Anda di halaman 1dari 3

RSUD dr.

RUBINI
MEMPAWAH
LAYANAN ANESTESIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


17.04.01 17.04.01-00 1/3

Ditetapkan : 02 Januari 2018


Direktur RSUD dr. Rubini

SPO
Mempawah
Tanggal Terbit
02 Januari 2018
dr. DAVID V.P. SIANIPAR, M.Kes
NIP. 19720705 200112 1 003
PENGERTIAN Suatu prosedur tindakan anestesia yang dilakukan oleh DPJP dan
peserta didik Anestesiologi untuk memenuhi keadaan amnesia,
analgesia dan penekanan refleks, yang meliputi : proses perencanaan,
persiapan, tindakan, dan pemantauan selama anestesia

TUJUAN 1. Mempertahankan kondisi dan keselamatan pasien selama


tindakan operasi atau tindakan lain yang menyebabkan pasien
memerlukan anestesia umum
2. Membantu menciptakan kondisi yang optimal untuk prosedur
yang akan dijalani
3. Mengurangi angka kesakitan dan angka kematian selama layanan
anestesia.
4. Peningkatan kualitas layanan anestesia.

KEBIJAKAN 1. Pelayanan anestesi dan anestesi dilakukan di unit pelayanan di


lingkungan RSUD dr. Rubini Mempawah.
2. Layanan anestesia yang diberikan harus dapat memenuhi
kebutuhan layanan anestesia dari disiplin terkait.
3. Layanan anestesia yang diberikan harus sesuai dengan jenis
layanan yang dimiliki oleh Bagian/SMF Anestesiologi dan Terapi
RSUD dr. Rubini Mempawah
4. Layanan anestesia dilakukan oleh staf Bagian/SMF Anestesiologi
dan Terapi Intensif RSUD dr. Rubini Mempawah yang memiliki
SIP di RSUD dr. Rubini Mempawah sebagai DPJP Anestesiologi.
5. Pelayanan anestesi yang dilakukan oleh peserta didik harus
berada dibawah supervisi DPJP anestesiologi dan sesuai dengan
tingkat kompetensi yang dimiliki.
6. Setiap tindakan anestesi yang dilakukan oleh DPJP harus melalui
proses komunikasi dan pemberian informasi serta mendapat
persetujuan dari pasien atau keluarga pasien
7. Setiap pelayanan anestesi dan anestesi harus didokumentasikan
dalam rekam medis dan status anestesia.

PROSEDUR 1. Tahap Intra anestesia


a. Setiap tindakan anestesia harus dievaluasi kembali obat-
obatan, peralatan anestesia dan monitoring pasien serta
kelengkapan status pasien berdasarkan cek list kesiapan
anestesia.
b. DPJP Anestesiologi dan atau PPDS Anestesiologi harus terlibat
dalam proses sign in, time out dan sign out
RSUD dr. RUBINI
MEMPAWAH
LAYANAN ANESTESIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


17.04.01 17.04.01-00 2/3

Ditetapkan : 02 Januari 2018


Direktur RSUD dr. Rubini

SPO
Mempawah
Tanggal Terbit
02 Januari 2018
dr. DAVID V.P. SIANIPAR, M.Kes
NIP. 19720705 200112 1 003
PROSEDUR c. Sesaat sebelum induksi, DPJP Anestesiologi dan atau PPDS
Anestesiologi melakukan penilaian pra induksi.
d. Saat pasien diberikan anestesia, DPJP Anestesiologi dan atau
PPDS Anestesiologi harus melakukan pemantauan yang
berkesinambungan selama proses anestesia berlangsung.
e. Selama anestesia, DPJP Anestesia atau PPDS Anestesiologi
harus bereaksi cepat terhadap segala kondisi pasien akibat
tindakan anestesia.
f. Troli emergensi dan peralatan resusitasi harus tersedia di
dalam area kamar bedah selama proses anestesia.
g. Semua kondisi pasien, perubahan teknik anestesia dan
komplikasi yang terjadi selama anestesia harus dicatat dalam
status anestesia dan dimasukkan di dalam rekam medis.
2. Tahap Pasca sedasi
a. Setelah pembedahan selesai, kedalaman sedasi pasien harus
tetap dipantau dan dicatat.
b. Pasien pasca sedasi harus dipulihkan di ruang pulih dan tidak
boleh ditinggal oleh pengawas medis sampai pulih
sepenuhnya dari sedasi.
c. Alat suction dan troli emergensi harus tersedia di dalam
ruang pulih
d. DPJP Anestesiologi atau asisten anestesiologi harus
mengidentifikasi keadaan pasien bila terjadi keadaan sedasi
yang berkepanjangan akibat komplikasi atau pemulihan
sedasi yang lambat.
e. Bila terjadi keadaan sedasi yang berkepanjangan, DPJP
Anestesiologi harus membuat rencana pengelolaan
keperawatan pasien selanjutnya dan bila diperlukan DPJP
Anestesiologi dapat langsung memindahkan pasien ke ruang
rawat intensif sampai pulih sepenuhnya.
f. Setiap pasien pasca sedasi diobservasi di ruang pulih dengan
penilaian secara periodik menggunakan kriteria aldrette score.
g. Pasien pasca sedasi harus diberikan instruksi tertulis atau
verbal kepada keluarga atau pasien berupa anjuran diet,
nutrisi, aktivitas, komplikasi yang mungkin terjadi serta
tindakan yang harus dilakukan bila terjadi komplikasi.
h. DPJP Anestesiologi atau asisten anestesiologi
menginformasikan kepada perawat bila pasien sudah pulih
dan siap dipindahkan ke ruang rawat inap atau dapat
dipulangkan.
RSUD dr. RUBINI
MEMPAWAH
LAYANAN ANESTESIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


17.04.01 17.04.01-00 3/3

Ditetapkan : 02 Januari 2018


Direktur RSUD dr. Rubini

SPO
Mempawah
Tanggal Terbit
02 Januari 2018
dr. DAVID V.P. SIANIPAR, M.Kes
NIP. 19720705 200112 1 003
PROSEDUR i. DPJP Anestesiologi harus menginformasikan mengenai
rencana perawatan pasien pasca sedasi kepada pasien dan
keluarga
j. Semua proses pasca sedasi harus terdokumentasi dan
dimasukkan dalam rekam medis pasien

UNIT TERKAIT 1. SMF Anestesi


2. IGD
3. Instalasi Rawat Inap
4. IBS
5. Instalasi Rawat Jalan
6. HCU

Anda mungkin juga menyukai