Anda di halaman 1dari 2

PEMBERIAN SEDASI SEDANG DAN DALAM

No.Dokumen Revisi Halaman


RS Muhammadiyah Gresik 14/B/IAT/XII/2019 01 1/3
Jl. KH. Kholil no. 88

Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit
Direktur
PROSEDUR
07 Desember 2019
OPERASIONAL
dr. Imam Suyuthi, SpAn

Pengertian 1. Sedasi sedang adalah suatu keadaan dimana setelah pemberian obat
sedasi menyebabkan penurunan kesadaran, namun pasien
masih memiliki respon terhadap rangsang suara, baik disertai
maupun tidak dengan rangsang sentuhan. Ventilasi spontan masih
adekuat dan belum diperlukan intervensi untuk menjaga patensi
jalan nafas. Fungsi kardiovaskular masih tidak berubah.
2. Sedasi berat adalah suatu keadaan dimana setelah pemberian
obat terjadi penurunan kesadaran, pasien hanya bereaksi dengan
pemberian rangsang nyeri. Fungsi pernafasan dapat
terganggu. Pasien membutuhkan bantuan untuk menjaga patensi
jalan nafas dan pernafasan spontan dapat menjadi tidak adekuat.
Fungsi kardiovaskular biasanya tidak terganggu.
3. Desaturasi adalah penurunan konsentrasi oksigen di dalam darah
yang ditandai dengan angka SpO2 92% pada monitor oksimetri.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemberian obat sedasi sebelum
dilakukan tindakan pembedahan.

Kebijakan Peraturan Direktur Nomer : 134.C/PRN/III.6.AU/H/2019 Tentang


Pemberlakuan Pedoman Pelayanan Instalasi Anestesi Dan Terapi Intensif
RS Muhammadiyah Gresik

Prosedur A. Persiapan pasien :


1. Informed Consent.
2. Puasa.
3. Telah terpasang jalur intravena.
4. Pemeriksaan fungsi vital B1 – B6.
5. Pemeriksaan penunjang seperti Laboratorium, ECG, thorax foto
dll bila ada.
6. KIE keluarga.

B. Persiapan alat :
1. Bawa tas perlengkapan untuk melakukan tindakan anesthesia
diluar area kamar operasi yang berisi : orofaring airway, masker,
ambubag, laryngoscope, endotrakeal tube, kateter suction
2. Saturasi
3. Oksigen tabung yang volumenya telah diperiksa . Untuk tindakan
curratage, dan operasi kecil lainnya yang membutuhkan.
PEMBERIAN SEDASI SEDANG DAN DALAM

No.Dokumen Revisi Halaman


RS Muhammadiyah Gresik 14/B/IAT/XII/2019 01 2/3
Jl. KH. Kholil no. 88 2/2
4. Alat suction yang berfungsi baik
5. Standar infuse.
6. Spuit berbagai ukuran.
C. Persiapan obat :
1. Obat induksi (Midazolam, Propofol, Ketamin, Fentanyl) disiapkan
dalam spuit masing-masing sesuai umur pasien.
2. Obat emergency (Adrenalin, Sulfas Atropine, Efedrin, lidocain
2%)
D. Pelaksanaan
1. Persiapan dilakukan 30 menit sebelum tindakan
2. Identifikasi pasien
3. identifikasi prosedur yang akan dilakukan
4. Kaji riwayat obat atau sedasi / anestesi sebelumnya dan efek samping
yang pernah terjadi
5. Asupan makan terakhir
6. Kaji riwayat merokok, alkohol atau penyalahgunaan obat-obatan
7. Cek kelancaran IV Line
8. Jelaskan tujuan pemberian sedasi
9. Pasang alat yang diperlukan seperti monitor, didalamnya termasuk
tensi, nadi kebutuhan oksigen.
10. Posisikan pasien dengan nyaman.
11. (Dokter anestesi) periksa kesiapan pasien, alat dan obat
12. (Dokter anestesi) mengajak pasien untuk berdoa persiapkan mental
pasien dan tim.
13. (Dokter anestesi) memberikan instruksi kepada asisten anestesi untuk
memasukan obat sedasi melalui intra vena.
14. (Dokter anestesi ) memberikan oksigenasi nasal canul kepada pasien
15. Pasien akan setengah sadar dan mengantuk tetapi dapat segera
bangun bila diajak bicara/disentuh. Pasien mungkin tidak akan
mengingat detail tahapan prosedur yang dilakukan.
16. Posisikan pasien sesuai dengan tindakan
17. Selama tindakan dokter anestesi dan perawat anestesi melakukan
monitoring, dan mencatat hasil monitoring.
18. Penilaian dan pencatatan selama proses sedasi meliputi tensi, denyut
dan irama jantung, saturasi oksigen dan observasi selama 30 menit
sampai efek sedasi menghilang.
19. Pindahkan pasein keruangan setelah kondisi stabil atas persetujuan
dokter anestesi.

Unit Terkait 1. Instalasi Bedah Sentral


2. Instalasi Anestesi dan Terapi Intensif
3. Ruang Bersalin
4. Rawat Inap
5. Radiologi

Anda mungkin juga menyukai