PENDAHULUAN
1. Tujuan Umum
Melaporkan seluruh kegiatan Komite Mutu dan Keselamatan Pasien yang
dilaksanakan pada triwulan empat tahun 2017
2. Tujuan Khusus
a. Melaporkan pelaksanaan program kerja
b. Melaporkan hasil monitoring dan evaluasi kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien di unit pelayanan
c. Melaporkan kegiatan edukasi dan pengembangan
4. a Memberikan Edukasi √ - - -
Pencegahan Infeksi
(Kebersihan Tangan,
Penggunaan Masker) kepada
masyarakat
b Pemantauan pelaksanaan √ √ Tidak - Pemberian edukasi kepada
kebersihan tangan setiap 4 dilaksanakan masyarakat Sagan dilaksanakan pada
bulan sekali bulan Agustus, namun pada
Desember ini pemantauan/review
belum dapat kami lakukan. Review
tersebut akan dilakukan bersamaan
dengan kegiatan Lorong Hijau yang
akan dilaksanakan awal tahun 2018
Peningkatan Mutu:
100%
Pemantauan indikator mutu yang akan dibahas dalam laporan ini adalah indikator mutu kunci RS.
Adapun capaian indikator mutu kunci RS …………… triwulan IV tahun 2017 adalah sebagai
berikut:
A. Area Klinis
1. Respon Time Penanganan Nyeri pada Pasien Sindrom Koroner Akut (SKA)
Capaian respon time nyeri pada pasien SKA pada triwulan IV tahun 2017
menunjukkan peningkatan sejak awal tahun 2017, namun capaian yang ditunjukkan
tidak stabil (zig-zag) Hal tersebut dapat dikarenakan respon subjektivitas masing-
masing pasien yang berbeda-beda terhadap obat yang diberikan. Respon subjektif
tersebut tidak dapat kami kendalikan, sehingga pada tahun 2018 indikator tersebut
akan diganti dengan indikator lain.
B. Area Manajemen
1. Ketersediaan Obat dan Alat Kesehatan (Alkes) Emergency di Unit Pelayanan Pasien
Jumlah insiden tahun 2017 yang tertera pada grafik batang di atas merupakan jumlah
insiden tahun 2017 yang menunjukan angka penurunan pelaporan insiden. Hal ini
disebabkan karena pelayan kesehatan mulai sadar akan pentingnya keselamatan
pasien dalam memberikan pelayanan.
Laporan KMKP TWIV 11
Insiden keselamatan pasien yang terjadi pada tahun 2017 ini didominasi oleh KNC
(insiden sudah terjadi, tetapi belum sampai ke pasien) dan KTC (insiden sudah terjadi,
sudah sampai ke pasien, tetapi tidak memberi dampak/kerugian).
Tingginya jumlah KTC merupakan hal yang harus ditindak-lanjuti, meskipun tidak
berdampak kepada pasien, tetapi tingginya insiden KTC tersebut menunjukkan
menurunnya budaya keselamatan pasien (budaya double check sebelum memberikan
obat/tindakan keperawatan/pemeriksaan penunjang medis/kegiatan lain yang
berhubungan dengan pasien, budaya mendahulukan keselamatan pasien dibandingkan
kecepatan pelayanan).
Budaya keselamatan pasien yang meningkat akan nampak pada pola insiden
keselamatan pasien. Bila keselamatan pasien RS meningkat, maka KPC (kondisi
potensial terjadi insiden, namun belum terjadi insiden) dan KNC meningkat,
sedangkan KTC, KTD dan Sentinel menurun.
Upaya yang sudah dilakukan adalah:
a. KNC dan KTC sudah dilakukan analisa sampai dengan rekomendasi oleh kepala
ruang/kepala unit, hasil analisa dan rekomendasi oleh unit dilaporkan kepada
Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
b. Memberikan pembekalan pada setiap karyawan baru yang akan berkarya di
lingkungan RS Panti Rapih
c. Memberikan pendampingan kepada kepala ruang dalam hal pelaporan insiden
keselamatan pasien mulai dari analisa sampai dengan tindak lanjut dari akar
masalah
d. Memberikan pelatihan bagi perawat baru yang akan berkarya di RS Panti Rapih
BAB IV
CATATAN HASIL AUDIT INTERNAL
Komite Mutu dan Keselamatan Pasien diharapkan merangkul semua unit kerja, contohnya
Pengelola Sarana Informasi (PSI) yang saat ini belum memiliki Indikator Mutu unit.
Meningkatkan dokumentasi bukti adanya pertemuan koordinasi baik internal KMKP atau
dengan unit/komite lain
Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan Komite Mutu dan Keselamatan Pasien adalah sebagai
berikut:
….………………………………………………………………………………………………
3. Dst……….