Anda di halaman 1dari 18

RUMAH SAKIT ISLAM NAMIRA

No. Izin : 2049/503/PP.II.50.A8/04/2018


JL. KH. Ahmad Dahlan No. 17 Selong Lombok Timur
Telp. (0376) 21004, Fax (0376) 22693

KAMUS INDIKATOR MUTU


INSTALASI BEDAH SENTRAL (IBS)

1. Kepatuhan Pengisian Pra Anestesi Dan Pra Sedasi Pada Operasi Efektif
1. JUDUL Kepatuhan Pengisisan Assesmen Pra Anestesi Dan Pra
Sedasi Pada Operasi Elektif
2. DEFINISI Pengisian assesmen pra anestesi dan pra sedasi yang
OPERASIONAL dilakukan oleh dokter anestesi atau penata anestesi untuk
menentukan kelayakan anestesi pada pasien dan rencana
tindakan anestesinya
3. TUJUAN Tergambarnya tanggung jawab seorang dokter anestesi dan
perawat anestesi dalam memeriksa pasien sebelum
dilakukan tindakan anestesi
4. DIMENSI MUTU Keselamatan pasien
5. DASAR PEMIKIRAN Peningkatan pelayanan anestesi dan sedasi serta
membiasakan budaya patuh dalam pengisian assesmen
anestesi sebelum operasi sehingga tidak terjadi komplikasi
dalam pelaksanaan anestesi
6. NUMERATOR Jumlah pengkajian pra anestesi dan pra sedasi dilaksanakan
untuk pasien operasi elektif dengan anestesi umum dalam
satu bulan
7. DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien operasi elektif dengan anestesi umum
dalam bulan yang sama
8. FORMULA N/D x 100%
PENGUKURAN
9. TIPE INDIKATOR  Input
 Proses
 Output
 Outcome
10. METODOLOGI  Retrospektif
PENGUMPULAN DATA  Survey Harian
11. CAKUPAN DATA Random Sampling
12. FREKUENSI 1 Bulan
PENGUMPULAN DATA
13. FREKUENSI ANALISA 3 Bulan
DATA
14. NILAI AMBANG 100 %
STANDAR
15. METODOLOGI Statistik : Chart
ANALISA DATA Interpretasi Data : Bandingkan Dengan Standar
16. SUMBER DATA Form checklist/ Instalasi Bedah Sentral
17. PENANGGUNG JAWAB Kepala Ruang IBS
PENGUMPULAN DATA
18. PUBLIKASI DATA  Internal
 Eksternal

2. Pelaksanaan Surgical safety checklist


1. JUDUL Pelaksanaan Surgical safety checklist
2. DEFINISI Kepatuhan perawat instalasi bedah sentral dalam
OPERASIONAL melaksanakan surgical safety checklist meliputi :
a. Sign in :
- Dilakukan diruang persiapan sebelum anestesi
- Melakukan identifikasi pasien
- Menjelaskan rencana tindakan anestesi
- Meminta persetujuan anestesi
- Melakukan penandaan area yang akan dioperasi
b. Time out :
- Dilakukan didalam ruang operasi sebelum insisi
- Dipimpin oleh seorang sirkuler / on loop
- Konfirmasi tim operasi memperkenalkan nama dan
tugas masing-masing
- Konfirmasi ulang identitas pasien dan prosedur
tindakan operasi yang dilakukan
- Konfirmasi jumlah instrument dan kassa yang
disiapkan
c. Sign out :
- Dilakukan sebelum menutup insisi
- Konfirmasi jumlah alat dan kasa yang digunakan
- Terdokumentasi secara lengkap pada form SSCL
3. TUJUAN Tergambarnya ketelitian dalam pelaksanaan operasi dan
kesesuaiannya dengan tindakan operasi rencana yang telah
ditetapkan
4. DIMENSI MUTU Keselamatan pasien
5. DASAR PEMIKIRAN Pelaksanaan surgical safety checklist sangat menunjang
keselamatan pasien sehingga dapat mencegah terjadinya
salah pasien, salah prosedur, salah sisi dan tertinggalknya
instrument atau kassa di tubuh pasien
6. NUMERATOR Jumlah pasien yang dilakukan SSCL sesuai dengan SPO
7. DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien operasi dalam 1 bulan
8. FORMULA N/D x 100%
PENGUKURAN
9. TIPE INDIKATOR  Input
 Proses
 Output
 Outcome
10. METODOLOGI  Retrospektif
PENGUMPULAN DATA  Survey Harian
11. CAKUPAN DATA Random Sampling
12. FREKUENSI 1 Bulan
PENGUMPULAN DATA
13. FREKUENSI ANALISA 3 Bulan
DATA
14. NILAI AMBANG 100 %
STANDAR
15. METODOLOGI ANALISA Statistik : Chart
DATA Interpretasi Data : Bandingkan Dengan Standar
16. SUMBER DATA Form checklist/ Instalasi Bedah Sentral
17. PENANGGUNG JAWAB Kepala Ruang IBS
PENGUMPULAN DATA
18. PUBLIKASI DATA  Internal
 Eksternal
3. Pelaksanaan Penandaan Lokasi Operasi
1. JUDUL Pelaksanaan Penandaan Lokasi Operasi
2. DEFINISI Kepatuhan penandaan lokasi operasi yang dilakukan oleh
OPERASIONAL operator, penandaan dilakukan langsung pada tubuh
pasien dan form penandaan lokasi operasi
3. TUJUAN Tergambarnya ketelitian dan kepedulian dokter operator
dan petugas Instalasi Bedah Sentral sebelum melakukan
tindakan pembedahan
4. DIMENSI MUTU Keselamatan pasien
5. DASAR PEMIKIRAN Penandaan lokasi operasi langsung pada tubuh pasien
dapat mencegah terjadinya operasi salah sisi
6. NUMERATOR Jumlah pasien yang dilakukan prosedur site marking
dengan tepat dan benar dalam satu bulan
7. DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien yang akan dilakukan tindakan
operasi pada lokasi yang mempunyai2 sisi dan atau
multiple dalam bulan yang sama
8. FORMULA N/D x 100%
PENGUKURAN
9. TIPE INDIKATOR  Input
 Proses
 Output
 Outcome
10. METODOLOGI  Retrospektif
PENGUMPULAN DATA  Survey Harian
11. CAKUPAN DATA Random Sampling
12. FREKUENSI 1 Bulan
PENGUMPULAN DATA
13. FREKUENSI ANALISA 3 Bulan
DATA
14. NILAI AMBANG 100 %
STANDAR
15. METODOLOGI Statistik : Chart
ANALISA DATA Interpretasi Data : Bandingkan Dengan Standar
16. SUMBER DATA Form checklist/ Instalasi Bedah Sentral
17. PENANGGUNG JAWAB Kepala Ruang IBS
PENGUMPULAN DATA
18. PUBLIKASI DATA  Internal
 Eksternal
4. Penundaan Waktu Operasi Elektif ≤ 2 jam
1. JUDUL Penundaan Waktu Operasi Elektif ≤ 2 jam
2. DEFINISI Penundaan operasi elektif terhitung dari waktu yang sudah
OPERASIONAL dijadwalkan sebelumnya, lama penundaan tidak lebih dari 2
jam dari jadwal.
3. TUJUAN Tergambarnya ketepatan waktu dalam memberikan tindakan
pembedahan dari rencana awal sampai terlaksana
4. DIMENSI MUTU Efisiensi, Efektifitas, Kesinambungan, Manfaat, Keselamatan
Pasien
5. DASAR PEMIKIRAN Peningkatan mutu pelayanan kamar operasi yang
berorientasi pada pasien dan meningkatkan efektifitas waktu
pelayanan anestesi terkait ketersediaan tim anestesi,
operator, tim bedah dan ruang operasi.
6. NUMERATOR Jumlah kumulatif waktu lamanya pasien mengalami
penundaan jadwal operasi
7. DENOMINATOR Jumlah pasien operasi yang disurvei
8. FORMULA N/D x100%
PENGUKURAN
9. TIPE INDIKATOR  Input
 Proses
 Output
 Outcome
10. METODOLOGI  Retrospektif
PENGUMPULAN DATA  Survey Harian
11. CAKUPAN DATA Random Sampling
12. FREKUENSI 1 Bulan
PENGUMPULAN DATA
13. FREKUENSI ANALISA 3 Bulan
DATA
14. NILAI AMBANG ≤ 2 jam
STANDAR
15. METODOLOGI Statistik : Chart
ANALISA DATA Interpretasi Data : Bandingkan Dengan Standar
16. SUMBER DATA Form checklist/ Instalasi Bedah Sentral
17. PENANGGUNG Kepala Ruang IBS
JAWAB
PENGUMPULAN DATA
18. PUBLIKASI DATA  Internal
 Eksternal
5. Waktu Tunggu Operasi Elektif ≤ 2 hari
1. JUDUL Waktu Tunggu Operasi Elektif ≤ 2 hari
2. DEFINISI Waktu yang diperlukan mulai pasien mendaftar sampai
OPERASIONAL dilayani oleh dokter spesialis ≤ 2 hari
3. TUJUAN Tergambarnya kecepatan penanganan antrian pelayanan
bedah
4. DIMENSI MUTU Efisiensi, Efektifitas, Kesinambungan
5. DASAR PEMIKIRAN Pelayanan bedah yang mudah dan cepat di akses oleh
pasien
6. NUMERATOR Jumlah kumulatif waktu tunggu operasi yang terencana dari
seluruh pasien yang dioperasi dalam satu bulan
7. DENOMINATOR Jumlah pasien yang dioperasi dalam satu bulan
8. FORMULA N/D
PENGUKURAN
9. TIPE INDIKATOR  Input
 Proses
 Output
 Outcome
10. METODOLOGI  Retrospektif
PENGUMPULAN DATA  Survey Harian
11. CAKUPAN DATA Random Sampling
12. FREKUENSI 1 Bulan
PENGUMPULAN DATA
13. FREKUENSI ANALISA 3 Bulan
DATA
14. NILAI AMBANG ≤ 2 hari
STANDAR
15. METODOLOGI Statistik : Chart
ANALISA DATA Interpretasi Data : Bandingkan Dengan Standar
16. SUMBER DATA Form checklist/ Instalasi Bedah Sentral
17. PENANGGUNG Kepala Ruang IBS
JAWAB
PENGUMPULAN DATA
18. PUBLIKASI DATA  Internal
 Eksternal
6. Kejadian Kematian di Meja Operasi
1. JUDUL Kejadian Kematian di Meja Operasi
2. DEFINISI Kematian dimeja operasi adalah kematian yang terjadi di atas
OPERASIONAL meja operasi pada saat operasi berlangsung yang
diakibatkan oleh tindakan anastesi maupun tindakan
pembedahan
3. TUJUAN Tergambarnya efektifitas pelayanan bedah sentral dan
anestesi dan kepedulian terhadap keselamatan pasien
4. DIMENSI MUTU Efektifitas, Keselamatan
5. DASAR PEMIKIRAN Untuk mengukur efektifitas pelayanan IBS
6. NUMERATOR Jumlah pasien yang meninggal dimeja operasi dalam satu
bulan
7. DENOMINATOR Jumlah pasien yang dilakukan tindakan pembedahan dalam
satu bulan
8. FORMULA N/D x 100
PENGUKURAN
9. TIPE INDIKATOR  Input
 Proses
 Output
 Outcome
10. METODOLOGI  Retrospektif
PENGUMPULAN DATA  Survey Harian
11. CAKUPAN DATA Total Sampling
12. FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN DATA
13. FREKUENSI ANALISA 3 bulan
DATA
14. NILAI AMBANG ≤1%
STANDAR
15. METODOLOGI Statistik : Chart
ANALISA DATA Interpretasi Data : Bandingkan Dengan Standar
16. SUMBER DATA Form checklist/ Instalasi Bedah Sentral/Form IKP
17. PENANGGUNG Kepala Ruang IBS
JAWAB
PENGUMPULAN DATA
18. PUBLIKASI DATA  Internal
 Eksternal
7. Tidak Adanya Kejadian Operasi Salah Sisi
1. JUDUL Tidak Adanya Kejadian Operasi Salah Sisi
2. DEFINISI Kejadian operasi salah sisi adalah kejadian dimana pasien
OPERASIONAL dioperasi pada sisi yang salah, misalnya yang semestinya
dioperasi pada sisi kanan, ternyata yang dilakukan operasi
adalah pada sisi kiri atau sebaliknya
3. TUJUAN Tergambarnya kepedulian dan ketelitian instalasi bedah
sentral terhadap keselamatan pasien
4. DIMENSI MUTU Keselamatan
5. DASAR PEMIKIRAN Untuk mengukur Keselamatan pasien pada IBS
6. NUMERATOR Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan
dikurangi jumlah pasien yang dioperasi salah sisi dalam
waktu satu bulan
7. DENOMINATOR Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan
8. FORMULA N/D x 100
PENGUKURAN
9. TIPE INDIKATOR  Input
 Proses
 Output
 Outcome
10. METODOLOGI  Retrospektif
PENGUMPULAN DATA  Survey Harian
11. CAKUPAN DATA Total Sampling
12. FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN DATA
13. FREKUENSI ANALISA 3 bulan
DATA
14. NILAI AMBANG 100 %
STANDAR
15. METODOLOGI ANALISA Statistik : Chart
DATA Interpretasi Data : Bandingkan Dengan Standar
16. SUMBER DATA Form checklist/ Instalasi Bedah Sentral/Form IKP
17. PENANGGUNG JAWAB Kepala Ruang IBS
PENGUMPULAN DATA
18. PUBLIKASI DATA  Internal
 Eksternal
8. Tidak Adanya Kejadian Operasi Salah Orang
1. JUDUL Tidak Adanya Kejadian Operasi Salah Orang
2. DEFINISI Kejadian operasi salah orang adalah kejadian dimana
OPERASIONAL pasien dioperasi pada orang yang salah
3. TUJUAN Tergambarnya kepedulian dan ketelitian instalasi bedah
sentral terhadap keselamatan pasien
4. DIMENSI MUTU Keselamatan
5. DASAR PEMIKIRAN Untuk mengukur Keselamatan pasien pada IBS
6. NUMERATOR Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan
dikurangi jumlah operasi salah orang dalam waktu satu
bulan
7. DENOMINATOR Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan
8. FORMULA N/D x 100
PENGUKURAN
9. TIPE INDIKATOR  Input
 Proses
 Output
 Outcome
10. METODOLOGI  Retrospektif
PENGUMPULAN DATA  Survey Harian
11. CAKUPAN DATA Total Sampling
12. FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN DATA
13. FREKUENSI ANALISA 3 bulan
DATA
14. NILAI AMBANG 100 %
STANDAR
15. METODOLOGI Statistik : Chart
ANALISA DATA Interpretasi Data : Bandingkan Dengan Standar
16. SUMBER DATA Form checklist/ Instalasi Bedah Sentral/Form IKP
17. PENANGGUNG Kepala Ruang IBS
JAWAB
PENGUMPULAN DATA
18. PUBLIKASI DATA  Internal
 Eksternal
9. Tidak Adanya Kejadian Salah Tindakan pada Operasi
1. JUDUL Tidak Adanya Kejadian Salah Tindakan pada Operasi
2. DEFINISI Kejadian salah satu tindakan pada operasi adalah kejadian
OPERASIONAL pasien mengalami tindakan operasi yang tidak sesuai
dengan yang direncanakan
3. TUJUAN Tergambarnya ketelitian dalam pelaksanaan operasi dan
kesesuaiannya dengan tindakan operasi rencana yang telah
ditetapkan
4. DIMENSI MUTU Keselamatan
5. DASAR PEMIKIRAN Untuk mengukur Keselamatan pasien pada IBS
6. NUMERATOR Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan
dikurangi jumlah pasien yang mengalami salah tindakan
operasi dalam waktu satu bulan
7. DENOMINATOR Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan
8. FORMULA N/D x 100
PENGUKURAN
9. TIPE INDIKATOR  Input
 Proses
 Output
 Outcome
10. METODOLOGI  Retrospektif
PENGUMPULAN DATA  Survey Harian
11. CAKUPAN DATA Total Sampling
12. FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN DATA
13. FREKUENSI ANALISA 3 bulan
DATA
14. NILAI AMBANG 100 %
STANDAR
15. METODOLOGI ANALISA Statistik : Chart
DATA Interpretasi Data : Bandingkan Dengan Standar
16. SUMBER DATA Form checklist/ Instalasi Bedah Sentral/Form IKP
17. PENANGGUNG JAWAB Kepala Ruang IBS
PENGUMPULAN DATA
18. PUBLIKASI DATA  Internal
 Eksternal
10. Tidak Adanya Kejadian Tertinggalnya Benda Asing / Lain pada Tubuh Pasien Setelah
Operasi
1. JUDUL Tidak Adanya Kejadian Tertinggalnya Benda Asing / Lain
pada Tubuh Pasien Setelah Operasi
2. DEFINISI Kejadian salah satu tindakan pada operasi adalah kejadian
OPERASIONAL pasien mengalami tindakan operasi yang tidak sesuai dengan
yang direncanakan
3. TUJUAN Tergambarnya ketelitian dalam pelaksanaan operasi dan
kesesuaiannya dengan tindakan operasi rencana yang telah
ditetapkan
4. DIMENSI MUTU Keselamatan
5. DASAR PEMIKIRAN Untuk mengukur Keselamatan pasien pada IBS
6. NUMERATOR Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan
dikurangi jumlah pasien yang mengalami tertinggalnya benda
asing dalam tubuh akibat operasi dalam satu bulan
7. DENOMINATOR Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan
8. FORMULA N/D x 100
PENGUKURAN
9. TIPE INDIKATOR  Input
 Proses
 Output
 Outcome
10. METODOLOGI  Retrospektif
PENGUMPULAN DATA  Survey Harian
11. CAKUPAN DATA Total Sampling
12. FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN DATA
13. FREKUENSI ANALISA 3 bulan
DATA
14. NILAI AMBANG 100 %
STANDAR
15. METODOLOGI Statistik : Chart
ANALISA DATA Interpretasi Data : Bandingkan Dengan Standar
16. SUMBER DATA Form checklist/ Instalasi Bedah Sentral/Form IKP
17. PENANGGUNG Kepala Ruang IBS
JAWAB
PENGUMPULAN DATA
18. PUBLIKASI DATA  Internal
 Eksternal
11. Komplikasi Anastesi Karena Overdosis, Reaksi Anastesi, Dan Salah Penempatan
Endotracheal Tube
1. JUDUL Komplikasi Anastesi Karena Overdosis, Reaksi Anastesi,
Dan Salah Penempatan Endotracheal Tube
2. DEFINISI Komplikasi anastesi adalah kejadian yang tidak diharapkan
OPERASIONAL sebagai akibat komplikasi anastesi antara lain karena over
dosis, reaksi anantesi dan salah penempatan endotracheal
tube
3. TUJUAN Tergambarkannya kecermatan tindakan anastesi dan
monitoring pasien selama proses penundaan berlangsung
4. DIMENSI MUTU Keselamatan
5. DASAR PEMIKIRAN Untuk mengukur Keselamatan pasien pada IBS
6. NUMERATOR Jumlah pasien yang mengalami komplikasi anastesi dalam
satu bulan
7. DENOMINATOR Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan
8. FORMULA N/D x 100
PENGUKURAN
9. TIPE INDIKATOR  Input
 Proses
 Output
 Outcome
10. METODOLOGI  Retrospektif
PENGUMPULAN DATA  Survey Harian
11. CAKUPAN DATA Total Sampling
12. FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN DATA
13. FREKUENSI ANALISA 3 bulan
DATA
14. NILAI AMBANG ≤6%
STANDAR
15. METODOLOGI ANALISA Statistik : Chart
DATA Interpretasi Data : Bandingkan Dengan Standar
16. SUMBER DATA Form checklist/ Instalasi Bedah Sentral/Form IKP
17. PENANGGUNG JAWAB Kepala Ruang IBS
PENGUMPULAN DATA
18. PUBLIKASI DATA  Internal
 Eksternal
12. Monitoring Status Fisiologis Pasien Selama Anestesi
1. JUDUL Monitoring Status Fisiologis Pasien Selama Anestesi
2. DEFINISI Dilakukannya monitoring status fisiologis pasien selama
OPERASIONAL pemberian anestesi pada saat operasi berlangsung.
Pencatatan hasil monitoring didokumentasikan dalam rekam
medis anestesi.
3. TUJUAN Tergambarnya kepedulian tim pelayanan anestesi dalam
mengobservasi pasien selama pemberian anestesi
4. DIMENSI MUTU Keselamatan pasien
5. DASAR PEMIKIRAN Selama pemberian anestesi harus dilakukan pemantauan dan
evaluasi secara kontinual setiap 5 menit yang di monitoring
secara kontinual meliputi oksigenasi, ventilasi, sirkulasi, suhu
dan perfusi jaringan, serta nyeri yang didokumentasikan pada
rekam medis anestesi
6. NUMERATOR Jumlah pasien operasi yang dilakukan monitoring selama
anestesi
7. DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien yang operasi dalam 1 bulan
8. FORMULA N/D x 100
PENGUKURAN
9. TIPE INDIKATOR  Input
 Proses
 Output
 Outcome
10. METODOLOGI  Retrospektif
PENGUMPULAN DATA  Survey Harian
11. CAKUPAN DATA Total Sampling
12. FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN DATA
13. FREKUENSI ANALISA 3 bulan
DATA
14. NILAI AMBANG 100 %
STANDAR
15. METODOLOGI Statistik : Chart
ANALISA DATA Interpretasi Data : Bandingkan Dengan Standar
16. SUMBER DATA Form checklist/ Instalasi Bedah Sentral
17. PENANGGUNG Kepala Ruang IBS
JAWAB
PENGUMPULAN DATA
18. PUBLIKASI DATA  Internal
 Eksternal
13. Monitoring Proses Pemulihan Pasca Anestesi Dan Sedasi
1. JUDUL Monitoring Proses Pemulihan Pasca Anestesi Dan Sedasi
2. DEFINISI Dilakukannya monitoring keadaan umum pasien setelah
OPERASIONAL pasien dipindahkan dari ruang operasi ke ruang pulih
menggunakan score kriteria pemulihan yang sudah
ditentukan. Pencatatan hasil monitoring pasien di ruang pulih
didokumentasikan pada rekam medis anestesi.
3. TUJUAN Tergambarnya kepedulian perawat RR dalam mengobservasi
pasien di ruang pulih pasca pemberian obat anestesi dan
sedasi
4. DIMENSI MUTU Keselamatan pasien
5. DASAR PEMIKIRAN Saat pasien sudah dipindahkan dari ruang operasi ke ruang
pulih perlu dilakukan pengawasan terhadap fungsi vital
pasien (B1-B6), adanya perdarahan, mual muntah, evaluasi
derajat nyeri pasca operasi. Jika terjadi kegawatan pasien
pasca anestesi dan sedasi di ruang pulih maka petugas
ruang pulih harus segera melapor kepada dokter anestesi
yang bertanggung jawab.
Observasi pasca anestesi dan sedasi dilakukan selama lebih
kurang 2 jam.
6. NUMERATOR Jumlah pasien operasi yang dilakukan monitoring di ruang
pulih
7. DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien yang operasi dalam 1 bulan
8. FORMULA N/D x 100
PENGUKURAN
9. TIPE INDIKATOR  Input
 Proses
 Output
 Outcome
10. METODOLOGI  Retrospektif
PENGUMPULAN DATA  Survey Harian
11. CAKUPAN DATA Total Sampling
12. FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN DATA
13. FREKUENSI ANALISA 3 bulan
DATA
14. NILAI AMBANG 100 %
STANDAR
15. METODOLOGI Statistik : Chart
ANALISA DATA Interpretasi Data : Bandingkan Dengan Standar
16. SUMBER DATA Form checklist/ Instalasi Bedah Sentral
17. PENANGGUNG Kepala Ruang IBS
JAWAB
PENGUMPULAN DATA
18. PUBLIKASI DATA  Internal
 Eksternal
14. Konversi Tindakan Anestesi Lokal/Regional Ke General
1. JUDUL Konversi Tindakan Anestesi Lokal/Regional Ke General
2. DEFINISI Monitoring pasien yang mengalami konversi tindakan
OPERASIONAL anestesi dari lokal/regional ke anestesi general
3. TUJUAN Tergambarnya kecermatan menentukan tindakan anestesi
yang tepat pada saat assesmen pra anestesi dan pra sedasi.
4. DIMENSI MUTU Kompetensi teknis, keselamatan pasien
5. DASAR PEMIKIRAN Pada saat dilakukan assesmen pra anestesi dan pra sedasi
seorang dokter anestesi dan atau perawat anestesi sudah
bisa menentukan jenis tindakan anestesi pada pasien sesuai
hasil pengkajian.
6. NUMERATOR Jumlah pasien operasi yang mengalami konversi tindakan
anestesi dalam 1 bulan
7. DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien yang operasi dalam 1 bulan
8. FORMULA N/D x 100
PENGUKURAN
9. TIPE INDIKATOR  Input
 Proses
 Output
 Outcome
10. METODOLOGI  Retrospektif
PENGUMPULAN DATA  Survey Harian
11. CAKUPAN DATA Total Sampling
12. FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN DATA
13. FREKUENSI ANALISA 3 bulan
DATA
14. NILAI AMBANG ≤6%
STANDAR
15. METODOLOGI Statistik : Chart
ANALISA DATA Interpretasi Data : Bandingkan Dengan Standar
16. SUMBER DATA Instalasi Bedah Sentral
17. PENANGGUNG Kepala Ruang IBS
JAWAB
PENGUMPULAN DATA
18. PUBLIKASI DATA  Internal
 Eksternal
15. Kepatuhan Assesmen Pra Bedah
1. JUDUL Kepatuhan Pengisisan Assesmen Pra Bedah
2. DEFINISI Pengisian assesmen pra bedah yang dilakukan oleh
OPERASIONAL dokter operator dan perawat rawat inap untuk menentukan
kelayakan pembedahan pada pasien yang direncanakan
operasi.
3. TUJUAN Tergambarnya ketelitian dalam pelaksanaan operasi dan
kesesuaiannya dengan tindakan operasi rencana yang
telah ditetapkan
4. DIMENSI MUTU Keselamatan pasien
5. DASAR PEMIKIRAN Peningkatan pelayanan bedah dan membiasakan budaya
patuh dalam pengisian assesmen pra bedah sebelum
operasi sehingga dapat meminimalkan terjadinya
komplikasi tindakan pembedahan.
6. NUMERATOR Jumlah pasien yang dilakukan assesmen pra bedah dalam
1 bulan khusus untuk pasien operasi elektif.
7. DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien operasi elektif dalam 1 bulan
8. FORMULA N/D x 100%
PENGUKURAN
9. TIPE INDIKATOR  Input
 Proses
 Output
 Outcome
10. METODOLOGI  Retrospektif
PENGUMPULAN DATA  Survey Harian
11. CAKUPAN DATA Random Sampling
12. FREKUENSI 1 Bulan
PENGUMPULAN DATA
13. FREKUENSI ANALISA 3 Bulan
DATA
14. NILAI AMBANG 100 %
STANDAR
15. METODOLOGI ANALISA Statistik : Chart
DATA Interpretasi Data : Bandingkan Dengan Standar
16. SUMBER DATA Instalasi Bedah Sentral
17. PENANGGUNG JAWAB Kepala Ruang IBS
PENGUMPULAN DATA
18. PUBLIKASI DATA  Internal
 Eksternal
16. Pemantauan Diskrepansi Diagnosis Pre dan Post Operasi
1. JUDUL Pemantauan Diskrepansi Diagnosis Pre dan Post Operasi
2. DEFINISI Monitoring adanya ketidaksesuain diagnosis pre operasi
OPERASIONAL dengan diagnosis post operasi pada pasien setelah dilakukan
tindakan operasi.
3. TUJUAN Tergambarnya keakuratan pemeriksaan pada saat sebelum
operasi
4. DIMENSI MUTU Kompetensi teknis, efektivitas, efisiensi
5. DASAR PEMIKIRAN Unutuk mengukur keselamatan pasien di ruang IBS
6. NUMERATOR Jumlah pasien yang memiliki perbedaaan diagnosis pre dan
post operasi dalam 1 bulan
7. DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien yang operasi dalam bulan yang sama
8. FORMULA N/D x 100
PENGUKURAN
9. TIPE INDIKATOR  Input
 Proses
 Output
 Outcome
10. METODOLOGI  Retrospektif
PENGUMPULAN  Survey Harian
DATA
11. CAKUPAN DATA Total Sampling
12. FREKUENSI 1 Bulan
PENGUMPULAN
DATA
13. FREKUENSI ANALISA 3 Bulan
DATA
14. NILAI AMBANG ≤6%
STANDAR
15. METODOLOGI Statistik : Chart
ANALISA DATA Interpretasi Data : Bandingkan Dengan Standar
16. SUMBER DATA Instalasi Bedah Sentral
17. PENANGGUNG Kepala Ruang IBS
JAWAB
PENGUMPULAN
DATA
18. PUBLIKASI DATA  Internal
 Eksternal

Anda mungkin juga menyukai