Anda di halaman 1dari 8

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA

KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG

Reva Maria Valianti *)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap efektivitas kerja
karyawan pada PT. Sigma Utama Palembang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan
berjumlah 20 orang, sedangkan dalam pengambilan sampel dilakukan dengan menggunkan metode
sensus, yaitu mengambil keseluruhan populasi untuk dijadikan sampel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap
efektivitas kerja karyawan PT. Sigma Utama Palembang, hal ini sesuai dengan hasil uji hipotesis
dimana nilai t hitung > t tabel (3,565 > 2,101) maka keputusannya adalah menolak hipotesis nol (Ho)
dan menerima hipotesis alternative (Ha).

Kata Kunci : Motivasi, Efektivitas Kerja

A. PENDAHULUAN berupa pemberian Tunjangan Hari


1. Latar Belakang Raya (THR), pemberian kompensasi
Dalam suatu organisasi, segala serta fasilitas yang lainnya, sela itu
sesuatu yang dilakukan dituntut untuk juga PT. Sigma Utama Palembang
dapat berjalan cepat, lancar, dan menerapkan motivasi negatif seperti
terarah dalam rangka penyesuaian memberi teguran kepada karyawan
dengan tindakan modernisasi yang yang sering datang terlambat dan
terus berkembang serta mencapai karyawan yang kurang disiplin dalam
tujuan secara efektif dan efisien. Untuk bekerja, efektivitas kerja karyawan
mencapai setiap tujuan yang telah tersebut dinilai berdasarkan kejelasan
ditetapkan oleh suatu organisasi tujuan yang hendak dicapai,
dibutuhkan peranan sumber daya penyusunan program kerja yang tepat
manusia yang mampu mengatur dan dan sistem pengawasan.
mengelola organisasi tersebut dengan Hubungan antara efektivitas
baik dan profesional. Hal ini kerja karyawan dan motivasi sangatlah
dikarenakan manusia merupakan berkaitan erat, dengan dorongan
perencana, pelaku, dan penentu dalam motivasi yang baik inilah setiap
keberhasilan suatu organisasi dalam karyawan akan berupaya untuk
mencapai tujuan yang telah meningkatkan produktivitas dan
ditetapkan. semangat kerjannya. Untuk
Setiap organisasi, baik itu mengetahui seberapa besar pengaruh
organisasi swasta yang bersifat serta hubungan antara motivasi
mencari keuntungan maupun terhadap efektivitas kerja karyawan
organisasi atau instansi pemerintah pada PT. Sigma Utama Palembang,
yang umumnya melaksanakan penulis tertarik untuk melakukan
kebijaksanaan publik. Begitu juga penelitian dengan Judul : “Motivasi dan
halnya dengan PT. Sigma Utama Pengaruhnya Terhadap Efektivitas
Palembang, motivasi sangat Kerja Karyawan Pada PT. Sigma
dibutuhkan guna untuk meningkatkan Utama Palembang”.
produktivitas kerja sehingga efektivitas
kerja yang dihasilkan akan lebih baik. 2. Perumusan Masalah
PT. Sigma Utama Palembang Berdasarkan uraian latar
juga menerapkan jenis motivasi positif belakang masalah tersebut, penulis

*) Dosen Tetap FE Univ-PGRI Plg 17


merumuskan masalah dalam (2006 : 119) mendefinisikan motivasi
penelitian ini yaitu : Bagaimana sebagai keadaan kejiwaan dan sikap
pengaruh motivasi terhadap efektivitas mental manusia yang memberikan
kerja karyawan pada PT. Sigma energi, mendorong kegiatan (moves),
Utama Palembang? dan mengarah atau menyalurkan
perilaku ke arah mencapai kebutuhan
3. Tujuan Penelitian yang memberikan kepuasan atau
Adapun tujuan dari penelitian ini mengurangi ketidak seimbangan.
adalah untuk mengetahui pengaruh Dari beberapa pengertian
motivasi terhadap efektivitas kerja tentang motivasi diatas, dapat
karyawan pada PT. Sigma Utama dikemukakan bahwa motivasi adalah
Palembang. sesuatu yang mendorong seseorang
untuk melakukan suatu tindakan-
B. Landasan Teoritis tindakan untuk mencapai suatu tujuan
1. Motivasi yang telah ditetapkan.
Secara umum motivasi pada
dasarnya adalah suatu proses untuk 2. Efektivitas Kerja
mencoba mempengaruhi seseorang Pada dasarnya pengertian
agar melakukan sesuatu yang kita efektivitas yang umum menunjukkan
inginkan. Dengan kata lain motivasi pelaksanaan usaha yang dapat
adalah dorongan dari luar terhadap mencapai suatu tujuan dalam suatu
seseorang agar mau melaksanakan sistem dalam taraf tercapainya hasil.
sesuatu, dorongan ( Driving Force ) Efektivitas merupakan suatu ukuran
disini maksudnya adalah desakan yang dinyatakan dengan seberapa
yang alami untuk memuaskan jauh target (kualitas dan kuantitas)
kebutuhan hidup dan mempunyai tercapai. Efektivitas senantiasa
kecenderungan untuk dikaitkan dengan pengertian efisiensi,
mempertahankan hidup. meskipun sebenarnya ada perbedaan
Menurut Sunyoto (2005 : 323) diantara keduannya. Efektivitas
motivasi adalah suatu proses dimana menekankan padad hasil yang akan
kebutuhan-kebutuhan mendorong dicapai, sedangkan efisiensi lebih
seseorang untuk melakukan melihat pada bagaimana cara
serangkaian kegiatan yang mengarah mencapai hasil itu dengan
tercapainya tujuan tertentu. Liang Gie membandingkan antara input dan
dalam Samsudin (2006 : 281) motivasi output.
adalah pekerjaan yang dilakukan oleh Menurut Handoko (2008 : 7)
manejer dalam memberikan inspirasi, efektivitas kerja merupakan
semangat, dan dorongan kepada kemampuan untuk memilih tujuan
orang lain, dalam hal ini karyawannya, yang tepat atau peralatan yang tepat
untuk mengambil tindakan-tindakan untuk pencapaian tujuan yang telah
tertentu. Edwin B Flippo dalam ditetapkan. Dengan kata lain, seorang
Hasibuan (2007 : 143) motivasi adalah pemimpin efektif dapat memilih
suatu keahlian, dalam mengarahkan pekerjaan yang harus dilakukan atau
pegawai dan organisasi agar mau metode yang tepat untuk mencapai
bekerja secara berhasil, sehingga tujuan.
kenginan para pegawai dan tujuan Menurut Siagian (2005 : 123)
organisasi sekaligus tercapai. efektivitas kerja adalah segala sesuatu
Sedangkan menurut Bernerd Berelson yang berkaitan dengan alat atau
dan Gary A. Steiner dalam Siswanto metode kerja yang digunakan,

18
kemampuan untuk memiliki tujuan
yang tepat atau peralatan yang tepat 2. Variabel Penelitian / Definisi
untuk mencapai tujuan. Operasional
Dengan demikian dapat Motivasi adalah sesuatu yang
dikemukakan bahwa Efektivitas Kerja pokok yang mendorong seseorang
adalah apabila tujuan organisasi melakukan suatu tindakan-tindakan
tersebut dapat dicapai dengan untuk mencapai tujuan yang telah
menggunakan alat atau metode kerja ditetapkan. Sedangkan Efektivitas
sesuai dengan kebutuhan yang Kerja adalah apabila tujuan organisasi
direncanakan dan sejauh mana tersebut dapat dicapai dengan
pencapaian sasaran tersebut menggunakan alat atau metode kerja
dilakukan dengan benar serta dapat sesuai dengan kebutuhan yang
terselesaikan tepat pada waktu yang direncanakan dan sejauh mana
telah ditentukan. pencapaian sasaran tersebut
dilakukan dengan benar serta dapat
C. Prosedur Penelitian terselesaikan tepat pada waktunya.
1. Populasi dan Sampel
1.1. Populasi 3. Sumber dan Metode
Menurut, Sugiono (2010 : 61) Pengumpulan Data
Populasi adalah wilayah generalisasi Sumber data yang digunakan
yang terdiri dari atas : objek/subjek penulis dalam penelitian ini adalah
yang mempunyai kualitas dan data primer yaitu data yang diperoleh
karakteristik tertentu yang ditetapkan secara langsung melalui kuesioner.
oleh peneliti untuk mempelajari dan Dalam hal ini peneliti mengumpulkan
kemidian ditarik kesimpulannya. langsung data yang dibutuhkan.
Populasi didalam penelitian ini adalah Metode pengumpulan data yang
berjumlah 20 orang pegawai. digunakan penulis dalam penelitian ini
adalah Angket/Kuesioner yaitu dengan
1.2. Sampel memberikan beberapa pertanyaan
Menurut Sugiono (2010 : 62) secara tertulis kepada karyawan yang
Sampel adalah bagian dari jumlah dan ada di PT. Sigma Utama Palembang
karakteristik yang dimiliki oleh dengan menggunakan kuesioner.
populasi. Menurut Arikunto (2002 :
109), Sampel adalah sebagian atau 4. Uji Persyaratan Analisis
wakil populasi penelitian. Selanjutnya 4.1. Uji Normalitas
menurut Arikunto (2002:112), apabila Uji normalitas digunakan untuk
subjek yang diteliti kurang dari 100, mengetahui apakah model regresi
lebih baik diambil semua sehingga dalam penelitian ini yaitu variabel
penelitiaannya merupakan penelitian bebas dan variabel terikat keduanya
populasi, sedangkan jika jumlah mempunyai distribusi normal atau
subjeknya lebih dari 100, maka diambil tidak. Model regresi yang baik adalah
10%-15% atau 20%-25% tergantung memiliki distribusi normal. Data yang
dari kemampuan peneliti yang dilihat berdistribusi normal dalam suatu
dari segi waktu dan luasnya wilayah model regresi dapat dilihat pada grafik
penelitian. Berdasarkan pendapat normal plot, dimana bila titik-titik yang
tersebut diatas, penulis mengambil menyebar disekitar garis diagonal
keseluruhan populasi yang ada serta penyebarannya mengikuti arah
sebagai sempel dalam penelitian ini garis diagonal, maka data tersebut
adalah sebanyak 20 orang. dapat dikatakan berdistribusi normal.

19
adalah hubungan secara linear antara
4.2. Uji Validitas suatu variabel independen (X) dengan
Validitas merupakan suatu alat variabel dependen (Y). Analisis ini
yang digunakan untuk mengukur bertujuan untuk memprediksikan nilai
keseharian, ketepatan, kecermatan dari variabel dependen apabila nilai
suatu alat ukur dalam melakukan variabel independen mengalami
fungsi ukurnya. Suatu tes atau kenaikan atau penurunan dan untuk
instrumen pengukuran dapat dikatakan mengetahui pengaruh antara variabel
mempunyai validitas tinggi apabila alat independen dengan variabel dependen
tersebut dapat mengukur atau apakah positif atau negatif. Adapun
memberikan hasil ukur yang sesuai rumus persamaan yang digunakan
dengan apa yang hendak diukur. peneliti adalah : = a + bX
Menurut Sugiyono (2010: 228) dalam
pengujian validitas, untuk mencari 6.2. Uji Koefisien Korelasi (R)
harga korelasi dengan menggunakan Menurut Sugiyono (2010: 230)
rumus Korelasi Pearson Product korelasi sederhana adalah merupakan
Moment yang menunjukkan arah kuatnya dua
variabel atau lebih. Adapun rumus
4.3. Uji Reliabilitas yang penulis gunakan adalah rumus
Menurut Priyatno (2010) Korelasi Product Moment berikut ini :
analisis Reliabilitas menunjukkan
sejauh mana suatu instrument dapat n xy   x  y 
n x  
memberikan hasil pengukuran yang r xy =
  x  n y 2   y 
2 2 2
konsisten apabila pengukuran diulang
dua kali atau lebih. Metode yang
digunakan dalam analisis reliabilitas ini Untuk mengetahui tingkat
adalah metode Alpha-Cronboch.
hubungan antara variabel X dengan
Pengambilan keputusan reliabilitas
variabel Y, dapat dilihat melalui tabel
suatu variabel ditentukan dengan
berikut ini :
membandingkan nilai r alpha dengan
nilai 0,6, apabila r alpha > 0,6 maka Tabel 1
variabel yang diteliti adalah reliable. Interprestasi terhadap Koefisien
Korelasi
5. Teknik Analisis Data
Interval Tingkat hubungan
Teknik analisis data yang
koefisien
penulis gunakan yakni teknik analisis
0,00 – 0,199 Sangat rendah
data kuantitatif, yaitu suatu metode
0,20 – 0,399 Rendah
analisis yang menggunakan
0,40 – 0,599 Sedang
perhitungan angka-angka untuk
0,60 – 0,799 Kuat
pengambilan keputusan. Analisis
0,80 – 1,000 Sangat kuat
dalam penelitian ini penulis
Sumber : Sugiono,( 2010 : 231)
menggunakan analisis uji regresi linier
sederhana, analisis uji koefisien
6.3. Uji Koefisien Determinasi (R2)
korelasi, Uji koefisien determinasi dan
Koefisiensi Determinasi yaitu
uji t.
digunakan untuk mengetahui uraian
yang dapat diterangakan oleh
6.1. Uji Regresi Linier Sederhana
persamaan regresi serta untuk
Menurut Priyatno (2010: 55)
mengetahui seberapa besar variabel
Analisis regresi linear sederhana
yang dapat diterangkan oleh variabel

20
X, yang besarnya adalah kuadrat dari Tabel 1
 
koefisiensi korelasi r 2 . Koefisiensi ini Rangkuman Uji Validitas Butir
disebut koefisien penentu, karena Nilai
Variabel Butir Status
varians yang terjadi pada variabel Rhitung
dependen dapat dijelaskan melalui Motivasi 1 0,715 Valid
varians yang terjadi pada variabel (X) 2 0,802 Valid
independent. 3 0,678 Valid
4 0,735 Valid
6.4. Uji hipotesis (Uji t) 5 0,603 Valid
Hipotesis penelitian yang akan 6 0,465 Valid
digunakan adalah : 7 0,491 Valid
Ho = Tidak terdapat pengaruh yang 8 0,831 Valid
signifikan antara motivasi 9 0,763 Valid
dengan efektivitas kerja 10 0,637 Valid
karyawan. Efektivitas 11 0,787 Valid
Ha = Terdapat pengaruh yang Kerja (Y) 12 0,833 Valid
signifikan antara motivasi 13 0,575 Valid
terhadap efektivitas kerja 14 0,623 Valid
karyawan. 15 0,625 Valid
Pada tingkat keyakinan 95%, 16 0,505 Valid
dimana uji t ini dilakukan untuk 17 0,550 Valid
mengetahui ada tidaknya pengaruh 18 0,749 Valid
yang signifikan antara kedua variable, 19 0,939 Valid
maka digunakan rumus sebagai 20 0,745 Valid
berikut: Sumber : Data Primer yang diolah peneliti

Dari hasil pengolahan data


n2
t=r menggunakan bantuan program SPSS
1 r2 versi 17.00, menunjukkan hasil uji
validitas dari 10 item pertanyaan dari
Ho diterima Ha ditolak, apabila t hitung  variabel motivasi (X) dan efektivitas
t tabel. kerja (Y) pada taraf nyata (α) = 5%,
Ha ditolak Ho diterima, apabila t hitung  semua pernyataan valid. Berarti
t tabel. semua item pertanyaan yang ada pada
instrumen tersebut, dapat dijadikan
D. HASIL DAN PEMBAHASAN sebagai alat ukur yang valid dalam
1. HASIL PENELITIAN analisis selanjutnya.
1.1. Uji Validitas
Menurut Priyatno (2010) dari 1.2. Uji Reliabilitas
hasil perhitungan dapat diketahui nilai Dalam melakukan pengujian
korelasi antara skor item. Nilai ini kita reliabilitas terhadap item-item
bandingkan dengan rtabel, rtabel dapat di pertanyaan variabel motivasi (X) dan
cari pada signifikansi 0,05 dengan uji variabel efektivitas kerja (Y) penulis
2 sisi dan jumlah data (n) = 20, maka menggunakan Alpha Cronbach’s.
didapat rtabel sebesar (0,444). Apabila Menurut Sekaran dalam
r hitung > r tabel maka butir atau variabel priyatno (2010:98) reliabilitas kurang
yang diteliti adalah valid. dari 0,6 adalah kurang baik,
sedangkan 0,7 dapat diterima dan
diatas 0,8 adalah baik.

21
1.3. Uji Normalitas
Tabel 2
Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Gambar 1
Cronbach's Normal P-P Plot
No Variabel
Alpha item
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
1 Motivasi (X) ,846
2 Efektivitas Kerja (Y) ,866 Dependent Variable: Efektivitas Kerja (Y)
Sumber : Data Primer yang diolah peneliti 1.0

0.8
Dilihat dari hasil pengujian data

Expected Cum Prob


reliabilitas yang dilakukan dengan 0.6

bantuan program SPSS versi 17.00,


0.4
Cronbach's Alpha item variabel
diperoleh masing-masing 0,846 dan 0.2

0,866, maka dapat disimpulkan untuk


0.0
kedua variabel Cronbach's Alpha item 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
≥ Nilai Cronbach's Alpha, maka dapat
Berdasarkan gambar 1 di atas,
disimpulkan semua item pertanyaan
nampak bahwa sebaran (pencaran)
yang ada pada instrumen tersebut
data berada di sekitar garis diagonal
dapat dijadikan sebagai alat ukur yang
dan tidak ada yang terpencar jauh dari
reliabel dalam analisis selanjutnya.
garis diagonal, sehingga asumsi
normalitas dapat dipenuhi

2. PEMBAHASAN

Tabel 3
Rekapitulasi Hasil Uji Regresi antara Variabel Bebas
dengan Variabel Terikat
Koefisien Probabilitas Keputusan
Variabel Bebas Beta t
Regresi (B) (Sig t) Terhadap Ho
Constant 18,576
Motivasi (X) 0,541 0,643 3,565 0,002 Diterima
ttabel = 2,101
R = 0,643
R Square = 0,414

Setelah hasil analisis diketahui, kenaikan nilai Y yang berarti jika


ternyata motivasi berpengaruh kuat motivasi ditingkatkan maka efektivitas
terhadap efektivitas kerja PT. Sigma kerja pegawai PT. Sigma Utama
Utama Palembang. Berdasarkan hasil Palembang akan ikut meningkat.
perhitungan persamaan regresi linier Berdasarkan perhitungan
sederhana diperioleh yaitu Y’ = 18,576 menggunakan koefisien korelasi (R)
+ 0,541X dimana nilai a = 18,576 dan diperoleh nilai sebesar 0,643 maka
nilai b = 0,541. karena hasil yang didapat merupakan
Ini berarti pengaruh antara angka positif, hal ini berarti ada
motivasi terhadap efektivitas kerja PT. hubungan yang kuat antara motivasi
Sigma Utama Palembang dapat dengan efektivitas kerja.
diketahui dengan melihat kenaikan Sedangkan untuk mengetahui
nilai X yang diikuti pula dengan apakah koefisien korelasi hasil

22
perhitungan tersebut dapat E. KESIMPULAN DAN SARAN
digeneralisasikan atau tidak, maka 1.1. Kesimpulan
perlu dibandingkan dengan r tabel. Bila Berdasarkan hasil penelitian
taraf kesalahan ditetapkan 5% dengan dan pembahasan, maka penulis
n = 20 maka diperoleh rtabel 0,444 menarik kesimpulan sebagai berikut :
karena nilai rhitung lebih besar dari nilai 1. Berdasarkan hasil analisis regresi
rtabel baik untuk kesalahan 5% (0,643 > dapat diketahui bahwa terdapat
0,444) sehingga Ho ditolak dan Ha pengaruh yang positif antara
diterima. Jadi kesimpulannya ada variabel motivasi (X) dan variabel
hubungan positif dan signifikan efektivitas kerja (Y) pada PT.
sebesar 0,643 antara motivasi Sigma Utama Palembang, hal ini
terhadap efektivitas kerja PT. Sigma dapat ditunjukkan dari persamaan
Utama Palembang. Dengan demikian regresi Y’ = 18,576 + 0,541X.
data dan koefisien yang diperoleh 2. Hasil koefisiensi korelasi
dalam sampel tersebut dapat sederhana (r) adalah 0,643, maka
digeneralisasikan pada populasi dapat disimpulkan bahwa ada
dimana sampel atau data tersebut hubungan yang sangat kuat antara
mencerminkan keadaan populasi. motivasi dengan efektivitas kerja
Dari hasil perhitungan analisis karyawan pada PT. Sigma Utama
koefisien korelasi R = 0,643 diperoleh Palembang.
koefisien determinasi r2 = 0,6432 = 3. Dari hasil uji hipotesis diperoleh
0,414. Hal ini berarti variabel nilai t hitung > t tabel (3,565 > 2,101)
efektivitas kerja dipengaruhi oleh maka keputusannya adalah
variabel motivasi sebesar 41,4%, menolak hipotesis nol (Ho) dan
sedangkan sisanya 58,6 % menerima hipotesis alternative
dipengaruhi oleh variabel lain yang (Ha) berarti ada pengaruh yang
tidak diteliti. signifikan antara motivasi terhadap
Berdasarkan hasil pengujian efektivitas kerja karyawan PT.
hipotesis diperoleh nilai thitung = 3,565 Sigma Utama Palembang..
lebih besar dibandingkan dengan ttabel
= 2,101 pada taraf nyata 0,05, untuk 1.2. Saran.
dk = n – 2 = 20 – 2 = 18. Dengan Berdasarkan hasil kesimpulan
demikian nilai thitung lebih besar dari diatas, maka penulis memberikan
nilai ttabel (3,565 > 2,101) maka saran sebagai berikut :
keputusannya adalah menolak 1. Pimpinan PT. Sigma Utama
hipotesis nol (Ho) dan menerima Palembang sebaiknya dapat
hipotesis alternative (Ha) berarti ada meningkatkan kemampuan
pengaruh yang signifikan antara karyawan dalam penguasaan
motivasi terhadap efektivitas kerja bidang pekerjaan, misalnya
karyawan PT. Sigma Utama dengan memberikan pelatihan,
Palembang. Jadi dapat disimpulkan pengembangan, serta pengarahan
bahwa secara statistik terbukti adanya yang baik. Ini dilakukan agar
hubungan positif antara kedua variabel efektivitas kerja karyawan tersebut
tersebut, hal ini berarti motivasi dapat tercapai.
mempunyai pengaruh yang kuat dan 2. Sebaiknya pimpinan PT. Sigma
signifikan terhadap efektivitas kerja Utama Palembang juga
karyawan PT. Sigma Utama menerapkan pola kerja yang efektif
Palembang. sebagai bentuk motivasi agar
efektivitas kerja karyawan itu

23
sendiri dapat meningkat dan pada
akhirnya tujuan organisasi /
instansi dapat tercapai.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta; Rineka Cipta
Edwin, B. Flippo. 1997. Manajemen
Personalia. Jakarta: Erlangga.
Sunyoto, Ashar Munandar. 2005.
Psikologi Industri dalam
Organisasi. Jakarta: Universitas
Indonesia.
Samsudin, Sadili. 2006. Manajemen
Sumber Daya Manusia. CV
Pustaka Setia, Bandung.
Siswanto, B. 2005. Pengantar
Manajemen. Bandung : Bumi
Aksara.
Hasibuan, Malayu S.P. 2007.
Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Handoko, Hani. 2001. Manajemen.
Yogyakarta : BPFE.
Sugiyono. 2010. Statistika untuk
Penelitian. Cetakan ke-16, CV.
Alfabeta, Bandung.
Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa
Statistik Data dengan SPSS.
Yogyakarta : Mediakom Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Siagian, Hasibuan, 2005. Organisasi
dan Motivasi, Jakarta: Bumi
Aksara.

24

Anda mungkin juga menyukai