01
RUMAH SAKIT TK IV IM 07.01
Kesatu : Penetapan indikator mutu unit dan profil indiator di Rumah Sakit TK IV
IM.07.01 sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelayanan di Rumah
Sakit TK IV IM.07.01;
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan
diadakan perbaikan/perubahan apabila dikemudian hari ternyata
terdapat kekeliruan dalam penetapannya
Ditetapkan : Lhokseumawe
Pada Tanggal : 4 Februari 2019
A. MUTU NASIONAL
B. MUTU PRIORITAS
8. KOMITE PPI
a.Kepatuhan kebersihanj tangan
9. RADIOLOGI
a. Waktu tunggu pelayanan foto rontgen pada seluruh pasien yang dilakukan
foto rontgen
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH IM 04.01
RUMAH SAKIT TK IV IM 07.01
2. Efektifitas √
√
3. Aksesibilitas
√
4. Keselamatan
√
5. Fokus kepada pasien
6. Kesinambungan √
Tujuan Terlaksananya proses identifikasi pasien agar
menjamin keselamatan pasien
Definisi Identifikasi pasien adalah proses pengecekan identifikasi
Operasional pasien menggunakan minimal 2 identitas dari 3 identitas
yang tercantum pada gelang, label atau bentuk identitas
lainnya sebelum memberikan pelayanan sesuai dengan
regulasi yang berlaku di rumah sakit.
√
Proses
Outcome
2. Efektifitas √
3. Aksesibilasi √
4. Keselamatan √
√
5. Fokus kepada pasien
6. Kesinambungan √
Tujuan Terselenggarannya pelayanan kegawatdaruratan yang
cepat dan tepat sehingga mampu mengoptimalkan upaya
menyelamatkan pasien gawat darurat
Deinisi operasional Emergency respon time (waktu tanggap) adalah waktu
yanng diibutuhkan mulai pasien dilakukan triage di IGD
sampai mendapat peayanan dokter.
Triage adalah usaha pemilahan pasien sebelum ditangani
berdasarkan tingkat kegawatdaruratan/trauma/penyakit
dengan mempertimbangkan prioritas penangan dan
sumber daya yang ada.
Jenis indikator Stuktur
Proses √
Outcome
Proses & outcome
Numerator Jumlah pasien gawat, darurat, dan gawat-darurat yang
mendapatkan pelayanan kegawatdaruratannya dalm waktu
≤ 5 menit
Denomirator Jumlah seluruh pasien gawat, darurat, dan gawat-darurat
yang mendapatkan pelayanan kegawatdaruratan di rumah
sakit tersebut
Target pencapaian 100%
Kriteria:
- Inklusi Semua pasien gawat, darurat dan pasien gawat-darurat
- Eksklusi Situasi bencana (disaster)/musibah missal
Formula Numerator
X 100%
Denomirtor
Sumber data Sensus harian
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan sekali
Cara pengumpulan Retrokspektif dengan menggunakan sampel
data
Sampel Bagi RS yang input data secara elektronik (SIM RS) maka
diambil total populasi.
Bagi RS yang menggunakan catatan manual maka besaran
sampel disesuaikan dengan kaidah-kaidah statistik.
Rencana analisis Menggunakan diagram garis digunakan untuk menampilkan
data data dari waktu ke waktu
Instrumen Formulir pengambilan data emergency respon time formulir
pengambilan data rekaptulasi bulanan
Penanggung jawab Ka.Instal Gawat Darurat
2. Efektifitas √
3. Aksesibilitas √
4. Keselamatan √
6. Kesinambungan √
Tujuan Tersediannya pelayanan dokter/dokter spesialis dirawat
jalan yang mudah dan cepat diakses oleh pada hari
kerja
Definisi operasional Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai
pasien kontak dengan petugas pendaftaran sampai
dilayani oleh dokter/ dokter spesialis
Catatan:
Yang dimaksud kontak dengan petugas pendaftaran
adalah waktu petugas mencatat identitas pasien.
Yang dimaskud dilayani oleh dokter/ dokter spesialis
adalah waktu pasien kontak awal dengan dokter/dokter
spesialis
Jenis indikator Struktur
Proses √
Outcome
2. Efektifitas √
3. Aksesibilitas √
4. Keselamatan √
6. Kesinambungan √
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan bedah dan
ketepatan penjadwalan operasi
Definisi Penundaan operasi elektif adalah perubahan jadwal
operasi yang direncakan.
Operasional Operasi elektif adalah operasi atau tindakan yang
dijadwalkan.
Tindakan operasi elektif termasuk mata, paru
Jenis indikator Struktur
Proses √
Outcome
2. Efektifitas √
3. Aksesibilitas √
4. Keselamatan √
6. Kesinambungan √
Tujuan Tergambarnya kepatuhan dokter spesialis terhadap
ketepatan waktu melakukan visitasi kepada pasien
rawat inap
Definis Operasional Kepatuhan jam visite dokter spesialis sebagai DPJP
adalah kunjungan dokter spesialis untuk
perkembangan pasien yang menjadi tanggung
jawabnya setiap hari sebelum jam 14.00 termasuk
hari libur.
Jenis indikator Strukutur
Proses √
Outcome
2. Efektifitas √
3. Aksesibilitas √
4. Keselamatan √
6. Kesinambungan √
Tujuan Tergambarnya kecepatan layanan laboratorium
Definisi Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium adalah
Operasional waktu yang diperlukan untuk memberikan jawaban
kepada dokter yang mengirim setelah keluar hasil
pemeriksaan dan mulai dibaca oleh dokter/analis
laboratorium sampai hasilnya diterima oleh dokter
yang mengirim.
(lisan atau tulisan)
Standar : harus diterima oleh dokter yang mengirim
dalam waktu kurang dari 30 (tiga puluh) menit baik
secara lisan maupun tulisan yang dimaksud dengan
kritis adalah hasil pemeriksaan yang termasuk
dalam kategori kritis yang ditetapkan dengan
kebijakan RS. RED category condition adalah
keadaan yang masuk dalaam kondisi kategori kritis
atau yang memerlukan penaalaksanaan segera
Proses √
Outcome
√
2. Efektifias
3. Aksesibilitas √
√
4. Keselamatan
√
6. Kesinambungan
Tujuan Terwujudnya efesiensi palyanan obat kepada pasien
berdasarkan daftar yang ditetapkan secara nasional
Definisi operasional Kepatuhan penggunaan formularium nasional adalah
kepatuhan para dokter meresepkan obat kepada
pasien sesuai dengan daftarobat-obatan formularium
nasonal.
Disebut patuh bila seluruh obat dalam resep menikuti
formularium nasional.
Jenis indikator Struktur
Proses √
Outcome
2. Efektifitas √
√
3. Aksesibilitas
√
4. Keselamatan
6. Kesinambungan √
Tujuan Terwujudnya efisiensi pelayanan obat
kepada pasien
berdasarkan daftar yang ditetapkan RS
Definisi Kepatuhan Penggunaan Formularium RS adalah
Operasional kepatuhan para dokter meresepkan obat kepada
pasien sesuai dengan daftar obat-obatan
formularium RS
Disebut patuh bila seluruh obat dalam resep
mengikuti formularium RS
Jenis Indikator Struktur
Outcome
Proses √
2. Efektifitas √
3. Aksesibilitas √
4. Keselamatan √
6. Kesinambungan √
Tujuan Terwujudnya layanan kesehatan yang berorientasi
pada standar keselamatan pasien untuk mengurangi
risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan
Definisi Kebersihan tangan (hand hygiene) adalah segala
Operasional usaha yang
dilakukan untuk membersihkan kotoran yang secara
kasat mata terlihat dan pengangkatan
mikroorganisme yang tinggal sementara di tangan
dengan menggunakan sabun dan air mengalir
(hand wash) atau dengan cairan berbasis alkohol
(handrub) dalam 6 langkah (WHO, 2009)
Lima indikasi
kebersihan tangan :
1. Sebelum kontak dengan pasien, yaitu
sebelum masuk ruangan perawatan pasien
2. Kontak dengan pasien meliputi menyentuh tubuh
pasien, baju atau pakaian
3. Prosedur aseptik contoh : tindakan transfusi,
perawatan luka, pemasangan kateter urin,
suctioning , perawatan daerah tindakan invasif
4. Cairan tubuh pasien seperti muntah, darah,
nanah, urin, feces, dll
5. Menyentuh lingkungan meliputi : menyentuh
tempat tidur pasien, linen yang terpasang di
tempat tidur, alat-alat disekitar pasien atau
peralatan lain yang digunakan pasien,
kertas/lembar untuk menulis yang ada disekitar
pasien.
Enam langkah teknik melakukan kebersihan
tangan sesuai WHO
1. Ratakan dan gosokkan sabun dengan kedua
telapak tangan
2. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri
dengan tangan kanan dan sebaliknya
3. Gosok kedua telapak
dan sela-sela jari
4. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan
saling mengunci
5. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman
tangan kanan dan lakukan sebaliknya
6. Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan
kanan di telapak tangan kiri dan sebaliknya Petugas
yang dinilai mencakup
SEMUA PETUGAS yang bertugas di ruangan
(dokter, perawat, peserta didik, pekarya,
cleaning service)
Jenis Indikator Struktur
Proses √
Outcome
2. Efektifitas √
3. Aksesibilitas √
4. Keselamatan √
6. Kesinambungan √
Tujuan Terselenggaranya pelayanan keperawatan yang
aman dan efektif bagi pasien dalam upaya mencapai
pemenuhan sasaran keselamatan pasien
Definisi Upaya pencegahan jatuh meliputi :
Operasional 1. Screening dirawat jalan/IGD
2. Assesmen awal resiko jatuh
Assesmen awal resiko jatuh adalah....
3. Asesmen ulang resiko jatuh
Asesmen resiko jatuh adalah....
4. Edukasi pencegahan pasien jatuh
Edukasi pencegahan pasien jatuh adalah.....
Disebut patuh apabila melaksanakan seluruh upaya
pencegahan jatuh pada pasien yang berisiko sesuai
dengan standar yang ditetapkan oleh RS.
Catatan :
1. Asesmen awal hanya dilakukan pada pasien
rawat inap
2. Untuk pasien rawat jalan dan IGD hanya
dilakukan screning
Jenis Indikator Struktur
Proses √
Outcome
2. Efektifitas √
3. Aksesibilitas √
4. Keselamatan √
6. Kesinambungan √
Tujuan Terselenggaranya standarisasi proses asuhan
klinis di rumah sakit sehingga dapat memberikan
jaminan kepada pasien untuk memperoleh
pelayanan klinis berdasarkan pada nilai ilmiah
sesuai kebutuhan medis/klinis pasien.
Definisi Kepatuhan terhadap clinical pathway adalah
Operasional kepatuhan para staf medis/DPJP dalam
menggunakan clinical pathway untuk memberikan
asuhan klinis pasien secara terstandarisasi dan
terintegrasi sehingga dapat meminimalkan adanya
variasi proses asuhan klinis
setiap RS menentukan 5 clinical pathway untuk
peyakit atau kondisi yang memenuhi satu atau
lebih criteria yang berlaku di RS tersebut
berdaasarkan :
a. Penyakit atau kondisi yang paling sering
atau banyak terjadi (high volume)
b. Penyakit atau kondisi yang memiliki kondisi
tinggi (high risk)
c. Penyakit atau kondisi yang memerlukan
biaya tinggi (high cost)
d. Penyakit atau kondisi yang terdapat
variasi/keragaman dalam pengelolaannya
Setiap CP mampu menunjukan komponen
standard LOS, obat dan penunjang
Proses √
Outcome
2. Efektifitas √
3. Aksesibilitas √
4. Keselamatan √
Proses √
Outcome
2. Efektifitas √
3. Aksesibilitas √
4. Keselamatan √
6. Kesinambungan √
Tujuan Terselenggaranya pelayanan di semua unit
yang mampu memberikan kepuasan pelanggan
Definisi Kecepatan respon terhadap komplain adalah
Operasional kecepatan rumah
sakit dalam menanggapi komplain baik tertulis, lisan
atau melalui media massa yang sudah diidentifikasi
tingkat risiko dan dampak risiko dengan penetapan
grading/dampak risiko berupa ekstrim (merah),
tinggi (kuning), rendah (hijau), dan dibuktikan
dengan data, dan tindak lanjut atas respon time
komplain tersebut sesuai dengan
kategorisasi/grading/dampak risiko.
Warna merah :
cenderung berhubungan dengan polisi, pengadilan,
kematian, mengancam sistem/kelangsungan
organisasi, potensi kerugian material dan lain-lain.
Warna kuning :
Cenderung berhubungan dengan pemberitaan
media, potensi kerugian material dll.
Warna hijau :
Tidak menimbulkan kerugian yang berarti baik
materil maupun imateril
Kriteria penilaian:
1. Melihat data rekapitulasi komplain yang
dikategorikan merah, kuning, hijau
2. Melihat data tindak lanjut komplain setiap
kategori yang dilakukan dalam kurun waktu
sesuai standard
3. Membuat persentase jumlah komplain yang
ditindak lanjuti terhadap seluruh komplain
disetiap kategori
a. Komplain Kategori Merah (KKM)
ditanggapi dan ditindak lanjuti maksimal 1 x
24 jam
b. Komplain Kategori Kuning (KKK)
ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal 3
hari
c. Komplain Kategori Hijau (KKH)
ditanggapi dan ditindak lanjuti maksimal 7 hari
Proses √
Outcome
MUTU PRIORITAS
ISKP
Standar 100%
IAK
IAM
KEBIDANAN
2. Efektifitas √
3. Aksesibilitas √
4. Keselamatan √
6. Kesinambungan √
Tujuan Tergambarnya kepatuhan dokter spesialis terhadap
ketepatan waktu melakukan visitasi kepada pasien
rawat inap
Definis Operasional Kepatuhan jam visite dokter spesialis sebagai DPJP
adalah kunjungan dokter spesialis untuk
perkembangan pasien yang menjadi tanggung
jawabnya setiap hari sebelum jam 14.00 termasuk
hari libur.
Jenis indikator Strukutur
Proses √
Outcome
2. Efektifitas √
3. Aksesibilitas √
4. Keselamatan √
6. Kesinambungan √
Tujuan Terselenggaranya pelayanan keperawatan yang
aman dan efektif bagi pasien dalam upaya
mencapai pemenuhan sasaran keselamatan pasien
Definisi Upaya pencegahan jatuh meliputi :
Operasional 1. Screening dirawat jalan/IGD
2. Assesmen awal resiko jatuh
3. Asesmen ulang resiko jatuh
4. Edukasi pencegahan pasien jatuh
Disebut patuh apabila melaksanakan seluruh upaya
pencegahan jatuh pada pasien yang berisiko sesuai
dengan standar yang ditetapkan oleh RS.
Catatan :
1. Asesmen awal hanya dilakukan pada pasien
rawat inap
2. Untuk pasien rawat jalan dan IGD hanya
dilakukan screning
Jenis Indikator Struktur
Proses √
Outcome
2. Efektifitas √
3. Aksesibilitas √
4. Keselamatan √
6. Kesinambungan √
Tujuan Terselenggaranya standarisasi proses asuhan klinis
di rumah sakit sehingga dapat memberikan jaminan
kepada pasien untuk memperoleh pelayanan klinis
berdasarkan pada nilai ilmiah sesuai kebutuhan
medis/klinis pasien.
Definisi Kepatuhan terhadap clinical pathway adalah kepatuhan
Operasional para staf medis/DPJP dalam menggunakan clinical
pathway untuk memberikan asuhan klinis pasien secara
terstandarisasi dan terintegrasi sehingga dapat
meminimalkan adanya variasi proses asuhan klinis
setiap RS menentukan 5 clinical pathway untuk
peyakit atau kondisi yang memenuhi satu atau lebih
criteria yang berlaku di RS tersebut berdaasarkan :
a. Penyakit atau kondisi yang paling sering atau
banyak terjadi (high volume)
b. Penyakit atau kondisi yang memiliki kondisi
tinggi (high risk)
c. Penyakit atau kondisi yang memerlukan biaya
tinggi (high cost)
d. Penyakit atau kondisi yang terdapat
variasi/keragaman dalam pengelolaannya
Proses √
Outcome
Judul Indikator Waktu tunggu rawat jalan 60 menit pada seluruh
pasien rawat jalan
Sasaran Strategis Terwujudnya ketepatan waktu palayanan
POLI BEDAH
2. Efektifitas √
3. Aksesibilasi √
√
4. Keselamatan
√
5. Fokus kepada pasien
6. Kesinambungan √
Tujuan Terselenggarannya pelayanan kegawatdaruratan yang
cepat dan tepat sehingga mampu mengoptimalkan upaya
menyelamatkan pasien gawat darurat
Deinisi operasional Emergency respon time (waktu tanggap) adalah waktu
yanng diibutuhkan mulai pasien dilakukan triage di IGD
sampai mendapat peayanan dokter.
Triage adalah usaha pemilahan pasien sebelum ditangani
berdasarkan tingkat kegawatdaruratan/trauma/penyakit
dengan mempertimbangkan prioritas penangan dan
sumber daya yang ada.
Jenis indikator Stuktur
Proses √
Outcome
FARMASI
2. Efektifias √
3. Aksesibilitas √
√
4. Keselamatan
√
6. Kesinambungan
Tujuan Terwujudnya efesiensi palyanan obat kepada pasien
berdasarkan daftar yang ditetapkan secara nasional
Definisi operasional Kepatuhan penggunaan formularium nasional adalah
kepatuhan para dokter meresepkan obat kepada pasien
sesuai dengan daftarobat-obatan formularium nasonal.
Disebut patuh bila seluruh obat dalam resep menikuti
formularium nasional.
Jenis indikator Struktur
Proses √
Outcome
LABORATORIUM
2. Efektifitas √
3. Aksesibilitas √
4. Keselamatan √
6. Kesinambungan √
Tujuan Tergambarnya kecepatan layanan laboratorium
Definisi Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium adalah
Operasional waktu yang diperlukan untuk memberikan jawaban
kepada dokter yang mengirim setelah keluar hasil
pemeriksaan dan mulai dibaca oleh dokter/analis
laboratorium sampai hasilnya diterima oleh dokter
yang mengirim.
(lisan atau tulisan)
Standar : harus diterima oleh dokter yang mengirim
dalam waktu kurang dari 30 (tiga puluh) menit baik
secara lisan maupun tulisan yang dimaksud dengan
kritis adalah hasil pemeriksaan yang termasuk
dalam kategori kritis yang ditetapkan dengan
kebijakan RS. RED category condition adalah
keadaan yang masuk dalaam kondisi kategori kritis
atau yang memerlukan penaalaksanaan segera
Proses √
Outcome
LABORATORIUM
RADIOLOGI
INSTALASI GIZI
REKAM MEDIK
KOMITE PPI
Metode Retrospektif
Standar 1%
2. Efektifitas √
3. Aksesibilitas √
√
4. Keselamatan
6. Kesinambungan √
Tujuan Terwujudnya layanan kesehatan yang berorientasi pada
standar keselamatan pasien untuk mengurangi risiko
infeksi yang terkait pelayanan kesehatan
Definisi Kebersihan tangan (hand hygiene) adalah segala
Operasional usaha yang
dilakukan untuk membersihkan kotoran yang secara
kasat mata terlihat dan pengangkatan mikroorganisme
yang tinggal sementara di tangan dengan
menggunakan sabun dan air mengalir (hand wash) atau
dengan cairan berbasis alkohol (handrub) dalam 6
langkah (WHO, 2009)