1. JUDUL Ketepatan Jam Visite Dokter 2. DEFINISI Ketepatan jam kunjungan/ visite dokter spesialis atau dokter OPERASIONAL pengganti pada pasien rawat inap yang menjadi tanggung jawabnya sesuai waktu yang telah ditetapkan (pukul 07.00 – 16.00 WITA) 3. TUJUAN Tergambarnya kepedulian tenaga medis terhadap ketepatan waktu pemberian Pelayanan 4. DIMENSI MUTU Efektifitas, Efisien dan kesinambungan 5. DASAR PEMIKIRAN Terlaksananya kepedulian dan kedisiplinan tenaga medis terhadap waktu pemberian pelayanan. 6. NUMERATOR Jumlah visite dokter spesialis antara jam 07.00 sampai dengan 16.00 yang disurvey 7. DENOMINATOR Jumlah pelaksanaan visite dokter spesialis yang disurvey 8. FORMULA N/D x 100% PENGUKURAN 9. TIPE INDIKATOR Input Proses Output Outcome 10. METODOLOGI Retrospektif PENGUMPULAN DATA Survey Harian 11. CAKUPAN DATA Random Sampling 12. FREKUENSI 1 Bulan PENGUMPULAN DATA 13. FREKUENSI ANALISA 3 Bulan DATA 14. NILAI AMBANG 100 % STANDAR 15. METODOLOGI Statistik : Chart ANALISA DATA Interpretasi Data : Bandingkan Dengan Standar 16. SUMBER DATA Instalasi Rawat Inap 17. PENANGGUNG JAWAB Kepala Ruang Rawat Inap PENGUMPULAN DATA 18. PUBLIKASI DATA Internal Eksternal 2. Tidak Adanya Kejadian Pasien Jatuh 1. JUDUL Tidak Adanya Kejadian Pasien Jatuh 2. DEFINISI Pasien jatuh adalah pasien yang mengalami insiden secara OPERASIONAL cepat dan tiba-tiba berpindah posisi dari tempat tidur ke lantai sampai setengah atau lebih bagian tubuh berada di lantai, sehingga memungkinkan pasien mengalami cedera ringan sampai berat atau tidak menimbulkan cedera. 3. TUJUAN Terselenggaranya pelayanan keperawatan yang aman dan efektif bagi pasien dalam upaya mencapai pemenuhan sasaran keselamatan pasien 4. DIMENSI MUTU Efisiensi, Efektifitas, Keselamatan Pasien 5. DASAR PEMIKIRAN Perawat bertanggung jawab dalam mengidentifikasi pasien yang beresiko jatuh dan membuat suatu rencana perawatan untuk meminimalkan rIsiko pasien jatuh. 6. NUMERATOR Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut dikurangi jumlah pasien yang jatuh 7. DENOMINATOR Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut 8. FORMULA N/D x100% PENGUKURAN 9. TIPE INDIKATOR Input Proses Output Outcome 10. METODOLOGI Retrospektif PENGUMPULAN DATA Survey Harian 11. CAKUPAN DATA Total Sampling 12. FREKUENSI 1 Bulan PENGUMPULAN DATA 13. FREKUENSI ANALISA 3 Bulan DATA 14. NILAI AMBANG 100 % STANDAR 15. METODOLOGI Statistik : Chart ANALISA DATA Interpretasi Data : Bandingkan Dengan Standar 16. SUMBER DATA Instalasi Rawat Inap / Form Insiden Keselamatan Pasien 17. PENANGGUNG JAWAB Kepala Ruang Rawat Inap PENGUMPULAN DATA 18. PUBLIKASI DATA Internal Eksternal 3. Kematian Pasien > 48 Jam 1. JUDUL Angka Kematian Pasien > 48 Jam 2. DEFINISI Kematian pasien > 48 jam adalah kematian yang terjadi OPERASIONAL sesudah periode 48 jam setelah pasien rawat inap masuk rumah sakit
3. TUJUAN Tergambarnya pelayanan pasien rawat inap di rumah sakit
yang aman dan efektif 4. DIMENSI MUTU Keselamatan dan Efektifitas 5. DASAR PEMIKIRAN Untuk mengukur kemampuan menyelamatkan pasien 6. NUMERATOR Jumlah kejadian kematian pasien rawat inap > 48 jam dalam satu bulan 7. DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien rawat inap dalam satu bulan 8. FORMULA N/D x 100 PENGUKURAN 9. TIPE INDIKATOR Input Proses Output Outcome 10. METODOLOGI Retrospektif PENGUMPULAN DATA Survey Harian 11. CAKUPAN DATA Total Sampling 12. FREKUENSI 1 Bulan PENGUMPULAN DATA 13. FREKUENSI ANALISA 3 Bulan DATA 14. NILAI AMBANG ≤ 0,24% STANDAR 15. METODOLOGI Statistik : Chart ANALISA DATA Interpretasi Data : Bandingkan Dengan Standar 16. SUMBER DATA Instalasi Rawat Inap 17. PENANGGUNG JAWAB Kepala Ruang Rawat Inap PENGUMPULAN DATA 18. PUBLIKASI DATA Internal Eksternal 4. Kejadian Pulang Paksa 1. JUDUL Kejadian Pulang Paksa 2. DEFINISI Pulang paksa adalah pulang atas permintaan pasien atau OPERASIONAL keluarga pasien sebelum diputuskan boleh pulang oleh dokter
3. TUJUAN Tergambarnya penilain pasien terhadap efektifitas pelayanan
rumah sakit 4. DIMENSI MUTU Efektifitas, Kesinambungan pelayanan 5. DASAR PEMIKIRAN Untuk mengukur penilaian pasien terhadap efektifitas pelayanan rumah sakit 6. NUMERATOR Jumlah pasien pulang paksa dalam satu bulan 7. DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien yang dirawat dalam satu bulan 8. FORMULA N/D x 100 PENGUKURAN 9. TIPE INDIKATOR Input Proses Output Outcome 10. METODOLOGI Retrospektif PENGUMPULAN DATA Survey Harian 11. CAKUPAN DATA Total Sampling 12. FREKUENSI 1 Bulan PENGUMPULAN DATA 13. FREKUENSI ANALISA 3 Bulan DATA 14. NILAI AMBANG ≤5% STANDAR 15. METODOLOGI Statistik : Chart ANALISA DATA Interpretasi Data : Bandingkan Dengan Standar 16. SUMBER DATA Instalasi Rawat Inap 17. PENANGGUNG JAWAB Kepala Ruang Rawat Inap PENGUMPULAN DATA 18. PUBLIKASI DATA Internal Eksternal 5. Ketepatan Pemasangan Gelang Identifikasi Dengan Benar 1 JUDUL Ketepatan Pemasangan Gelang Identifikasi Dengan Benar 2 DEFINISI Pelaksanaan identifikasi pasien merupakan kegiatan OPERASIONAL memastikan identitas pasien dengan benar dengan menggunakan gelang identifikasi yang berisi NAMA, TANGGAL LAHIR dan NO. RM. Pada proses identifikasi pasien dilakukan dengan menggunakan minimal 2 (dua) identitas dan tidak boleh menggunakan nomor kamar atau lokasi tempat tidur pasien dirawat. Gelang identifikasi pasien yang digunakan : a. Gelang berwarna BIRU MUDA untuk pasien berjenis kelamin Laki-Laki b. Gelang berwarna MERAH MUDA untuk pasien berjenis kelamin Perempuan 3. TUJUAN Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan pasien khususnya dalam prosedur mengidentifikasi pasien dengan benar di seluruh pelayanan rumah sakit 4. DIMENSI MUTU Efisiensi, Efektifitas, Keselamatan Pasien 5. DASAR PEMIKIRAN Kesalahan identifikasi pasien diakui sebagai masalah yang terbesar didalam organisasi kesehatan. Kesalahan mengidentifikasi pasien merupakan salah satu resiko paling serius terhadap keselamatan pasien. 6. NUMERATOR Jumlah pasien yang dilaksanakan pemasangan gelang identifikasi sesuai standar dalam satu bulan 7. DENOMINATOR Seluruh jumlah pasien dalam satu bulan 8. FORMULA N/D X 100% PENGUKURAN 9. TIPE INDIKATOR Input Proses Output Outcome 10. METODOLOGI Retrospektif PENGUMPULAN DATA Survey Harian 11. CAKUPAN DATA Total Sampling 12. FREKUENSI 1 Bulan PENGUMPULAN DATA 13. FREKUENSI ANALISA 3 Bulan DATA 14. NILAI AMBANG 100% STANDAR 15. METODOLOGI ANALISA Statistik : Chart DATA Interpretasi Data : Bandingkan Dengan Standar 16. SUMBER DATA Instalasi Rawat Inap 17. PENANGGUNG JAWAB Kepala Ruang Rawat Inap PENGUMPULAN DATA 18. PUBLIKASI DATA Internal Eksternal 6. Pelaksanaan Hand Over Sesuai Standar
1. JUDUL Pelaksanaan Hand Over Sesuai Standar
2. DEFINISI Pelaksanaan serah terima dengan metode SBAR dengan OPERASIONAL bukti tanda-tangan antara pemberi operan dan penerima operan sehingga mengurangi risiko miskomunikasi di Rumah Sakit Islam Namira. 3. TUJUAN Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan pasien khususnya dalam prosedur meningkatkan komunikasi yang efektif di seluruh pelayanan rumah sakit 4. DIMENSI MUTU Efisiensi, Efektifitas, Keselamatan Pasien 5. DASAR PEMIKIRAN Komunikasi pada saat operan yang sering dilakukan dalam pelayanan dirumah sakit, kegiatan ini memiliki resiko tinggi untuk terjadinya miskomunikasi/ kesalahan instruksi yang diterima, sehingga tindakan dapat membahayakan pasien. 6. NUMERATOR Jumlah hand over yang sesuai standar dalam satu bulan 7. DENOMINATOR Jumlah seluruh hand over dalam satu bulan 8. FORMULA N/D X 100% PENGUKURAN 9. TIPE INDIKATOR Input Proses Output Outcome 10. METODOLOGI Retrospektif PENGUMPULAN DATA Survey Harian 11. CAKUPAN DATA Random Sampling 12. FREKUENSI 1 Bulan PENGUMPULAN DATA 13. FREKUENSI ANALISA 3 Bulan DATA 14. NILAI AMBANG ≥ 80% STANDAR 15. METODOLOGI Statistik : Chart ANALISA DATA Interpretasi Data : Bandingkan Dengan Standar 16. SUMBER DATA Instalasi Rawat Inap 17. PENANGGUNG JAWAB Kepala Ruang Rawat Inap PENGUMPULAN DATA 18. PUBLIKASI DATA Internal Eksternal 7. Kepatuhan Petugas dalam Melakukan Pengkajian Ulang Risiko Jatuh
1. JUDUL Kepatuhan Petugas dalam Melakukan Pengkajian Ulang
Risiko Jatuh 2. DEFINISI Pengkajian risiko jatuh adalah suatu cara mengidentifikasi OPERASIONAL kemungkinan pasien tersebut mempunyai risiko atau kemungkinan yang besar/kecil untuk terjadinya jatuh sehingga dapat diambil tindakan pencegahan serta mengatasi cedera akibat jatuh, meminimalkan dampak yang diakibatkan cedera akibat jatuh dan mencegah kecacatan serta kematian. Petugas melakukan pengkajian ulang risiko jatuh menggunakan skala yang sesuai. Pasien dengan risiko jatuh tinggi dikaji ulang setiap pergantian shift, sedangkan pasien dengan risiko jatuh rendah dan sedang dikaji ulang setiap 3 hari sekali (dilakukan pada hari ke-4 terhitung mulai saat pengkajian sebelumnya) atau sewaktu-waktu apabila: a. Terjadi perubahan status klinis meliputi perubahan kondisi fisik, fisiologis, maupun psikologis Pasien mengalami insiden jatuh atau nyaris jatuh saat dirawat. 3. TUJUAN Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan pasien khususnya dalam prosedur mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh di seluruh pelayanan rumah sakit 4. DIMENSI MUTU Efisiensi, Efektifitas, Kesinambungan, manfaat, Keselamatan Pasien 5. DASAR PEMIKIRAN Perawat bertanggung jawab dalam mengidentifikasi pasien yang berisiko jatuh dan membuat suatu rencana perawatan untuk meminimalkan risiko. Kekurangan staf, perawat yang tidak berpengalaman, serta tidak memiliki pengetahuan yang cukup dapat membuat pasien berisiko untuk jatuh dan mengalami perlukaan. Salah satu upaya untuk mengurangi risiko pasien jatuh adalah melakukan pengkajian ulang risiko jatuh pada pasien. 6. NUMERATOR Jumlah pasien rawat inap yang dilakukan pengkajian ulang risiko jatuh secara konsisten dengan skala yang tepat dalam satu bulan 7. DENOMINATOR Seluruh jumlah pasien rawat inap yang harus dilakukan pengkajian ulang risiko secara dalam satu bulan 8. FORMULA N/D X 100% PENGUKURAN 9. TIPE INDIKATOR Input Proses Output Outcome 10. METODOLOGI Retrospektif PENGUMPULAN DATA Survey Harian 11. CAKUPAN DATA Random Sampling 12. FREKUENSI 1 Bulan PENGUMPULAN DATA 13. FREKUENSI ANALISA 3 Bulan DATA 14. NILAI AMBANG 100% STANDAR 15. METODOLOGI Statistik : Chart ANALISA DATA Interpretasi Data : Bandingkan Dengan Standar 16. SUMBER DATA Instalasi Rawat Inap 17. PENANGGUNG JAWAB Kepala Ruang Rawat Inap PENGUMPULAN DATA 18. PUBLIKASI DATA Internal Eksternal 8. Instruksi Hasil Pelaporan Pemeriksaan Kritis Via Telepon Ditandatangani DPJP dalam 24 jam
1. JUDUL Instruksi Hasil Pelaporan Pemeriksaan Kritis Via Telepon
Ditandatangani DPJP dalam 24 jam 2. DEFINISI Instruksi yang disampaikan oleh dokter melalui telepon OPERASIONAL berupa terapi atau tindakan delegatif yang diberikan oleh dokter/dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) kepada perawat/bidan sebagai respon dari pelaporan kondisi pasien dalam waktu 1 x 24 jam 3. TUJUAN Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan pasien melalui peningkatan komunikasi efektif 4. DIMENSI MUTU Efisiensi, Efektifitas, Keselamatan Pasien 5. DASAR PEMIKIRAN Pelaporan pemeriksaan kritis via telpon adalah tindakan yang sering dilakukan dalam pelayanan di rumah sakit, kegiatan ini memiliki risiko tinggi untuk terjadinya kesalahan instruksi yang diterima, sehingga tindakan dapat membahayakan pasien.. 6. NUMERATOR Jumlah instruksi hasil pelaporan pemeriksaan kritis via telepon ditandatangani dpjp dalam 24 jam dalam satu bulan 7. DENOMINATOR Jumlah seluruh instruksi hasil pelaporan pemeriksaan kritis via telepon dalam satu bulan 8. FORMULA N/D X 100% PENGUKURAN 9. TIPE INDIKATOR Input Proses Output Outcome 10. METODOLOGI Retrospektif PENGUMPULAN DATA Survey Harian 11. CAKUPAN DATA Random Sampling 12. FREKUENSI 1 Bulan PENGUMPULAN DATA 13. FREKUENSI ANALISA 3 Bulan DATA 14. NILAI AMBANG 100% STANDAR 15. METODOLOGI Statistik : Chart ANALISA DATA Interpretasi Data : Bandingkan Dengan Standar 16. SUMBER DATA Instalasi Rawat Inap 17. PENANGGUNG JAWAB Kepala Ruang Rawat Inap PENGUMPULAN DATA 18. PUBLIKASI DATA Internal Eksternal
9. Pelaksanaan Asesmen Ulang Nyeri
1. JUDUL Pelaksanaan Asesmen Ulang Nyeri
2. DEFINISI Pelaksanaan asesmen ulang nyeri sesuaI Standar Prosedur OPERASIONAL Operasional (SPO) di unit rawat inap yang dilakukan oleh perawat saat ditemukan keluhan nyeri pasien 3. TUJUAN Tergambarnya kepatuhan petugas rawat inap dalam melakukan asesmen ulang nyeri 4. DIMENSI MUTU Efisiensi, Efektifitas 5. DASAR PEMIKIRAN Peningkatan kualitas pelayanan dan meminimalkan keluhan pasien saat dirawa inap di Rumah Sakit Islam Namira 6. NUMERATOR Jumlah data asesmen ulang nyeri yang telah dilakukan lengkap sesuai SPO 7. DENOMINATOR Jumlah seluruh sample yang terkumpul 8. FORMULA N/D x 100% PENGUKURAN 9. TIPE INDIKATOR Input Proses Output Outcome 10. METODOLOGI Retrospektif PENGUMPULAN DATA Survey Harian 11. CAKUPAN DATA Purposive Sampling Kriteria Inklusi Pasien mengeluh nyeri mulaiskala 1 Kriteria Eksklusi Pasien Koma yang tidak sadarkan diri 12. FREKUENSI 1 Bulan PENGUMPULAN DATA 13. FREKUENSI ANALISA 3 Bulan DATA 14. NILAI AMBANG ≥ 70% STANDAR 15. METODOLOGI Statistik : Chart ANALISA DATA Interpretasi Data : Bandingkan Dengan Standar 16. SUMBER DATA Instalasi Rawat Inap 17. PENANGGUNG JAWAB Kepala Ruang Rawat Inap PENGUMPULAN DATA 18. PUBLIKASI DATA Internal Eksternal 10. Pelaksanaan Pelaksanaan Discharge Planning Pasien Pulang
1. JUDUL Pelaksanaan Discharge Planning
2. DEFINISI Proses Perencanaan kepulangan pasien yang terintegrasi, OPERASIONAL dimana perawat Ruang rawat inap harus menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai hal-hal penting yang harus dilaksanakan selama proses perawatan dirumah setelah pasien pulang. Setelah perawat menjelaskan maka perawat dan keluarga harus menandatangani Form Discharge Planning sebagai bukti tertulis bahwa perawat sudah melakukan Discharge Planning. 3. TUJUAN Tergambarnya kepatuhan petugas rawat inap dalam melakukan Discharge Planning 4. DIMENSI MUTU Efisiensi, Efektifitas 5. DASAR PEMIKIRAN Peningkatan kualitas pelayanan dan meminimalkan keluhan pasien saat dirawa inap di Rumah Sakit Islam Namira 6. NUMERATOR Jumlah data Rekam medis pasien yang telah dilakukan Discharge Planning 7. DENOMINATOR Jumlah seluruh Sample Rekam Medis pasien yang memiliki kriteria Discharge Planning 8. FORMULA N/D x 100% PENGUKURAN 9. TIPE INDIKATOR Input Proses Output Outcome 10. METODOLOGI Retrospektif PENGUMPULAN DATA Survey Harian 11. CAKUPAN DATA Random Sampling 12. FREKUENSI 1 Bulan PENGUMPULAN DATA 13. FREKUENSI ANALISA 3 Bulan DATA 14. NILAI AMBANG ≥ 80% STANDAR 15. METODOLOGI Statistik : Chart ANALISA DATA Interpretasi Data : Bandingkan Dengan Standar 16. SUMBER DATA Instalasi Rawat Inap 17. PENANGGUNG JAWAB Kepala Ruang Rawat Inap PENGUMPULAN DATA 18. PUBLIKASI DATA Internal Eksternal
11. Pelaporan Pasien Baru Ke DPJP Oleh Petugas Ranap
1. JUDUL Pelaporan Pasien Baru Ke DPJP Oleh Petugas Ranap 2. DEFINISI Kegiatan yang dilakukan petugas Rawat Inap untuk OPERASIONAL melaporkan pasien ke dokter Penanggung Jawab dengan komunikasi efektif sesuai Standar Prosedur Operasional (SPO) pada saat pasien baru dating keruangan. 3. TUJUAN Tergambarnya kepatuhan petugas rawat inap dalam melakukan pelaporan pasien baru ke DPJP 4. DIMENSI MUTU Efisiensi, Efektifitas, Keselamatan Pasien 5. DASAR PEMIKIRAN Peningkatan kualitas pelayanan dan meminimalkan keluhan pasien saat dirawat inap di Rumah Sakit Islam Namira 6. NUMERATOR Jumlah data pelaporan yang telah dilakukan sesuai Standar Prosedur Operasional (SPO) 7. DENOMINATOR Jumlah seluruh sample yang digunakan 8. FORMULA N/D x 100% PENGUKURAN 9. TIPE INDIKATOR Input Proses Output Outcome 10. METODOLOGI Retrospektif PENGUMPULAN DATA Survey Harian 11. CAKUPAN DATA Random Sampling Kriteria Inklusi: 1. Pasien baru 2. Pasien pindahan dari ruangan lain Kriteria Eksklusi: Pasien lama 12. FREKUENSI 1 Bulan PENGUMPULAN DATA 13. FREKUENSI ANALISA 3 Bulan DATA 14. NILAI AMBANG 100% STANDAR 15. METODOLOGI Statistik : Chart ANALISA DATA Interpretasi Data : Bandingkan Dengan Standar 16. SUMBER DATA Instalasi Rawat Inap 17. PENANGGUNG JAWAB Kepala Ruang Rawat Inap PENGUMPULAN DATA 18. PUBLIKASI DATA Internal Eksternal 12. Utility Syringe Pump
1. JUDUL Utility Syringe Pump
2. DEFINISI Jumlah pemanfatan atau pemakaian syringe pump dalam OPERASIONAL melaksanakan pelayanan medis dalam periode waktu tertentu 3. TUJUAN Optimalisasi pemanfaatan peralatan syringe pump 4. DIMENSI MUTU Efisiensi, Efektifitas, Mutu pelayanan 5. DASAR PEMIKIRAN Sebagai bahan evaluasi dalam menentukan unit cost 6. NUMERATOR Jumlah pemakaian syringe pump yang dilakukan dalam 1 bulan 7. DENOMINATOR Jumlah maksimal pemakaian syringe pump yang mampu dilakukan per shift dalam bulan tersebut (jumlah semua syringe pump yang masih bisa terpakai di rumah sakit x 3 shift x jumlah hari dalam bulan) 8. FORMULA N/D x 100% PENGUKURAN 9. TIPE INDIKATOR Input Proses Output Outcome 10. METODOLOGI Retrospektif PENGUMPULAN DATA Survey Harian 11. CAKUPAN DATA Total Sampling 12. FREKUENSI 1 Bulan PENGUMPULAN DATA 13. FREKUENSI ANALISA 3 Bulan DATA 14. NILAI AMBANG > 70% STANDAR 15. METODOLOGI Statistik : Chart ANALISA DATA Interpretasi Data : Bandingkan Dengan Standar 16. SUMBER DATA Instalasi Rawat Inap 17. PENANGGUNG JAWAB Kepala Ruang Rawat Inap PENGUMPULAN DATA 18. PUBLIKASI DATA Internal Eksternal 13. Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway
1. JUDUL Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway
2. DEFINISI Kepatuhan terhadap clinical pathway adalah kepatuhan para OPERASIONAL staf medis DPJP dalam menggunakan clinical pathway untuk memberikan asuhan klinis pasien secara terstandararisasi dan terintegrasi sehingga dapat meminimalkan adanya variasi proses asuhan klinis 3. TUJUAN Terselenggaranya standarisasi proses asuhan klinis, mengurangi risiko proses asuhan klinis, mengurangi adanya variasi asuhan klinis dan memberikan asuhan klinis yang tepat waktu serta penggunaan sumber daya yang efisien dan konsisten sehingga menghasilkan mutu pelayanan yang tinggi dengan menggunakan praktek klinik yang berbasis bukti. 4. DIMENSI MUTU Efisiensi, Efektifitas, Mutu pelayanan 5. DASAR PEMIKIRAN Terselenggaranya standarisasi proses asuhan klinis, mengurangiresiko proses asuhan klinis, mengurangi adanya variasi asuhan klinis dan memberikan asuhan klinis yangtepat waktu, serta penggunaan sumber daya yang efisien daan konsisten sehingga menghasilkan mutu pelayanan yang tinggi dengan mennggunakan praktek klinik yang berbasis bukti. 6. NUMERATOR Jumlah pasien (diagnosa medis harus dilakukan CP) yang dilakukan CP dalam waktu 1 bulan 7. DENOMINATOR Jumlah pasien dengan diagnosa medis yang harus dilakukan CP dalam waktu 1 bulan 8. FORMULA N / D x 100% PENGUKURAN 9. TIPE INDIKATOR Input Proses Output Outcome 10. METODOLOGI Retrospektif PENGUMPULAN DATA Survey Harian 11. CAKUPAN DATA Random Sampling Inklusi : Pasien Dengan Diagnosa Medis Yang harus diberikan CP Eksklusi : Pasien Dengan Diagnosa Medis Yang tidak harus diberikan CP 12. FREKUENSI 1 Bulan PENGUMPULAN DATA 13. FREKUENSI ANALISA 3 Bulan DATA 14. NILAI AMBANG ≥ 80% STANDAR 15. METODOLOGI Statistik : Chart ANALISA DATA Interpretasi Data : Bandingkan Dengan Standar 16. SUMBER DATA Instalasi Rawat Inap 17. PENANGGUNG JAWAB Kepala Ruang Rawat Inap PENGUMPULAN DATA 18. PUBLIKASI DATA Internal Eksternal