Anda di halaman 1dari 34

AGITASI&SEDASI PADA PASIEN

KRITIS

Tia Amestiasih
PERAWATAN DI ICU
• Prinsip utama dari perawatan di ruang rawat
intensif (ICU) adalah memberikan rasa nyaman 
sehingga pasien dapat mentoleransi lingkungan
ICU yang tidak bersahabat
• Hal ini karena pasien yang di rawat di ICU akan
mendapatkan “pengalaman” perawatan yang
berbeda  mereka harus mendengar suara
monitor setiap saat (untuk sebagian orang ini bisa
menjadi stressor), suhu ruangan yang dingin,
alat2 yang dipasang d tubuh (termasuk ET), dan
keluarga yang tidak boleh menemani.
Gambaran Pasien di rawat di ICU
• Sebagian pasien yang dirawat di ICU dipasang
ET
• Dan mereka akan mendapatkan intervensi
Suction secara berkala untuk menjaga
kepatenan ET. Ini dapat memicu respon nyeri
dan muntah juga
AGITASI
• Agitasi merupakan Sindrom yang
menggambarkan terjadinya aktivitas
psikomotor yang tidak terorganisir, tanpa
tujuan
• Dapat dikarenakan masalah fisik ataupun
mental
• Disertai kegelisahan motorik dan
peningkatan sensisitivitas terhadap
stimulus lingkungan (suara, cahaya, suhu)
AGITASI
• Muncul dalam bentuk kegelisahan  hingga
dapat melakukan perilaku kekerasan (mengamuk)
• Agitasi sangat sering terjadi di ICU
• Kondisi ini menunjukkan ketidak-nyamanan
pasien
• Hal ini membahayakan baik utk pasien sendiri
maupun untuk staff ICU (terutama perawat)
• Kondisi ini dapat memperburuk kondisi pasien
tentunya karena mengganggu perawatan
AGITASI
• Prevalensi di ICU secara umum 71%
Sehingga perlu dikaukan pengelolaan
pada:
• Nyeri
• Haus
• Konstipasi
• Suhu
• dll
Penatalaksanaan Agitasi

Sedasi

Analgesia
Pemantauan Tingkat Sedasi
• Skoring  dilakukan utk pasien sadar dan tidak
sedang mendapat terapi pelemahan otot
• Elektroensefalogram  mengukur aktivitas
serebral
• Bispectral index  untuk mengevaluasi tingkat
kedalaman anestesi di ruang operasi
• Auditory Evoked Potential  mengukur aktivitas
listrik pada beberapa daerah otak, pada saat
diberikan rangsangan spesifik terhadap saraf
kranial VIII
Skoring
Skoring ini untuk melihat efek dari sedasi..
Apakah sesuai dengan yang diinginkan atau
tidak.. Skoring dapat dinilai dengan beberapa
tool, anatara lain:
• Skala Ramsay
• The sedation-analgesia scale (SAS)
• The richmond agitation sedation scale (RASS)
Skala ramsay
• Bersadarkan skala ramsay ini, skala yang
diinginkan adalah skala 3-4..
• Jika skala di bawah 3, berarti dosis sedasi
kurang, kita bisa kolaborasi utk menambah
dosis
• Jika skala di atas 4, berarti dosis kelebihan,
kita bisa kolaborasi untuk mengurangi dosis
Skala yang diinginkan
adalah 3 dan 4
Sedasi
• Tujuan dari sedasi di ICU adalah pasien
tenang namun dapat mudah
dibangunkan.
• Kegunaan dari skala sedasi adalah
memudahkan mencapai tujuan
• Pemberian sedasi dengan menggunakan
dosis obat sedatif seminimal mungkin
akan mengurangi risiko terhadap pasien
Kolaborasi Sedasi
• Sedasi dengan Benzodiazepin
• Sedasi dengan Profofol
• Sedasi dengan Dexmedetomidine
• Sedasi dengan Haloperidol
Benzodiazepin
• Benzodiazepin adalah obat sedatif yang
popular digunakan di ICU, oleh karena
aman digunakan
• Memiliki sifat amnesia (jadi harus hati2
sekali)
• 3 jenis obat golongan ini yang diberikan
secara intravena  midazolam,
lorazepam, and diazepam.
Benzodiazepin
• Benzodiazepin larut di dalam lemak
• Dimetabolisme di liver/hati
• Diekskresikan melalui urin
• Dosis terapi benzodiazepin tidak menimbulkan
adanya depresi pernapasan pada orang sehat, 
namun dapat terjadi pada pasien sakit kritis di
ICU  sekali lagi ditekankan harus hati2..!
• Dosis benzodiazepin yang dibutuhkan untuk
mencapai tingkat sedasi yang adekuat pada
pasien usia tua, gagal jantung dan gangguan
fungsi hepar lebih rendah  karena
metabolismenya yang lebih lambat
Benzodiazepin
• Midazolam adalah benzodiazepin terpilih untuk
pemberian sedasi jangka pendek  Hal ini
disebabkan oleh kelarutannya yang tinggi di
dalam lemak
• Mula dan lama kerja yang singkat.
• Pemberian infus midazolam lebih dari beberapa
jam dapat menimbulkan sedasi yang memanjang
setelah obat distop (akibat akumulasi obat di
dalam sistem saraf pusat, akumulasi metabolit
aktif pada gagal ginjal, gangguan dari fungsi
hepar)
Benzodiazepin
• Pemberian dosis berlebih  menyebabkan
hipotensi, depresi pernapasan dan sedasi yang
dalam.
• Sediaan intravena dari lorazepam dan diazepam
mengandung larutan propyleneglycol  dapat
menyebabkan iritasi pada vena.
• Pemberian suntikan bolus propylene glycol
menyebabkan hipotensi dan bradikardia.
• Pemberian dalam jangka panjang 
menimbulkan agitasi, asidosis metabolik dan
sindrom klinis yang menyerupai sepsis berat
Benzodiazepin
• Penghentian mendadak dari benzodiazepin
dapat menimbulkan sindrom withdrawal
(sakau)  dapat menimbulkan gejala cemas,
agitasi, disorientasi, hipertensi, takikardia,
halusinasi dan kejang
Propofol
• Propofol adalah salah satu obat anestesi
yang paling sering digunakan di ICU yang
memiliki sifat mula kerjanya yang cepat,
efektif, dapat dititrasi dan lama kerja yang
singkat
• Penggunaan propofol dapat mengurangi
waktu penggunaan ventilasi mekanik
dibandingakan dengan sedasi menggunakan
benzodiazepin
Propofol
• Propofol dapat menyebabkan depresi miokardium,
menurunkan resistensi vaskular sistemik dan hipotensi
terutama pada pasien hipovolemik
• Pemberian infus jangka panjang dapat menyebabkan
asidosis metabolik dan nekrosis otot yang
berhubungan dengan gangguan oksidasi rantai asam
lemak dan penghambatan fosforilasi oksidatif di
mitokondria
• Penggunaan propofol meningkatkan mortalitas pada
anak
• Saat ini tidak diizinkan penggunaannya pada anak
kurang dari 3 tahun
Propofol
• Propofol dapat menimbulkan sedasi dan amnesia,
tanpa efek analgesia.
• Bolus intravena dapat menghasilkan sedasi dalam
waktu 1 menit dan lama kerja 5–8 menit. Karena
lama kerjanya yang singkat propofol dapat
diberikan melalui infus secara berkelanjutan
• Setelah penghentian infus propofol, pasien dapat
bangun dalam waktu 10–15 menit meskipun
setelah penggunaan jangka panjang.
Propofol
• Dosis propofol dihitung berdasarkan berat
badan ideal, dan tidak perlu penyesuaian
dosis pada kondisi gagal ginjal atau gangguan
hati
• Propofol dapat menimbulkan nyeri saat
penyuntikan, depresi pernapasan, apnea dan
hipotensi.  berisiko depresi pernapasan
• Sebaiknya diberikan pada pasien dengan
ventilasi mekanik
Propofol
• Propofol harus dihindari pada pasien dengan
syok perdarahan
Dexmedetomidine
• Dexmetomidin diperkenalkan pertama pada
tahun 1999 sebagai obat sedatif intravena yang
tidak menimbulkan depresi pernapasan
• Lama kerjanya yang singkat diberikan dengan
infus berkelanjutan  dengan syiringe pump
• Pilihan untuk pasien yang cenderung mengalami
depresi pernapasan (pasien dengan sleep apnea
atau penyakit paru obstruktif kronis), khususnya
pada pasien yang akan disapih dari ventilasi
mekanik (ventilator)
Dexmedetomidine
• Dexmetomidin diberikan dengan loading dose 1
mg/kg selama 10 menit, dilanjutkan dengan infus
0,2–0,7 mg/kg/jam.
• Hipertensi ringan dapat timbul setelah loading
dose pada 15 % pasien.
• Hal ini berlangsung singkat dan dapat
diminimalisir dengan pemberian loading dose
lebih dari 20 menit.
• Dosis harus dikurangi pada pasien dengan
gangguan fungsi hepar berat
Dexmedetomidine
• Efek samping dari infus dexmedetomidin
adalah hipotensi dan bradikardia
• Lebih berat pada pasien usia tua >65 tahun
dan pasien dengan blok jantung
• Risiko agitasi dan sympathetic rebound timbul
setelah penghentian obat.
• Untuk meminimalisirnya, dexmedetomidin
sebaiknya digunakan tidak lebih dari 24 jam
Haloperidol
• Haloperidol adalah suatu obat sedatif pilihan
untuk pasien ICU karena tidak menimbulkan
depresi kardiorespirasi
• Lama kerjanya yang panjang membuat
haloperidol tidak cocok digunakan infus
berkelanjutan.
• Mula kerjanya yang lambat mengakibatkan
haloperidol tidak diindikasikan untuk mengontrol
suatu kecemasan secara cepat.
• Pemberian benzodiazepin dapat ditambahkan
untuk menghasilkan mula kerja yang cepat.
Haloperidol
• Haloperidol dapat menimbulkan adanya suatu
reaksi ekstrapiramidal, akan tetapi hal ini
jarang terjadi pada pemberian intravena
• Insiden reaksi ektrapiramidal akan lebih
rendah apabila dikombinasikan dengan
benzodiazepin
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai