0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
21 tayangan2 halaman
Pelimpahan wewenang dokter anestesi kepada perawat anestesi meliputi persiapan alat dan obat, tindakan anestesi, pemantauan pasien, dan resusitasi sesuai instruksi dokter anestesi. Perawat anestesi bertanggung jawab memberikan pelayanan anestesi pasca pelimpahan wewenang dari dokter anestesi sesuai prosedur yang berlaku.
Pelimpahan wewenang dokter anestesi kepada perawat anestesi meliputi persiapan alat dan obat, tindakan anestesi, pemantauan pasien, dan resusitasi sesuai instruksi dokter anestesi. Perawat anestesi bertanggung jawab memberikan pelayanan anestesi pasca pelimpahan wewenang dari dokter anestesi sesuai prosedur yang berlaku.
Pelimpahan wewenang dokter anestesi kepada perawat anestesi meliputi persiapan alat dan obat, tindakan anestesi, pemantauan pasien, dan resusitasi sesuai instruksi dokter anestesi. Perawat anestesi bertanggung jawab memberikan pelayanan anestesi pasca pelimpahan wewenang dari dokter anestesi sesuai prosedur yang berlaku.
STANDAR Direktur RSI NAMIRA PROSEDUR OPERASIONAL dr.Utun Supria M.Kes NIK. 201661173 Pengertian Merupakan wewenang dan tanggung jawab dokter anestesi yang dibantu oleh perawat anestesi sesuai dengan bidangnya. Adapun pelayanan anestesi dan reanimasi yang dilakukan oleh perawat anestesi adalah merupakan pelimpahan wewenang dari dokter anestesi Tujuan 1. Melakukan tindakan anestesi pada pasien yang akan dilakukan operasi di ruang instalasi bedah sentral. 2. Tindakan perawatan dari persiapan hingga melakukan pengawasan selama pasien belum sadar secara penuh. 3. Memberikan obat-obatan anestesi bila diperlukan baik dalam persiapan, selama maupun pasca pembedahan sesuai perintah dokter anestesi Kebijakan Peraturan Direktur Nomor : 221/KBJ/DIR/RSI-N/I/2018 tentang Pelayanan Kamar Bedah Di Rumah Sakit Islam Namira Prosedur Perawat anestesi bertugas : 1. Lakukan persiapan alat dan obat-obatan yang akan dipergunakan untuk tindakan anestesi pada pasien yang akan menjalani pembedahan di kamar operasi 2. Lakukan tindakan anestesi sesuai prosedur tetap atas petunjuk yang diberikan oleh dokter spesialis anestesi 3. Lakukan pengawasan atau monitoring pasien selama menjalani tindakan pembedahan 4. Lakukan upaya resusitasi dan pengelolaan apabila diperlukan selama pasien menjalani pembedahan dan pemulihan. 5. Lakukan konsultasi kepada dokter spesialis anestesi setiap akan melakukan tindakan anestesi 6. Buat medical report / pelaporan pada pasien selama menjalani pembedahan PELIMPAHAN WEWENANG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
558/SPO/PAB/RSI-N/I/2018 2/2
7. Jika ada dokter spesialis anestesi, maka dapat dimintakan
instruksi tertulis serta berikut parafnya. 8. Jika dokter spesialis anestesi tidak ada di tempat tetapi masih dapat dijangkau, maka dapat dimintakan instruksi secara lisan yang kemudian dapat dikonfirmasikan tertulis berikut paraf. 9. Jika tidak ada dokter spesialis anestesi, maka perawat anestesi mengerjakan sesuai dengan protap – protap yang berlaku atas perintah tertulis dari dokter yang melakukan pembedahan. Tanggung jawab berada pada dokter yang melakukan pembedahan