Anda di halaman 1dari 3

SPO PELAYANAN PEMBERIAN SEDASI

NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
02.SPO-RSGM.UN16
00 1 DARI 4

Ditetapkan :
Direktur
TANGGAL TERBIT
STANDAR
PROSEDUR 13 MEI 2022
OPERASIONAL

drg. Harfindo Nismal, SpBM


NIP.198010302008011008
Pelayanan Pemberian sedasi adalah prosedur pelayanan pasien untuk sedasi
ringan, moderat dan dalam yang meliputi : penerimaan, perencanaan,
persiapan, pemantauan sedasi dan perawatan pasca sedasi.
Sedasi adalah teknik di mana satu atau lebih obat digunakan untuk menekan
sistem saraf pusat pasien sehingga mengurangi kesadaran pasien terhadap
lingkungannya.
1. Sedasi ringan : penggunaan satu atau lebih obat yang menyebabkan fungsi
kognitif dan koordinasi pasien terganggu tetapi masih dapat merespon
dengan normal perintah verbal dan tidak mempengaruhi fungsi
PENGERTIAN
kardiovaskuler.
2. Sedasi moderat : penggunaan satu atau lebih obat yang menyebabkan
terjadinya penurunan kesadaran, tetapi pasien dalam keadaan masih dapat
memberikan respon terhadap stimulus sentuhan dan mampu
mempertahankan jalan napas secara independen sehingga tidak diperlukan
intervensi untuk mempertahankan potensi jalan napas. Fungsi
kardiovaskuler biasanya terjaga dengan baik.
Sedasi yang dalam : penggunaan satu atau lebih obat yang menyebabkan
terjadinya penurunan kesadaran, dimana pasien pada kondisi ini tidak mudah
terbangun, tetapi memberikan respon terhadap stimulus berulang/nyeri. Pasien
mungkin memerlukan bantuan untuk mempertahankan patensi jalan napas dan
ventilasi yang cukup. Status kardiovaskular normal biasanya terjaga dengan
baik.
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk mengoptimalkan keadaan
TUJUAN
pasien pra, intra dan pasca sedasi.
Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu Dan Anak Moelia Nomor : 021/ SK-
KEBIJAKAN Dir/RSIA-MOE/ II/ 2022 Tentang Kebijakan Pelayanan Anestesi Dan Sedasi
Rumah Sakit Ibu Dan Anak Moelia
1. Tahap pra sedasi
a. Memutuskan jenis sedasi yang akan dilakukan.
b. Sebelum tindakan sedasi dimulai, dokter anestesi / dokter bedah
memberikan penjelasan dan edukasi kepada pasien atau keluarga
pasien.
2. Tahap intra sedasi
a. Dokter anestesi / dokter bedah dan perawat melakukan verifikasi
kelengkapan stasus pasien, obat-obatan, peralatan anestesi dan
peralatan resusitasi.
b. Melakukan pemasangan infus, oksigen dan alat monitoring bila
diperlukan.
c. Pemberian sedasi ringan dapat dilakukan sebagai premedikasi untuk
PROSEDUR mengurangi kecemasan sebelum dilakukan anestesi.
d. Pemberian sedasi ringan juga dapat dilakukan sebelum melakukan
prosedur radiologi dan endoskopi di ruang tindakan untuk
menghilangkan kecemasan dan memberikan efek sedasi selama
pemeriksaan terutama untuk anak-anak dan pasien cemas.
e. Pemberian Sedasi moderat dan dalam dapat diberikan di ruang
intensif untuk pasien-pasien yang menggunakan ventilasi mekanik
dan intervensi terapeutik.
f. Melakukan pemantauan persiapan serta manejemen tata laksana jalan
napas oleh dokter anestesi pada pemberian sedasi moderat dan dalam
yang memiliki resiko terkait patensi jalan napas.
g. Dokter anestesi / dokter bedah bersama perawat melakukan proses
sign – in.
h. Dokter anestesi melakukan asesmen pra induksi.
i. Seluruh tim yang terlibat melakukan proses time out.
j. Dokter anestesi melakukan monitoring secara terus menerus selama
proses sedasi berlangsung dan dicatat dalam formulir pemantauan
anestesi.
3. Tahap Pasca Sedasi
a. Perawat kamar operasi melakukan proses sign out.
b. Sebelum masuk ke ruang pulih sadar, dokter anestesi dan perawat
menilai tanda vital pasien.
c. Melakukan serah terima pasien dari perawat kamar operasi ke
perawat ruang pulih sadar.
d. Melakukan pemantauan selama pasien di ruang pulih sadar.
e. Semua proses pasca sedasi didokumentasikan.
1. Dokter Anestesi
2. Dokter Bedah
3. Unit Kamar Operasi
4. Unit Rawat Intensif dan Anestesi
UNIT TERKAIT
5. Unit Kamar Bersalin
6. Unit Rawat Inap
7. Unit Rawat Jalan
8. Unit Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai