VACCINES
Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura
IN
DERMATOL
OGY Oleh:
Indah D. Lestari
NIM. 201583003
Pembimbing:
dr. Rita S. Tanamal, Sp. KK
Daftar Isi
01 02 03
Tinjauan
Pendahuluan Penutup
Latar Belakang
Pustaka
Vaksin Kesimpulan
Tujuan Vaksin untuk Infeksi Virus
Vaksin untuk Infeksi Bakteri/
Parasit
Vaksin untuk Tumor Kulit
Vaksin untuk
Immunocompromised
Efek samping dermatologi
vaksin
01
PENDAHUL
UAN
Latar
Belakang
• Vaksin adalah salah satu pencapaian terbesar
pengobatan dan strategi paling sukses untuk
mencegah penyakit.
Infeksi HPV 01
Infeksi Herpes Simpleks 02
Infeksi Varisela Zoster 03
Mumps, Measles, Rubella 04
HIV 05
Vaksin HPV
● Infeksi human papillomavirus sangat berisiko tinggi: HPV tipe 16
dan 18 → kutil kulit dan kelamin, kanker serviks, anus dan mulut.
● Infeksi HPV merupakan beban kesehatan masyarakat.
● Pria juga berisiko tinggi untuk terjadi kanker anus dan penis
terutama pada pria yg berhubungan seks dengan pria.
● 3 tipe vaksin HPV yg tersedia:
● Vaksin bivalen (Cervarix) HPV tipe 16 dan 18
● Vaksin kuadrivalen (Gardasil) HPV tipe 6, 11, 16 dan 18
● Vaksin 9-valen (Gardasil 9) HPV tipe 6,11, 16, 18, 31,
33,45, 52 dan 58
Vaksin HPV
Mycobacterium leprae 02
Lyme Disease 03
Leishmaniasis Kutaneus 04
TB Kutis 05
Vaksin Akne Vulgaris
● Pengobatan akne mencakup berbagai macam obat topical dan oral.
● Dewasa ini, institusi penelitian di University of California sedang
menyelidiki penggunaan vaksin untuk P. acnes.
● Beberapa vaksin yg dikembangkan: pathogen yg dimatikan,
antibody monoclonal, peptide dll.
Vaksin M. leprae
● Kusta menyerang kulit, sistem saraf, saluran napas, mata serta dapat
menyebabkan kerusakan dan kecacatan pada tahap lanjut.
● Penggunaan vaksin telah disarankan sebagai imun-profilaksis.
● Vaksin yg baru disetujui: vaksin yg berasal M. welchii yg dimatikan
dengan panas.
Vaksin Lyme Disease
● Masih belum ada vaksin yg memadai.
● Satu-satunya vaksin yg disetujui Food and Drugs Administrations
(LYMErix), ditarik dari pasaran 3 tahun lalu, karena efek samping
besar.
Vaksin Leishmaniasis Kutaneus
● 90% dari infeksi Leishmanis menunjukkan reaksi kulit
(leishmaniasis-cutaneus).
● Peneliti sedang mengembangkan vaksin terhadap penyakit ini.
Vaksin TB Kutis
● TB kutis adalah infeksi yg disebabkan oleh M. tuberculosis, M.
bovis dan bacillus Calmette-Guerin (BCG), lesi papulovesikuler.
● WHO merekomendasikan vaksin BCG harus diberikan kepada
semua orang yg tinggal di daerah endemic tb.
● Beberapa penelitian saat ini juga menyebutkan efektivitas vaksin ini
thp kusta.
Vaksin untuk Tumor Kulit
Melanoma
01
Dermatofibroma
Vaksin BCG
Tuberkulid papuler atipikal
Morupar
Manufaktur
Sanofi Aventis
Harga per dosis
dalam USD
1.17
Tresivac Serum Institute of India 1.5-2.19
Trimonax 1.12
Trimovax meriuex Serum International Limited 1.10
MMR
Lahir
6 minggu
direkomendasikan
6 bulan
12-15
bulan
1st dose
18 bulan-3 tahun
2nd dose
7-10 tahun 11-12 tahun 13-18 tahun
Demam (2%)
Artralgia akut (25%)
mengejar imunisasi yang Reaksi injection site (17-
belum 30%)
Demam kejang (1/2000)
VZV 1st dose Rentang usia yang 2nd dose Rentang usia yang direkomendasikan untuk mengejar imunisasi yang belum Demam (15%)
direkomendasikan untuk Reaksi injection site (7-
mengejar imunisasi yang 30%)
belum Generalizes skin rash (3-
5%)
Demam kejang
(4/10.000)
HPV Bayi dengan 2nd dose 3rd dose Anak dengan Rentang rekomendasi Rentang usia yang direkomendasikan Nyeri di tempat suntikan
gangguan Riwayat usia untuk semua anak untuk mengejar imunisasi yang belum (78%)
kekebalan sexual Eritema lokal (25%)
tubuh atau abuse, dpt Sakit kepala (30%)
infeksi HIV, diberikan Generalized skin rash
harus pada umur 9 (1%)
menerima 3 tahun
series dosis
MIP Semua anak dan orang dewasa, khusunya yg memiliki kontak erat dengan pasien lepra atau daerah endemik, diberikan pada usia berapapun 2 dosis, rentang 6 bulan Reaksi injection site
(13%)
Scar (0,7%)
BCG Diberikan Abses local, keloid
sesaat (1/10.000)
setelah lahir M. bovis kutaneus
pada semua (hanya dilaporkan 2
bayi baru lahir kasus)
Papular atipikal
tuberkoloid (9 kasus
dilaporkan)
03
PENUTUP
Kesimpulan
Berbagai vaksin sedang dikembangkan dalam
bidang dermatologis.
Dokter harus mengetahui ketersediaan dan
pengembangan vaksin.
Penelitian aktif yg sedang berlangsung telah
membuka era baru dalam bidang
dermatologis.
TERIMA
KASIH