Anda di halaman 1dari 5

SEDASI

:445/
No. Dokumen UKP/SOP/
PKM.KST/2022
SOP No. Revisi :

TanggalTerbit : 01 April 2022

Halaman : 1/5

Yessi Aprianti. SKM.MM


UPTD PUSKESMAS
KISAM TINGGI NIP. 197504272005012011

Pengertian a. Sedasi adalah proses menenangkan, tujuan utama sedasi adalah


meringankan kecemasan, ketidak nyamanan pasien untuk
mempermudah perawatan dan pengobatan karena banyak faktor
yang mendukung timbulnya stress fisik mau
pun psikis
b. The American Society of Anesthesiologists menggunakan definisi
berikut untuk sedasi :
1. Sedasi minimal adalah suatu keadaan dimana selama
terinduksi obat, pasien berespon normal terhadap perintah
verbal. Walaupun fungsi kognitif dan koordinasi terganggu,
tetapi fungsi kardiovaskuler dan ventilasi tidak dipengaruhi.
2. Sedasi sedang (sedasi sadar) adalah suatu keadaan depresi
kesadaran setelah terinduksi obat di mana pasien dapat
berespon terhadap perintah verbal secara spontan atau setelah
diikuti oleh rangsangan taktil cahaya. Tidak diperlukan
intervensi untuk menjaga jalan napas paten dan ventilasi
spontan masih adekuat. Fungsi kardiovaskuler biasanya
dijaga.
3. Sedasi dalam adalah suatu keadaan di mana selama terjadi
depresi kesadaran setelah terinduksi obat, pasien sulit
dibangunkan tapi akan berespon terhadap rangsangan
berulang atau rangsangan sakit. Kemampuan untuk
mempertahankan fungsi ventilasi dapat terganggu dan pasien
dapat memerlukan bantuan untuk menjaga jalan napas paten.
Fungsi kardiovaskuler biasanya dijaga.

1
TUJUAN 1. Pencegahan

 Pasien epilepsi. Pasien epilepsi memiliki resiko kejang


khususnya jika suatu benzodiazepin diresepkan sebagai terapi
antiepilepsi.
 Ketergantungan benzodiazepin. Gejala putus obat dapat terjadi.
 Reaksi cemas. Dapat terjadi pada pemberian secara cepat pada
sedasi yang lama.
 Pasien dengan trauma kepala yang berat. Flumazenil dapat
mepercepat suatu peningkatan tiba-tiba dari tekanan intrakranial.

2. Premedikasi

Obat-obat sedatif dapat diberikan pada masa preoperatif untuk


mengurangi kecemasan sebelum dilakukan anestesi dan
pembedahan. Sedasi dapat digunakan pada anak-anak kecil, pasien
dengan kesulitan belajar, dan orang yang sangat cemas. Obat-obat
sedatif diberikan untuk menambah aksi agen-agen anestetik.
Pemilihan obat tergantung pada pasien, pembedahan yang akan
dilakukan, dan keadaan-keadaan tertentu: misalnya kebutuhan
pasien dengan pembedahan darurat berbeda dibandingkan pasien
dengan pembedahan terencana atau pembedahan mayor.
Penggunaan oral lebih dipilih dan benzodiazepin adalah obat yang
paling banyak digunakan untuk premedikasi.

3. Sedo-analgesia

Istilah ini menggambarkan penggunaan kombinasi obat sedatif


dengan anestesi lokal, misalnya selama pembedahan gigi atau
prosedur pembedahan yang menggunakan blok regional.
Perkembangan pembedahan invasif minimal saat ini membuat teknik
ini lebih luas digunakan.

4. Prosedur radiologik

Beberapa pasien, terutama anak-anak dan pasien cemas, tidak mampu


mentoleransi prosedur radiologis yang lama dan tidak nyaman tanpa
sedasi. Perkembangan penggunaan radiologi intervensi selanjutnya
meningkatkan kebutuhan penggunaan sedasi dalam bidang radiologi.

5. Endoskopi

Obat-obat sedatif umumnya digunakan untuk menghilangkan


kecemasan dan memberi efek sedasi selama pemeriksaan dan
intervensi endoskopi. Pada endoskopi gastrointestinal (GI), analgesik

2
lokal biasanya tidak tepat digunakan, perlu penggunaan bersamaan
obat sedatif dan opioid sistemik. Sinergisme antara kelompok obat-
obat ini secara signifikan meningkatkan resiko obstruksi jalan napas
dan depresi ventilasi.

6. Terapi intensif

Kebanyakan pasien dalam masa kritis membutuhkan sedasi untuk


memfasilitasi penggunaan ventilasi mekanik dan intervensi terapetik
lain dalam Unit Terapi Intensif (ITU). Dengan meningkatnya
penggunaan ventilator mekanik, pendekatan modern yaitu dengan
kombinasi analgesia yang adekuat dengan sedasi yang cukup untuk
mempertahankan pasien pada keadaan tenang tapi dapat
dibangunkan. Farmakokinetik dari tiap-tiap obat harus
dipertimbangkan, di mana sedatif terpaksa diberikan lewat infus
untuk waktu yang lama pada pasien dengan disfungsi organ serta
kemampuan metabolisme dan ekskresi obnat yang terganggu.
Beberapa obat yang berbeda digunakan untuk menghasilkan sedasi
jangka pendek dan jangka panjang di ITU, termasuk benzodiazepin,
obat anestetik seperti propofol, opioid, dan agoni α2-adrenergik. Nilai
skor sedasi selama perawatan masa kritis telah dibuat sejak bertahun-
tahun, tapi perhatian lebih terfokus akhir-akhir ini pada pentingnya
sedasi harian ‘holds’; strategi interupsi harian dengan obat-obat
sedasi menyebabkan lebih sensitifnya kebutuhan untuk sedasi. Hal ini
bertujuan untuk mengurangi insiden terjadinya komplikasi terkait
penggunaan ventilasi mekanik selama masa kritis dan untuk
mengurangi lama perawatan.

7. Suplementasi terhadap anestesi umum

Penggunaannya yaitu dari sinergi antara obat-obat sedatif dan agen


induksi intravena dengan teknik ko-induksi. Penggunaan sedatif
dalam dosis rendah dapat menghasilkan reduk
Kebijakan Surat keputusan kepala puskesmas
NOMOR : 800/ /UKP/SK/PKM.KST/2017 Tentang Pelayanan
Klinis
Referensi Petunjuk Praktis Anestesi Local ( atlas of local anesthesia, in dentistry)
alih bahasa, drg Purwano, editor, drg Liliana yuwono. Buku kedokteran

3
EGC

Prosedur 1. Persiapan Tindakan


a. Petugas mempersiapkan bahan-bahan dan alat yang akan di
gunakan
b. Petugas memakai masker dan sarung tangan

2. Langkah Kerja
a. Pasien tidur, atur posisi di sesuaikan dengan tindakan yang
akan diLakukan
b. Pasien Dewasa
 Siapkan alat suntik sekali pakai – 3cc.
 Benzodiazepin ampul di buka
 Sedot cairan dalam ampul secara pelan-pelan
 Buang gelembung udara dalam alat suntik sekali pakai,
siapkan
 Masukkan jarum sesuai keperluan bisa IV atau IM.
c. Injeksikan perlahan-lahan untuk IV antara 2-3 menit. Untuk IM.
Langsung masukkan perlahan.
d. Lakukan tindakan yang diperlukan.
e. Sambil melakukan tindakan lakukan Observasi pasien tiap jam
tentang tingkat kesadaran, pernafasan, tekanan darah, dan nadi
pasien.
Unit Terkait Unit Obat

4
DIAGRAM ALIR

Persiapan Pasien duduk di


mulai Dewasa Ambil alat suntik sekali pakai
tindakan tidurkan
3cc

Buka Diazepam 2cc /ampul

Sedot cairan dalam ampul

Buang gelembung
dalam alat suntik 3cc

Tusukkan jarum dan


Lakukan tindakan
masukkan obat
sesuai keperluan sesuai dosis dan
sambil Observasi pemberian
pasien

Observasi kesadaran,
tensi, nadi, pernafasan.

Selesai

Anda mungkin juga menyukai