Anda di halaman 1dari 22

Bagian Ilmu Penyakit Jiwa Journal Reading

Fakultas Kedokteran Januari 2020


Universitas Pattimura
DERAJAT DEPRESI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI DEPRESI PADA REMAJA DI MALAYSIA

DEPRESSION SEVERITY AND ITS ASSOCIATED FACTORS AMONG


SCHOOL-GOING ADOLESCENTS IN MALAYSIA

Indah Dwi Lestari, S. Ked


NIM. 2015-83-003

Pembimbing :
dr. David Santoso, Sp. KJ., MARS

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU PEMYAKIT JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
ABSTRAK • Objektif: Depresi merupakan penyumbang tunggal
terbesar terhadap beban penyakit global. Depresi
ditemukan sebagai gangguan umum pada anak-anak
dibawah 18 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk
melihat prevalensi dan faktor yang terkait dengan
keparahan depresi pada kalangan remaja di Malaysia.
• Desain penelitian: Studi cross-sectional.
• Metode: Menggunakan data sekunder Survei
Kesehatan Sekolah Nasional Malaysia 2012, yang
melibatkan total 21.764 remaja sekolah yang
memenuhi syarat antara usia 12 hingga 18 tahun. CI
95%.
ABSTRAK • Hasil dan Diskusi: Prevalensi depresi ringan, sedang
dan berat adalah 16,6%, 12,8% dan 3,8%. Perempuan
32% lebih berisiko dibandingkan laki-laki. Perokok dan
alkohol berisiko 30% depresi berat. Remaja yang
menggunakan narkoba 81% lebih tinggi mengalami
depresi berat. Remaja yang terlibat dalam kegiatan
pembolosan memiliki peluang 31% menderita depresi
berat. Remaja yang pernah diintimidasi memiliki
peluang 84%, remaja yang memiliki orang tua atau wali
yang tidak pernah atau jarang tahu apa yang mereka
lakukan memiliki risiko 33%, remaja yang memiliki
orang tua atau wali tidak pernah atau jarang mengerti
apa masalah dan kekhawatiran mereka memiliki risiko
29% lebih besar untuk mengalami depresi yang lebih
berat.
• Kata Kunci: Remaja; Derajat Depresi
PENDAHULUAN • Remaja adalah individu berusia 10-19 tahun yang
diperkirakan telah mencapai sekitar 1,2 miliar total
penduduk dan menjadi 18% populasi global.
• Perlu kesehatan mental yang baik bagi remaja dalam
membangun perkembangan emosional dan mental,
dan untuk mengembangkan potensi mereka dalam
memenuhi hubungan dengan teman sebaya dan
keluarga agar dapat untuk menghadapi tantangan di
masa depan.
• Beberapa penelitian yang telah membuktikan bahwa
depresi adalah gangguan mental umum dan
kontributor utama beban penyakit global.
PENDAHULUAN • Avenevoli et al. National Comorbidity Survey
Adolescents Supplement (NCS-A) menemukan
sebanyak 11% remaja memiliki gangguan depresi
sebelum mencapai usia 18 tahun.
• Berdampak serius pada sosialisasi, hubungan keluarga,
dan kinerja di sekolah, yang selanjutnya dapat
mengakibatkan hendaya fungsi individu.

Meningkatnya Depresi
Gangguan
kasus rawat episode
psikososial
inap berulang

Kekerasan
Alcohol
Drug abuse dan perilaku
abuse
anti-sosial
PENDAHULUAN • Gangguan depresi berat pada remaja telah menjadi
penyebab utama dalam mengarah ke perilaku bunuh
diri.
• Depresi dini dalam kehidupan seseorang memprediksi
depresi yang lebih parah selama masa dewasa.
• Arab Saudi; di antara 490 siswa sekolah menengah,
33,9% dari mereka ditemukan mengalami depresi
ringan, 22,4% memiliki depresi sedang dan 11%
mengalami depresi berat.
PENDAHULUAN • Jakarta, Chandigarh, India; antara 542 remaja (13-18
tahun) keseluruhan prevalensi depresi adalah 40,1%, di
mana 29,7% mengalami depresi ringan, 15,5%
mengalami depresi sedang dan 4,8% memiliki depresi
berat.
• Malaysia, penelitian yang dilakukan oleh Latiff et al.
33,2% mengalami depresi ringan, diikuti oleh 21,5%,
18,1% dan 3,0% yang memiliki sedang dan berat.
METODE

• The National School-Based Health Survey 2012.


• Studi cross-sectional nasional siswa sekolah menengah di Malaysia.
• Metode multistage stratified cluster sampling.
• Seleksi tahap pertama adalah sekolah di negara bagian dan tahap kedua
adalah kelas dari sekolah-sekolah terpilih dilakukan oleh Centre for Disease
Control and Prevention (CDC).
• Sebanyak 21.764 remaja sekolah menengah berusia 12 hingga 18 tahun di
Malaysia berpartisipasi dalam penelitian ini.
METODE

• Kuesioner The Global School Based Health Survey memiliki 10 modul:


penggunaan alkohol, perilaku diet, penggunaan obat-obatan, kebersihan,
kesehatan mental, aktivitas fisik, faktor pelindung, perilaku seksual,
penggunaan tembakau, dan kekerasan dan cedera tidak disengaja dengan 77
pernyataan.
• The Depression, Anxiety, and Stress Scale (DASS21) untuk mengukur tingkat
keparahan berbagai gejala umum untuk depresi, kecemasan, dan stres.
VARIABEL
TERIKAT

• Sistem skoring Depression, Anxietyand Stress Scale (DASS-21). Tingkat


keparahan depresi diklasifikasikan dari skor total depresi skala 0-9 dianggap
normal, 10-13 ringan, 14-20 sedang, 21-27 berat dan 28 atau lebih dianggap
sangat berat.
VARIABEL
BEBAS

• Data demografis usia, jenis kelamin, etnis (Melayu, Cina, India, Bumis dan
lainnya).
• Penggunaan narkoba (tembakau, alkohol, atau narkoba) “Ya” ketika
responsnya positif jika merokok setidaknya 1 rokok, minum alkohol setidaknya
sedikit, dan obat yang digunakan setidaknya sekali (heroin, morfin, lem,
amfetamin, ekstasi, sabu, dan ganja) dalam 30 hari terakhir sebelum survei.
VARIABEL
BEBAS

• Diintimidasi, pembolosan, kurangnya ikatan orangtua dan keterhubungan


orang tua "Ya" ketika responden dilaporkan telah diganggu 1 hari atau lebih
dalam 30 hari terakhir sebelum survei.
ANALISIS
STATISTIK

• Data penelitian ini dianalisis menggunakan Stata (SE) versi 14 (Stata Corp,
2015).
• Analisis univariat: frekuensi, mean
• Analisis multivariate: Ordinal Logistic Regression
• Nilai p < 0,05
HASIL • Total jumal responden yang memenuhi syarat berusia
12 hingga 18 tahun dalam penelitian ini adalah 21.764,
STATISTIK mewakili 1.891.602 yang diperkirakan sebagai populasi
DESKRIPTIF remaja Malaysia
• Perempuan = Laki-laki.
• Etnis Persentase
Melayu 67%
Cina 18%
Bumis 7,8%
India 5,5%
Lainnya 1,6%
HASIL • Total 1536 (7,1%) dan 157 (0,7%) responden
melaporkan masing-masing mengonsumsi alkohol dan
obat-obatan.
• Sekitar 16,1% responden ditemukan diganggu, dengan
lebih dari seperempat dari mereka melaporkan
kurangnya ikatan dengan orang tua.
• Prevalensi depresi dari total responden adalah 33,2%
(95% CI) mewakili 627.577 dari total populasi remaja
yang bersekolah di Malaysia.
• Normal 66,8%
• Ringan 16,6%
• Sedang 12,8%
• Berat 3,8%
HASIL • Menguji semua variabel dari analisis deskriptif untuk
menyaring variabel independen penting.
ANALISIS • Ditemukan variabel seperti jenis kelamin, etnis, status
MULTIVARIAT merokok, penggunaan alkohol, penggunaan narkoba,
pembolosan, diintimidasi, kurangnya ikatan orang tua,
kurangnya keterhubungan orang tua mempunyai hasil
signifikan dengan nilai p < 0,05.
DISKUSI • Remaja perempuan ditemukan lebih rentan
mengalami depresi berat dibandingkan dengan remaja
laki-laki. Beberapa faktor: pola asuh.
• Remaja yang merokok 1,33 kali lebih parah, remaja
yang minum alkohol memiliki peluang 37%, remaja
yang terlibat dalam narkoba memiliki peluang 4 kali
lebih besar untuk mengalami depresi lebih berat.
• Vogel et al.31 yang melaporkan remaja tidak mencari
bantuan ketika kebutuhan emosional mereka tidak
terpenuhi.

Mekanisme koping buruk


DISKUSI • 99% remaja telah diintimidasi, sehingga memiliki
peluang lebih tinggi untuk menderita depresi. Kaltiala-
Heino et al. bukti bahwa remaja yang telah diintimidasi
lebih tinggi mengalami tekanan.
• Remaja yang melaporkan kurangnya ikatan orangtua
dan kurangnya keterhubungan orang tua adalah 1,34
dan 1,33 kali lebih banyak kemungkinan mengalami
depresi, penelitian di Oman menemukan bahwa
hubungan yang buruk dengan keluarga terkait dengan
kemungkinan lebih besar mengalami depresi berat
lebih dari dua kali lipat, yang lebih banyak dialami pada
wanita.
KETERBATASAN • Data yang digunakan dalam penelitian ini dilaporkan
sendiri oleh responden.
• Penelitian ini adalah cross-sectional, dengan demikian
membatasi penentuan hubungan antar variabel.
• DASS-21, merupakan alat skrining, dan kami tidak
menggunakan alat diagnostik lain untuk
mengkonfirmasi depresi.

• Perlu dicatat bahwa penelitian ini menggunakan data


sekunder besar yang mewakili populasi remaja di
Malaysia.
KESIMPULAN • Perempuan, etnis India, mereka yang merokok, minum
alkohol, menggunakan narkoba, terlibat dalam
pembolosan, telah diintimidasi dan kurang hubungan
dengan orang tua atau wali ditemukan lebih mungkin
mengalami depresi berat. Oleh karena itu, disarankan
agar masalah gangguan kesehatan mental seperti
depresi pada remaja harus ditangani dengan urgensi
• Intervensi diperlukan di tingkat sekolah, karena gejala
depresi sangat mungkin untuk berdampingan dengan
perilaku remaja lain, seperti yang telah terjadi
pembolosan dan penggunaan narkoba.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai