PROSEDUR Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur,
TETAP Dr. Sandi iljanto, M.P.H
PENGERTIAN Sedasi berat adalah keadaan dimana terjadi depresi kesadaran
setelah terinduksi obat, pasien sulit dibangunkan tetapi akan berespon terhadap rangsangan berulang atau rangsangan nyeri. Kemampuan untuk mempertahankan fungsi ventilasi dapat terganggu dan pasien dapat memerlukan bantuan untuk menjaga jalan nafas.
TUJUAN 1. Memfasilitasi penggunaan ventilasi mekanik pada pasien
dalam perawatan intensif . 2. Sebagai suplementasi terhadap anastesi umum, sehingga kebutuhan akan obat anastesi bisa dikurangi. KEBIJAKAN Surat keputusan direktur RSU HGA Nomor 617/SK-DIR/RSHGA/VI/2016 tentang pedoman pelayanan anastesiologi dan terapi intensif di RSU Hasanah Graha Afiah PROSEDUR 1. Pemberian obat sedasi dalam dibawah tanggung jawab seorang dokter anastesi. 2. Yang dapat digolongkan sebagai sedasi dalam adalah, - Midazolam (0,05-0,1 mg/KgBB) - Diazepam (0,05-0,1 mg/ KgBB) - Propofol (1-2 mg/KgBB) - Dapat di kombinasi fentanyl (0,5-1 mg/KgBB) Dosis obat disesuaikan dengan kebutuhan pasien 3. Pasien yang akan mendapatkan sedasi dalam harus menjalani persiapan seperti pasien anastesi umum. 4. Pasien berbaring dimeja diagnostik atau tindakan (bila memungkinkan) 5. Memasang infus pada pasien ( bila belum terpasang) 6. Memasang alat monitor 7. Menyiapkan alat dan obat resusitasi 8. Memasang alat oksigenasi ( nasal atau simple mask ) 9. Memposisikan pasien sesuai kebutuhan untuk diagnostik atau tindakan 10. Memasukkan obat sedasi sedang melalui intra vena 11. Memonitor dan melakukan dokumentasi selama pelaksanaan prosedur 12. Selesai prosedur pasien akan di monitor diruang pulih sadar di masing masing bagian. 13. Pasien akan di kembalikan ke ruangan setelah memenuhi kriteria alderette score 10.