TINJAUAN PUSTAKA
Abstract
Sedation should be administered to patients with critical illness who were treated in the ICU,
it is used to reduce patient anxiety reducing patient anxiety of invasive measures, monitoring
and treatment, reducing the oxygen demand by reducing the activity of the patient and
amnesia effect of treatment in ICU. Muscle paralytic rarely used in the ICU for sedation
usually be enough to calm the patient and provide patient comfort with mechanical
ventilation.
The use of excessive sedation or slightly increased patient morbidity. The use of paralytic
muscle in a long time has many disadvantages to be considered, even more so when there is
impaired hepatic and renal function in patients.
Abstrak
Sedasi sebaiknya diberikan pada pasien dengan penyakit kritis yang dirawat di ICU, hal ini
digunakan untuk mengurangi kecemasan pasien mengurangi kecemasan pasien terhadap
tindakan invasif, monitoring dan pengobatan, mengurangi kebutuhan oksigen dengan
mengurangi aktivitas pasien dan menimbulkan efek amnesia terhadap perawatan di ICU.
Pelumpuh otot jarang digunakan di ICU karena biasanya sedasi saja sudah mencukupi untuk
menenangkan pasien dan memberikan kenyamanan pasien dengan ventilasi mekanik.
Penggunaan sedasi yang terlalu berlebihan atau telalu sedikit meningkatkan angka
morbiditas pasien. Penggunaan pelumpuh otot dalam waktu lama memiliki banyak kerugian
yang harus dipertimbangkan, terlebih lagi bila terdapat gangguan fungsi hepar dan ginjal
pada pasien.
117
Volume II, Nomor 2, Tahun 2010
Jurnal Anestesiologi Indonesia
119
Volume II, Nomor 2, Tahun 2010
Jurnal Anestesiologi Indonesia
Sedasi Pada Pasien Cedera Kepala masih diberikan untuk kasus tertentu
misalnya: 1
Sedasi pada pasien dengan cedera kepala
harus memenuhi syarat tertentu yaitu: Memudahkan proses intubasi, permulaan
bekerja cepat dan dapat dieliminasi dengan penggunaan ventilasi mekanik, atau
cepat, sedasi bersifat kuat, tidak tindakan bedah minor (trakheostomi).
memengaruhi kardiovaskuler dan
autoregulasi serebral serta tidak kumulatif Untuk memudahkan transport pasien atau
bila dipakai dalam waktu lama. Saat ini pemeriksaan penunjang (radiologi).
tidak ada obat sedasi yang ideal untuk
pasien dengan cedera kepala. Obat-obatan Selama penggunaan ventilasi mekanik,
saat ini dapat digunakan dengan bila sedasi saja tidak cukup untuk
mencapai target, atau dalam kondisi
PELUMPUH OTOT tertentu , misalnya pasien dengan asma
berat, memerbaiki parameter respirasi atau
Pengertian mengurangi VO2 pada pasien dengan
hipoksemia berat.
Berkembangnya teknologi ventilasi dari
hanya mode terkendali (IPPV) menjadi Indikasi spesifik seperti pada pasien
ditemukannya mode membantu (assisted), tetanus.
menyebabkan pemakaian pelumpuh otot
jarang diberikan di ICU. Pelumpuh otot
121
Volume II, Nomor 2, Tahun 2010
Jurnal Anestesiologi Indonesia
123
Volume II, Nomor 2, Tahun 2010
Jurnal Anestesiologi Indonesia
DAFTAR PUSTAKA