Anda di halaman 1dari 57

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI

DASAR ASN (BerAKHLAK)


PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS KABUPATEN
KUNINGAN ANGKATAN II TAHUN 2022

STRATEGI PENINGKATKAN PENGETAHUAN IBU HAMIL


TRIMESTER III DALAM HAL PERAWATAN PAYUDARA
MELALUI GRUP WHATSAPP DI DESA KALIAREN
WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CILIMUS
KABUPATEN KUNINGAN

Disusun Oleh:

Nama : Wini Indriani Dewi, Am.Keb


NIP : 19921017 202203 2 008
NDH : 01
Jabatan : Pelaksana/Terampil – Bidan
Instansi : Pemerintah Kabupaten Kuningan

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA


MANUSIA KABUPATEN KUNINGAN BEKERJA SAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI JAWA BARAT 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK)


PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS KABUPATEN KUNINGAN
ANGKATAN II TAHUN 2022

STRATEGI PENINGKATKAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER


III DALAM HAL PERAWATAN PAYUDARA MELALUI GRUP
WHATSAPP DI DESA KALIAREN WILAYAH KERJA UPTD
PUSKESMAS CILIMUS KABUPATEN KUNINGAN

Nama : Wini Indriani Dewi, Am.Keb


NDH : 01
NIP : 199210172022032008
Jabatan Pelaksana/Terampil - Bidan
:
Instansi Pemerintah Kabupaten
:
Kuningan

Kuningan, 08 Juli 2022


Mengetahui, Mengetahui,
Coach Mentor

Achmad Rosyad, SP.,MM Iin Arinta, S.ST, S.KM


Widyaiswara Ahli Muda Penata Tk I
NIP. 197001142009011001 NIP. 197003011989032001

i
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK)


PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS KABUPATEN KUNINGAN
ANGKATAN II TAHUN 2022

STRATEGI PENINGKATKAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER


III DALAM HAL PERAWATAN PAYUDARA MELALUI GRUP
WHATSAPP DI DESA KALIAREN WILAYAH KERJA UPTD
PUSKESMAS CILIMUS KABUPATEN KUNINGAN

Nama : Wini Indriani Dewi, Am.Keb


NDH : 01
NIP : 199210172022032008
Jabatan Pelaksana/Terampil - Bidan
:
Instansi Pemerintah Kabupaten
:
Kuningan

Kuningan, 08 Juli 2022


Mengetahui, Mengetahui,
Coach Mentor

Achmad Rosyad, SP.,MM Iin Arinta, S.ST, S.KM


Widyaiswara Ahli Muda Penata Tk I
NIP. 197001142009011001 NIP. 197003011989032001
Penguji

Dr. H. Endang Juhari, SH., MM


Widyaiswara Ahli Utama
NIP. 195708051986031011

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat,


rahmat serta karunia- Nya Peserta dapat menyelesaikan rancangan
aktualisasi berjudul “Upaya Meningkatkan Pengetahuan Ibu Hamil
Trimester III dalam hal Perawatan Payudara melalui Digital Leaflet di
Desa Kaliaren Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan.” Sholawat dan
salam selalu dicurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta
keluarganya.

Adapun tujuan penulisan rancangan aktualisasi ini adalah sebagai


salah satu syarat untuk memenuhi tugas Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kuningan bekerja
sama dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi
Jawa Barat Tahun 2022. Tujuan berikutnya adalah sebagai sarana bagi
peserta dalam pelaksanaan serta penerapan habituasi sikap perilaku bela
negara, Core Values ASN Ber-AKHLAK dan Manajemen ASN, serta
SMART ASN.

Peserta menyampaikan ucapan terima kasih kepada :


1. Bupati iKabupaten iKuningan iyang itelah imenganggarkan iPelatihan
Dasar iCPNS iGolongan iII iAngkatan iI iKabupaten iKuningan.
2. Dr. Hery Antasari, ST., M.Dev.Plg selaku Kepala BPSDM Provisi
Jawa Barat beserta jajarannya yang telah memfasilitasi
penyelenggaraan Latihan Dasar CPNS Golongan II.
3. Dian Fenti Asmara, S.AP. selaku Kepala BKPSDM Kabupaten
Kuningan.
4. Achmad Rosyad, SP.,MM. selaku Coach yang telah membimbing dan
memberikan ilmu kepada penulis dalam penyusunan rancangan
aktualisasi.
5. Iin Arinta, S.ST, S.KM selaku Kepala UPTD Puskesmas Cilimus
sekaligus mentor yang telah memberikan saya arahan, dukungan,

iii
masukan, dan bimbingan dalam penyusunan rancangan aktualisasi
ini.
6. Dr. H. Endang Juhari, S.H., M.H. selaku penguji.
7. Seluruh Widyaiswara Pengampu yang telah memberikan waktunya
untuk memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
8. Panitia yang telah membantu proses Latsar CPNS Kabupaten
Kuingan Tahun 2022.
9. Suami, anak, orang tua dan keluarga penulis yang selalu mendoakan
dan memberikan semangat bagi penulis dalam membuat rancangan
aktualisasi ini.
10. Rekan kerja penulis di UPTD Puskesmas Cilimus Kabupaten
Kuningan yang telah memberikan banyak bantuan dan kerjasama
yang baik kepada penulis.
11. Teman-teman Latsar CPNS Pemerintah Kabupaten Kuningan,
khususnya Angkatan II tahun 2022 terutama Kelompok 1 yang menjadi
rekan selama Latsar ini.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi ini.
Peserta menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan
rancangan aktualisasi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan dalam
rancangan aktualisasi ini. Penulis juga mengharapkan adanya kritik serta
saran yang membangun terhadap rancangan aktualisasi ini.

Kuningan, 08 Juli 2022


Peserta Latsar,

Wini Indriani Dewi, Am.Keb


NIP. 199210172022032008

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.................................................................................vi
DAFTAR TABEL....................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...................................................................1
1.2 TUJUAN.....................................................................................7
1.3 RUANG LINGKUP.....................................................................8
BAB II GAMBARAN ORGANISASI..........................................................9
2.1 PROFIL INSTANSI.................................................................9
2.2 PROFIL PESERTA...............................................................18
2.3 NILAI-NILAI ASN BER-AKHLAK..........................................22
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI...................................................24
3.1 DESKRIPSI ISU...................................................................24
3.2 PENETAPAN CORE ISU.....................................................29
3.3 PENENTUAN PENYEBAB CORE ISU.................................31
3.4 GAGASAN KREATIF PENYELESAIAN CORE ISU.............32
3.5 MATRIK RANCANGAN AKTUALISASI................................34
3.6 MATRIK REKAPITULASI.....................................................47
3.7 RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI.................47
BAB IV PENUTUP..................................................................................48
REFERENSI............................................................................................49

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 .1....................................................................................... 9

Gambar 2.1.2........................................................................................11

Gambar 2.1.4........................................................................................15

Gambar 3.1.2........................................................................................27

Gambar 3.3...........................................................................................31

vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.3.1......................................................................................12
Tabel 3.2............................................................................................30
Tabel 3.5............................................................................................35
Tabel 3.6............................................................................................47
Tabel 3.7............................................................................................47

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan


tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun
aparatur sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi
masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat
persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah


profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas
dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya
dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara


mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan
Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) selama satu (satu) tahun masa percobaan. Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil diatur dalam Peraturan Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2021.
Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa
Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun

1
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab,
dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.

Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan


kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Terintegrasi
yang dimaksud merupakan penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS
yang memadukan antara jalur Pelatihan Klasikal dengan nonklasikal dan
Kompetensi Sosial Kultural dengan Kompetensi Bidang. Kompetensi
yang dikembangkan dalam Pelatihan Dasar CPNS merupakan
Kompetensi pembentukan karakter PNS yang profesional sesuai
bidang tugas.

Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap


perilaku bela negara, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam
pelaksanaan tugas jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan
peran PNS untuk mendukung terwujudnya smart governance sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan, dan menunjukkan
penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan
bidang tugas.

Pembangunan karakter dalam mencetak Calon Pegawai Negeri


Sipil (CPNS), yaitu untuk menguatkan fungsi ASN sesuai dengan Pasal
10 UU ASN No. 5 Tahun 2014 sebagai Pelaksana Kebijakan Publik,
Pelayan Publik, serta Perekat dan Pemersatu Bangsa.

Pelayan publik menurut UU No. 25 Tahun 2009 adalah kegiatan


atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap
warga negara disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, dinamis,
pekerja keras, dan dapat menguasai IPTEK, salah satunya yaitu
dengan Penyelarasan Nilai-nilai Dasar (Core Values) ASN seluruh

2
Indonesia dalam rangka penguatan budaya kerja. Semakin kuat budaya
kerja, maka akan semakin tinggi produktivitas yang dihasilkan pegawai,
sehingga pada akhirnya akan memberikan kepuasan kepada
masyarakat. Dari core values tersebutlah muncul akronim BerAKHLAK
agar lebih mudah diingat. BerAKHLAK singkatan dari Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif. BerAKHLAK ini menjadi core values pondasi perubahan
berlandaskan Pancasila dalam rangka mencapai visi dan misi Indonesia
Maju.

Berdasarkan Permenkes RI Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat


Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan Kesehatan yang menyelenggarakan upaya Kesehatan
masyarakat dan upaya Kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah
kerjanya. Salah satu tenaga yang harus ada di puskesmas adalah
bidan. Berdasarkan Keputusan Mentri Pemberdayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 36 tahun
2019 tentang Jabatan Fungsional Bidan, Bidan berkedudukan sebagai
pelaksana teknis fungsional di bidang kebidanan pada Fasyankes di
lingkungan Instansi Pemerintah, atau Instansi Pemerintah yang tugas
dan fungsinya terkait dengan pelayanan kebidanan. Asuhan kebidanan
secara berkelanjutan atau continuity of care adalah asuhan kebidanan
yang diberikan secara terus-menerus dan berkelanjutan serta dilakukan
sesuai dengan standar asuhan kebidanan.

Jabatan Fungsional Bidan adalah jabatan yang mempunyai ruang


lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan
kegiatan pelayanan asuhan kebidanan. Pejabat Fungsional Bidan yang
selanjutnya disebut Bidan adalah PNS yang diberi tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang
untuk melaksanakan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan

3
tugas dan kewenangannya berdasarkan peraturan yang berlaku.

Pelayanan Asuhan Kebidanan adalah rangkaian kegiatan


kebidanan yang didasarkan pada proses pengambilan keputusan dan
tindakan yang dilakukan oleh Bidan sesuai dengan wewenang dan
ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan.

Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Bidan yang selanjutnya


disebut Standar Kompetensi adalah deskripsi pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas
jabatan Bidan. Bidan berkedudukan sebagai pelaksana teknis
fungsional di bidang kebidanan pada Fasyankes di lingkungan Instansi
Pemerintah, atau Instansi Pemerintah yang tugas dan fungsinya terkait
dengan pelayanan kebidanan.

Jabatan Fungsional Bidan merupakan jabatan fungsional kategori


keterampilan dan kategori keahlian. Jenjang Jabatan Fungsional Bidan
kategori keterampilan sebagaimana dimaksud, dari jenjang terendah
sampai dengan jenjang tertinggi terdiri atas Bidan Terampil, Bidan
Mahir dan Bidan Penyelia. Tugas Jabatan Fungsional Bidan yaitu
melakukan kegiatan kebidanan yang meliputi persiapan, pelaksanaan,
dan pengelolaan pelayanan kebidanan.

Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Bidan yang dapat dinilai


angka kreditnya, yaitu pelayanan kebidanan, meliputi Pelayanan
Kesehatan Ibu, Pelayanan Kesehatan Anak, Pelayanan Kesehatan
Reproduksi Perempuan dan Keluarga Berencana, Pelayanan
Kebidanan Komunitas, Mengelola Pelayanan Kebidanan,
Melaksanakan Program Pemerintah dan Melakukan Inovasi Pelayanan
Kebidanan.

Setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan agar dapat


hidup sejahtera lahir dan batin, sehingga mampu membangun

4
masyarakat, bangsa, dan negara sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Dalam menyelenggarakan Praktik Kebidanan, Bidan dapat


berperan sebagai pemberi Pelayanan Kebidanan, pengelola Pelayanan
Kebidanan, penyuluh dan konselor, pendidik, pembimbing, dan
fasilitator klinik, penggerak peran serta masyarakat dan pemberdayaan
perempuan dan/atau peneliti.

Dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan kesehatan


reproduksi perempuan dan keluarga berencana, Bidan berwenang
melakukan komunikasi, informasi, edukasi, konseling, dan memberikan
pelayanan kontrasepsi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Perkembangan pelayanan kebidanan sejalan dengan kemajuan


pelayanan obstetri dan ginekologi. Bidan sebagai profesi yang terus
berkembang, senantiasa mempertahankan profesionalitasnya dengan
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Profesionalitas terkait erat dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh
seorang profesional (kompetensi profesional). Bidan profesional yang
dimaksud harus memiliki kompetensi klinis (midwifery skills), sosial-
budaya untuk menganalisa, melakukan advokasi dan pemberdayaan
dalam mencari solusi dan inovasi untuk meningkatkan kesejahteraan
perempuan, keluarga dan masyarakat.

Kompetensi Bidan terdiri dari 7 (tujuh) area kompetensi meliputi: (1)


Etik legal dan keselamatan klien, (2) Komunikasi efektif, (3)
Pengembangan diri dan profesionalisme, (4) Landasan ilmiah praktik
kebidanan, (5) Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan, (6) Promosi
kesehatan dan konseling, dan (7) Manajemen dan kepemimpinan.
Kompetensi Bidan menjadi dasar memberikan pelayanan kebidanan
secara komprehensif, efektif, efisien dan aman berdasarkan evidence

5
based kepada klien, dalam bentuk upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif yang dilaksanakan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan.

Berdasarkan uraian di atas, penulis memutuskan untuk melakukan


rancangan aktualisasi dengan judul “Strategi Meningkatkan
Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III dalam hal Perawatan Payudara
melalui grup WhatssApp di Desa Kaliaren Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Cilimus Kabupaten Kuningan.”

6
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
1.2.1.1 Mengimplementasikan Nilai-Nilai Dasar ASN
BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif) di lingkungan kerja.
1.2.1.2 Melaksanakan tugas dan peran sebagai Bidan
Terampil dan pemberi layanan publik secara
profesional guna berkontribusi dalam memperkuat
visi dan misi organisasi serta menjadi habituasi
dalam kehidupan sehari-hari.

1.2.2 Tujuan Khusus

1.2.2.1 Memberikan pelayanan berkualitas, khususnya


dalam upaya meningkatkan pengetahuan ibu hamil
trimester III mengenai perawatan payudara melalui
digital leaflet di desa Kaliaren kecamatan Cilimus
kabupaten Kuningan.

1.2.2.2 Meningkatkan mutu asuhan dan pelayanan


kebidanan.

7
1.3 RUANG LINGKUP

Adapun ruang lingkup dalam rancangan aktualisasi ini adalah :

1.3.1 Kegiatan akan dilaksanakan sesuai dengan rancangan


aktualisasi yang telah disusun dengan ruang lingkup
terbatas pada upaya meningkatkan penegtahuan ibu
hamil trimester III mengenai perawatan payudara melalui
digital leaflet di desa Kliaren kecamatan Cilimus
kabupaten Kuningan.

1.3.2 Waktu pelaksanaan Habituasi dimulai sejak tanggal 12


Juli 2022 sampai dengan 23 Agustus 2022.

1.3.3 Tempat dilaksanakan kegiatan Aktualisasi ini adalah di


desa Kaliaren kecamatan Cilimus kabupaten Kuningan,
wilayah kerja UPTD Puskesmas Cilimus.

8
BAB II

GAMBARAN ORGANISASI

2.1 PROFIL INSTANSI


2.1.1 DATA UPTD PUSKESMAS CILIMUS
Gambar 2.1.1
UPTD Puskesmas Cilimus

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan
upaya kesehatan perseorangan (UKP) tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
diwilayah kerjanya (Permenkes No. 43 Tahun 2020).

Operasional administratif dan payung hukum


penyelenggaraan kegiatan UPTD Puskesmas Cilimus ini
berdasarkan pada Surat Keputusan Bupati Kuningan Nomor :
440/KPTS-243-Dinkes/2017 Tentang Pemberian Izin Operasional
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Kuningan.

9
UPTD Puskesmas Cilimus terletak di sebelah utara ibu kota
Kabupaten Kuningan yang berbatasan langsung dengan
Kabupaten Cirebon dan terletak di jalur lintasan daerah tujuan
wisata sudah barang tentu mempunyai masalah dan kendala
seperti tingginya mobilisasi masyarakat dari luar yang tinggi, dari
semua itu berdampak kepada faktor-faktor resiko kesehatan,
lingkungan dan prilaku menjadi tantangan yang harus dihadapi
didalam melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan dimasa kini
maupun masa mendatang. Adapun jarak ibu kota kabupaten ± 15
km dan ke ibu kota kecamatan 1.5 km.

Kriteria UPTD Puskesmas DTP Cilimus ini termasuk


Puskesmas Perkotaan. Jumlah desa/kelurahan dan Wilayah
Administrasi terdapat 7 desa terdiri dari desa Bandorasakulon,
Bandorasawetan, Bojong, Cilimus, Kaliaren, Caracas, Sampora.
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Cilimus berbatasan
dengan :

Sebelah Utara : Kabupaten Cirebon

Sebelah Selatan : Kecamatan Jalaksana

Sebelah Barat : Wilayah kerja UPTD PKM


Linggarjati

Sebelah Timur : Kecamatan Cigandamekar

10
Gambar 2.1.2 Peta Wilayah

2.1.2 Visi, Misi dan Tata Nilai UPTD Puskesmas Cilimus

2.1.2.1 Visi

“Kecamatan Sehat, Mandiri, Sejahtera danMaju (Makmur,


Agamis, Pinunjul) BerbasisDesaTahun 2023.”

2.1.2.2 Misi
1. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang berkualitas
2. Melindungi kesehatan masyarakat melalui upaya
kesehatan yang bermutu dan berkeadilan dengan
melibatkan lintas sektor
3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
4. Mengupayakan ketersediaan sumber daya dan fasilitas
kesehatan yang merata, terjangkau dan berkualitas
untuk menunjang pembangunan kesehatan yang
komprehensif.

11
2.1.2.3 Tata nilai
Adapun Tata nilai UPTD Puskesmas Rawat Inap Cilimus
Kuningan disingkat dengan “CERIA” yang dapat diuraikan
sebagai berikut :

1. Cepat : Memberikan pelayanan dengan cekatan dengan


singkat sesuai waktu yang ditetapkan
2. Empati : Tanggap terhadap keluhan pasien
3. Rapih : Menciptakan suasana kerja dengan baik, teratur
dan bersih
4. Inovatif : Menciptakan solusi yang kreatif dan tindak
lanjut yang belum optimal
5. Aman : Menciptakan pelayanan yang bertujuan untuk
keselamatan pasien, karyawan dan pengunjung

2.1.3 Data Kepegawaian, Struktur Organisasi serta Tugas dan Fungsi


Puskesmas
2.1.3.1 Data Kepegawaian

Tabel 2.1.3.1
Jumlah Tenaga Kesehatan Dan Non Kesehatan menurut Status
Kepegawaian

STATUS
NO JABATAN Jml
PNS PTT THL CPNS PPPK
Ka. UPTD
1 1 1
Puskesmas
Ka.Sub.Bag Tata
2 1 1
Usaha
3 Dokter Umum 2 1 3
4 Dokter Gigi 1 1

12
5 Bidan 12 3 9 7 4 35
6 Perawat 5 8 1 1 15
7 Perawat Gigi 1 1
8 Apoteker 1 1 2
9 Asisten Apoteker 1 1
10 Nutritionis 1 1
11 Sanitarian 1 1
12 Analis Kesehatan 1 1
13 Promkes 1 1
Administrasi
14 1 1
Kepegawaian
15 Administrasi Umum 4 2 6
Adm RM dan
16 1 1
Informasi
17 Pengelola Keuangan 1 1
18 Pengolah Data 1 1
Petugas Dapur / Juru
19 1 1
Masak
20 Pengemudi 1 1
Petugas Kebersihan
21 1 1
Kantor

TOTAL 77

13
2.1.3.2 Struktur Organisasi

Kepala
Puskesmas

Kasubag TU

Administrasi Pengelola Aset Milik


Umun Kepegawaian Keuangan Daerah

UKP Jejaring Bangunan


UKM esensial UKM
Kefarmasian Pelayanan dan Prasarana dan
dan Perawatan pengemba Jejaring Tim Mutu
dan Sarana
Kesmas ngan Puskesmas
Laboratorium Puskesmas

2.1.3.3 Kedudukan dan Fungsi Puskesmas


Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk memcapai tujuan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat.

Puskesmas diharapkan dapat bertindak sebagai motivator,


fasilitator dan turut serta memantau terselenggaranya proses
pembangunan di wilayah kerjanya agar berdampak positif
terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Hasil yang
diharapkan dalam menjalankan fungsi ini antara lain adalah
terselenggaranya pembangunan di luar bidang kesehatan yang

14
mendukung terciptanya lingkungan dan perilaku sehat. Upaya
pelayanan yang diselenggarakan meliputi :

1. Pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih mengutamakan


pelayanan promotif dan preventif, dengan kelompok
masyarakat serta sebagian besar diselenggarakan bersama
masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerja
puskesmas.

2. Pelayanan medik dasar yang lebih mengutamakan


pelayanan,kuratif dan rehabilitatif dengan pendekatan individu
dan keluarga pada umumnya melalui upaya rawat jalan dan
rujukan ( Depkes RI, 2007).

Fungsi dari Puskesmas adalah:


1. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di
wilayah kerjanya.

2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam


rangka kemampuan untuk hidup sehat.

3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan


masyarakat di wilayah kerjanya.

2.1.4 Role Model

Gambar 2.1.4 Kepala UPTD Puskesmas Cilimus

15
Role model atau tokoh panutan adalah seseorang yang
menjadi contoh dan panutan di tempat kerja. Role model
merupakan seseorang yang senantiasa menunjukkan pribadi
seorang ASN, dimana pada kesehariannya menerapkan nilai-nilai
BerAKHLAK baik dalam lingkungan pekerjaan maupun di luar
pekerjaan.

Pimpinan harus menjadi teladan dan role model dalam


penerapan nilai dasar atau core values “Berakhlak” di lingkungan
instansinya. Berakhlak merupakan akronim dari berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan
kolaboratif. Dengan pimpinan instansi menjadi teladan penerapan
Berakhlak, maka budaya kerja akan semakin kuat dan
membangun SDM yang unggul. Hal ini diungkapkan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN
RB), Tjahjo Kumolo, saat memberikan sambutannya dalam
upacara pelepasan peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional
Tingkat I Angkatan XLIX Lembaga Administrasi Negara (LAN)
Tahun 2021, di Aula Prof. Dr. Agus Dwiyanto, MPA, LAN Veteran.

Iin Arinta, S.ST. S.KM lahir di Kuningan Jawa Barat 01 Maret


1970, beliau menjadi ASN sejak tahun 1989 memulai pengabdian
di Kota Kuningan. Menurut saya beliau berhak menjadi sosok
panutan karena memiliki core values BerAKHLAK baik dalam
lingkungan pekerjaan maupun di luar pekerjaan. Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif.

Awal mula karir beliau adalah sebagai terampil bidan di salah


satu puskesmas di Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Karena
Kompetensi yang ia miliki lambat laun karir nya naik, sehingga ia
di percaya menjadi Bidan Koordinator. Beliau juga pernah menjadi
bidan teladan se provinsi jawa barat. Sekarang beliau menjabat

16
sebagai Kepala UPTD Puskesmas Cilimus Kabupaten Kuningan
Jawa Barat. Ia adalah sosok pimpinan yang bijak, pekerja keras,
dan mau mendengarkan aspirasi dan pendapat para staf tanpa
memandang jabatan, namun tetap solutif dan mengambil
keputusan secara tepat. Ibu Iin atau Bu Kapus sapaan biasanya,
juga tidak segan untuk berbagi ilmu kepada kami sebagai stafnya,
seperti memberi kesempatan kepada staff baru untuk ikut terlibat
dalam semua kegiatan Puskesmas. Selain itu, beliau selalu taat
pada aturan yang berlaku, seperti memberikan contoh untuk
berdisiplin dalam waktu. Bu Iin juga sangat peduli dengan
kemajuan teknologi sehingga beberapa pelayanan/kegiatan di
Puskesmas juga berorientasi dengan penerapan teknologi agar
dapat memudahkan masyarakat.

Beliau menerapkan sistem reward and punishment untuk


memacu semangat karyawan dalam melaksanakan tugas sebaik
mungkin. Sifat dan perilaku beliau ini dapat menjadi contoh dan
teladan khususnya bagi saya serta staf Puskesmas lainnya.
Semoga saya bisa konsisten menerapkan sikap dan perilaku
BerAKHLAK, meniru karir beliau semangat yang luar biasa yang
selalu di tularkan kepada staf karyawan, sekarang saya di
tugaskan di UPTD Puskesmas Cilimus formasi terampil bidan
peserta Latsar CPNS tahun 2022. Aamiin ya rabbal aalamiin.

17
2.2 PROFIL PESERTA
2.2.1 Biodata Peserta

Nama : Wini Indriani Dewi, Am.Keb


NDH : 01
NIP : 199210172022032008
Tempat, tanggal : Majalengka, 17 Oktober 1992
lahir
: Perempuan
Jenis Kelamin
: Islam
Agama
: Menikah
Status Pernikahan
: D III Kebidanan 2013
Pendidikan
: Pelaksana/Terampil – Bidan
Terakhir
: Pemerintah Kabupaten
Jabatan
Kuningan
:
Instansi
UPTD Puskesmas Cilimus
:
Unit Kerja
Dusun 01 RT 001 RW 001
Alamat Desa Manislor Kec. Jalaksana
Kab. Kuningan

Riwayat Pendidikan
1. SD : SDN Cipeundeuy Kab. Majalengka 2004
2. SMP : MTsN Cipeundeuy Kab. Majalengka 2007
3. SMA : SMA ITUS Jalaksana Kab. Kuningan 2010
4. D III : AKADEMI KEBIDANAN BANDUNG
YAYASAN CIARA PUTERI 2013

18
2.2.2 Tugas Pokok dan Fungsi
Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara RB Nomor 36 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional
Bidan, disebutkan bahwa:

Jabatan Fungsional Bidan adalah jabatan yang


mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, wewenang,
dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melaksanakan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan
tugas dan kewenangannya berdasarkan peraturan yang
berlaku.

Tugas Jabatan Fungsional Bidan yaitu melakukan


kegiatan kebidanan yang meliputi persiapan, pelaksanaan, dan
pengelolaan pelayanan kebidanan.

1. Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Bidan yang dapat


dinilai angkakreditnya, yaitu pelayanan kebidanan, meliputi :
2. Pelayanan Kesehatan Ibu;

3. Pelayanan Kesehatan Anak;

4. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Perempuan dan


Keluarga Berencana;

5. Pelayanan Kebidanan Komunitas;

6. Mengelola Pelayanan Kebidanan;

7. Melaksanakan Program Pemerintah;

8. Melakukan Inovasi Pelayanan Kebidanan;

19
Uraian kegiatan tugas jabatan fungsional Bidan kategori
keterampilan sesuai jenjang jabatan, ditetapkan dalam butir
kegiatan sebagai berikut : Bidan terampil :

1. Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis;

2. Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana pada


pelayanan kebidanan;

3. Merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai


kesimpulan;

4. Memfasilitasi Informed Choice dan/atau Informed Consent;

5. Melakukan tindakan pencegahan infeksi;

6. Memberikan nutrisi dan rehidrasi/oksigenasi/personal


hygiene;

7. Memberikan vitamin/suplemen pada klien/asuhan


kebidanan kasus fisiologis;

8. Melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas Ibu hamil;

9. Memberikan KIE tentang Kesehatan ibu pada


individu/keluarga sesuai dengan kebutuhan;

10. Melakukan asuhan Kala I persalinan fisiologis;

11. Melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis;

12. Melakukan asuhan Kala III persalinan fisiologis;

13. Melakukan asuhan Kala IV persalinan fisiologis;

14. Melakukan pengkajian pada Ibu nifas;

15. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam


sampai dengan hari ke tiga pasca persalinan (KF 1);

16. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28


pasca persalinan (KF 2);

20
17. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29-42
pasca persalinan (KF 3);

18. Melakukan asuhan kebidanan pada gangguan


psikologis ringan dengan pendampingan;

19. Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada


persalinan normal;

20. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal;

21. Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan


pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR);

22. Memberikan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)


tentang Kesehatan anak pada individu/keluarga sesuai
kebutuhan;
23. Melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB) oral dan
kondom;
24. Memberikan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)
tentang Kesehatan reproduksi perempuan dan Keluarga
Berencana (KB) pada individu/keluarga; sesuai kebutuhan;
25. Melakukan promosi dan edukasi tentang perilaku pola hidup
sehat untuk remaja termasuk personal hygiene dan nutrisi;
26. Melakukan pendataan sasaran pada individu
(WUS/PUS/Keluarga Berencana/Ibu Hamil/Ibu Nifas/Ibu
Menyusui/bayi dan balita) di wilayah kerja Puskesmas
melalui kunjungan rumah;
27. Melakukan tabulasi sasaran pada individu
(WUS/PUS/Keluarga Berencana/Ibu Hamil/Ibu Nifas/Ibu
Menyusui/bayi dan balita);
28. Mengikuti pelaksanaan kegiatan Survei Mawas Diri (SMD)
atau Musyawarah Masyarakat Desa (MMD);
29. Melaksanakan pelayanan kebidanan di

21
Posyandu/Posbindu/kampung Keluarga Berencana (KB)
atau tempat lain sesuai penugasan;
30. Melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program
pemerintah pada anak sekolah

2.3 NILAI-NILAI ASN BER-AKHLAK


Untuk menggerakkan kecepatan transformasi Sumber Daya
Manusia Aparatur, Presiden sudah menetapkan Core Values ASN
Ber-AKHLAK sebagai berikut :

1. Berorientasi Pelayanan, yaitu berkomitmen memberikan


pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Adapun panduan
perilakunya sebagai berikut :
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan.

c. Melakukan perbaikan tiada henti.

2. Akuntabel, yaitu bertanggungjawab atas kepercayaan yang


diberikan.Adapun panduan perilakunya sebagai berikut :
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,
cermat, serta disiplin dan berintegritas tinggi.
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien.
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.

3. Kompeten, yaitu terus belajar dan mengembangkan


kapabilitas. Adapun panduan perilakunya sebagai berikut :
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan
yang selalu berubah.

b. Membantu orang lain belajar.

c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

22
4. Harmonis, yaitu saling peduli dan menghargai perbedaan.

a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.

b. Suka menolong orang lain.

c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

5. Loyal, yaitu berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa


dan Negara.

a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang


Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, setia kepada
NKRI, serta pemerintahan yang sah.
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan
negara.

c. Menjaga rahasia jabatan dan negara.

6. Adaptif, yaitu terus berinovasi dan antusias dalam


menggerakkan serta menghadapi perubahan. Adapun panduan
perilakunya sebagai berikut:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.

b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.

c. Bertindak proaktif.

7. Kolaboratif, yaitu membangun kerja sama yang sinergis. Adapun


panduan perilakunya sebagai berikut :
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi.

b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai


tambah.

c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk


tujuan bersama.

23
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 DESKRIPSI ISU

Berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan bidan desa


dan mentor di lingkungan kerja UPTD Puskesmas Cilimus, telah
ditetapkan beberapa isu, antara lain :

3.1.1 Belum Optimalnya Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III


dalam hal Perawatan Payudara di Desa Kaliaren Wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Cilimus Kabupaten Kuningan
3.1.1.1 Kondisi Saat Ini
Berdasarkan data laporan KIA bulan april-mei di
salah satu desa wilayah kerja UPTD Puskesmas
Cilimus, cakupan ASI ekslusif masih rendah. Dari 10
ibu bersalin hanya 7 orang ibu bersalin yang
memberikan ASI ekslusif kepada bayinya.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh
peserta selama berada di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Cilimus, pengetahuan ibu hamil dalam hal
perawatan payudara masih rendah, ini terlihat ketika
ibu bersalin masih banyak yang putingnya yang kotor,
puting nyurup ke dalam sehingga mempengaruhi
untuk proses pemberian ASI ekslusif. Perawatan
payudara merupakan tindakan yang sangat penting
untuk memperlancar ASI, karena dengan perawatan
payudara dapat merangsang kelenjar-kelenjar dan
hormon untuk meningkatkan produksi serta
memperlancar pengeluaran ASI. Selain itu

24
menurut Undang Undang No.36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, pada pasal 128 ayat (1) menyebutkan
bahwa setiap bayi berhak mendapatkan Air
Susu Ibu Eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam)
bulan, kecuali atas indikasi medis. Setelah
menemukan isu tahap selanjutnya adalah
mengidentifikasi isu tersebut terkait kondisi saat ini dan
kondisi yang diharapkan oleh peserta.

3.1.1.2 Dampak Jika Isu tidak Diselesaikan


Dampak yang mungkin terjadi jika ibu tidak
mengetahui pentingnya perawatan payudara, dapat
menyebabkan berbagai masalah pada ibu setelah
melahirkan nanti antara lain pembengkakan payudara,
saluran ASI tersumbat, infeksi pada payudara, puting
tertarik ke dalam dan puting susu lecet. Jika masalah
tersebut terjadi, maka bayi tidak bisa menyusu dan
tidak mendapatkan asupan yang cukup sehingga
menyebabkan bayi itu rewel dan kekurangan nutrisi
serta cakupan ASI ekslusif tidak tercapai. Hal ini juga
akan berpengaruh terhadap psikologis ibu sehingga
ibu malas untuk menyusui bayinya, meningkatkan
pemberian susu formula serta dapat menyebabkan
post partum blues.

3.1.1.3 Dukungan teoritik dari Agenda III


Belum Optimal nya Pengetahuan Ibu Hamil Trimester
III dalam hal Perawatan Payudara di desa Kaliaren Wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Cilimus menandakan bahwa tidak
berjalannya Manajemen ASN. Memiliki nilai dasar ASN
merupakan tujuan pengelolaan manajemen ASN. Nilai

25
dasar ASN yang belum optimal yaitu berorientasi
pelayanan dan adaptif. Bersikap adaptif berarti terus
berinovasi dan mengembangkan kreativitas dan bertindak
proaktif dan berorientasi pelayanan berarti memahami dan
memenuhi kebutuhan masyarakat serta melakukan
perbaikan tiada henti. Melalui bersikap adaptif, kita bisa
menerapkan Smart ASN yaitu memanfaatkan teknologi
informasi untuk mengoptimalkan pengetahuan ibu hamil
mengenai perawatan payudara.

3.1.2 Belum optimalnya pemantauan terhadap ibu hamil dalam


mengkonsumsi tablet Fe di desa Kaliaren Wilayah kerja
UPTD Puskesmas Cilimus

3.1.2.1 Kondisi saat ini


Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh
peserta selama berada di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Cilimus, masih ada sebagian ibu hamil
yang belum mengisi tabel pemantauan tablet Fe
yang ada pada buku KIA terbukti dengan tabel
pemantauan tersebut masih kosong belum terisi. Ada
berbagai kemungkinan, pertama ibu hamil tersebut
memang tidak meminum tablet Fe, kedua Ibu hamil
belum mengetahui cara pengisian tabel pementauan
tablet Fe.

26
Gambar 3.1.2 Tabel Pemantauan Tablet Fe
3.1.2.2 Dampak jika isu tidak di selesaikan
Dampak yang mungkin terjadi jika ibu hamil
tidak mengkonsumsi tablet Fe, ibu hamil mengalami
anemia, Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), nutrisi ke
bayi tidak maksimal, terjadi komplikasi perdarahan
saat persalinan. Setelah berdiskusi dengan bidan
desa ternyata sebaian besar ibu hamil telah
mengkonsumsi tablet Fe namun tidak tahu cara
menuliskannya dalam tabel pemantauan minum Fe
karena kurangnya sosialisasi dari petugas
kesehatan.

3.1.2.3 Dukungan teoritik dari Agenda III


Belum Opitmal nya Pemantauan terhadap ibu hamil
dalam mengkonsumsi table Fe oleh Petugas menandakan
bahwa tidak berjalannya Manajemen ASN. Memiliki nilai
dasar ASN merupakan tujuan pengelolaan manajemen
ASN. Petugas yang tidak mengajarkan ibu hamil untuk
pengisian tabel pemantauan tablet Fe berarti tidak
memenuhi nilai dasar ASN akuntabel dan kompeten.
Akuntabel berarti melaksanakan tugas dengan jujur,
bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan
berintegritas tinggi dan kompeten berarti melaksanakan
tugas dengan kualitas terbaik.

27
3.1.3 Masih ditemukan Balita Stunting di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Cilimus
3.1.3.1 Kondisi Saat Ini
Stunting adalah penyakit yang disebabkan oleh
kekurangan gizi kronis pada masa awal kehidupan
anak. Risiko dari masalah stunting terbilang wajib
diwaspadai karena akan mempengaruhi tumbuh
kembang anak secara langsung, sekarang maupun
dalam jangka panjang. Berdsarkan data penimbangan
balita di tahun 2021 masih ditemukan balita dengan
kategori pendek sebanyak 22 orang dan sangat
pendek 6 orang. Jumlah seluruh balita di desa Kaliaren
sebanyak 159 orang.
3.1.3.2 Dampak Jika Isu tidak Diselesaikan
Balita dengan stunting akan mengalami gangguan
perkembangan otak. Pengaruhnya terlihat pada
kemampuan kognitif. Mereka cenderung sulit
mengingat, menyelesaikan masalah, dan tersendat
dalam aktivitas yang melibatkan kegiatan mental atau
otak. Perkembangan tubuh anak pun otomatis lebih
lambat dari anak-anak seusianya. Tubuh pendek
adalah salah satu ciri umum anak pengidap masalah
stunting. Kekurangan gizi kronis akan menghambat
pertumbuhan otot. Anak stunting terlihat juga lebih
mudah lelah dan selincah anak pada umumnya.
Dampaknya, anak memiliki risiko besar obesitas dan
sulit mengerjakan kegiatan dasar sehari-
hari.Dampaknya akan terus terasa hingga dewasa.
Hasil riset Paediatrics and International Child Health

28
menyatakan bahwa anak stunting meningkatkan risiko
menjadi diabetesi saat sudah dewasa.

3.1.3.3 Dukungan Teoritik dari Agenda III


Berdasarkan data penimbangan tahun 2021 di
desa Kaliaren Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Cilimus masih ditemukan kasus stunting menandakan
bahwa belum berjalannya Manajemen ASN. Memiliki
nilai dasar ASN merupakan tujuan pengelolaan
manajemen ASN. Nilai dasar ASN yang belum optimal
yaitu berorientasi pelayanan dan adaptif. Bersikap
adaptif berarti terus berinovasi dan mengembangkan
kreativitas dan bertindak proaktif dan berorientasi
pelayanan berarti memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat serta melakukan perbaikan
tiada henti. Melalui bersikap adaptif, kita bisa
menerapkan Smart ASN yaitu memanfaatkan
teknologi informasi untuk mengoptimalkan
pengetahuan ibu tentang apa itu stunting, cara
mencegah sampai bahayanya stunting.

3.2 PENETAPAN CORE ISU


Berdasarkan identifikasi beberapa isu di atas, langkah selanjutnya
adalah menentukan Core Isu. Sehingga, selanjutnya dapat dicari
solusi atau ide kreatif dalam menyelesaikan isu tersebut.

Adapun dalam menentukan Core Isu tersebut, penulis


menggunakan Teknik tapisan isu USG dengan menetapkan rentang
penilaian (1-5) pada kriteria; Urgency, Seriousness, and Growth.

Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan


prioritas masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode

29
USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah,
keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan
bekembangnya masalah tersebut semakin besar. Hal tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Urgency atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan
melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja,
pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau
tidak.
3. Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah
masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit
untuk dicegah

Tabel 3. 2
Penetapan Core Issue dengan Teknik USG

KRITERIA JUMLAH PERINGKAT


NO ISU / MASALAH
U S G NILAI KUALITAS
Belum Optimalnya Pengetahuan
Ibu Hamil mengenai Perawatan
1 Payudara di Desa Kaliaren 5 5 3 13 1
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Cilimus
Belum optimalnya pemantauan
terhadap ibu hamil dalam
2 mengkonsumsi tablet Fe di 4 4 4 12 2
Wilayah kerja UPTD Puskesmas
Cilimus
Masih ditemukan balita stunting
3 di desa Kaliaren Wilayah kerja 3 4 4 11 3
UPTD Puskesmas Cilimus

30
3.3 PENENTUAN PENYEBAB CORE ISU
Gambar 3.3
Diagram Fishbone

LINGKUNGAN MANUSIA

-Kurangnya dukungan / perhatian suami -Kurangnya pengetahuan ibu tentang


dan keluarga pentingnya perawatan payudara saat hamil
- Petugas memberikan edukasi belum
optimal

Belum Optimalnya Pengetahuan Ibu Hamil Trimester


III mengenai Perawatan Payudara di Desa Kaliaren
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cilimus.

-Kurangnya media penyuluhan -Pemanfaatan media komunikasi belum


optimal (WA Grup)

SARANA METODE

Melalui analisis alur sebab akibat menggunakan teknik fishbone, dapat


diperoleh informasi bahwa akar permasalahan isu yang dipilih adalah :
1. Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya perawatan
payudara
2. Petugas memberikan edukasi belum optimal
3. Pemanfaatan media komunikasi belum optimal (WA grup)
4. Kurangnya media penyuluhan
5. Kurangnya dukungan suami dan keluarga

31
3.4 GAGASAN KREATIF PENYELESAIAN CORE ISU
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dengan teknik
USG, terpilih isu prioritas “Belum Optimalnya Pengetahuan Ibu Hamil
mengenai Perawatan Payudara di Desa Kaliaren Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Cilimus.” Gagasan kreatif untuk menyelesaikan isu ini
adalah dengan “Strategi Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil
Trimester III mengenai Perawatan Payudara melalui grup Whatsapp
di Desa Kaliaren Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cilimus”. Gagasan
tersebut terkait dengan materi pelajaran agenda tiga yaitu tentang
manajemen ASN yaitu sebagai pelayan publik dengan memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, serta berkaitan
tentang kode etik dan kode perilaku ASN, bahwasannya
melaksanakan tugasnya dengan cermat, disiplin dan profesional.
Serta sesuai juga dengan nilai-nilai Smart ASN diantaranya Hospitality
yaitu melayani pasien dengan kualitas terbaik untuk meningkatkan
kepuasan pasien, wawasan global yaitu harus selalu siap menghadapi
perkembangan ilmu dan teknologi saat ini, dan Profesionalisme yaitu
bekerja dengan sungguh-sungguh disertai menentukan hasil akhir
yang akan dicapai.

Selanjutnya diusulkan beberapa kegiatan pemecahan masalah


sebagai satu rangkaian kegiatan besar, kegiatan yang diusulkan untuk
memecahkan isu, sebagai berikut :

1. Persiapan Pra Aktualisasi Kegiatan

a. Menyiapkan bahan konsultasi (mengumpulkan data)

b. Menghubungi mentor untuk menjadwalkan pertemuan untuk


konsultasi

c. Melakukan konsultasi kepada mentor atau atasan mengenai


isu yang akan diangkat

32
2. Merancang dan Menyusun Rencana Kerja

a. Melakukan konsultasi dengan mentor dan coach perihal


metode penyuluhan dan isi dari leaflet.

b. Menyusun materi penyuluhan dan isi leaflet

c. Mengatur jadwal penyuluhan

3. Mempersiapkan aksi kegiatan Komunikasi, Informasi, dan


Edukasi

a. Melakukan konsultasi dengan mentor dan coach terkait


rencana pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan.

b. Membuat WhatssApp group

c. Mempersiapkan media untuk melakukan penyuluhan

4. Melaksanakan Kegiatan KIE melalui grup whatsapp

a. Melakukan konsultasi dengan mentor/coach sebelum


melaksanakan kegiatan.

b. Melaksanakan KIE melalui grup WhastssApp

c. Melengkapi laporan dan dokumentasi kegiatan.

5. Melakukan evaluasi kegiatan KIE melalui grup whatsapp

a. Melakukan konsultasi dengan mentor/coach mengenai


kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) yang telah
dilaksanakan.

b. Mengolah dan membuat hasil pre test dan post test

c. Membuat laporan aktualisasi.

33
3.5 MATRIX RANCANGAN AKTUALISASI

Unit Kerja : Bidan Terampil pada UPTD Puskesmas Cilimus


Identifikasi Isu :
1. Belum Optimalnya Pengetahuan Ibu hamil Trimester III mengenai
Perawatan Payudara di desa Kaliaren Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Cilimus
2. Belum optimalnya pemantauan terhadap ibu hamil dalam
mengkonsumsi tablet Fe di desa Kaliaren Kecamatan Cilimus
Kabupaten Kuningan
3. Masih ditemukan balita stunting di desa Kaliaren Wilayah kerja
UPTD Puskesmas Cilimus
Isu yang Diangkat : Belum Optimalnya Pengetahuan Ibu hamil Trimester III mengenai
Perawatan Payudara di desa Kaliaren Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Cilimus
Gagasan Pemecahan Isu : “Strategi Peningkatan Pengetahuan Ibu hamil Trimester III
mengenai Perawatan Payudara melalui grup Whatsapp di desa
Kaliaren Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cilimus”

34
Tabel 3. 5 Matrix Rancangan Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Substansi Mata Terhadap Visi/Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
1. Persiapan Pra a.Menyiapkan Tersusunnya a. Akuntabel : sumber Kegiatan Kegiatan ini
Aktualisasi bahan konsultasi bahan melaksanakan yang dilaksanakan diharapkan
Kegiatan (mengumpulkan konsultasi tugas dengan berhubungan dapat
data). sehingga bertanggungjawab dengan Visi Misi memberikan
proses b. Berorientasi UPTD Puskesmas penguatan
konsultasi pelayanan: Cilimus yaitu: terhadap nilai
bisa lebih memahami dan Visi : organisasi di
efektif dan memenuhi Kecamatan sehat, UPTD
efisien kebutuhan mandiri, sejahtera Puskesmas
instansi dan maju (makmur, Cilimus yaitu
c. Adaptif : agamis, pinunjul) Inovatif
bertindak proaktif berbasis desa
dan terus tahun 2023
berinovasi dan Misi ke 4:
mengembangkan
- Mengupayakan
kreativitas
ketersediaan

35
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Visi/Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
b.Menghubungi Mendapatkan a. Adaptif : daya dan
mentor untuk informasi bertindak proaktif fasilitas
menjadwalkan tersedianya b. Kolaboratif :
kesehatan yang
pertemuan untuk waktu dan membangun
konsultasi tempat untuk kerjasama yang merata,
konsultasi sinergis terjangkau dan
c. Harmonis :
berkualitas
menghargai
perbedaan untuk
pendapat menunjang
c. Melakukan Mendapatkan a. Akuntabel:
pembangunan
konsultasi kepada persetujuan melaksanakan
mentor atau isu yang akan tugas dengan jujur kesehatan yang
atasan mengenai diangkat serta dan bertanggung komprehensif.
isu yang akan masukan atau jawab
diangkat saran tentang b. Kolaboratif :
kegiatan membangun
aktualisasi dan kerjasama yang
melakukan sinergis
foto c. Loyal :
dokumentasi menjaga nama

36
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Visi/Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
notulensi baik sesama ASN,
pimpinan,
instansi, dan
negara.
d. Kompeten :
terus belajar,
melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik
e. Berorientasi
pelayanan :
melakukan
perbaikan tiada
henti
2. Merancang dan a.Melakukan Ditetapkannya a. Akuntabel : Kegiatan yang Kegiatan ini
Menyusun konsultasi dengan metode dan isi melaksanakan dilaksanakan diharapkan
Rencana Kerja mentor dan coach konten yang tugas dengan berhubungan dapat
perihal metode akan bertanggungjawab dengan Visi Misi memberikan
penyuluhan dan disampaikan b. Berorientasi UPTD Puskesmas penguatan
isi dari leaflet kepada pasien pelayanan: Cilimus yaitu: terhadap nilai
digital. memahami dan Visi : organisasi di

37
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Visi/Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
memenuhi Kecamatan sehat, UPTD
kebutuhan mandiri, sejahtera Puskesmas
instansi dan maju (makmur, Cilimus yaitu
c. Adaptif : agamis, pinunjul) inovatif
bertindak proaktif berbasis desa
dan terus tahun 2023
berinovasi dan Misi ( 1 dan 4) :
mengembangkan - Meningkatkan
kreativitas akses masyarakat
d. Kolaboratif : terhadap
membangun pelayanan
kerjasama yang kesehatan yang
sinergis berkualitas
e. Loyal : -Mengupayakan
menjaga nama ketersediaan
baik sesama ASN, sumber daya dan
pimpinan, fasilitas kesehatan
instansi, dan yang merata
negara. tejangkau dan
berkualitas untuk
menunjang

38
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Visi/Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
b. Menyusun Tersusunnya a. Akuntabel : pembangunan
materi penyuluhan pokok melaksanakan kesehatan yang
dan isi leaflet bahasan tugas dengan komperhensif
digital materi untuk bertanggungjawab
pembuatan b. Adaptif :
leaflet digital bertindak proaktif
dan dan terus
penyuluhan berinovasi dan
mengembangkan
kreativitas
d. Kompeten :
terus belajar,
melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik
c. Mengatur Tersusun nya a. Akuntabel :
jadwal penyuluhan jadwal melaksanakan
penyuluhan tugas dengan
bertanggungjawab
b. Kompeten :
terus belajar,

39
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Visi/Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik
3. Mempersiapkan a.Melakukan Tersusun nya a. Akuntabel: Kegiatan yang Kegiatan ini
aksi kegiatan konsultasi dengan rencana melaksanakan dilaksanakan diharapkan
Komunikasi, mentor dan coach pelaksanaan tugas dengan jujur berhubungan dapat
Informasi, dan terkait rencana kegiatan dan bertanggung dengan Visi Misi memberikan
Edukasi pelaksanaan jawab UPTD Puskesmas penguatan
kegiatan yang b. Kolaboratif : Cilimus yaitu: terhadap nilai
akan dilakukan. membangun Visi : organisasi di
kerjasama yang Kecamatan sehat, UPTD
sinergis mandiri, sejahtera Puskesmas
c. Harmonis : dan maju (makmur, Cilimus yaitu
menghargai agamis, pinunjul) inovatif
perbedaan berbasis desa
pendapat tahun 2023
d. Loyal :
menjaga nama Misi (1 dan 4):
baik sesama ASN, -Meningkatkan
pimpinan, akses masyarakat
instansi, dan terhadap

40
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Visi/Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
negara. pelayanan
Adanya grup kesehatan yang
b. Membuat grup a. Akuntabel:
whatssapp berkualitas
whatssapp melaksanakan
yang -Mengupayakan
tugas dengan
beranggotakan ketersediaan
jujur dan
ibu hamil sumber daya dan
bertanggung
trimester III fasilitas kesehatan
jawab
yang merata
b. Kolaboratif :
tejangkau dan
membangun
berkualitas untuk
kerjasama yang
menunjang
sinergis
pembangunan
c. Harmonis :
kesehatan yang
menghargai
komperhensif
perbedaan
pendapat
d. Berorientasi
Pelayanan
memberikan
pelayanan
berkualitas

41
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Visi/Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
c .Mempersiapkan Sarana yang a. Akuntabel:
media untuk dipelukan melaksanakan
melakukan telah tersedia tugas dengan jujur
penyuluhan dan bertanggung
melalui grup jawab
whatssapp b. Adaptif :
bertindak proaktif
dan terus
berinovasi dan
mengembangkan
kreativitas
c. Berorientasi
pelayanan:
memahami dan
memenuhi
kebutuhan
instansi
4. Melaksanakan a. Melakukan Tersusunnya a. Akuntabel: Kegiatan yang Kegiatan ini
Kegiatan KIE konsultasi sistematis melaksanakan dilaksanakan diharapkan
dengan kegiatan KIE tugas dengan jujur berhubungan dapat
mentor/coach dan bertanggung dengan Visi Misi memberikan

42
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Visi/Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
sebelum jawab UPTD Puskesmas penguatan
melaksanakan b. Kolaboratif : Cilimus yaitu: terhadap nilai
kegiatan. membangun Visi : organisasi di
kerjasama yang Kecamatan sehat, UPTD
sinergis mandiri, sejahtera Puskesmas
c. Harmonis : dan maju (makmur, Cilimus yaitu
menghargai agamis, pinunjul) inovatif dan
perbedaan berbasis desa empati
pendapat tahun 2023
d. Loyal : Misi (1, 3 dan 4):
menjaga nama
- Meningkatkan
baik sesama ASN,
akses masyarakat
pimpinan,
terhadap
instansi, dan
pelayanan
negara.
kesehatan yang
b.Melaksanakan Pelaksanaan a. Berorientasi
berkualitas
KIE melalui grup KIE melalui pelayanan:
- Mendorong
WhatssApp grup memahami dan
kemandirian
WhatssApp memenuhi
masyarakat untuk
kebutuhan
hidup sehat
instansi

43
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Visi/Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
b. Harmonis : - Mengupayakan
menghargai ketersediaan
perbedaan sumber daya dan
pendapat fasilitas kesehatan
c. Kompeten : yang merata
terus belajar, tejangkau dan
melaksanakan berkualitas untuk
tugas dengan menunjang
kualitas terbaik pembangunan
c. Adaptif : kesehatan yang
bertindak proaktif komperhensif
dan terus
berinovasi dan
mengembangkan
kreativitas
c. Melengkapi Laporan dan a. Kompeten :
laporan dan dokumentasi terus belajar,
dokumentasi kegiatan melaksanakan
kegiatan. berupa tugas dengan
screenshoot kualitas terbaik
WhatssApp b. Akuntabel:

44
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Visi/Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
group melaksanakan
tugas dengan jujur
dan bertanggung
jawab
5. Melakukan a.Melakukan Hasil evaluasi a. Kolaboratif : Kegiatan yang Kegiatan ini
evaluasi konsultasi dengan kegiatan membangun dilaksanakan diharapkan
kegiatan KIE mentor/coach kerjasama yang berhubungan dapat
mengenai sinergis dengan Visi Misi memberikan
kegiatan b. Harmonis : UPTD Puskesmas penguatan
Komunikasi, menghargai Cilimus yaitu: terhadap nilai
Informasi, dan perbedaan Visi : organisasi di
Edukasi (KIE) pendapat Kecamatan sehat, UPTD
yang telah c. Akuntabel: mandiri, sejahtera Puskesmas
dilaksanakan. melaksanakan dan maju (makmur, Cilimus yaitu
tugas dengan jujur agamis, pinunjul) inovatif
dan bertanggung berbasis desa
jawab tahun 2023
d. Loyal : Misi 1 dan 4:
menjaga nama
- Meningkatkan
baik sesama ASN,
akses masyarakat
pimpinan,

45
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Visi/Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
instansi, dan terhadap
negara. pelayanan
b.Mengolah data Data hasil pre a. Akuntabel: kesehatan yang
hasil pre test dan test dan post melaksanakan berkualitas
post test test tugas dengan jujur - Mengupayakan
dan bertanggung ketersediaan
jawab sumber daya dan
b. Kompeten : fasilitas kesehatan
melaksanakan yang merata
tugas dengan tejangkau dan
kualitas terbaik berkualitas untuk
c.Membuat Laporan a. Akuntabel: menunjang
Laporan aktualisasi melaksanakan pembangunan
Aktualisasi tugas dengan jujur kesehatan yang
dan bertanggung komperhensif
jawab
b. Kompeten :
melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik

46
3.6 MATRIK REKAPITULASI RENCANA HABITUASI CORE VALUE ASN
(BERAKHLAK)
Tabel 3.6 Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)
No Mata Kegiatan Jumlah
Pelatihan Ke – 1 Ke –2 Ke –3 Ke –4 Ke - 5 Aktualisasi
Per MP
1. Berorientasi 2 1 1 1 - 5
Pelayanan
2. Akuntabel 2 3 3 2 3 13
3. Kompeten 1 2 - 2 2 7
4. Harmonis 1 - 2 2 1 6
5. Loyal 1 1 1 1 1 5
6. Adaptif 2 2 1 1 - 6
7. Kolaboratif 2 1 2 1 1 7
Jumlah Aktualisasi 11 10 10 10 8 49
Per Kegiatan

3.7 RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI


Tabel 3.7 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Juli Agustus
II III IV I II III

1. Persiapan Pra Aktualisasi


12-13
Kegiatan
2. Merancang dan Menyusun
14-16
Rencana Kerja
3. Mempersiapkan aksi
kegiatan Komunikasi, 18-29
Informasi, dan Edukasi
4. Melaksanakan Kegiatan
1-13
KIE
5. Melakukan evaluasi
15-23
kegiatan KIE

47
BAB IV
PENUTUP

Rancangan aktualisasi ini disusun untuk memenuhi persyaratan


sebagai peserta pelatihan dasar calon ASN Tahun 2022. Rancangan
aktualisasi dengan judul “Strategi Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil
Trimester III mengenai Perawatan Payudara melalui Grup WhatssApp
di Desa Kaliaren Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cilimus” akan
diimplementasikan di UPTD Puskesmas Cilimus dengan fokus
penyuluhan melalui digital leaflet. Aktualisasi ini dilaksanakan pada
tanggal 12 Juli 2022 sampai dengan 23 Agustus 2022. Rancangan ini
digagas dengan mengangkat isu belum optimalnya Pengetahuan Ibu
Hamil Trimester III mengenai Perawatan Payudara di Desa Kaliaren
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cilimus. Diharapkan rancangan
aktualisasi yang akan dilaksanakan ini menjadi salah satu cara untuk
terimplementasinya nilai-nilai dasar ASN yang harus dimiliki oleh ASN
yang profesional yang disebut sebagai nilai-nilai BerAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, Kolaboratif).

Diharapkan kedepannya, hasil dari kegiatan aktualisasi ini tidak


hanya dapat dilaksanakan selama habituasi saja tetapi juga seterusnya
serta menjadi suatu sistem yang berkelanjutan sehingga menghasilkan
pelayanan yang berkualitas dan meningkatkan kepuasan masyarakat
yang menerima layanan.

48
REFERENSI

1. Admin UPTD Puskesmas Cilimus. 2022. SK tentang struktur


organisasi dan personalia UPTD Puskesmas Cilimus
2. Admin UPTD Puskesmas Cilimus 2022. Profil UPTD Puskesmas
Cilimus
3. Laporan Kesehatan Ibu dan Anak UPTD Puskesmas Cilimus 2022
4. Handoko, Ramah. 2021. Modul Akuntabel. Jakarta Pusat: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia
5. Jalis, Ahmad. 2021. Modul Kompeten. Jakarta Pusat: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
6. Jarot Sembodo, S.E., M.Ak., Ak.2021. Modul Harmonis. Jakarta
Pusat:Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
7. Mirdin, Andi A. 2021. Modul Berorientasi Pelayanan. Jakarta Pusat:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
8. Peraturan Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 1 Tahun 2021
tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
9. Permenpan Nomor 36 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Bidan
10. Rahmanendra, Dwi. 2021. Modul Loyal. Jakarta Pusat: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia
11. Tri Atmojo Sejati, S.T., S.H., M.Si. 2021. . Modul Kolaboratif. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
12. UU No. 5 Tahun 2014. Tentang Aparatur Sipil Negara
13. Yogi Suwarno, MA. Ph.D. 2021. Modul Adaptif. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia

49

Anda mungkin juga menyukai