Input
Jenis indikator Proses
f
Output
Outcome
g Satuan Pengukuran Persentase
Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan identifikasi
h Numerator (Pembilang)
pasien bedah secara benar dalam periode observasi
Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi dalam
i Denominator (Penyebut)
periode observasi
j Target Pencapaian 100%
Kriteria Inklusi :
Semua pemberi pelayanan yang diberikan pelayanan
Kriteria Inklusi dan
k kesehatan.
Eksklusi
Kriteria Eksklusi :
Tidak ada
l Formula N/D x 100%
Metode Pengumpulan Retrospektif
m
Data Observasi
n Sumber Data Hasil observasi
Instrumen Pengambilan
o Formulir Observasi Kepatuhan Identifikasi Pasien Bedah
Data
Total sampel (apabila jumlah populasi ≤ 30)
p Populasi/ Sampel
Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Periode Pengumpulan
q Bulanan
Data
Periode Analisis dan
r Bulanan, Triwulan, Tahunan
Pelaporan Data
Tabel
s
Penyajian Data Grafik
t Penanggung Jawab Kepala Unit Rawat Inap
3. Kepatuhan pemakaian tanda high alert pada obat untuk pasien bedah (SKP 3)
Kepatuhan pemakaian tanda high alert pada obat untuk
a Judul
pasien bedah (SKP 3)
b Dasar Pemikiran Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien.
Efektif
Keselamatan Pasien
Berorientasi kepada pasien
c Dimensi Mutu Tepat Waktu
Efisien
Adil
Terintegrasi
Untuk memastikan keselamatan pasien terkait
pengelolaan obat yang harus diwaspadai (High Alert)
d Tujuan
yang tepat, mencegah kekeliruan pendistribusian,
penyimpanan, maupun pemberian kepada pasien.
Obat – obat yang perlu diwaspadai (high-alert
medications) adalah obat yang persentasinya tinggi
dalam menyebabkan terjadi kesalahan/ error dan/ atau
kejadian sentinel (sentinel event), obat yang berisiko
tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan
e (advese oucome) demikian pula obat – obat yang tampak
Definisi Operasional
mirip/ ucapan mirip (nama obat, rupa, dan ucapan mirip/
NORUM, atau Look Alike Sound Alike/ LASA).
Prioritas obat High Alert di Rumah Sakit Ludira Husada
Tama adalah: Narkotika, Sedative (Ketamin,
Midazolam, Propofol, Bupivacaine spinal, Atracurium).
Input
Proses
f Jenis indikator
Output
Outcome
g Satuan Pengukuran Prosentase
Jumlah semua obat golongan High Alert yang ditempel
h Numerator (Pembilang) tanda HIGH ALERT yang ada dibangsal untuk diberikan
kepada pasien (diterima dari farmasi)
Jumlah seluruh obat HIGH ALERT yang ada dibangsal
i Denominator (Penyebut)
untuk diberikan kepada pasien (diterima dari farmasi)
j Target Pencapaian 100%
Kriteria Inklusi:
Kepatuhan pemakaian tanda high alert pada obat yang
termasuk golongan high alert yang ada di bangsal untuk
Kriteria Inklusi dan
k pasien bedah.
Eksklusi
Kriteria Ekslusi:
Tidak ada
l Formula N/D x 100%
Metode Pengumpulan Retrospektif
m
Data Observasi
n Sumber Data Form pencatatan tanda high alert pada obat
Instrumen Pengambilan
o Formulir Indikator Mutu harian
Data
JCI Sample Size
4. Site marking (penandaan lokasi operasi) pada pasien persiapan operasi (SKP 4)
Site marking (Surgical Safety Checklist) pada pasien
a Judul
persiapan operasi
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
b Dasar Pemikiran
11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien.
Efektif
Keselamatan Pasien
Berorientasi kepada pasien
c Dimensi Mutu Tepat Waktu
Efisien
Adil
Terintegrasi
Menurut Surgery Safety Cheklist WHO: penandaan area
operasi merupakan kunci utama dalam menciptakan
keselamatan pasien sebelum operasi. Penandaan area
d Tujuan
operasi merupakan hal yang paling penting untuk
mencegah terjadinya komplikasi dan kematian saat
operasi.
Penandaan lokasi operasi (Site Marking) oleh operator,
saat pasien masih sadar, dan harus terlihat setelah proses
e Definisi Operasional desinfeksi di kamar operasi terutama dilakukan pada
area operasi lateralisasi (2 sisi), multiple struktur (jari
tangan, jari kaki, lesi, multiple level (tulang belakang).
Input
Proses
f Jenis indikator
Output
Outcome
g Satuan Pengukuran Prosentase
Jumlah pasien pre operasi lateralisasi, multiple struktur
h Numerator (Pembilang)
dan multiple level yang dilakukan site marking
Jumlah semua pasien operasi lateralisasi, multiple
i Denominator (Penyebut)
struktur dan multiple level
j Target Pencapaian 100%
Kriteria Inklusi:
Site marking dilakuan pada : operasi lateralisasi (2 sisi),
multiple struktur (jari tangan, jari kaki, lesi), multiple
Kriteria Inklusi dan
k level (tulang belakang) mata, wajah
Eksklusi
Kriteria Eksklusi:
Pasien yang dioperasi yang tidak masuk kriteria: bayi
premature, operasi cito, gigi
l Formula N/D x 100%
Metode Pengumpulan Retrospektif
m
Data Observasi
n Sumber Data Laporan operasi
Instrumen Pengambilan
o Formulir Sugical Safety Checklist
Data
JCI Sample Size
p Populasi/ Sampel Total Populasi tiap Jumlah sample tiap
Bulan Bulan
≥ 640 128
320-639 20% dari total
populasi
64-319 64
< 64 Tidak perlu
sampling (100%
populasi diambil
data semua)
Atau
Rumus Solvin :
N
n=
1 + N(e)2
Keterangan :
n = Jumlah sampel yang dicari
N = Ukuran populasi
e = Nilai margin of error (besar kesalahan) dari
ukuran populasi
Periode Pengumpulan
q Bulanan
Data
Periode Analisis dan
r Bulanan, Triwulan, Tahunan
Pelaporan Data
Tabel
s Penyajian Data
Grafik
t Penanggung Jawab Kepala Unit Kamar Operasi dan CSSD
Kriteria Eksklusi :
Tidak ada
l Formula N/D x 100%
Metode Pengumpulan Retrospektif
m
Data Observasi
n Sumber Data Hasil observasi
Instrumen Pengambilan
o Formulir Kepatuhan Kebersihan Tangan
Data
p Populasi/ Sampel Minimal 200 Peluang
Periode Pengumpulan
q Bulanan
Data
Periode Analisis dan
r Bulanan, Triwulan, Tahunan
Pelaporan Data
Tabel
s Penyajian Data
Grafik
t Penanggung Jawab Komite PPI
6. Kepatuhan upaya pencegahan risiko cedera akibat pasien jatuh pada pasien rawat
inap (SKP 6)
Kepatuhan upaya pencegahan risiko cedera akibat pasien
a Judul
jatuh pada pasien rawat inap (SKP 6)
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
b Dasar Pemikiran
11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien.
Efektif
Keselamatan Pasien
c Dimensi Mutu Berorientasi kepada pasien
Tepat Waktu
Efisien
Adil
Terintegrasi
Mengukur kepatuhan pemberi pelayanan dalam
menjalankan upaya pencegahan jatuh agar terselenggara
d Tujuan
asuhan pelayanan yang aman dan mencapai pemenuhan
sasaran keselamatan pasien.
1. Upaya pencegahan risiko jatuh meliputi:
a. Asesment awal risiko jatuh
b. Assesment ulang risiko jatuh
c. Intervensi pencegahan risiko jatuh
e Definisi Operasional
2. Kepatuhan upaya pencegahan risiko pasien jatuh
adalah pelaksanaan ketiga upaya pencegahan jatuh
pada pasien rawat inap yang berisiko tinggi jatuh
sesuai dengan standar yang ditetapkan rumah sakit.
Input
Proses
f Jenis indikator
Output
Outcome
g Satuan Pengukuran Persentase
Jumlah pasien rawat inap berisiko tinggi jatuh yang
h Numerator (Pembilang)
mendapatkan ketiga upaya pencegahan risiko jatuh.
Jumlah pasien rawat inap berisiko tinggi jatuh yang
i Denominator (Penyebut)
diobservasi
j Target Pencapaian 100%
Kriteria Inklusi :
Pasien rawat inap berisiko tinggi jatuh
Keterangan :
n = Jumlah sampel yang dicari
N = Ukuran populasi
e = Nilai margin of error (besar kesalahan) dari
ukuran populasi
Periode Pengumpulan
q Bulanan
Data
Periode Analisis dan
r Bulanan, Triwulan, Tahunan
Pelaporan Data
Tabel
s Penyajian Data
Grafik
t Penanggung Jawab Kepala Unit Rawat Inap dan Kebidanan
2. Waktu tunggu pelayanan obat jadi pasien bedah rawat jalan
Keterangan :
n = Jumlah sampel yang dicari
N = Ukuran populasi
e = Nilai margin of error (besar kesalahan) dari
ukuran populasi
Periode Pengumpulan
q Bulanan
Data
Periode Analisis dan
r Bulanan, Triwulan, Tahunan
Pelaporan Data
Tabel
s Penyajian Data
Grafik
t Penanggung Jawab Kepala Unit Farmasi
Rumus Solvin :
N
n=
1 + N(e)2
Keterangan:
n = Jumlah sampel yang dicari
N = Ukuran populasi
e = Nilai margin of error (besar kesalahan) dari
ukuran populasi
Periode Pengumpulan
q Bulanan
Data
Periode Analisis dan
r Bulanan, Triwulan, Tahunan
Pelaporan Data
Tabel
s Penyajian Data
Grafik
t Penanggung Jawab Kepala Unit Kamar Operasi dan CSSD
Keterangan :
n = Jumlah sampel yang dicari
N = Ukuran populasi
e = Nilai margin of error (besar kesalahan) dari
ukuran populasi
Periode Pengumpulan
q Bulanan
Data
Periode Analisis dan
r Bulanan, Triwulan, Tahunan
Pelaporan Data
Tabel
s Penyajian Data
Grafik
t Penanggung Jawab Kepala Unit Kamar Operasi dan CSSD
5. Surveilans Phlebitis
Keterangan :
n = Jumlahsampel yang dicari
N = Ukuranpopulasi
e = Nilai margin of error (besarkesalahan) dari
ukuran populasi
Periode Pengumpulan
q Bulanan
Data
Periode Analisis dan
r Bulanan, Triwulan, Tahunan
Pelaporan Data
Tabel
s Penyajian Data
Grafik
t PenanggungJawab Ketua Komite PPI
Input
Proses
f Jenis indikator
Output
Outcome
g Satuan Pengukuran Persentase
Jumlah pelayanan oleh PPA yang sesuai dengan clinical
h Numerator (Pembilang)
pathway
Denominator Jumlah seluruh pelayanan oleh PPA pada clinical pathway
i
(Penyebut) yang diobservasi
j Target Pencapaian ≥ 80%
Kriteria Inklusi :
Pasien yang menderita penyakit sesuai batasan ruang
lingkup clinical pathway yang diukur.
Kriteria Inklusi dan
k
Eksklusi Kriteria Eksklusi :
1. Pasien yang pulang atas permintaan sendiri selama
perawatan.
2. Pasien yang meninggal
3. Variasi yang terjadi sesuai dengan indikasi klinis
pasien dalam perkembangan pelayanan.
l Formula N/D x 100%
Retrospektif
m Metode Pengumpulan
Observasi
Data
n Sumber Data Data sekunder dari rekam medis pasien
Instrumen Pengambilan
o Formulir Kepatuhan Clinical Pathway
Data
Total sampel (apabila jumlah populasi ≤ 30)
p Populasi/ Sampel
Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Periode Pengumpulan
q Bulanan
Data
Periode Analisis dan
r Bulanan, Triwulan, Tahunan
Pelaporan Data
Tabel
s
Penyajian Data Grafik
Divsi Pelayanan, Komite Medik, Komite Keperawatan
t Penanggung Jawab
dan Komite Tenaga Kesehatan lain
Kriteria Eksklusi:
Tidak ada
l Formula N/D x 100%
Metode Pengumpulan Retrospektif
m
Data Observasi
n Sumber Data Medical record
Atau
Rumus Solvin :
N
n=
1 + N(e)2
Keterangan :
n = Jumlah sampel yang dicari
N = Ukuran populasi
e = Nilai margin of error (besar kesalahan) dari
ukuran populasi
Periode Pengumpulan
q Bulanan
Data
Periode Analisis dan
r Bulanan, Triwulan, Tahunan
Pelaporan Data
Tabel
s Penyajian Data
Grafik
t Penanggung Jawab Kepala Unit Rekam Medis
Atau
Rumus Solvin :
N
n=
1 + N(e)2
Keterangan :
n = Jumlah sampel yang dicari
N = Ukuran populasi
e = Nilai margin of error (besar kesalahan) dari
ukuran populasi
Periode Pengumpulan
q Bulanan
Data
Periode Analisis dan
r Bulanan, Triwulan, Tahunan
Pelaporan Data
Penyajian Data Tabel
s
Grafik
t Penanggung Jawab Kepala Unit Rekam Medis
Rumus Solvin :
N
n=
1 + N(e)2
Keterangan :
n = Jumlah sampel yang dicari
N = Ukuran populasi
e = Nilai margin of error (besar kesalahan) dari
ukuran populasi
Periode Pengumpulan
q Bulanan
Data
Periode Analisis dan
r Bulanan, Triwulan, Tahunan
Pelaporan Data
Tabel
s Penyajian Data
Grafik
t Penanggung Jawab Kadiv. Keuangan dan Akuntansi
Keterangan :
n = Jumlah sampel yang dicari
N = Ukuran populasi
e = Nilai margin of error (besar kesalahan) dari
ukuran populasi
Periode Pengumpulan
q Bulanan
Data
Periode Analisis dan
r Bulanan, Triwulan, Tahunan
Pelaporan Data
Tabel
s Penyajian Data
Grafik
t Penanggung Jawab Kepala Unit Kamar Operasi dan CSSD
3. Waktu Tunggu Pengoperasian Genset saat Listrik PLN padam oleh PSRS kurang
dari 5 menit
Waktu tunggu pengoperasian genset saat listrik PLN
a Judul
padam oleh IPSRS < 5 menit
Listrik adalah kebutuhan vital dalam sebuah rumah sakit
sehingga diusahakan supaya masalah pasokan listrik tidak
b Dasar Pemikiran
terganggu terlalu lama saat pasokan listrik dari PLN
terganggu
Efektif
Keselamatan Pasien
c Berorientasi kepada pasien
Dimensi Mutu
Tepat Waktu
Efisien
Adil
Terintegrasi
Input
Proses
f Jenis indikator
Output
Outcome
Metode Pengumpulan
m Retrospektif
Data
Observasi
n Sumber Data Buku laporan genset
Instrumen Pengambilan
o Formulir pelaporan genset
Data
JCI Sample Size
Atau
Rumus Solvin :
N
n=
1 + N(e)2
Keterangan :
n = Jumlah sampel yang dicari
N = Ukuran populasi
e = Nilai margin of error (besar kesalahan) dari
ukuran populasi
Periode Pengumpulan
q Bulanan
Data