ESO
depresi pernafasan, aritmia jantung,
hipotensi, mual dan rasa pusing sesudah
operasi.
Contoh dari anestetika intravena yaitu
tiopental, diazepam, midazolam, ketamin,
dan propofol.
Ketamin HCl
- I : Induksi dan pemeliharaan anestesia.
-KI : Hipertensi
- Dosis : I.M, dosis awal 6,3 – 13 mg/kg BB ( daya bius
12-25 mnt). Dosis I.V 1-4,5 mg/kgBB ( 2 mg/kg BB 5-10
mnt ). Untuk penggunaan lebih lama, induksi dosis total
0,5-2 mg/kgBB, untuk pemeliharaan ( menggunakan
infus) 10-45 mcg/kg/mnt dan kecepatan disesuaikan
dengan respon penderita.
Propofol
- I : Induksi dan pemeliharaan anestetika umum,
sedasi untuk penderita yang mendapat
perawatan intensif.
Cara pemberian
-Anestetika permukaan
Pengolesan dengan anestetika lokal akan
memberikan pengurangan rasa sakit pada
tempat yang terkena pungsi vena, pemasangan
kateter. Dihindari pada dermatitis kontak,
membran mukosa dan daerah luka
Injeksi subkutan/intradermal
a. Fungsi anestesi daerah yang relatif kecil .
-Anestesi spinal
a. Disuntikkan ke dalam subarachnoid
b. Efek samping hipotensi dan sakit kepala
c. Efek anestesi spinal dikombinasi dengan
epidural lebih disukai pada sectio caessaria
Benzokain adalah anestetika lokal yang
potensi dan toksisitasnya rendah.
Benzokain terkandung dalam beberapa
tablet hisap.
I : Anestetika Lokal
TERIMA KASIH