Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN SEDASI DALAM

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:


SPO/OK/5 2 1 - 2
RSUD KELAS D
BANTAR GEBANG
Tanggal Terbit: Direktur RSUD Kelas D Bantar Gebang
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. H. Bambang Ismanto
Suatu proses menurunkan kesadaran pasien dibawah pengaruh obat dimana
pasien tidak mudah dibangunkan tapi masih memberikan respon terhadap
stimulus berulang atau nyeri, respon ventilasi sudah mulai terganggu, nafas
PENGERTIAN
spontan sudah mulai tidak adekuat dan pasien tidak dapat mempertahankan
potensi jalan nafas (hilangnya sebagian atau seluruh refleks protektif jalan
nafas), Fungsi kardiovaskuler Biasanya masih baik.

1. Tujuan umum :
Sebagai pedoman dalam mempersiapkan pasien diruangan dan ruang
persiapan kamar tindakan / operasi/tindakan medis lainnya, penatalaksanaan
dan monitoring selama sedasi serta perawatan pasien pasca sedasi
2. Tujuan khusus :
TUJUAN a. Memberikan rasa aman dan nyaman pada pasien
b. Optimalisasi status fisiologis dan mental pasien
c. Mencegah terjadinya komplikasi baik selama sedasi maupun setelah
sedasi
d. Menjamin keberhasilan tindakan operasi atau tindakan medis lainnya
yang memerlukan pembiusan
1. SK Direktur no. 14 c/SK-DIR/RSA/II/2020 tentang pedoman pelayanan
anastesi RSUD Kelas D Bantar Gebang
2. SK Direktur no. 02 a/SK-DIR/RSA/I/2020 tentang susunan tim pelayanan
anastesi (termasuk sedasi moderat, dalam) RSUD Kelas D Bantar Gebang
KEBIJAKAN 3. SK Direktur no. 38/SK-DIR/RSA/XII/2020 tentang kebijakan pelayanan
anastesi dan bedah RSUD Kelas D Bantar Gebang
4. SK Direktur no. 6/SK-DIR/RSA/I/2020 tentang program peningkatan mutu
dan keselamatan pasien

PROSEDUR PERIODE PRA-SEDASI


1. Kunjungan pra sedasi
a. Pada periode ini dilakukan pemeriksaan fisik umum, pendekatan fisiologis
dan pemeriksaan penunjang sesuai status fisik pasien kalau perlu
dikonsulkan ke spesialis lain hingga ditegakkan diagnosa/kondisi pasien
dan dapat dibuat rencana sedasi
b. Persiapan diruangan, dokter spesialis Anestesi memberikan intruksi :
1) Pasien dipuasakan minimal 6 jam pra sedasi (kecuali untuk kegawat
daruratan)
2) Menanggalkan semua perhiasan, protese yang ada pada pasien
3) Mengosongkan saluran cerna/ kemih
4) Pemasangan infus pemeliharaan

c. Persiapan di kamar tindakan/operasi


1) Dilakukan pemeriksaan fisik ulang.
2) Cek alat-alat sedasi, monitor, suction unit, sentral oksigen dan obat-
obat yang akan digunakan dan obat-obat emergensi
Pemeriksaan tanda –tanda vital dan catat sebagai data awal sebelum
tindakan/ operasi
PERIODE SEDASI
1. Pemasangan alat monitor
2. Pengukuran tanda-tanda fisiologis/ vital awal
3. Pemasangan infus
PROSEDUR 4. Pemberian obat – obat sedasi secara intramuskuler/intravena
a. Propofol 2 – 3 miligram/kilogram berat badan perintraVena (diberikan
secara Titrasi)
b. Ketamin (1-3 miligram/kilogram berat badan perintraVena (diberikan
secara Titrasi)
5. Monitor tanda-tanda fisiologis selama periode sedasi

PERIODE PASCA SEDASI


1. Monitortanda-tanda fisiologis diruang pemulihan.
2. Pasien yg telah memenuhi kriteria, dipindahkan ke ruangan

1. Tim pelayanan anestesi RSUD Kelas D Bantar Gebang


2. Unit Kamar Bedah
UNIT TERKAIT
3. UGD
4. ICU

Anda mungkin juga menyukai