Anda di halaman 1dari 21

Anestesi dan Reanimasi Journal Reading

Sedasi dan Analgesia


Prosedural Pada Orang
Dewasa

Oleh:
Indah D. Lestari
201583003

Pembimbing:
dr. Fahmi Maruapey, Sp. An
ABSTRAK

Sedatif, analgesia ataupun keduanya


Jumlah prosedur non-invasif dan invasif mungkin diperlukan untuk banyak
minimal telah berkembang pesat. prosedur intervensi atau diagnostik.

PSA

American Society of Anesthesiologists Review artikel:


memperkenalkan istilah “Procedural Klasifikasi, Penilaian dan persiapan pra
Sedation and Analgesia" (PSA). prosedur, Pemantauan, Obat, Komplikasi
DEFINISI
Sedasi dan Analgesia
Prosedural (PSA)
mencakup penggunaan
obat-obat analgetik
dan sedatif kerja
singkat agar klinisi bisa
melakukan tindakan
prosedur non-bedah.
DEFINISI
“Conscious
sedation”/ sedasi
sadar Proses ini sebelumnya disebut
“conscious sedation” atau “sedasi
sadar”, namun karena sedasi efektif
The American Society
of Anesthesiologists biasanya mempengaruhi kesadaran
(ASA)
terminologi tersebut berubah
menjadi “Procedural sedation and
analgesia” (PSA) atau “Sedasi dan
“Procedural sedation
and analgesia” (PSA) Analgesia Prosedural”.
KLASIFIKASI
• Klasifikasi tingkat sedasi ASA
  Sedasi minimal Sedasi sedang/ Sedasi dalam/ Anestesi umum
(anxiolysis) analgesia analgesia
Responsifitas Respon normal Respon normal Respon normal Tidak berespon,
terhadap terhadap pada rangsangan bahkan dengan
rangsangan verbal rangsangan verbal berulang atau stimuli nyeri
atau taktil nyeri

Patensi jalan Tidak terpengaruh Tidak butuh Mungkin butuh Intervensi sering
napas intervensi intervensi dibutuhkan
Napas spontan Tidak terpengaruh Adekuat Dapat tidak Sering tidak
adekuat adekuat
Fungsi Tidak terpengaruh Biasanya baik Biasanya baik Terganggu
kardiovaskular
INDIKASI

Tidak ada indikasi absolut untuk melakukan


PSA. PSA dapat digunakan untuk prosedur
apapun dimana rasa nyeri ataupun ansietas
pasien berlebihan sehingga mengganggu
kelancaran tindakan prosedur tersebut.
PERSIAPAN PRA-PROSEDUR

Pemeriksaan fisik: tanda


Riwayat medis lengkap vital, evaluasi jalan
napas
PSA
Pemeriksaan Penilaian status risiko:
laboratorium klasifikasi ASA
KLASIFIKASI STATUS FISIK ASA
1 ASA
• Pasien penyakit bedah tanpa disertai penyakit sistemik.

2 ASA
• Pasien penyakit bedah disertai dengan penyakit sistemik
ringan dan sedang.
3 ASA
• Pasien penyakit bedah disertai dengan penyakit sistemik
berat.
KLASIFIKASI STATUS FISIK ASA

4 ASA
• Pasien penyakit bedah disertai dengan penyakit sistemik
berat yang mengancam nyawa.

5 ASA
• Pasien penyakit bedah disertai dengan penyakit sistemik
berat yang sudah tidak mungkin ditolong lagi.
PERSIAPAN PRA-PROSEDUR
• Puasa pra prosedural. Pedoman ASA merekomendasikan periode puasa selama 2
jam untuk cairan bening, 6 jam untuk makanan padat ringan dan 8 jam untuk
makanan yang digoreng/ berlemak atau daging.
• Perlu penilaian ahli anestesi dan pengawasan intra prosedural jika:

Gagal ginjal
Obesitas BMI Gagal hati
kronis GFR<60
>40 kg/m2 kronik
ml/menit

Usia lanjut >70


ASA ≥ 3
tahun
PEMANTAUAN/ MONITORING

1 2 3 4
• Tingkat • Hemodinamik: • Ventilasi: • Oksigenasi:
kesadaran: • Tekanan darah • Observasi • Pulse oxymetri
• Komunikasi • Nadi • Kapnografi
pasien dan • EKG
ahli anestesi
MEDIKASI

• Cara yang paling efisien dengan pemberian obat sedasi secara


intravena, dengan tambahan analgesik (biasanya opioid) dalam
prosedur yang menyakitkan.

• Obat "ideal" harus memiliki onset yang cepat, waktu pemulihan yang
cepat, profil farmakodinamik dan farmakokinetik yang diketahui dan
tidak menyebabkan depresi pernapasan atau hemodinamik.
Obat Dosis Onset Durasi Efek Efek Samping
(menit) (menit)
Propofol 0.5-1 mg/kg 0.5 4-10 Amnestic Nyeri lokasi injeks,
Sedative Hipotensi, Depresi
pernapasan
Midazolam 0.03 mg/kg 1-3 10-20 Anxiolytic
Depresi pernapasan
Sedative
Dexmedetomidine 1 mcg/kg <5 30-45 Sedative Hipotensi, Nausea,
Anxiolytic Bradikardia
Amnestic
Ketamine 0.25-1 mg/kg 0-5 5-10 Analgesic Delirium, Halusinasi
Amnestic Prolonged recovery
Dissociative sedative
Fentanyl 0,5-1 mcg/ kg 2-3 30-60 Analgesic Depresi pernapasan

Remifentanil 1 mcg/ kg 1-1.5 5-10 Analgesic Depresi pernapasan


Remimazolam 0.1-0.2 mg/ 1-3 10-40 Sedative
kg NR
Fospropofol 5-8 mg/ kg 4-8 5-18 Sedative Pruritus, Parathesia
Amnestic Hipotensi
Depresi pernapasan
KOMPLIKASI

• Bellolio dkk 2016:

• Komplikasi mayor yang paling sering terjadi pada orang dewasa


adalah spasme laring (4,2/ 1000 kasus), diikuti oleh kebutuhan
intubasi (1,6/ 1000 kasus), dan aspirasi paru (1,2/ 1000 kasus).

• Komplikasi minor yang paling banyak adalah hipoksia (40/ 1000


kasus), muntah, hipotensi arteri dan apnea sementara.
KOMPLIKASI

Obstruksi jalan
Respirasi Kardiovaskular
napas
• Depresi • Laringospasm • Hipotensi
pernapasan • Edema • Bradikardi
• Bronkospasm • Syok anafilaksis
• Aspirasi • Hipertensi/
takikardi
KOMPLIKASI

Neuropsikiatri Termoregulasi Lain-lain


• Delirium • Hipotermia • Post operative
• Cedera otak nausea and
vomiting
(PONV)
• Retensi urin
KRITERIA PEMULANGAN PASIEN
• Gejala seperti nyeri, rasa pusing dan mual sudah terkontrol baik.
1

• Tanda vital serta fungsi jantung dan pernapasan stabil.


2

• Minimal 30 menit waktu pemulihan dipantau setelah prosedur.


3

• Penilaian menggunakan skor Aldrete.


4
KESIMPULAN

• Untuk memberikan kenyamanan dan keamanan pasien selama


prosedur diagnostik atau terapeutik, penyedia sedasi
prosedural harus memahami kerja obat dan kemungkinan efek
sampingnya dan harus tahu kapan pasien harus dirujuk ke ahli
anestesi untuk evaluasi dan manajemen intra-prosedural.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai