Batari Toja Watampone yang terkemuka dan unggul".
TIK yang handal, kata ini mengandung makna TIK yang digunakan untuk mendukung sistem informasi yang
terintegrasi harus memungkinkan akses informasi Akademik dari mana saja dan kapan saja dengan perangkat
yang selalu berkembang pesat.
Sebagai implementasi dari visi tersebut ditetapkan misi AKPER Batari Toja Watampone secara lebih nyata.
Untuk mendukung misi tersebut, maka misi Divisi ITC adalah sebagai berikut:
Guna mewujudkan misi yang diemban guna mencapai visi, perlu ditetapkan tujuan dan sasaran strategis yang
ingin dicapai. Tujuan Divisi ITC harus pula selaras dengan tujuan Akademik, karena pada dasarnya
pengembangan yang akan dilaksanakan dimaksudkan untuk mendukung tercapainya tujuan Akademik .
Mengacu pada tujuan strategis seperti yang tercantum didalam RENSTRA AKPER Batari Toja Tahun 2014 -
2018, BAB V STRATEGI PENGEMBANGAN Point 5.4.4. Pengembangan Teknologi
Kebijakan pengembangan teknologi diupayakan dengan cara:
1. Menambah unit komputer untuk dioperasikan di Laboratorium Komputer/Kompleks Laboratorium
2. Membeli 2 alat peraga komputer (LCD) yang menggunakan paket-paket komputer di kelas.
3. Membuat database kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
4. Merancang sistem informasi akuntansi.
5. Melakukan pemeliharaan dan modernisasi peralatan.
1. Mengembangkan TIK untuk mendukung pemerataan dan perluasan akses pendidikan tinggi
2. Menyiapkan teknologi dan sistem informasi untuk mendukung peningkatan mutu, relevansi, dan daya
saing Akademik
3. Mengembangkan manajemen informasi berbasis TIK yang handal guna memperkuat tata kelola,
akuntabilitas, pencitraan publik dalam mengantisipasi globalisasi
Dari tujuan di atas, dapat disusun sasaran Divisi ICT, sebagai berikut:
1. Tersedianya TIK yang mutakhir untuk mendukung pemerataan dan perluasan akses pendidikan tinggi
2. Tersedianya TIK untuk mendukung peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing Akademik .
3. Tersedianya manajemen informasi berbasis TIK yang handal guna memperkuat tata kelola,
akuntabilitas, dan pencitraan publik dalam mengantisipasi globalisasi
Sebagai media untuk menyampaikan informasi, AKPER Batari Toja Watampone memanfaatkan laman Kampus ,
yaitu http://www.bataritoja.ac.id. Selain sebagai media publikasi informasi, laman ini juga digunakan sebagai
gerbang untuk layanan akses akademik.
Secara umum manajemen data dan informasi di lingkungan Kampus masih belum sempurna dikarenakan
belum adanya sistem informasi manajemen yang terpadu (terintegrasi) di tingkat Akademik berbasis Web .
Namun demikian sejalan dengan perbaikan manajemen Akademik maka pembenahan dalam manajemen data
dan informasi akan menjadi fokus utama untuk dikembangkan. Sistem informasi manajemen basis data yang
mencakup informasi tentang aspek akademik, aspek sumber daya manusia, aspek sistem pendukung (fasilitas
fisik, peralatan laboratorium, sarana pendukung kegiatan, dan lainnya), serta aspek pengelolaan keuangan
(Prodi , LPM, UPT dan unit lainnya) belum terintegrasi, padahal sistem ini sangat berperan dalam menciptakan
good university governance (GUG).
Beberapa komponen yang telah direpakan untuk mencapai output yang diharapkan dapat mendukung
tercapainya misi DIVIS ICT, antara lain:
Selain beberapa komponen input yang telah disebutkan diatas, beberapa komponen input lain yang secara
rutin dilaksanakan, antara lain:
Selanjutnya berdasarkan pada hasil pemetaan infrastruktur dan perangkat yang ada, program kerja yang akan
dilaksanakan mencakup hal-hal berikut:
1. Sistem Informasi dan perangkat TIK yang mendukung optimasi pemanfaatan TIK guna mendukung proses
akademik, dengan menyediakan sumber daya dan fasilitas, meliputi:Pengembangan Sistem Penerimaan
Mahasiswa Baru Online dan Sistem Registrasi/Herregistrasi Mahasiswa Online
Pengembangan TIK yang dapat mendukung pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian pada
masyarakat, mencakup:
Peningkatan sistem TIK yang dapat mendukung terselenggaranya interaksi antar stakeholder, mencakup:
Revitalisasi Sistem Informasi Alumni dan Kerjasama
Pengembangan e-mobile dan transaksi online lainnya
Integrasi Sistem Layanan Perbankan
Penggunaan jaringan yang melibatkan data dan informasi krusial, diselenggarakan dengan jaminan kualitas
dan keamanan tinggi, mencakup:
Pengembangan datawarehouse (sistem komputer untuk mengarsipkan dan menganalisis data historis)
Pengembangan Sistem Penjamin Mutu Akademik berbasis TIK
Pengadaan Sistem Informasi Asset untuk memenuhi Standard 6 pada Borang Akreditasi
Selain program kerja di atas, beberapa program lain yang akan dilaksanakan untuk memberikan hasil yang
optimal dalam pemanfaatan TIK, perlu dilaksanakan, program kerja berikut ini:
1. Program Peningkatan Kompetensi dan Kualifikasi Staf TIK. Untuk meningkatkan kompetensi dan
Kualifikasi Staf TIK sesuai dengan bidang keahlian masing-masing perlu dilakukan traning, workshop,
baik skala nasional, maupun internasional.
2. Pelatihan Penggunaan dan Pemanfaatan software opensource. Kecenderungan memanfaatkan aplikasi
opensource merupakan sesuatu yang sangat strategis, disamping dapat menurunkan ketergantungan
pada software berbayar yang cenderung meningkat harganya.
3. Pengadaan Perangkat Komputer Murah bagi Civitas Akademika, terutama mahasiswa merupakan salah
satu bagian penting dalam proses pembelajaran dan setiap aktivitas di kampus. Pengadaan komputer
murah akan meningkatkan pemanfaatan teknologi dan sistem informasi yang diselenggarakan
Akademik , dengan demikian akan tercipta suatu siklus implementasi teknologi yang optimal.
4. Pengadaan Labkomputer tersendiri untuk Mahasiswa Akper Batari Toja Watampone
5. Pemisahan Backbone Jaringan LAN dengan Prodi Lain untuk kestabilan Data & Internet
Untuk menjamin agar penyelenggaraan TIK tetap pada fungsi dan tujuan awal yang diharapkan, upaya
pemantauan dan evaluasi perlu dilaksanakan, oleh karena itu, program kerja berikut juga dibutuhkan:
1. Pemantauan Operasional TIK, kegiatan ini mencakup pemantauan trafik internet/intranet, utilisasi
server, pemantauan keamanan jaringan, kelancaran proses, pelaksanaan proses di lingkungan
Akademik .
2. Pelaksanaan Audit TIK, untuk melihat keberhasilan kegiatan perlu pula dilakukan audit minimal
setahun sekali untuk memastikan realisasi dari seluruh rencana kegiatan dan implementasi TIK yang
sudah dilakukan
Layanan TIK di lingkungan AKPER Batari Toja Watampone bertujuan untuk meningkatkan mutu layanan
akademik bagi sivitas akademika dan tenaga kependidikan di lingkungan AKPER Batari Toja Watampone yang
berkualitas secara akademis dan jauh dari sifat diskriminatif, dengan tetap mentaati peraturan perundangan
yang berlaku. Penyelenggaraaan layanan TIK dilaksanakan untuk:
1. memberikan dukungan optimal atas kegiatan belajar-mengajar, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat, alumni, kegiatan penunjang seperti administrasi, serta mitra;
2. mengantisipasi perkembangan kebutuhan fasilitas TIK Akademik ;
3. menjamin penggunaan fasilitas TIK secara efektif, efisien, dan sesuai dengan hukum yang berlaku;
4. mendukung ketersediaan layanan informasi dan komunikasi pada komunitas Akademik ; dan
melindungi aset Akademik dalam bidang TIK seperti data, informasi, perangkat lunak, perangkat
keras, dan prosedur-prosedur yang dikembangkan
Untuk mencapai tujuan tersebut, beberapa strategi yang digunakan, antara lain:
1. Layanan Akademik berbasis TIK dilaksanakan oleh Divisi ICT dan Unit Kerja terkait secara bersama-
sama dan terintegrasi serta menggunakan prinsip penjaminan mutu pada setiap langkah dan prosedur
penyelenggaraan.
2. Tahapan yang dilakukan secara transparan dan akuntabel dengan mentaati seluruh prosedur dan
peraturan yang berlaku.
Penyelenggara dan pengelola Layanan merupakan gabungan dari berbagai Unit Kerja di lingkungan AKPER
Batari Toja Watampone yang memiliki tugas dan fungsi (tusi) dan kewenangan dalam penyelenggaraan
layanan terkait dibawah koordinasi dan tanggung jawab DIVISI ICT AKPER Batari Toja Watampone yang diberi
kewenangan sebagai pengelola layanan TIK. Adapun struktur organisasi layanan TIK sesuai dengan jenis dan
tipe layanan.
Agar penyelenggaraan layanan berbasis TIK tetap kredibel, akurat dan tepat waktu maka dibutuhkan Prosedur
Operasional Baku (POB) untuk setiap bentuk layanan. POB merupakan bagian dari dokumen tertulis dalam
penjamin mutu. Dalam POB memuat landasan dan konsep, ketentuan/definisi, prosedur/tatacara, jadwal
kegiatan, penanggungjawab dan hal-hal lain yang dianggap penting. Hal yang berhubungan dengan tugas
yang menjadi tanggung jawab petugas pelaksana diberikan dalam bentuk Instruksi Kerja (IK). Dengan adanya
POB proses layanan dapat berjalan lebih terarah, terukur dan memberikan kepastian bagi individu yang
terlibat.
Budaya kerja diatas telah menjadi model layanan minimum yang yang harus dijalankan oleh individu-individu
yang terlibat dalam pengelolaan layanan TIK di lingkungan AKPER Batari Toja Watampone. Disamping itu,
pentingnya kesadaran dan upaya nyata dalam memanfaatkan teknologi yang menjadi tanggung jawab bagi
semua. Peran Divisi ITC dalam memulai suatu konsep teknologi yang ramah lingkungan dengan menerapkan
suatu kebijakan pengelolaan TIK ramah lingkungan dan pemanfaatan perangkat TIK yang ramah lingkungan
dan mendukung gerakan hijau.
Atas dasar ini, konsep Green IT di lingkungan AKPER Batari Toja Watampone akan menjadi bagian dari budaya
kerja dengan menitik-beratkan pada upaya perancangan, penggunaan, dan pembuangan komputer, server,
media penyimpanan, media komunikasi dan jaringan secara efisien dan efektif dengan meminimalisir dampak
negatif terhadap lingkungan. Konsep Green IT yang akan diterapkan mencakup optimasi hardware di ruang
data center, optimasi algoritma, tata kelola dan perubahan perilaku.
Pada tahap awal, penerapan Green IT di lingkungan Kampus hanya terbatas pada tataran praktis dan
bagaimana mengoptimasi kerja TIK sehingga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, seperti
mengembangkan paperless system, manajemen daya dan optimasi data centers.
D. STRUKTUR ORGANISASI
Untuk mengelola TIK yang ada di lingkungan AKPER Batari Toja Watampone, sebenarnya dibutuhkan suatu
unit kerja yang memiliki tugas dan fungsi terkait sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia nomor 25 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja
KETUA
DIVISI JARINGAN
DIVISI HELPDESK
E. PENUTUP
1. Organisasi merupakan aspek penting selain aspek teknologi, tanpa adanya organisasi yang baik bisa
dipastikan pengelolaan dan pengembangan sistem tidak akan berjalan secara optimal. DIVISI ICT
mempunyai tugas dan fungsi untuk menjalankan secara menyeluruh kegiatan perencanaan,
pengelolaan dan pengembangan TIK di lingkungan Kampus , untuk dapat menjalankan tugas dan
fungsinya, dalam organisasi ini minimal ada tiga bidang yang dikelola, yaitu: bidang sistem informasi,
bidang jaringan komputer dan server, serta konten multimedia dan layanan.
2. Prosedur Operasional Baku (POB) dibutuhkan dalam penyelenggaraan layanan berbasis TIK untuk
menjaga agar layanan tetap kredibel, akurat dan tepat waktu. Dengan adanya POB proses layanan
dapat berjalan lebih terarah, terukur dan memberikan kepastian bagi individu yang terlibat.
3. Dalam era informasi saat ini, level pimpinan organisasi TIK dalam sebuah Akademik seharusnya
menempati tingkatan yang stratejik, karena aktivitas dan program kerja TIK akan berdampak
langsung bagi langkah-langkah stratejik organisasi. Selain itu, untuk dapat merealisasikan IT
Leadership, salah satu cara adalah merealisasikan fungsi DIVISI ICT. Pendekatan ini dapat menutupi
permasalahan utama sulitnya mereposisi TIK pada posisi yang paling ideal, dengan demikian
rancangan tata kelola TIK yang diusulkan adalah dengan mewujudkan Struktur Divisi Sebagai
Penanggung Jawab masing-masing Layannan TIK