ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui bahwa pencapaian target dan bonus dapat
memaksimalkan kinerja karyawan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
dengan menggunakan teknik probability sampling. Jumlah populasi dalam penelitian
ini sebanyak 5.000 karyawan sampel dan dilakukan dengan pengumpulan sample
secara acak (random sampling) sebanyak 104 responden. Peneliatian ini menggunakan
soffware Smart PLS 3.0 dan dilakukan pengujian yaitu metode analisis data (deskriftif
dan verifikatif), evaluasi model pengukuran (outher model) yaitu yaitu uji validitas dan
reliabilitas, evaluasi model struktural (inner model) yaitu koefisien determinasi atau R-
Square (R2 ), relevansi prediksi atau predictive relevance (Q2 ), dan Uji Kecocokan
Model (Goodness Of Fit) dan pengujian hipotesis yaitu uji t dan uji F. Hasil penelitian
ini secara parsial variabel pencapaian target memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja. Variabel bonus memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja. Sedangkan, hasil penelitian secara simultan dari variabel pencapaian target dan
bonus memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.
Penelitian ini mengambil studi kasus di salah satu perusahaan ternama di Indonesia.
Berbagai macam kontribusi yang telah diberikan oleh karyawan kepada perusahaan sudah
selayaknya untuk mendapatkan balas jasa berupa bonus. Lembaga perusahaan dalam
melakukan kerjanya selain memberikan gaji pokok juga memberikan bonus. Bonus yang
diberikan lembaga adalah dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja karyawan,
sebab dengan meningkatnya produktivitas diharapkan target yang telah diterapkan dapat
dicapai oleh lembaga keuangan perusahaan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya,
namun, dengan diberikannya bonus bagi karyawan ini belum tentu produktivitas kerja
para karyawanpun akan meningkat atau para karyawanpun akan bekerja dengan
maksimal sesuai dengan yang diinginkan yaitu bekerja untuk mencapai target sesuai
dengan yang diharapkan oleh lembaga keuangan, karena produktivitas kerja karyawan ini
merupakan hal yang sangat penting, dimana produktivitas kerja karyawan ini akan
membawa kesejahteraan bersama dan mendukung perkembangan perusahaan di masa
yang akan datang. Untuk itu dengan adanya berbagai macam kontribusi yang telah
diberikan oleh perusahaan kepada para karyawannya berupa bonus diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan hidup karyawan sehari-hari, sehingga karyawan dan keluarganya
akan mendapatkan kesejahteraan. Kesejahteraan karyawan dapat tercapai ketika kinerja
perusahaan baik secara keseluruhan.
Pencapaian Target
Pengertian goal setting adalah proses penetapan sasaran atau tujuan dalam
pekerjan, proses goal setting melibatkan atasan dan bawahan secara bersamasama dalam
menentukan atau menetapkan sasaran atau tujuan kerja yang akan dilaksankan pekerja
sebagai pengemban tugas dalam periode tertentu (Gibson, 2018).
Dalam pelaksanaannya ada enam kunci utama sebagai pondasi utama teori ini,
yaitu: (1) tujuan yang spesifik, (2) tujuan yang relevan, (3) tantangan atau tingkat
kesulitan tujuan, (4) komitmen tujuan, (5) partisipasi tujuan, dan (6) umpan balik. Tujuan
yang memiliki tingkat pencapaian tinggi akan memicu usaha yang lebih bersungguh-
sungguh dan persistent dibandingkan dengan tujuan yang memiliki tingkat pencapaian
rendah, mudah, atau bahkan ambigu. (Latham, Locke, dan Fassina (2002); McShane dan
Von Glinow (2019); Locke dan Latham (2018); Radosevich, et al. (2019) ) DuBrin
(2018); Greenberg (2019); dan Newstrom (2018) dalam Lunenburg (2019) menyatakan
bahwa pada situasi yang tepat, teori penetapan tujuan (goal setting) dapat menjadi teknik
yang efektif dalam memotivasi anggota dari sebuah organisasi.hal-hal yang harus
diperhatikan oleh para pimpinan dalam menetapkan tujuan adalah sebagai berikut:
1. Penetapan tujuan harus spesifik.
2. Penetapan tujuan harus menantang tetapi tetap rasional.
3. Penetapan tujuan harus diterima oleh seluruh entitas.
4. Adanya timbal balik.
5. Adanya evaluasi kinerja.
6. Adanya tenggat waktu (deadline) untuk efektivitas kerja.
7. Learning Goal Orientation lebih efektif dari pada Performance Goal
orientation.
8. Penetapan tujuan secara grup dan individual memiliki peran yang sama
penting.
Bonus
Bonus diartikan sebagai bentuk pembayaran yang dikaitkan dengan kinerja dan
gain sharing, sebagai pembagian keuntungan bagi karyawan akibat peningkatan
produktivitas.sistem ini merupakan bentuk lain dari gaji atau upahyang merupakan
kompensasi langsung.sistem ini merupakan bentuk lain dari kompensasi langsung di luar
gaji dan upah yang merupakan kompensasi tetap, yang disebut sistem kompenasi
berdasarkan kinerja. McShane dan Von Glinow (2019)
Menurut Suwatno dan Donni Juni Priansa bonus merupakan uang yang dibayarkan
sebagai balas jasa atas hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan, diberikan selektif dan
khusus kepada pekerja yang berhak menerimanya, serta diberikan berkala, sakali terima
tanpa adanya suatu ikatan pada masa yang akan datang.
Menurut Mulyapradana Bonus adalah pendapatan tambahan yang berfungsi sebagai
pendorong semangat karyawan dalam meningkatkan prestasi kerja dan loyalitas pada
perusahaan10 .Pembayaran Bonus berdasarkan waktu ada tiga jenis waktu antara lain :
Kinerja
Bonus (X2)
(H2) PX2Y
(H3) PX1X2Y
H1 : Pencapaian Target berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
PT. Indomarco Prismatama
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan mengumpulkan sampel secara acak (random sampling). Metode pengumpulan
data dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer dan data sekunder. Penelitian
ini menggunakan software Smart PLS 3.0.
Tahapan Penelitian
Berikut ini tahapan-tahapan dalam penelitian sebagai berikut: (1) Penelitian lapangan (2)
Identifikasi masalah (3) Tinjauan literatur (4) Objek penelitian (5) Pengumpulan data (6)
Analisis data (7) Hasil dan kesimpulan (Faeni et al., 2022).
Sampel merupakan sebagian dari anggota populasi (Paramita et al., 2021). Dengan
perhitungan Simple Random Sampling menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:
n= 𝑁
1+𝑁(𝑒)2
Keterangan:
e = Persentase terhadap kelonggaran ketelitian dalam kesalahan
pengambilan sampel yang dapat ditolerir, e = 0.1
n= Ukuran sampel atau jumlah
responden N = Ukuran populasi
Dimana, dalam rumus Slovin terdapat ketentuan,
diantaranya: Nilai e = 0.1 (10%) untuk populasi dalam
jumlah yang besar Nilai e = 0.2 (20%) untuk populasi
dalam jumlah yang kecil.
Maka, batas jangkauan pada sampel yang diambil dari
teknik Slovin yaitu sekitar 10-20 % dari populasi
penelitian. Diketahui bahwa jumlah populasi dalam
penelitian ini sebanyak 2.909 pegawai. Sehingga
persentase kelonggaran yang dapat digunakan sebesar
10% dan hasil perhitungannya dapat dibulatkan untuk
mencapai kesesuaian, maka untuk mengetahui sampel
penelitian, dapat dilakukan dengan perhitungan sebagai
berikut:
2909
n=
1+2909(0,1)2
2909
n=
30,09
VARIABEL PENELITIAN
Variabel Bebas (Eksogen Variable)
Variabel bebas yaitu variabel yang dapat mempengaruhi atau yang menjadikan
sebab perubahan atau adanya variabel endogen (terikat). Dalam penelitian ini,
memiliki tiga variabel eksogen yaitu Pencapaian Target (X1), Bonus Pencapaian
Kinerja (X2).
VARIABEL OPERASIONAL
Operasional didasarkan pada definisi karakteristik yang memberikan gambaran
pengamatan. Definisi operasional seringkali memberikan informasi yang dibutuhkan
untuk mengukur variabel yang diteliti.
Berdasarkan kajian teoritis yang telah dipelajari, maka komponen penelitian
yang terdiri dari variabel, dimensi, indikator dan instrumen serta skala pengukuran
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel
5. Kemampuan 2. Memberikan
Untuk menilai apakah data yang dikumpulkan konsisten dan cocok dengan
model maka dilakukan uji kecocokan model. Jika model sudah cocok dengan
data, berarti model tersebut sudah benar dan baik menurut Goodness Of Fit.
Berikut hasil uji kecocokan model dari penelitian:
Tabel 4.15 Hasil Uji Kecocokan Model
Model Hasil
Kriteria Keterangan
Pengukuran Pengujian
< 0.08 (Henseler et.
SRMR 0.073 Model Fit
al, 2014)
> 0.90 (Lohmöller,
NFI 0.802 Model Fit
1989)
< 0.12 (Lohmöller,
rms Theta 0.193 Model Fit
1989)
Sumber: Gozali Smart PLS 2023
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.15 diketahui nilai SRMR, NFI dan rms
Theta memenuhi kriteria yang ditetapkan, sehingga dapat berarti data yang dikumpulkan
konsisten dan cocok dengan model menurut Goodness of Fit.
HASIL PENELITIAN
Evaluasi Model Pengukuran (outer model)
Pada Tabel 4.11 dapat dilihat nilai AVE dari setiap variabel di atas 0.5 sehingga
dapat dikatakan valid secara diskriminan berdasarkan AVE
Hasil Pengujian
Variabel/Konstruk Cronchbach’s Composite Keterangan Reliabilitas
Alpha () Reliability ()
Pencapaian Target
Reliable
(X1) 0,932 0,949
Bonus (X2) Reliable
0,844 0,890
Kinerja (Y) Reliable
0,795 0,860
Sumber : data diolah sendiri tahun 2023
Variabel/ T- P- Keterangan
Indikator
Konstruk Statistic Values Signifikansi
Saya merasa ada
kepuasan tersendiri
apabila mampu
X1.1 menyelesaikan 10.939 0.000 Signifikan
pekerjaan yang sulit
dan mecapai target
kerja unit produksi.
Saya merasa
termotivasi untuk
melakukan pekerjaan
X1.2 32.049 0.000 Signifikan
secara tepat dan
cepat sesuai target
produksi
TARGET(X1
) Mencapai target
menjamin
X1.3 8.898 0.000 Signifikan
peningkatan karir di
dalam Perusahaan.
Melaksanakan
prospek secara
X1.4 25.205 0.000 Signifikan
konsisten dapat
mencapai target.
Pada era digitalisasi
saat ini media sosial
X1.5 berpengaruh besar 5.170 0.000 Signifikan
terhadap pencapaian
target Perusahaan.
Tabel 4.13 Hasil Uji Signifikansi dari Indikator ke Variabel (Outer Model)
(lanjutan)
Variabel/ P-
T- Keterangan
Indikator Value
Konstruk Statistic Signifikansi
s
Bonus yang diberikan
perusahaan tempat
saya bekerja selama ini
X2.1 25.090 0.000 Signifikan
dapat meningkatkan
semangat kerja dalam
bekerja.
Perusahaan tempat
saya bekerja telah
X2.2 memberikan bonus 36.940 0.000 Signifikan
secara adil kepada
karyawan.
BONUS
(X2) Prestasi kerja saya
X2.3 dihargai dengan bonus 47.023 0.000 Signifikan
tahunan.
Variabel/ T- P- Keterangan
Indikator
Konstruk Statistic Values Signifikansi
Saya bekerja sesuai
dengan target dan
menyelesaikan
Y1.1 pekerjaan sesuai 17.411 0.000 Signifikan
dengan standar kualitas
yang telah ditetapkan
perusahaan.
Tabel 4.14 Hasil Uji Signifikansi dari Variabel ke Variabel (Inner Model)
T- P- Keterangan
Variabel/Konstruk
Statistic Values Signifikansi
Target Kinerja 6.545 0.001 Signifikan
Bonus Kinerja 2.895 0.000 Signifikan
Sumber : data diolah sendiri tahun 2023
Berdasarkan Tabel 4.14 terlihat bahwa nilai T-statistic dari Digital
Learning, Action Learning, dan Coaching lebih besar dari kriteria signifikansi
pada tabel Rule of Thumb Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model) pada Tabel
5, sehingga dapat disimpulkan bahwa Pencapaian Target dan Bonus berpengaruh
siginifikan terhadap Kinerja.
Untuk menilai apakah data yang dikumpulkan konsisten dan cocok dengan
model maka dilakukan uji kecocokan model. Jika model sudah cocok dengan
data, berarti model tersebut sudah benar dan baik menurut Goodness Of Fit.
Berikut hasil uji kecocokan model dari penelitian:
Tabel 4.15 Hasil Uji Kecocokan Model
Model Hasil
Kriteria Keterangan
Pengukuran Pengujian
< 0.08 (Henseler et.
SRMR 0.073 Model Fit
al, 2014)
> 0.90 (Lohmöller,
NFI 0.802 Model Fit
1989)
< 0.12 (Lohmöller,
rms Theta 0.193 Model Fit
1989)
Sumber: Gozali Smart PLS 2023
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.15 diketahui nilai SRMR, NFI dan rms Theta
memenuhi kriteria yang ditetapkan, sehingga dapat berarti data yang dikumpulkan konsisten dan
cocok dengan model menurut Goodness of Fit.
Berdasarkan Tabel 4.16 dapat diketahui bahwa nilai seluruh variabel bernilai positif.
Pencapaian Target berpengaruh sebesar 0.528 terhadap Bonus dan Bonus berpengaruh sebesar
0.208 terhadap Kinerja Karyawan PT. Indomarco Prismatama.
Dari hasil analisis data didapatkan nilai R-square Kinerja sebesar 0.371. Nilai R-square ini
dapat digunakan untuk menghitung koefisien determinasi yang dapat menunjukkan besar pengaruh
variabel eksogen terhadap variabel endogen.
Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan koefisien determinasi sebesar 37.1% yang artinya
variabel eksogen yang digunakan dalam model yaitu Pencapaian Target (X1) dan Bonus (X2)
sebanyak 37.1%, sedangkan sisanya sebesar 62.9% dijelaskan oleh variabel-variabel di luar
penelitian ini. Variabel Pencapaian Target (X1), Bonus (X2) berpengaruh sebesar 37.1% terhadap
Kinerja Karyawan PT. Indomarco Prismatama di Cabang Bekasi.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, hasil analisis data dan pengujian-
pengujian hipotesis secara parsial dan simultan dapat disampaikan kesimpulan sebagai berikut:
1. Pencapaian Target berpengaruh terhadap Bonus yang di dapatkan karyawan PT. Indomarco
Prismatama Cabang Bekasi.
2. Bonus berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan dalam Pengembangan penjualan perusahaan di
setiap tahunnya.
3. Kinerja Karyawan mampu mempengaruhi perusahaan untuk menjadi perusahaan yang maju.
Saran
1. Untuk meningkatkan pendapatan bonus oleh karyawan maka semua tergantung oleh hasil
pencapaian target perusahaan oleh setiap karyawannya. Semakin besar pencapaian target yang
di dapat maka semakin layak bonus yang diberikan oleh perusahaan terhadap karyawannya.
2. Untuk meningkatkan kinerja karyawan maka dilihat oleh seberapa karyawan memberikan
kontribusi terhadap perusahaan. Maka alasan perusahaan memberikan bonus sebagai hasil
kinerja setiap tahunnya kepada karyawan dari seberapa baik kinerja karyawan setiap individu.
DAFTAR PUSTAKA