Anda di halaman 1dari 37

Laboratorium Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Referat

RSUD dr. M. Haulussy Ambon Oktober 2020

VACCINES
Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura

IN
DERMATOL
OGY Oleh:
Indah D. Lestari
NIM. 201583003

Pembimbing:
dr. Rita S. Tanamal, Sp. KK
Daftar Isi
01 02 03
Tinjauan
Pendahuluan Penutup
Latar Belakang
Pustaka
Vaksin Kesimpulan
Tujuan Vaksin untuk Infeksi Virus
Vaksin untuk Infeksi Bakteri/
Parasit
Vaksin untuk Tumor Kulit
Vaksin untuk
Immunocompromised
Efek samping dermatologi
vaksin
01
PENDAHUL
UAN
Latar
Belakang
• Vaksin adalah salah satu pencapaian terbesar
pengobatan dan strategi paling sukses untuk
mencegah penyakit.

• Vaksin ditujukan untuk meningkatkan kekebalan


terhadap penyakit tertentu.

• WHO merekomendasikan melalui Expanded


Program on Immunisazation pada tahun 1961, agar
dimasukkannya vaksin untuk penyakit menular
dalam program kesehatan nasional di dunia.
Tujuan

• Karena perkembangan terbaru di bidang medis,


imunoterapi tidak hanya sebagai intervensi
kesehatan masyarakat untuk penyakit menular →
keganasan, gangguan autoimun dan alergi dll.

• Referat ini bertujuan untuk membahas penggunaan


vaksin pada penyakit dermatologis.
02
TINJAUAN
PUSTAKA
Vaksin
Vaksin adalah sediaan
biologis yang meningkatkan
kekebalan tubuh thd penyakit
tertentu.

Tipe vaksin: organisme hidup


yg dilemahkan, organisme yg
dimatikan, toksin yg tidak
aktif, dan segmen patogen
Vaksin untuk Infeksi Virus Kulit

Infeksi HPV 01
Infeksi Herpes Simpleks 02
Infeksi Varisela Zoster 03
Mumps, Measles, Rubella 04
HIV 05
Vaksin HPV
● Infeksi human papillomavirus sangat berisiko tinggi: HPV tipe 16
dan 18 → kutil kulit dan kelamin, kanker serviks, anus dan mulut.
● Infeksi HPV merupakan beban kesehatan masyarakat.
● Pria juga berisiko tinggi untuk terjadi kanker anus dan penis
terutama pada pria yg berhubungan seks dengan pria.
● 3 tipe vaksin HPV yg tersedia:
● Vaksin bivalen (Cervarix) HPV tipe 16 dan 18
● Vaksin kuadrivalen (Gardasil) HPV tipe 6, 11, 16 dan 18
● Vaksin 9-valen (Gardasil 9) HPV tipe 6,11, 16, 18, 31,
33,45, 52 dan 58
Vaksin HPV

● Wanita usia 12 dan 13 tahun ● Pria usia < 26 tahun yg


dengan 3 dosis vaksinasi. berhubungan seks dgn pria.
● Wanita usia 13-26 tahun yg ● Individu dengan gangguan
belum pernah divaksinasi. kekebalan, termasuk HIV.

Rekomendasi Committee on Immunisazation Rekomendasi American Cancer Society


Vaksin Herpes Simpleks
● Infeksi virus herpes simpleks adalah infeksi yang paling umum,
dengan prevalensi di AS 65% untuk HSV-1 dan 16% untuk HSV-2.
● Vaksin masih dalam tahap pengembangan uji coba tahap II.
Vaksin Varisela Zoster
● Virus varisela zoster menyebabkan varisela/ cacar air dan herpes
zoster.
● Sejak pengenalan vaksin varisela tahun 1984, telah menurunkan
angka rawat inap secara signifikan menjadi 14,5/ 100.000 kasus di
dunia.
● WHO merekomendasikan vaksin varisela zoster agar dimasukkan ke
dalam program imunisasi rutin.
Vaksin Mumps, Measles, Rubella
(MMR)
● Vaksin untuk mencegah campak, gondok dan rubella, yg
digabungkan pada tahun 1971.
● Vaksin campak menyebabkan penurunan kematian sebesar 75% dari
tahun 2000 hingga 2013.
● Vaksin MMR dapat diberikan dgn kombinasi varisela (MMRV)
sebagai vaksin tetravalen.
● Vaksin ini dalam beberapa penelitian juga dapat mencegah penyakit
moluskum kontagiosum.
Vaksin HIV
● HIV memiliki prevalensi 0,8% pada 2015 dengan 36,7 juta orang
hidup dengan virus di dunia.
● Sejak diidentifikasi sebagai penyebab AIDS pada 1984, telah
dilakukan berbagai penelitian dalam pencegahan dan
pengobatannya.
● Belum ada vaksin yang disetujui oleh Food and Drug
Administrations, uji tahap III masih berlangsung.
Vaksin untuk Infeksi Bakteri/ Parasit
Kulit
Propionibacterium acnes/ 01
Akne vulgaris

Mycobacterium leprae 02
Lyme Disease 03
Leishmaniasis Kutaneus 04
TB Kutis 05
Vaksin Akne Vulgaris
● Pengobatan akne mencakup berbagai macam obat topical dan oral.
● Dewasa ini, institusi penelitian di University of California sedang
menyelidiki penggunaan vaksin untuk P. acnes.
● Beberapa vaksin yg dikembangkan: pathogen yg dimatikan,
antibody monoclonal, peptide dll.
Vaksin M. leprae
● Kusta menyerang kulit, sistem saraf, saluran napas, mata serta dapat
menyebabkan kerusakan dan kecacatan pada tahap lanjut.
● Penggunaan vaksin telah disarankan sebagai imun-profilaksis.
● Vaksin yg baru disetujui: vaksin yg berasal M. welchii yg dimatikan
dengan panas.
Vaksin Lyme Disease
● Masih belum ada vaksin yg memadai.
● Satu-satunya vaksin yg disetujui Food and Drugs Administrations
(LYMErix), ditarik dari pasaran 3 tahun lalu, karena efek samping
besar.
Vaksin Leishmaniasis Kutaneus
● 90% dari infeksi Leishmanis menunjukkan reaksi kulit
(leishmaniasis-cutaneus).
● Peneliti sedang mengembangkan vaksin terhadap penyakit ini.
Vaksin TB Kutis
● TB kutis adalah infeksi yg disebabkan oleh M. tuberculosis, M.
bovis dan bacillus Calmette-Guerin (BCG), lesi papulovesikuler.
● WHO merekomendasikan vaksin BCG harus diberikan kepada
semua orang yg tinggal di daerah endemic tb.
● Beberapa penelitian saat ini juga menyebutkan efektivitas vaksin ini
thp kusta.
Vaksin untuk Tumor Kulit
Melanoma
01

Limfoma Sel T Kutaneus 02


Vaksin Melanoma
● National Cancer Institute, kejadian melanoma invasive di AS sekitar
73.870 kasus pada 2015 dan satu orang dapat meninggal setiap jam.
● Penggunaan vaksin melanoma saat ini masih dalam penelitian.
Vaksin Limfoma Sel T Kutaneus
● Limfoma sel T kulit primer didefinisikan sebagai proliferasi klonal
limfosit T yang menginfiltrasi kulit.
● Limfoma sel T kulit umumnya tidak dapat disembuhkan, hal ini
mengarah pada pengembangan upaya pencegahan.
● Vaksinasi beberapa orang telah menunjukkan remisi, tetapi vaksin
masih belum dipublikasi dan masih dalam penelitian lebih lanjut.
Vaksin untuk Immunocompromised

● Vaksin HPV ● Vaksin varisela


● Vaksin zoster yg diberi perlakuan
panas (Oka Zoster)

Dalam penelitian: vaksin candida albicans


Efek Samping Dermatologi Vaksin

Vaksin hepatitis Vaksin Cacar Vaksin BCG


B
Vaksin Hepatitis
B
Memicu reaksi lichenoid, lichen
planus

Liken planus sekunder akibat vaksinasi hepatitis B


Vaksin Cacar
Jaringan parut halus khas
Jaringan parut berlebihan:
Dermatofibroma
Nevus sebaceous Jaringan parut halus

Dermatofibroma
Vaksin BCG
Tuberkulid papuler atipikal

Efek samping BCG atipikal. A dan B menunjukkan lesi seperti


kutil pada dua pasien berbeda.
Daftar vaksin yg tersedia
MMR
(internasional)
Vaksin Nama dagang

Morupar
Manufaktur

Sanofi Aventis
Harga per dosis
dalam USD
1.17
Tresivac Serum Institute of India 1.5-2.19
Trimonax   1.12
Trimovax meriuex Serum International Limited 1.10

Varicella Biovac V Wockhardt 27.98


Varivax Merck and Co 26.29
Varilrix GlaxoSmithKline 24.26
HPV Gardasil, quadrivalent Merck and CO 46.28
(HPV tipe 6, 11, 16, dan    
18)    
Cervarix, bivalent (HPV    
tipe 16 dan 18) GlaxoSmithKline 34.07
Gardasil 9 (9-valent)  
(HPV tipe 6, 11, 16, 18, Merck and CO
31, 33, 45, 52, dan 58)  
 
 

MIP MIP Cadila Pharmaceuricals  


BCG Tubervac Serum Institute India 0.09
BCG Aventis Pasteur 0.39
Daftar vaksin yg tersedia di
Indonesia
Daftar vaksin yg tersedia di
Indonesia
Daftar vaksin yg tersedia di
Indonesia
Jadwal imunisasi yg
Vaksin

MMR
Lahir

 
6 minggu

 
direkomendasikan
6 bulan

 
12-15
bulan
1st dose
18 bulan-3 tahun

Rentang usia yang


direkomendasikan untuk
4-6 tahun

2nd dose
7-10 tahun 11-12 tahun 13-18 tahun

Rentang usia yang direkomendasikan untuk mengejar imunisasi yang belum


19-21
tahun
Efek Samping

Demam (2%)
Artralgia akut (25%)
mengejar imunisasi yang Reaksi injection site (17-
belum 30%)
Demam kejang (1/2000)

VZV       1st dose Rentang usia yang 2nd dose Rentang usia yang direkomendasikan untuk mengejar imunisasi yang belum Demam (15%)
direkomendasikan untuk Reaksi injection site (7-
mengejar imunisasi yang 30%)
belum Generalizes skin rash (3-
5%)
Demam kejang
(4/10.000)

HPV Bayi dengan 2nd dose 3rd dose       Anak dengan Rentang rekomendasi Rentang usia yang direkomendasikan Nyeri di tempat suntikan
gangguan Riwayat usia untuk semua anak untuk mengejar imunisasi yang belum (78%)
kekebalan sexual Eritema lokal (25%)
tubuh atau abuse, dpt Sakit kepala (30%)
infeksi HIV, diberikan Generalized skin rash
harus pada umur 9 (1%)
menerima 3 tahun
series dosis

MIP Semua anak dan orang dewasa, khusunya yg memiliki kontak erat dengan pasien lepra atau daerah endemik, diberikan pada usia berapapun 2 dosis, rentang 6 bulan Reaksi injection site
(13%)
Scar (0,7%)
BCG Diberikan                   Abses local, keloid
sesaat (1/10.000)
setelah lahir M. bovis kutaneus
pada semua (hanya dilaporkan 2
bayi baru lahir kasus)
Papular atipikal
tuberkoloid (9 kasus
dilaporkan)
03
PENUTUP
Kesimpulan
Berbagai vaksin sedang dikembangkan dalam
bidang dermatologis.
Dokter harus mengetahui ketersediaan dan
pengembangan vaksin.
Penelitian aktif yg sedang berlangsung telah
membuka era baru dalam bidang
dermatologis.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai