Disusun Guna Memenuhi Penugasan Pada Stase Gawat Darurat dan Kritis
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kata hingga kesulitan bicara (Yulianto, 2011). Kecelakaan serebrovaskuler atau stroke
merupakan penyebab kematian nomor dua serta penyebab utama nomor tiga dari
Prevalensi penyakit tidak menular seperti kanker, penyakit ginjal kronis, diabetes
mellitus, hipertensi dan stroke berdasarkan hasil Riskesda, 2018 meningkat dibandingkan
tahun 2013. Secara nasional prevalensi stroke di Indonesia tahun 2018 berdasarkan
diagnosis dokter pada penduduk umur > 15 tahun sebesar 10,9% atau diperkirakan
(12,0%). Berdasarkan usia terbanyak yang terjadi pada pasien stroke ialah usia 55-64
Stroke sebagai salah satu penyakit tidak menular yang kerap terjadi sekarang.
Serangan stroke dapat muncul secara mendadak, cepat, dan progresif yang terjadi karena
gangguan diperedaran darah otak non traumatik. Gangguan pada syaraf yang terjadi dapat
menimbulkan beberapa gejala seperti : terjadinya kelumpuhan pada anggota gerak dan
wajah, bicara tidak jelas dan tidak lancar, gangguan penglihatan, perubahan kesadaran,
dan lain sebagainya yang mempunyai tingkat morbiditas cukup tinggi sehingga dapat
pasien mengalami ketergantungan diri terutama pada orang terdekat (keluarga), oleh
karena itu pasien perlu membutuhkan bantuan perawatan diri (self care) secara terus
menerus dan bertahap agar tidak memperburuk kondisi pasien (Siregar & Anggeria,
2019).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami dan melakukan asuhan keperawatan pada klien Stroke
Non Hemoragik.
2. Tujuan Khusus
TINJAUAN TEORI
1. Definisi
aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti (Nurarif Huda, 2016). Tidak
terjadi perdarahan namun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya
Stroke non hemoragik adalah tanda klinis disfungsi atau kerusakan jaringan otak
yang disebabkan kurangnya aliran darah ke otak sehingga mengganggu kebutuhan darah
dan oksigen di jaringan otak. Stroke nonhemoragik dapat disebabkan oleh trombosis dan
emboli, sekitar 80-85% menderita penyakit stroke non-hemoragik dan 20% persen
sisanya adalah stroke hemoragik yang dapat disebabkan oleh pendarahan intraserebrum
Stroke adalah terhentinya aliran darah ke otak yang terjadi secara tibatiba.
Terhentinya aliran darah ini dapat terjadi karena sumbatan atau pecahnya pembuluh
darah di otak. Berbeda dengan bagian lain ditubuh, otak sangat tergantung dengan aliran
dari luar otak. Otak tidak mampu menghasilkan energy untuk kepentingan kerja otak.
Karena itu terhentinya aliran darah ke otak menyebabkan terhentinya suplai oksigen
2. Consep Map
Komplikasi :
Stroke non hemoragik Etiologi : 1. Bekuan darah (Trombosis)
adalah penyakit yang 1. Penimbunan lemak/kolestrol 2. Dekubitus (bagian tubuh yang sering mengalami memar :
disebabkan oleh adanya yang meningkat dalam tubuh pinggul, pantat, sendi kaki, dan tumit)
sumbatan pada aliran di otak. 2. Lemak yang sudah menjadi 3. Pneumonia
nekrotik dan berdegenerasi 4. Atrofi dan kekakuan sendi
Faktor risiko 5. Depresi dan kecemasan
1. Umur
p
2. Jenis kelamin Tanda dan gejala :
3. Ras Arteriosklerosi Penyempitan pembuluh darah (oklusi vaskuler) 1. Gangguan motorik
4. Faktor genetik (kelemahan otot, hemiparese)
2. Gangguan sensorik
Thrombus/emboli Aliran darah terhambat 3. Gangguan visual
di cerebal 4. Gangguan keseimbangan
5. Nyeri kepala (migran,
Proses metabolisme Eritrosit bergumpal, endotel rusak vertigo)
Stroke non hemoragik dalam otak terganggu 6. Muntah dan muntah
7. Disatria (kesulitan berbicara)
Cairan plasma hilang 8. Perubahan mendadak status
Penurunan suplai mental (apatis, somnolen,
darah dan O2 ke otak delirium, suppor, koma).
Edema cerebral
Disfungsi N. II (optikus)
Sumber : (Nurarif & Kusuma, 2016; PPNI, 2018; PPNI, 2019; Pudiastuti, 2011; Wijaya & Putri, 2014; Muttaqin, 2011)
DAFTAR PUSTAKA
Nurarif, Amin Huda & Kusuma, Huda. (2016). Asuhan Keperawatan Praktis Berdasarkan
Penerapan Diagnosa Nanda, NIC, NOC dalam Berbagai Kasus (Jilid 2). Jogjakarta:
Medication Publishing.
PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi
1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Rencana Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tujuan Keperawatan, Edisi
1.
Jakarta: DPP PPNI.
Pudiastuti, R. D. (2011). Penyakit Pemicu Stroke. Yogyakarta: Nuha Medika.
Wijaya A., Putri Y., 2014. Keperawatan Medikal Bedah. Keperawatan Dewasa. Yogyakarta;
Nuha
Medika.
Muttaqin, Arif. (2011). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Persarafan.
Jakarta: Salemba Medika.
Wilson & Price. (2016). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit :Egc; 1995.1119-
22. Dalam jurnal (Shafi’I, Sukiandra & Mukhyarjon, 2016). (4th ed.). Jakarta.