PSA Rasa nyeri dapat ditimbulkan oleh berbagai hal seperti trauma,
Analgesia prosedur invasif, penyakit tertentu dan proses inflamasi Analgesia
Menghilangkan nyeri dan supresi dari respiratory drive
Prinsip utama dari Pengelolaan . Manajemen
perawatan di ruang sedasi dan sedasi dan
rawat intensif (ICU) analgesia yang nyeri yang
adalah adekuat dapat
memberikan rasa baik adalah
mempersingkat
nyaman sehingga salah satu hal
pasien dapat penggunaan
ventilasi yang penting
mentoleransi
lingkungan ICU mekanik dan dalam
yang tidak lama perawatan perawatan
bersahabat. di ICU intensif
02
Tinjauan Pustaka
Manajemen dan Penilaian Awal
Penyakit Dasar
Nyeri kronis, penyakit medis dan
Kondisi Post Intervensi ICU
bedah akut, riwayat alkohol atau Ventilasi mekanik, pengobatan
penyalahgunaan obat dan gangguan Operasi dan tindakan rutin seperti
psikiatrik dapat mempengaruhi mobilisasi dan suctioning
pemilihan obat
INTRODUCTION
Efek Samping
● Efek samping terhadap sirkulasi dan tekanan
Obat Sedaso yang Ideal
darah dapat mengakibatkan pasien
membutuhkan dukungan obat inotropik ● Hipnotik
● Efek terhadap pembuluh darah paru-paru dapat
● Ansiolitik
menyebabkan ketidakseimbangan antara
● Amnesia
ventilasi dan perfusi sehingga kebutuhan
● Anti Kejang
dukungan ventilasi mekanik meningkat serta
berisiko terhadap pneumonia nosokomial ● Tidak Mudah terakumulasi
● Penggunaan yang lama dapat menyebabkan ● Tidak toksik
toleransi dari pasien dan gejala withdrawal saat ● Efek sedasi dapat dititrasi,, efek
obat sedasi dihentikan minimal
● Efek terhadap motilitas usus dapat ● Tidak berefek pada fungsi memori
mengganggu penyerapan makanan dan obat ● Stabil
enteral. ● Murah
Manajemen Sedasi di Intensive Care Unit
1. Pemilihan obat-obat sedatif harus disesuaikan dengan 1. Pemberian obat-obat melalui infus IV membutuhkan
panduan lokal dan efisiensi dari biaya. waktu dalam mencapai level konsentrasi efektif.
2. Kombinasi obat-obat sedatif dengan mekanisme kerja 2. Pemberian obat-obat harus dimulai dengan loading
yang berbeda lebih efektif dibandingkan dengan obat dose. Peningkatan kecepatan infus sebaiknya diberikan
tunggal dosis tinggi secara bertahap, oleh karena kecepatan infus yang
3. Kondisi pasien sakit kritis yang harus diperhatikan tinggi dapat menyebabkan toleransi terhadap sedasi.
adalah status cairan, kebocoran dari kapiler yang akan
mempengaruhi volume distribusi, kadar protein serum
yang akan mempengaruhi ikatan obat dengan protein,
fungsi ginjal, fungsi hati dan aliran darah hati.
Sedasi Benzodiazepin
pendek.
●
Berikatan kereseptor GABA depresi SSP).
lam
● Benzodiazepin adalah obat sedatif yang popular ●
Onset 1-3 menit, efek puncak 5-7 menit, durasi
digunakan di ICU, oleh karena aman digunakan 20-30 menit
dan memiliki sifat amnesia
● Dari 13 jenis obat -obat benzodiazepin, terdapat 3
jenis obat yang diberikan secara intravena yaitu
●
midazolam, lorazepam, and diazepam.
Sifat dari benzodiazepin adalah : larut di dalam
Diazep Waktu paruh diazepam lebih lama dibandingkan midazolam
●
●
lemak, dimetabolisme di liver dan diekskresikan
melalui urin,
Pemberian dosis benzodiazepin yang berlebih
am pemulihan akan lebih lama akibat terjadinya akumulasi obat.
Loraze
dan sedasi yang dalam
● Pemberian dalam jangka panjang dapat
●
Lorazepam memiliki mula kerja yang paling
singkat. Lama kerjanya yang panjang
menimbulkan agitasi, asidosis metabolik dan menyebabkan lorazepam menjadi pilihan pada
sindrom klinis yang menyerupai sepsis berat
pam pasien yang membutuhkan sedasi yang lama
Sedasi Benzodiazepin
Sedasi Prop0fol
● Dexmetomidin diperkenalkan pertama pada tahun ● Indikasi : untuk pasien yang cenderung
1999 sebagai obat sedatif intravena yang tidak mengalami depresi pernapasan (pasien dengan
menimbulkan depresi pernapasan sleep apnea atau penyakit paru obstruktif
● Agonis reseptor α2-adrenergik yang menghasilkan kronis), khususnya pada pasien yang akan
sedasi, ansiolisis, analgesia ringan. dan disapih dari ventilasi mekanik.
simpatolitik. ● Efek samping dari infus dexmedetomidin adalah
● Setelah pemberian dosis bolus, sedasi timbul hipotensi dan bradikardia Untuk
dalam beberapa menit dengan lama kerja kurang meminimalisirnya,dexmedetomidin sebaiknya
dari 10 menit digunakan tidak lebih dari 24 jam.
● Dexmetomidin diberikan dengan loading dose 1
mg/kg selama 10 menit, dilanjutkan dengan infus
0,2–0,7 mg/kg/jam
Perbandingan Sedasi dengan Propofol dan Dexmetomidine
Sedasi Haloperidol
● Haloperidol adalah suatu obat sedatif pilihan ● Dosis yang direkomendasikan adalah
untuk pasien ICU karena tidak menimbulkan 0,5–20 mg bolus, disesuaikan
depresi kardiorespirasi. dengan tingkat kecemasan. Untuk
● Obat ini efektif untuk menenangkan pasien memelihara sedasi, diberikan ¼ dari
dengan kondisi delirium. dosis awal setiap 6 jam
● Haloperidol menghasilkan sedasi dan ● Efek samping haloperidol adalah
antipsikosis dengan memblok reseptor terjadinya sindrom neuroleptik
dopamin di sistem saraf pusat. malignan dan torsades de pointes
● Setelah pemberian dosis intravena, sedasi
dapat timbul dalam 10–20 menit dan lama
kerja beberapa jam. Tidak dianjurkan untuk
infus berkelanjutan
Evaluasi tingkat sedasi dapat
Pemantauan Sedasi di Ruang Rawat Intensif mengurangi waktu penggunaan
PREVENTION
Bispectral Index
Sistem Skoring
Setiap sistem akan mengevaluasi kesadaran pertama kali dari respons spontan
terhadap pemeriksa, kemudian jika dibutuhkan pemeriksaan respons terhadap
rangsanga eksternal, berupa suara atau sentuhan, secara bertahap
Skor sedasi tidak dapat digunakan untuk pasien yang tidak sadar atau
mendapatkan pelumpuh otot.
The The
Sedation- Richmond
SKALA Analgesia Agitation
RAMSAY Scale Sedation
(SAS) Scale
Nyeri Inflamasi
Nyeri Patologis
Penilaian Nyeri di Ruang Perawatan Intensif
●
Perangkat penilaian nyeri yang menggambarkan nyeri berdasarkan 3 komponen
yaitu ekspresi wajah, gerakan lengan atas, dan kepatuhan terhadap ventilator
●
Alat penilai perilaku nyeri yang memiliki 4 komponen : ekspresi wajah, pergerakan badan, tegangan otot, dan
kepatuhan terhadap ventilator/ penilaian suara pada penderita yang terekstubasi
Pemantauan Analgesia di Ruang Perawatan Intensif
Opioid
Morfin
ginjal
●
Salah satu metabolit morfin (morphine-3- glucoronide) dapat menyebabkan
eksitasi sistem saraf pusat sehingga dapat menimbulkan kejang, sedangkan
hasil metabolit lainnya(morphine-6-glucoronide) memiliki efek analgesia
lebih kuat dibandingkan dengan obat asalnya. Efek samping lainnya
vasodilatasi dan hipotensi.
Dosis
Drugs (NSAID) yang diperkenalkan pertama intravena atau 60 mg intramuskular, diikuti dengan pemberian 30 mg
intramuskular atau intravena setiap 6 jam (maksimal 120 mg/hari)
pada tahun 1990 sebagai analgesia selama 5 hari.
Untuk pasien di atas usia 65 tahun, atau dengan gangguan ginjal,
●
parenteral untuk nyeri pasca operasi.. dosis inisial 15 mg iv atau 30 mg im dilanjutkan dengan 15 mg im
2. Ketorolak tidak menimbulkan sedasi atau iv setiap 6 jam (maksimal 60 mg/hari) selama 5 hari.
paruh
•Menghambat agregasi trombosit
•Menghambat sintesis prostaglandin ginjal
Non Opioid Paracetamol
Pada umumnya, pasien sakit kritis mendapatkan terapi sedasi dan atau terapi
analgesia untuk mengatasi rasa nyeri dan kecemasan dengan tujuan untuk
meningkatkan toleransi terhadap lingkungan ICU. Manajemen sedasi dan analgesia
harus meliputi penilaian penyakit dasar dan faktor pencetus, pemantauan secara
rutin, pemilihan obat yang baik dan penggunaan strategi dengan menetapkan target
terapi untuk menghindari sedasi yang berlebihan dan berkepanjangan. Pemberian
sedasi dan analgesia yang adekuat dapat mempercepat penyapihan dari ventilasi
mekanik dan mempersingkat perawatan
—Someone famous di ICU
Thank You