Anda di halaman 1dari 23

Anestesi dan Reanimasi Journal Reading

Desember 2020

Sedasi dan Analgesia


Prosedural di Unit Gawat
Darurat: Review dan Update

Oleh:
Imanuel R. Patty
201583017

Pembimbing:
dr. Lukman H. Semarang, Sp. An
PENDAHULUAN

Penggunaan yang efektif dari sedasi prosedural


Penggunaan sedasi dan analgesia procedural (PSA) tidak hanya mengurangi rasa sakit dan
adalah salah satu yang umum pada praktek klinis kecemasan bagi pasien selama prosedur
di unit gawat darurat. diagnostik atau terapeutik, tapi juga
meningkatkan kinerja prosedur.

PSA
Sedasi prosedural diartikan sebagai “suatu teknik
yang menggunakan obat yang membuat depresi
Sedasi prosedural juga digambarkan sebagai sistem saraf pusat agar pelaksanaan prodesur
sedasi sadar. dapat dilakukan, tetapi kesadaran pasien
dipertahankan selama prosedur"
DEFINISI Sedasi
minimal
The American Society of Sedasi
Anesthesiologists (ASA) Non- sedang
membagi dua kelas
sedasi; non-disosiatif dan disosiatif Sedasi
disosiatif. dalam
Anestesi
umum
DEFINISI

“Procedural sedation and analgesia” (PSA)


atau “Sedasi dan Analgesia Prosedural”
adalah teknik pemberian obat penenang
dengan atau tanpa analgesik untuk
menginduksi perubahan kesadaran agar
memungkinkan pasien bertoleransi terhadap
prosedur yang tidak menyenangkan atau
menyakitkan dengan mempertahankan
fungsi pernapasan dan jantung.
KLASIFIKASI
• Klasifikasi tingkat sedasi ASA
  Sedasi minimal Sedasi sedang/ Sedasi dalam/ Anestesi umum
(anxiolysis) analgesia analgesia
Responsifitas Respon normal Respon normal Respon normal Tidak berespon,
terhadap terhadap pada rangsangan bahkan dengan
rangsangan verbal rangsangan verbal berulang atau stimuli nyeri
atau taktil nyeri

Patensi jalan Tidak terpengaruh Tidak butuh Mungkin butuh Intervensi sering
napas intervensi intervensi dibutuhkan
Napas spontan Tidak terpengaruh Adekuat Dapat tidak Sering tidak
adekuat adekuat
Fungsi Tidak terpengaruh Biasanya baik Biasanya baik Terganggu
kardiovaskular
PEDOMAN ASA UNTUK ANESTESI RUANG
NON-OPERASI (UGD)
Setiap lokasi harus memiliki -Sumber oksigen yang dapat memadai
-Sumber oksigen yang dapat memadai
-Sistem yang memadai untuk limbah
-Sistem yang memadai untuk limbah
anestesi
anestesi resusitasi tangan yang dapat
-Kantong
mengembang sendiri
-Bag valve mask/ ambu mampu
bag yg mampu
memberikan> 90% oksigen
memberikan oksigen > 90%
-Obat anestesi yang memadai,
-Obat anestesi
persediaan, dan yang memadai,
peralatan untuk
persediaan,anestesi
perawatan dan yang
peralatan untuk
dimaksudkan
perawatan pemantauan
-Peralatan anestesi yang memadai
-Peralatan
-Listrik pemantauan
yang yangmemenuhi
cukup untuk memadai
kebutuhan mesin anestesi dan
-Listrik yang
peralatan cukup untuk memenuhi
pemantauan
kebutuhan mesin anestesi dan
peralatan pemantauan
PEDOMAN ASA UNTUK ANESTESI RUANG
NON-OPERASI (UGD)
Penyediaan penerangan yang memadai -Mesin anestesi, dan peralatan pemantauan
-Pasien, mesin anestesi, dan peralatan
-Lampu bertenaga baterai
pemantauan
-Lampu bertenaga baterai
Ruang yang cukup -Tempat peralatan yang cukup dan ruang
untuk petugas
-Akses cepat ke pasien, mesin anestesi, dan
peralatan pemantauan

Ketersediaan keadaan gawat darurat -Defibrillator, obat-obatan darurat, dan


peralatan lain untuk memberikan resusitasi
kardiopulmoner
Staf -Dokter terlatih
-Staf pendukung yang terlatih
Manajemen pasca anestesi yang tepat -Jumlah staf terlatih
-Perlengkapan yang sesuai tersedia untuk
mengangkut pasien dengan aman ke unit
perawatan post anesthesia
PEDOMAN ASA UNTUK ANESTESI RUANG
NON-OPERASI
Kardioversi pada
pasien yang
sadar

Reduksi tertutup
American Society of Anesthesiology pada fraktur/ Drainase abses
(ASA) telah menyetujui pelayanan dislokasi

minimal anestesi di ruang non-operasi


Prosedur diagnostik
untuk meningkatkan kualitas perawatan pada pasien/ anak-
pasien. anak yang tidak
kooperatif
Contoh beberapa prosedur umum di unit
gawat darurat yang membutuhkan
Pemasangan Pengangkatan
sedasi: chest tube benda asing
Prosedur
diagnostik
seperti pungsi
lumbal,
artosentesis,
biopsi sumsum
tulang, evaluasi
radiologi
PERSETUJUAN

Persetujuan yang valid


adalah persyaratan mutlak Aturan dan regulasi
untuk semua pasien yang bervariasi di seluruh dunia
dilakukan sedasi

Prosedur sedasi dan semua


kemungkinan efek samping
sedasi, harus dijelaskan Dalam kasus anak di bawah
secara lengkap dengan cara umur – Wali / Orang Tua
yang dapat dipahami oleh
pasien
PRASYARAT

Harus memiliki pemahaman


yang mendalam tentang
pengetahuan pengobatan yang
Prosedur sedasi relevan (mekanisme kerja, efek
samping) dan harus
berpengalaman dalam advance
cardiovascular life support
(ACLS) termasuk keterampilan
manajemen jalan nafas
MONITORING
• Pemantauan dasar harus dari pemantauan dasar standar yang sama seperti
pada ruang operasi
Kapabilitas Ketersediaan
Alat fisik Monitoring
transport alat pendukung
• Cadangan • Oksimetri • Tabung • Mesin anastesi
oksigen • Kapnograf oksigen • Pemasokan
• Termostatik • Tensi • Monitor oksigen
• colokan • Suhu portable • Suction
• EKG dengan • Alat intubasi
defibrilator • Pompa
intravena
TEKNIK SEDASI

• Prinsip intervensi minimal → teknik sederhana dan teraman yang efektif untuk
pasien dan kebutuhan klinis .

• Obat "ideal" harus memiliki onset yang cepat, waktu pemulihan yang cepat, profil
farmakodinamik dan farmakokinetik yang diketahui dan tidak menyebabkan
depresi pernapasan atau hemodinamik.

• Teknik sedasi terbagi:


Inhalasi Intravena
TEKNIK SEDASI

Dikombinasikan
dengan Oksigen,
Nitrous Oxide
Sedasi Inhalasi memberikan
• Nitrous Oxide & Oksigen analgesia yang sangat
• Nitrous Oxide adalah
baik, anxiolysis, dan
agen inhalasi tertua yang
digunakan untuk sedatif anestesi ringan
prosedur gigi, analgesia
persalinan, dan banyak
prosedur bedah lainnya
TEKNIK SEDASI
• Sedasi Intravena Benzodiazepine
• Efek anxiolysis, amnesia, sedasi dan efek anti kejang
• Midazolam umumnya digunakan karena onset yang lebih
cepat, nyeri injeksi minimal, larut dalam air, amnesia
dan durasi yang lebih singkat
• BZD tidak memiliki efek analgesik, shg sering
dikombinasikan dengan opioid
• Dosis Midazolam: dewasa adalah 0,02-0,1 mg/ kg IV

Propofol
• Agen anestesi intravena yang paling banyak digunakan
dalam sedasi prosedural karena profil farmakologis onset
cepat, sedasi, dan pemulihan cepat
• Dosis umum 0,5-1 mg/ kg IV
• Efek samping hipotensi dan depresi pernapasan
TEKNIK SEDASI
• Sedasi Intravena Ketamine
• Efek analgesia, sedasi disosiatif dan amnestic
• Efek samping: takikardia, hipertensi, spasme
laring, delirium, hipersaliva
• Dosis ketamin untuk sedasi prosedural dan
analgesia: 1-2 mg/ kg IV

Etomidate
• Etomidate adalah imidazol, sedatif kerja pendek
dengan efek depresan jantung yang minimal
• Salah satu obat yang umum digunakan untuk
sedasi prosedural darurat karena efek ke jantung
minimal
• Dosis 0,1 mg-0,15 mg/ kg IV
TEKNIK SEDASI
• Sedasi Intravena Opioids
• Opioid memeliki efek analgesik dan sedasi
tergantung dosis
• Opioid kerja pendek: fentanyl, alfentanyl
sufentanil sering digunakan sebagai komponen
analgesik bersama dengan agen sedatif untuk
sedasi prosedural

Fentanyl
• Fentanyl: Onset cepat, 75-125 kali lebih kuat dari
morfin, diberikan dengan dosis 0,5-1 mcg/ kg IV
lambat
• Sering digunakan, dikombinasi dengan obat
penenang midazolam, propofol
TEKNIK SEDASI
• Sedasi Intravena Alfentanyl
• Alfentanyl dapat digunakan sebagai agen tunggal
atau kombinasi dengan obat penenang lain untuk
sedasi procedural
• Dosis 2,5-5 mg/ kg dan dapat diulang setiap 3-5
menit

Fentanyl x Midazolam
• Kombinasi midazolam dan fentanyl adalah salah satu
yang paling umum digunakan untuk obat sedasi
prosedural darurat
• Midazolam relatif lebih lambat dan durasi lebih lama
dari fentanyl, jadi untuk mendapatkan hasil sinergis,
midazolam diberikan dulu baru kemudian fentanyl
TEKNIK SEDASI
• Sedasi Intravena Ketofol
• Kombinasi ketamin dan propofol (ketofol) adalah
alternatif untuk sedasi prosedural

Dexmedetomidine
• Dexmedetomidine adalah agnosit alfa-2 selektif
dan memiliki efek anxiolytic, sedasi, analgesik dan
simpatolitik
• Rejimen yang paling umum adalah penggunaan
bolus dosis kedua agen, dexmedetomidine (1 μg/
kg) dan ketamine (1-2 mg/ kg)
PERTIMBANGAN KHUSUS

• Pasien beresiko: hipotensi, lanjut usia, penyakit penyerta multiple,


pediatrik dan kehamilan berisiko lebih tinggi mengalami efek samping
dengan sedasi prosedural; perhatian harus diberikan dalam pemilihan
obat dan pemantauan yang tepat.
PEMULANGAN PASIEN PASCA PROSEDUR
• Pasien tidak menunjukkan tanda-tanda gangguan pernapasan

• TTV harus berada 15% dari nilai pra-procedural

• Pasien harus terjaga dan merespon

• Tidak ada nyeri atau nyeri minimal yang dapat dikontrol dgn analgesic sederhana

• Tidak mual muntah

• Minimal 30 menit setelah prosedur selesai

• Pasien didampingi oleh orang dewasa yg bertanggung jawab

• Instruksi pasca pemulangan; harus diberikan secara tertulis dengan jelas dan bahasa yang dimengerti oleh

pasien atau pengawas.


KESIMPULAN & REKOMENDASI
• Sedasi prosedural yang diberikan tidak hanya memungkinkan prosedur yang menyakitkan dapat dilakukan,
tetapi dapat juga meningkatkan kinerja waktu dan keberhasilan prosedur.

• Tingkat sedasi diklasifikasikan menjadi ringan, sedang, dalam dan anestesi umum.

• Sebagian besar prosedur darurat memerlukan sedasi dan analgesia ringan hingga sedang.

• Peralatan yang memadai, pemantauan dan fasilitas resusitasi harus ada setiap kali sedasi prosedural
dilakukan.

• Obat yang ideal untuk sedasi prosedural harus memiliki onset yang cepat dan durasi kerja yang pendek,
mempertahankan stabilitas hemodinamik, dan tidak menyebabkan efek samping yang besar.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai