307.03. 00 1/4
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur
STANDAR
5 Oktober 2013
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. ………………………
NBM : ……………………….
Pengertian Keselamatan Pasien adalah suatu system dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman,sehingga pasien pun akan merasa lebih
nyaman tidak terjadi ketakutan yang berlebihan karena semua
dilakukan berdasarkan prosedur.
Keselamatan Pasien di kamar operasi adalah upaya untuk mencegah
kejadian salah identifikasi,salah sisi,salah pasien dan salah tindakan.
307.03. 00 2/4
A. Persiapan
Prosedur 1. Penampilan petugas :
b. Periksa kerapihan pakaian seragam
c. Periksa kelengkapan atribut
2. Alat-alat :
a. Alat tulis
b. Formulir RM Pasien
B. Pelaksanaan
1. Perawat kamar operasi menerima pasien yang telah terdaftar
akan dilakukan operasi,30 menit sebelum jadwal operasi,dari
ruang rawat inap/rawat jalan
2. Pasien diterima oleh petugas IBS dan dilakukan verifikasi pada
lembar Transfer Pasien,lembar assesmen pra bedah dan catatan
perawatan perioperatif
3. Tanda tangani lembar transfer jika semua persyaratan dalam
check list transfer pasien terpenuhi(detail pada SPO Serah
Terima Pasien Pre Operasi oleh perawat ruangan dan perawat
bedah
4. Lakukan verifikasi penandaan lokasi operasi. Jika pasien
dengan indikasi site marking,tapi belum dilakukan penandaan
oleh dokter operator,maka laksanakan site marking sesuai
dengan SPO Penandaan Operasi(Site Marking)
5. Lakukan verifikasi keselamatan pasien dengan checklist
keselamatan pasien sebelum induksi Anestesi (Sign In)oleh
perawat ruang bedah dan Dokter anestesi,kemudian
tandatangani pada kolom yang tersedia.
6. Pasang semua alat monitoring oleh Dokter Anestesi bersama
perawat anestesi bila perlu diberikan suplementasi oksigen.
Bersamaan dengan tim perawat kamar bedah mempersiapkan
alat dan instrumen bedah
7. Lakukan penilaian prainduksi sebelum diberikan obat induksi
anestesia(detail pada SPO Penilaian Pra Induksi)oleh Dokter
Anestesi
8. Jika pasien layak untuk menjalani tindakan induksi dan
LOGO
KESELAMATAN PASIEN DI KAMAR OPERASI RS
XXX
Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :
307.03. 00 3/4
anestesia,prosedur dapat diteruskan sesuai rencana awal.
Dokter anestesi melakukan proses induksi.
9. Dokter bedah bersama asisten dan perawat instrumen lakukan
cuci tangan surgical,memakai jas operasi dan handscun,
kemudian lakukan a dan antiseptik daerah operasi,drapping
serta persiapkan alat khusus seperti implant.
10. Lakukan proses Time Out oleh seluruh tim bedah dipandu pera-
wat sirkuler. Pembedahan dimulai
11. Lakukan pencatatan dan pemantauan anestesi dalam lembar
monitoring status anestesi oleh Dokter Anestesi dan perawat
anestesi
12. Lakukan prosedur penyimpanan dan labeling spesimen (detail
pada SPO Menyiapkan Bahan Pemeriksaan),bila diperlukan
pemeriksaan Patologi Anatomi
13. Oleh pelaku bedah catat semua prosedur,kejadian yang tidak
direncanakan,jenis dan waktunya,jumlah perdarahan,specimen
jika dilakukan pemeriksaan,termasuk konsultasi
intraoperatif(durante operasi) serta komplikasi operasi.
14. Laporkan jika terjadi kegagalan operasi sesuai dengan SPO
Pencatatan dan Pelaporan Kecelakaan.
15. Berikan penjelasan kepada pasien dan atau keluarga pasien
apabila terdapat perubahan tindakan,komplikasi dan atau
pasien meninggal pada saat pembedahan berlangsung oleh
Dokter bedah dan atau dokter Anestesi.
16. Lakukan penghitungan kembali kelengkapan instrumen,kasa
dan jarum oleh perawat sirkuler dan perawat
instrumen,kemudian laporkan kepada operator
17. Setelah pembedahan selesai :
a. Oleh Dokter yang melakukan tindakan pembedahan,lakukan
penutupan luka operasi,pembuatan laporan operasi dan
pemberian instruksi post operasi.
b. Oleh Dokter anestesi,lakukan pengakhiran anestesi serta
tulis instruksi post anestesi
18. Pandu Sign Out oleh Perawat sirkuler sebelum pasien dipindah
ke RR dengan mengisi check list.
19. Bubuhkan tandatangan dan nama terang pada check list
keselamatan pasien oleh Dokter bedah,dokter anestesi,perawat
LOGO
KESELAMATAN PASIEN DI KAMAR OPERASI RS
XXX