Anda di halaman 1dari 12

Angkatan : III Kelompok IV

Nama : Rini Noviyantina, A.Md.Keb


NDH : 39
Instansi : Pemerintah Kota Palangka Raya
Nama Mentor : dr. Abram Sidi Winasis
Jabatan Mentor : Direktur RSUD Kota Palangka Raya

1. IDENTIFIKASI ISU AKTUAL DI INSTANSI TEMPAT BEKERJA


Berdasarkan hasil identifikasi dan analisa yang saya lakukan di instansi tempat
saya bekerja khususnya di Ruang Nifas RSUD Kota Palangka Raya, saya menemukan
beberapa isu terkait dengan tupoksi saya sebagai calon pelaksana/terampil-bidan,
diantaranya adalah:
a. Kurangnya mobilisasi dini pada Ibu post SC di ruang nifas RSUD Kota
Palangka Raya
Persalinan melalui Sectio Caesarea (SC) dilakukan dengan membuat
sayatan di dinding rahim, sehingga menyebabkan adanya luka bekas operasi yang
cukup besar. Luka bekas operasi ini seringkali membuat ibu merasa khawatir dan
takut untuk melakukan pergerakan, selain itu luka tersebut juga menimbulkan nyeri
pada ibu. Akibatnya ibu cenderung lebih memilih berbaring saja dan tidak mau
melakukan mobilisasi secara dini setelah operasi.
Di RSUD Kota Palangka Raya khususnya di Ruang Perawatan Inap Nifas
masih banyak pasien pasca operasi Sectio Caesarea yang tidak mau melakukan
mobilisasi dikarenakan takut apabila bekas jahitan terbuka. Padahal Mobilisasi dini
sangatlah penting bagi ibu post Sectio Caesarea karena dapat membantu proses
penyembuhan luka operasi.
Pada pasien pasca Operasi Sectio Caesarea, 6 jam pertama dianjurkan
untuk segera menggerakkan anggota tubuhnya miring kanan dan miring kiri. Akibat
yang mendasar pada pasien pasca operasi SC yang tidak melakukan mobilisasi dini
antara lain bisa menyebabkan perdarahan akibat serta proses penyembuhan luka
lebih lambat. Faktor-faktor yang mempengaruhi mobilisasi dini pada ibu post SC
adalah kesadaran dari diri pasien, dukungan keluarga dan dukungan petugas
kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan dan pemahaman tentang
mobilisasi dini post SC agar ibu dapat memahami dan melakukannya dengan baik.
Adapun kerugian bila tidak melakukan mobilisasi secara dini adalah
penyembuhan luka menjadi lama, menambah rasa sakit, badan menjadi pegal dan
kaku, kulit menjadi lecet dan luka, terjadi luka di punggung, dan dapat memperlama
masa perawatan di rumah sakit.
b. Belum dilakukan Screening covid-19 dan pemeriksaan rapid test kepada
keluarga yg mendampingi pasien di RSUD Kota Palangka Raya
Penyaringan atau screening Covid-19 adalah langkah penting dalam
mencegah penularan penyakit yang diakibatkan virus corona ini. Screening
merupakan tindakan awal yang dilakukan petugas kesehatan terhadap pasien yang
datang ke rumah sakit. Tindakan ini menentukan langkah selanjutnya, apakah
pasien harus segera dirujuk ke rumah sakit khusus rujukan Covid-19, perlu
menjalani tes permulaan, atau bisa diperiksa secara umum sesuai dengan keluhan.
Screening Covid-19 dilakukan oleh petugas medis yang berkompeten sesuai
dengan pedoman protokol penanganan Covid-19 Prosedur ini penting demi
keamanan pasien itu sendiri serta orang lain yang berada di sekitarnya, termasuk
petugas medis yang menangani. Dalam screening, diperlukan kerja sama dari
pasien demi mendapatkan hasil yang valid. Namun, beberapa fasilitas kesehatan
memiliki regulasi atau SOP masing-masing dalam penanggulangan kasus Covid-19.
Di RSUD Kota Palangka Raya, screening covid-19 baru terbatas dilakukan
pada pasien saja, sementara pada keluarga yang mendampingi pasien tidak
dilakukan. Hal inilah yang akan berakibat fatal karena berpotensi menyebarkan virus
corona ke orang-orang yang berinteraksi dengan pasien, khususnya dokter dan
perawat. Mengingat penggunaan APD terbatas dan peruntukkannya hanya
difokuskan pada tenaga medis yang bekerja di ruang Isolasi dan poli Covid-19 saja.
c. Belum optimalnya pemberian edukasi dan informasi tentang perawatan
payudara di Ruang Nifas RSUD Kota Palangka Raya.
Pelayanan keperawatan dan kebidanan meliputi asuhan keperawatan
generalis dan/atau asuhan keperawatan spesialis, dan asuhan kebidanan.
Pelayanan Asuhan Kebidanan di Rumah Sakit meliputi pelayanan rawat jalan dan
rawat inap. Dalam pelayanan rawat inap di rumah sakit terdapat perawatan inap
setelah bersalin yaitu ruang perawatan inap nifas.
Untuk meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan salah satu nya yaitu
dengan pemberian informasi dan edukasi ke pasien terkait Kesehatan ibu dan anak,
khususnya di ruang nifas yaitu pemberian informasi dan edukasi tentang perawatan
payudara. Ibu yang baru melahirkan terkadang sulit untuk memberikan ASI kepada
bayi nya, salah satu penyebabnya ialah kondisi payudara yang belum optimal
seperti tenggelamnya putting payudara, ASI yang belum lancar. Sejak masa
pandemic Petugas Kesehatan yang ada kurang memberikan dukungan kepada
pasien/Ibu dalam memberikan KIE tentang perawatan payudara.
2. TEKNIK TAPISAN ISU
Berdasarkan isu diatas, Teknik tepisan isu yang saya gunakan adalah teknik USG
(Urgency, Seriousness, Growth) untuk mendapatkan isu yang diangkat menjadi sebuah
permasalahan sehingga dapat ditentukan kegiatan pemecahan isu tersebut dengan
skala penilaian 1 sampai dengan 5 dengan hasil sebagai berikut:
Aspek Penilaian Total
No Isu Aktual Peringkat
U S G Nilai
1 Kurangnya mobilisasi dini pada
Ibu post SC di ruang nifas RSUD 4 4 4 12 3
Kota Palangka Raya
2 Belum dilakukan Screening covid-
19 dan pemeriksaan rapid test
kepada keluarga yg mendampingi 5 5 4 14 1
pasien di RSUD Kota Palangka
Raya
3 Belum optimalnya pemberian
edukasi tentang perawatan
5 4 4 13 2
payudara di Ruang Nifas RSUD
Kota Palangka Raya
Kesimpulan dari tabel Teknik USG diatas, bahwa isu mengenai “Belum dilakukan
Screening covid-19 dan pemeriksaan rapid test kepada keluarga yg mendampingi
pasien di RSUD Kota Palangka Raya” mendapatkan nilai tertinggi sehingga dapat
menjadi isu aktual utama yang dapat dibahas.

3. TEKNIK ANALISIS ISU


Masalah yang terjadi memiliki penyebab yang dapat di analisis dengan metode
FISHBONE DIAGRAM.

Penyebab Akibat

Surrounding System

Belum ada nya SOP

Permasalahan biaya yang Belum ada kebijakan


Belum dilakukan
ditanggung oleh keluarga dari pimpinan RSUD Screening covid-19
dan pemeriksaan rapid
test kepada keluarga
Keluarga takut
untuk melakukan
Kurangnya Terbatasnya stok yg mendampingi
literasi penyediaan rapid test pasien di RSUD Kota
pemeriksaan
keluarga
rapidtest Palangka Raya
pasien

Suppliers
Safety Skills
4. TEKNIK TAPISAN SOLUSI
Tapisan Mc Namara
No Faktor Penyebab Fishbone Alternatif Solusi Jumlah Ranking
Efektifitas Kemudahan Biaya
Permasalahan Biaya yang Pemeriksaan rapidtest
1. 4 2 1 7 VI
ditanggung Oleh keluarga di tanggung RSUD
Membuat SOP
pemeriksaan skrining
2. Belum ada nya SOP 4 4 5 13 III
& rapidtest pada
keluarga pasien
Berkoordinasi dengan
pimpinan terkait
Belum ada kebijakan dari kebijakan wajib
3. 5 5 5 15 I
Pimpinan RSUD rapidtest pada
keluarga pasien yang
mendampingi
Memberikan KIE
Keluarga takut untuk kepada keluarga
4. 4 4 4 12 IV
melakukan rapid test pasien demi
keselamatan bersama
Meningkatkan
kesadaran pasien &
Kurangnya Literasi pasien
5. keluarga pentingnya 5 5 4 14 II
dan keluarga
rapidtest pada saat di
RS
Terbatasnya Stok penyedian Penyediaan Rapidtest
6. 4 3 3 10 V
Rapid Test diperbanyak

5. GAGASAN KREATIF
Berdasarkan teknik tapisan solusi menggunakan metode Mc Namara didapatkan
gagasan kreatif yang diambil yaitu berkoordinasi dengan pimpinan terkait kebijakan
wajib rapidtest pada keluarga pasien yang mendampingi.
Kegiatan-Kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:
a. Mengajukan usulan ke pimpinan
b. Membuat SOP dan alur skrining keluarga pasien yang sesuai
c. Jika usulan di ACC dan kebijakan sudah dibuat oleh Pimpinan maka melakukan
sosialisasi ke Staff & Karyawan Rumah Sakit
d. Membuat Poster/banner dan dibagikan ke setiap Ruang Rawat Inap
e. Memberikan Informasi kebijakan ini di IGD ke setiap pasien yang akan rawat inap.

6. DAMPAK JIKA ISU TIDAK DITANGANI


a. Mudahnya penularan Covid-19 ke Pasien
b. Mudahnya penularan Covid-19 antar keluarga pasien
c. Mudahnya penularan Covid-19 ke petugas yang sedang bertugas di Ruang Nifas
RSUD Kota Palangka Raya
d. Sulit untuk memutus rantai penyebaran Covid-19
TUGAS INDIVIDU
ANALISIS ISU INSTANSI
O L E H : R I N I N O V I Y AN T I N A
ISU – ISU DI INSTANSI

Kurangnya mobilisasi dini pada Ibu post SC di ruang nifas


RSUD Kota Palangka Raya

Belum dilakukan Screening covid-19 dan pemeriksaan


rapid test kepada keluarga yg mendampingi pasien di
RSUD Kota Palangka Raya

Belum optimalnya pemberian edukasi dan informasi


tentang perawatan payudara di Ruang Nifas RSUD Kota
Palangka Raya.
TEKNIK USG
FISHBONE DIAGRAM
TAPISAN SOLUSI MC NAMARA
GAGASAN KREATIF

1. Mengajukan usulan ke pimpinan


2. Membuat SOP dan alur skrining keluarga pasien
yang sesuai
3. Jika usulan di ACC dan kebijakan sudah dibuat
oleh Pimpinan maka melakukan sosialisasi ke Staff
& Karyawan Rumah Sakit
4. Membuat Poster/banner dan dibagikan ke setiap
Ruang Rawat Inap
5. Memberikan Informasi kebijakan ini di IGD ke
setiap pasien yang akan rawat inap.
DAMPAK JIKA ISU TIDAK DITANGANI

a. Mudahnya penularan Covid-19 ke Pasien


b. Mudahnya penularan Covid-19 antar
keluarga pasien
c. Mudahnya penularan Covid-19 ke petugas
yang sedang bertugas di Ruang Nifas RSUD
Kota Palangka Raya
d. Sulit untuk memutus rantai penyebaran
Covid-19

Anda mungkin juga menyukai