Abstract
Human resources management in government agencies is one of change areas becoming the
focus of bureaucracy reform in Indonesia. This article explores plans of change to reform human
resources management in Indonesian government agencies. The plans are compared with
concepts on effective human resources management. The conclusion is that there is conformity
between the government plans under road map on bureaucracy reform and some concepts of
human resources management.
Keywords: human resources, management, government
Abstrak
Manajemen SDM aparatur merupakan salah satu area perubahan yang menjadi fokus
reformasi birokrasi di Indonesia. Tulisan ini mengkaji tentang berbagai rencana perubahan
untuk mereformasi manajemen SDM aparatur di Indonesia. Rencana perubahan tersebut
dibandingkan dengan konsep manajemen sumber daya manusia. Kesimpulannya adalah
terdapat kesesuaian antara rencana pemerintah dalam road map reformasi birokrasi dengan
sebagian konsep manajemen sumber daya manusia.
Kata kunci: SDM, manajemen, pemerintah
erat kaitannya dengan penerapan sistem manajemen SDM aparatur yang direncanakan
manajemen SDM yang efektif. Sistem oleh pemerintah dalam Road Map Reformasi
manajemen SDM mulai dari perencanaan Birokrasi 2015-2019. Selanjutnya akan
pegawai, pengadaan sampai dengan dibahas bagaimana keterkaitan konsep
pemberhentian harus diterapkan dengan manajemen sumber daya manusia dengan
baik. Jika tidak, maka akan menghasilkan perubahan yang direncanakan oleh
SDM yang tidak kompeten. Pegawai negeri pemerintah tersebut.
yang tidak kompeten mempengaruhi kualitas
penyelenggaraan pemerintahan dan METODE PENELITIAN
pelayanan. Perubahan dalam pengelolaan
SDM harus selalu dilakukan untuk Tulisan ini merupakan reviu terhadap Road
memperoleh sistem manajemen SDM yang Map Reformasi Birokrasi 2015-2019 yang
mampu menghasilkan pegawai negeri yang memuat rencana perubahan manajemen
profesional (Permenpan, 2015: 31). SDM aparatur. Rencana perubahan
Manajemen SDM aparatur telah sering manajemen SDM aparatur tersebut
diteliti dan dibahas dalam berbagai penelitian kemudian dibandingkan dengan konsep
dan artikel. Harry Suderadjat (2012) manajemen sumber daya manusia terkait
membahas tentang penerapan perspektif dengan efektivitas organisasi. Perbandingan
manajemen strategis dalam pengelolaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah
sumber daya manusia aparatur di lingkungan dalam menyusun rencana perubahan
pemerintahan daerah. Edy Topo Ashari tersebut, pemerintah dalam hal ini
(2010) menulis tentang reformasi Kementerian PAN dan RB, menerapkan
pengelolaan SDM aparatur sebagai prasyarat konsep manajemen sumber daya manusia
tata kelola birokrasi yang baik. Deri Febriana untuk menghasilkan organisasi yang efektif.
(2014) menjelaskan tentang pengembangan
sumber daya manusia sebagai cara untuk HASIL DAN PEMBAHASAN
memperbaiki aparatur sipil negara. Yuriko
Abdussamad (…) membahas tentang Ashari (2010:1) menyebutkan bahwa
pengembangan sumber daya manusia untuk mewujudkan birokrasi pemerintahan
aparatur melalui penataan kompetensi. yang aktif, maka diperlukan suatu langkah,
Artikel tentang manajemen sumber daya upaya dan perlakuan yang optimal
manusia aparatur tersebut membahas menggunakan prinsip-prinsip tata kelola
tentang masalah pengembangan kualitas pemerintahan yang baik terhadap sumber
pegawai negeri sipil. Sedangkan fokus daya manusia aparatur.
pembahasan dalam tulisan ini adalah Suderadjat (2012) mengutip dari U.S.
bagaimana rencana perubahan oleh Office of Personnel Management bahwa
pemerintah melalui program reformasi dalam konteks reformasi birokrasi,
birokrasi untuk menghasilkan manajemen manajemen sumber daya manusia bukan
SDM aparatur yang lebih efektif. hanya dipandang sebagai salah satu dari
Sejak reformasi birokrasi bergulir pada komponen reformasi, tetapi merupakan
tahun 2010, berbagai perubahan kebijakan bagian dari perubahan besar pemerintahan.
telah dikeluarkan oleh pemerintah untuk Dengan memandang manajemen sumber
mengubah manajemen sumber daya manusia daya manusia sebagai bagian dari komponen
aparatur untuk mengelola pegawai negeri reformasi, maka, reformasi manajemen
sipil menjadi lebih baik. Tulisan ini akan sumber daya manusia menjadi komponen
memaparkan sejumlah perubahan di bidang yang sama dan diperlukan untuk reformasi.
50
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 10, Nomor 2, Juli 2017
kompeten juga dapat mendukung upaya Burma (2014) mengutip pendapat Hendry
pemerintah dalam meningkatkan kualitas tentang faktor-faktor yang perlu
penyelenggaraan pemerintahan dan pela- dipertimbangkan dalam manajemen sumber
yanan kepada masyarakat. Namun demikian, daya manusia, yaitu: Jumlah pegawai: unit
road map reformasi birokrasi belum secara pengelola sumber daya manusia perlu
detail mencantumkan apa tujuan-tujuan mempertimbangkan tuntutan pegawai untuk
spesifik yang dapat dicapai dengan memperoleh pendapatan, fasilitas, dan
melakukan perubahan manajemen SDM kondisi ruang kerja yang lebih baik. Semakin
aparatur. Hal ini terkadang membuat besar jumlah pegawai, tentu biaya yang
pelaksanaan di tiap instansi menjadi tidak dikeluarkan organisasi untuk memenuhi
terukur apakah perubahan yang dilakukan tuntutan pegawai juga semakin besar;
membawa manfaat seperti yang Komposisi pegawai: unit pengelola sumber
direncanakan dan yang diharapkan. daya manusia diharapkan untuk memberikan
Burma (2014) menyatakan bahwa fungsi perlakukan yang sama terhadap pegawai
kepegawaian umumnya melakukan pengen- tanpa memandang suku, agama, golongan
dalian dan pengarahan pegawai untuk dan jenis kelamin; Harapan pegawai: unit
mencapai tujuan-tujuan yang telah pengelola sumber daya manusia perlu
ditetapkan sebelumnya. Sedangkan pendeka- memperhatikan kebutuhan masing-masing
tan sumber daya manusia mengetahui nilai individu pegawai, khususnya berkaitan
dari manusia dalam mewujudkan tujuan- dengan minat dan kompetensi masing-
tujuan organisasi. masing.
Lebih lanjut, Burma (2014) menjelaskan Jika melihat dari isi road map reformasi
bahwa manajemen sumber daya manusia birokrasi pada area manajemen SDM
menggunakan jalur pengembangan dan aparatur, faktor-faktor yang mempengaruhi
dukungan untuk mencapai hasil melalui manajemen sumber daya tidak secara rinci
upaya kerjasama antar pegawai. Ketika dijelaskan. Road map reformasi birokrasi
pegawai diberi kesempatan untuk mengem- hanya menjabarkan langkah-langkah yang
bangkan diri, mereka akan termotivasi untuk akan dilakukan dalam melakukan perubahan,
berkinerja lebih baik, tingkat kepuasan kerja namun perubahan tersebut tidak menjelas-
meningkat, dan mengarah pada terwujudnya kan bagaimana akan dilakukan di masing-
organisasi yang efektif. Pemanfaatan pegawai masing instansi pemerintah. Setiap instansi
secara efektif adalah faktor penting dalam pemerintah memiliki jumlah, komposisi dan
mencapai tujuan organisasi. Agar berjalan harapan pegawai yang berbeda satu sama
efektif, unit pengelola sumber daya manusia lain. Dalam melakukan perubahan pada area
perlu memahami kebutuhan, harapan dan manajemen SDM aparatur, langkah-langkah
permasalahan pegawai secara proaktif, perubahan dalam road map reformasi
menghadapi tantangan yang ada, serta birokrasi jika diimplementasikan, tentu saja
mengatasi isu-isu permasalahan yang dialami akan memberikan tingkat keberhasilan yang
pegawai. Unit pengelola sumber daya berbeda-beda.
manusia perlu menerapkan budaya organisasi Burma (2014) menyatakan bahwa
yang tepat, melakukan pendekatan strategis manajemen sumber daya manusia bertujuan
dalam merekrut, mengembangkan dan untuk meningkatkan kontribusi pegawai
memotivasi sumber daya manusia, serta dalam organisasi. Kontribusi tersebut dapat
menciptakan program dan kegiatan yang berupa gagasan, produktivitas dan
mendukung nilai-nilai inti organisasi dan keberhasilan dalam menyelesaikan tugas.
orang-orang yang bekerja di dalamnya.
53
Reformasi Manajemen SDM Aparatur di Indonesia
(Vita Nurul Fathya)
Sedangkan fungsi dan peran manajemen manajemen sumber daya manusia dari aspek
sumber daya manusia menurut Burma (2014) manajemen kinerja, manajemen pengharga-
adalah mengatur pegawai dalam penyelesai- an, hubungan kepegawaian, serta jaminan
an tugas organisasi. Dalam hal ini, unit kesehatan dan keselamatan.
pengelola sumber daya manusia melakukan Ruang lingkup manajemen sumber daya
perekrutan pegawai, mengembangkan manusia cukup luas karena meliputi
keahlian dan keterampilan pegawai, memoti- kelengkapan sistem yang menarik,
vasi pegawai untuk berkinerja, serta mengembangkan, memotivasi, dan menjaga
memelihara keberadaan dan komitmen efektivitas fungsi pengelolaan manusia
mereka terhadap organisasi dalam rangka (Burma, 2014).
mencapai tujuan organisasi. Dengan kata lain, Burma (2014) mengutip pendapat dari
fungsi manajemen sumber daya manusia Indian Institute of Personnel Management
adalah staffing (perekrutan pegawai), training bahwa lingkup manajemen sumber daya
(pelatihan), development (pengembangan), manusia terdiri dari tiga hal, yaitu: Aspek
motivation (motivasi) dan maintenance kepegawaian: perencanaan pegawai,
(pemeliharaan). Selain beberapa fungsi di rekrutmen, seleksi, penempatan, mutasi,
atas, Burma (2014) juga mengutip bahwa promosi, pelatihan dan pengembangan,
manajemen sumber daya manusia berfungsi pemberhentian dan pengurangan pegawai,
untuk menyusun sejumlah kebijakan remunerasi, insentif, produktivitas dan lain-
program, dan kegiatan di bidang kepega- lain; Aspek kesejahteraan: kondisi kerja dan
waian. Fungsi ini diwujudkan dalam bentuk kelengkapan seperti kantin, penitipan bayi,
perencanaan, rekrutmen dan seleksi, ruang makan siang dan istirahat, perumahan,
penilaian dan manajemen kinerja, mana- transportasi, bantuan kesehatan, pendidikan,
jemen penghargaan, pengembangan, hubu- kesehatan dan keselamatan kerja, fasilitas
ngan kepegawaian, kesehatan dan kesela- rekreasi dan lain-lain; Aspek hubungan
matan, serta hubungan pimpinan dan industri: hubungan manajemen–serikat
bawahan. pekerja, konsultasi gabungan, tawar-
Merujuk pada rencana perubahan menawar kelompok, prosedur penanganan
manajemen SDM aparatur yang tercantum keluhan dan disiplin pegawai, penyelesaian
pada road map reformasi birokrasi, dapat konflik dan lain-lain.
dikatakan bahwa hasil perubahan tersebut Jika melihat pada rencana perubahan pada
diharapkan dapat menjadikan unit pengelola area manajemen SDM aparatur, pemerintah
sumber daya manusia mampu mewujudkan memprioritaskan pada aspek kepegawaian
pegawai yang kompeten dan kompetitif. Ini saja. Sedangkan hal-hal yang berkaitan
berarti fungsi manajemen SDM aparatur yang dengan kesejahteraan pegawai dan hubu-
dijalankan harus meliputi fungsi perencana- ngan industri belum menjadi bagian
an, rekrutmen, seleksi, penilaian kinerja, dan manajemen SDM aparatur yang direncanakan
pengembangan. Demikian pula dengan isu untuk diubah.
prioritas manajemen SDM aparatur yang Burma (2014) mengumpulkan beberapa
akan dicapai melalui road map. Misalnya pendapat tentang bagaimana menjadikan
sistem diklat untuk mendukung kinerja, organisasi efektif melalui manajemen sumber
remunerasi berbasis kinerja, remunerasi daya manusia, antara lain sebagai berikut:
berbasis kinerja reward and punishment Gilmer membahas pentingnya menyelaraskan
secara fair, sistem jaminan sosial dan antara strategi individu pegawai dengan
kapasitas kelembagaan Komisi Aparatur Sipil strategi organisasi. Selain itu, perlunya
Negara merupakan penerapan fungsi menilai kesesuaian antara “kepribadian
54
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 10, Nomor 2, Juli 2017
56