Anda di halaman 1dari 15

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR FISIOTERAPI DADA (CLAPPING)

No. Dokumen: No. Revisi : Halaman:


RUMKITAL SPO/ /I/2022 1/3
Dr. RAMELAN
Surabaya
Tanggal terbit : Ditetapkan
14 Januari 2022 Karumkital Dr. ramelan

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Radito Soesanto, Sp. THT-KL.,Sp.KL


Laksamana Pertama TNI
PENGERTIAN Tindakan untuk mengeluarkan sekret yang terakumulasi dan mengganggu di
saluran nafas bagian bawah.
TUJUAN Tujuan penilaian fisioterapi dada adalah :
a. Membantu mengeluarkan dan membersihkan sekret
b. Mencegah penumpukan Dr. I.D.G.
sekretNalendra D.I., Sp.B,Sp.BTKV (K)
c. Memperbaiki pergerakan dan Laksamana
aliran sekretPertama TNI
d. Klien dapat bernafas bebas dan tubuh mendapatkan oksigen yang cukup
KEBIJAKAN 1. Keputusan Karumkital Dr. Ramelan No. Kep/92/X/2012 tentang kebijakan
SPO ( Standar Prosedur Operasional ) Rumkital Dr. Ramelan
2. Pedoman Pelayanan Departemen Bedah Rumkital Dr. Ramelan
PROSEDUR 1. Persiapan Alat
a. Bantal 2 atau 3 buah
b. Tissue
c. Bengkok/baskom
d. SegelasAir Hangat
e. Handuk
f. Stetoskop
g. Handscoon
h. Masker

Tahap pra-interaksi :
a. Cek catatan keperawatan
b. Mencuci tangan

Menyiapkan alat yang dibutuhkan


Tahap orientasi :
a. Memberikan salam dan perkenalan sebagai pendekatan teraupetik
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien dan keluarga
c. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien sebelum pemeriksaan
dilakukan
d. Kontrak waktu pada pasien terkait tindakan yang akan dilakukan
Tahap kerja :
a. Menutup sketsel untuk privasi pasien
b. Membawa alat ke dekat pasien
c. Mencuci tangan

d. Menggunakan handscoon
e. Membantu membuka pakaian klien sesuai kebutuhan
f. Ajarkan pasien teknik nafas dalam
g. Anjurkan pasien untuk nafas dalam melalui hidung secara perlahan
sampai dada mengembang dan terlihat kontraksi di otot antar tulang iga
serta anjurkan pasien untuk menghembuskan nafas melalui mulut
(bentuk bibir seperti akan bersiul).
POSTURAL DRAINASE
h. Pilih area yang terdapat sekret dengan stetoskop disemua bagian paru.
i. Dengarkan suara nafas (rales atau ronchi) untuk menentukan lokasi
penumpukan secret dengan menganjurkan klien untuk tarik nafas dan
menghembuskannya secara perlahan-lahan
j. Baringkan klien dalam posisi untuk mendrainase area yang tersumbat.
Letakkan bantal sebagai penyangga.
k. Minta klien untuk mempertahankan posisi selama 10 – 15 menit
l. Selama dalam posisi ini, lakukan perkusi dan vibrasi dada diatas area
yang di drainase
PERKUSI
m. Tutup area yang akan di perkusi dengan menggunakan handuk
n. Anjurkan klien untuk tarik nafas dalam dan lambat untuk meningkatkan
relaksasi
o. Jari dan ibu jari berhimpitan dan fleksi membentuk
mangkuk
p. Secara bergantian, lakukan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan
secara cepat menepuk dada
q. Perkusi pada setiap segmen paru selama 1 – 2 menit, jangan pada area
yang mudah cedera
VIBRASI
r. Letakkan tangan, telapak tangan menghadap ke bawah di area yang di
drainase, satu tangan di atas tangan yang lain dengan jari-jari menempel
bersama dan ekstensi
s. Anjurkan klien inspirasi dalam dan ekspirasi secara lambat lewat mulut
(pursed lip breathing)
t. Selama ekspirasi, tegangkan seluruh otot tangan dan lengan, dan
gunakan hampir semua tumit tangan, getarkan tangan, gerakkan ke arah
bawah.
Hentikan getaran saat klien inspirasi
u. Lakukan vibrasi selama 5 kali ekspirasi pada segmen paru yang
terserang
v. Setelah drainase pada posisi pertama, minta klien duduk dan batuk
efektif.
w. Anjurkan pasien untuk menarik nafas panjang/teknik nafas dalam melalui
hidung dan hembuskan melalui mulut. Lakukan sebanyak 3 kali.
Anjurkan pasien untuk menahan nafas dalam pada teknik nafas dalam
terakhir lalu batukkan.
x. Tampung sekresi dalam sputum pot. Jika klien tidak dapat mengeluarkan
sekretnya maka lakukan suction
y. Membersihkan mulut klien dengan tissue
z. Istirahatkan klien, minta klien minum sedikit air hangat
aa. .Bereskan peralatan
bb. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
cc.

(Rosyidin, Kholid. 2013.)


Terminasi :
a. Melakukan evaluasi tindakan
b. Memberikan kesempatan pasien bertanya terkait tindakan yang telah
diberikan
c. Kontrak waktu yang akan datang
Mendokumentasikan dalam lembar pemeriksaan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR FISIOTERAPI DADA (CLAPPING)

No. Dokumen: No. Revisi : Halaman:


SPO/ /I/2022 3/3
RUMKITAL
Dr. RAMELAN
Surabaya
UNIT TERKAIT 1) Instalasi Bedah Central
2) Recovery room
3) Ruang ICU
4) Instalasi Rawat Inap
5) Instalasi Rawat Jalan ( poli gigi, poli bedah)
6) Instalasi Gawat Darurat
PENGISIAN FORMAT
INSTRUKSI PASIEN PULANG PERAWATAN SEHARI
(ONE DAY CARE)

No. Dokumen: No. Revisi : Halaman:


RUMKITAL SPO/ /I/2022 1/2
Dr. RAMELAN
Surabaya
Ditetapkan
Tanggal terbit : Karumkital Dr. ramelan
14 Januari 2022

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Radito Soesanto, Sp. THT-KL.,Sp.KL


Laksamana Pertama TNI
PENGERTIAN Format Instruksi Pasien Pulang Perawatan Sehari adalah format yang berisikan
tentang instruksi dokter yang harus diketahui oleh pasien dan keluarga dan
diberikan setelah pasien tersebut dilakukan tindakan medis / pembedahan yang
memerlukan perawatan sehari di rumah sakit.
TUJUAN Melakukan pendokumentasian terhadap instruksi dokter yang diberikan
Dr. I.D.G. tindakan
kepada pasien setelah dilakukan Nalendramedis
D.I., Sp.B,Sp.BTKV
/ pembedahan(K)
dan setelah
Laksamana Pertama TNI
mendapatkan perawatan sehari sebagai aspek legalitas dan memudahkan
pertanggungjawaban terhadap segala tindakan pelayanan pembedahan yang
telah dilakukan.
KEBIJAKAN 1. Keputusan Karumkital Dr. Ramelan No. Kep/92/X/2012 tentang kebijakan
SPO ( Standar Prosedur Operasional ) Rumkital Dr. Ramelan
2. Pedoman Pelayanan Departemen Bedah Rumkital Dr. Ramelan
PROSEDUR 1. Persiapan alat
a. Format instruksi pasien pulang perawatan sehari.
b. Pena

2. Pelaksanaan.
a. Tulis identitas pasien : nama pasien, pangkat/Gol, NRP/NIP, usia,
ruangan, no. RM, nama dokter, tanggal berobat pada format instruksi
pasien pulang perawatan sehari.
b. Tulis dengan jelas instruksi pasien pulang perawatan sehari yaitu
meliputi :
1) Diagnosa (awal, Post operasi)
2) Terapi/Tindakan
3) Hal-hal yang harus diketahui/dilakukan oleh pasien dan keluarga
(Obat, hal-hal khusus, diet, tanggal kontrol, hal-hal yang harus
dibawa pada saat kontrol, jika terjadi kegawatdaruratan)

c. Tanggal, waktu dan tanda tangan dokter yang bertanggung jawab, dan
tanda tangan keluarga atau pasien serta mencantumkan nama jelas.
PENGISIAN FORMAT
INSTRUKSI PASIEN PULANG PERAWATAN SEHARI
(ONE DAY CARE)
No. Dokumen: No. Revisi : Halaman:
SPO/ /I/2022 2/2
RUMKITAL
Dr. RAMELAN
Surabaya
PROSEDUR
d. Instruksi pasien pulang perawatan sehari harus sudah diisi dan ditanda
tangani oleh dokter operator serta pasien / keluarga setelah dilakukan
tindakan medis / pembedahan sebelum pasien pulang.
UNIT TERKAIT 1. Rawat inap
2. Rawat jalan
3. IGD
4. HCU
Ruang operasi
PENGISIAN FORMAT LAPORAN OPERASI
PASIEN PEMBEDAHAN

No. Dokumen: No. Revisi : Halaman:


RUMKITAL SPO/ /I/2022 1/2
Dr. RAMELAN
Surabaya

Ditetapkan
Tanggal terbit : Karumkital Dr. ramelan
14 Januari 2022

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Radito Soesanto, Sp. THT-KL.,Sp.KL


Laksamana Pertama TNI
PENGERTIAN Format Laporan operasi Pasien Pembedahan adalah format yang berisikan
tentang rangkaian kegiatan tindakan pembedahan yang dilakukan terhadap
pasien termasuk diagnosa pre/pasca operasi, prosedur dan temuan (spesimen)
serta komplikasi yang terjadi dimana harus diisi oleh dokter operator dilakukan
pada saat selesai tindakan operasi.
Dr. I.D.G. Nalendra D.I., Sp.B,Sp.BTKV (K)
TUJUAN Melakukan pendokumentasian segala tindakan pelayanan pembedahan yang
Laksamana Pertama TNI
telah dilakukan sebagai aspek legalitas dan memudahkan
pertanggungjawaban terhadap segala tindakan pelayanan pembedahan yang
telah dilakukan.

KEBIJAKAN 1. Keputusan Karumkital Dr. Ramelan No. Kep/92/X/2012 tentang kebijakan


SPO ( Standar Prosedur Operasional ) Rumkital Dr. Ramelan
2. Pedoman Pelayanan Departemen Bedah Rumkital Dr. Ramelan
PROSEDUR 1. Persiapan alat
a. Format laporan operasi
b. Pena
2. Pelaksanaan.
a. Tulis identitas pasien :nama pasien, umur, jenis kelamin,ruangan, no.
RM pada format laporan operasi.
b. Tulis rangkaian kegiatan tindakan pembedahan yang telah dilakukan
yaitu meliputi :
1) Diagnosis pre / pasca operasi
2) Nama dokter dan asisten
3) Nama prosedur
4) Spesimen pembedahan untuk pemeriksaan
5) Catatan spesifik adanya komplikasi atau tidak adanya komplikasi
selama pembedahan, jumlah kehilangan darah
6) Tanggal, waktu dan tanda tangan dokter yang bertanggung jawab
PENGISIAN FORMAT LAPORAN OPERASI
PASIEN PEMBEDAHAN

No. Dokumen: No. Revisi : Halaman:


SPO/ /I/2022 2/2
RUMKITAL
Dr. RAMELAN
Surabaya
UNIT TERKAIT 1. Departemen Bedah
2. Sub Departemen Anastesi
3. Sub Departemen THT
4. Sub Departemen Obsgyn
5. Sub Departemen Mata
6. Sub Departemen Bedah mulut
PENGISIAN FORMAT ASESMEN PRA BEDAH
PASIEN PEMBEDAHAN

No. Dokumen: No. Revisi : Halaman:


RUMKITAL SPO/ /I/2020 1/2
Dr. RAMELAN
Surabaya
Ditetapkan
Tanggal terbit : Karumkital Dr. ramelan
14 Januari 2020

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Radito Soesanto, Sp. THT-KL.,Sp.KL


Laksamana Pertama TNI
PENGERTIAN Format Asesmen Pra Bedah adalahformat yang berisikan tentang pengkajian
awal pembedahan terkait data utama dan data penunjang yang ditemukan
selama pengkajian untuk sebagai dasar dalam menegakkan diagnosis bedah
TUJUAN Melakukan pendokumentasian hasil pengkajian awal bedah sebelum
dilakukan tindakan pembedahan sebagai aspek
Dr. I.D.G. Nalendra legalitas dan memudahkan
D.I., Sp.B,Sp.BTKV (K)
Laksamana
pertanggungjawaban terhadap segala Pertama
tindakan TNI pembedahan yang
pelayanan
telah dilakukan.
KEBIJAKAN 1. Keputusan Karumkital Dr. Ramelan No. Kep/92/X/2012 tentang
kebijakan SPO ( Standar Prosedur Operasional ) Rumkital Dr.
Ramelan
2. Pedoman Pelayanan Departemen Bedah Rumkital Dr. Ramelan
PROSEDUR 1.Persiapan alat
1. Format asesmen pra bedah
2. Pena
2.Pelaksanaan.
a. Tulis identitas pasien :nama pasien, umur, jenis kelamin,ruangan,
no. RM pada format asesmen pra bedah.
b. Tulis hasil pengkajian awal pra bedah yang telah dilakukan yaitu
meliputi :
1) Asesmen terkait pembedahan
2) Data penunjang (laborat, radiologi, ECG)
3) Diagnosis awal
4) Rencana tindakan
c. Tanggal, waktu dan tanda tangan dokter yang bertanggung jawab
d. Asesmen par bedah harus sudah diisi dan ditanda tangani oleh
dokter operator sesaat setelah dilakukan asesmen kepada pasien
baik di poliklinik, IGD dan ruangan rawat inap (tergantung pada saat
pertama kali pasien dikonsulkan ke dokter bedah, THT,Obsgyn,
Bedah mulut, Mata)
PENGISIAN FORMAT ASESMEN PRA BEDAH
PASIEN PEMBEDAHAN

No. Dokumen: No. Revisi : Halaman:


SPO/ /I/2022 2/2
RUMKITAL
Dr. RAMELAN
Surabaya
Ditetapkan
Tanggal terbit : Karumkital Dr. ramelan
14 Januari 2022

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Radito Soesanto, Sp. THT-KL.,Sp.KL


Laksamana Pertama TNI
UNIT TERKAIT 1. Departemen Bedah
2. Sub Departemen Anastesi
3. Sub Departemen THT
4. Sub Departemen Obsgyn
5. Sub Departemen Mata
Dr. I.D.G. Nalendra D.I., Sp.B,Sp.BTKV (K)
6. Sub Departemen Bedah mulut
Laksamana Pertama TNI
PENATALAKSANAAN SERAH TERIMA ORGAN

No. Dokumen: No. Revisi : Halaman:


RUMKITAL SPO/ 171 /I/2017 1/1
Dr. RAMELAN 02
Surabaya
Tanggal terbit : Ditetapkan
12 Januari 2017 Karumkital Dr. ramelan

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Radito Soesanto, Sp. THT-KL.,Sp.KL


Laksamana Pertama TNI
PENGERTIAN Prosedur tindakan yang dilakukan oleh petugas dalam menangani organ
amputasi
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk menangani organ
amputas
KEBIJAKAN Dr. I.D.G. Nalendra D.I., Sp.B,Sp.BTKV (K)
Keputusan KaRumkital Dr.Ramelan Nomor : Kep/151/I/2017
Laksamana Pertama TNI Tentang
Kebijakan pasien resiko jatuh
PROSEDUR 1. Perawat Sirkuler menerima potongan anggota tubuh / organ tubuh pasien
2. Perawat sirkuler membungkus organ tubuh dengan rapi
3. Memberikan label nama, no. RM, usia dan ruangan rawat inap
4. Perawat sirkuler melakukan konfirmasi kepada anggota kamar operasi
untuk melakukan serah terima organ
5. Perawat sirkuler menghubungi keluarga pasien untuk mengurus organ
tubuh pasien
6. Perawat sirkuler memberikan penjelasan pada anggota keluarga
7. Perawat melakukan dokumentasi pada buku dokumentasi, sertakan nama
penerima, nama pemberi dan nama saksi di sertai jam dan ttd masing-
masing di buku serahterima organ.
8. Perawat memberikan surat jalan sebagai tanda bahwa organ tersebut
benar organ anggota keluarga.
9. Perawat menyerahkan organ kepada anggota keluarga pasien
UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap
2. IGD
3. Unit Rawat Jalan
4. Kamar operasi
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PERPINDAHAN PASIEN DARI RUANGAN PEMULIHAN ( RR ) ATAU
RUANGAN ICU KE RUANGAN PERAWATAN

No. Dokumen: No. Revisi : Halaman:


RUMKITAL SPO/ /I/2022 1/1
Dr. RAMELAN
Surabaya
Ditetapkan
Tanggal terbit : Karumkital Dr. ramelan
14 Januari 2022

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Radito Soesanto, Sp. THT-KL.,Sp.KL


Laksamana Pertama TNI
PENGERTIAN Hal-hal yang memastikan apakah setiap pasien yang telah dilakukan tindakan
operasi dapat dipindahkan dari ruangan pemulihan atau ICU ke ruangan
perawatan sesuai prosedur
TUJUAN 1. Meningkatkan pelayanan keselamatan pasien setelah operasi
2. Mencegah terjadinya kesalahan
Dr. akibat kesalahan
I.D.G. Nalendra prosedur (K)
D.I., Sp.B,Sp.BTKV
3. Meningkatkan kwalitas pelayanan
Laksamana
pasienPertama
setelah operasi
TNI
KEBIJAKAN 1. Keputusan Karumkital Dr. Ramelan No. Kep/92/X/2012 tentang kebijakan
SPO ( Standar Prosedur Operasional ) Rumkital Dr. Ramelan
2. Pedoman Pelayanan Departemen Bedah Rumkital Dr. Ramelan
PROSEDUR 1. Pasien post operasi yang telah dilakukan observasi dan perawatan di
ruangan RR atau ICU.
2. Perawat melakukan observasi pasien post operasi selama di ruangan RR
atau ICU dengan parameter yang telah ditetapkan, yaitu Parameter Aldrete
untuk pasien post general anestesi dan Parameter Bromage untuk pasien
post regional anestesi,
3. Pemindahan pasien menuju ruangan setelah memenuhi kriteria
berdasarkan parameter yang telah ditetapkan dan disetujui bersama oleh
dokter anestesi dan dokter bedah.
4. Dari ruangan pemulihan atau ICU dilakukan serah terima pasien dari
perawat pemulihan / ICU ke perawat ruangan untuk meneruskan
perawatan selanjutnya.
5. Dilakukan verifikasi medikal record atau dokumentasi pasien yang
mencantumkam tentang kebenaran pasien, dari nama/ identitas sampai
dengan rencana perawatan atau terapi selanjutnya di ruangan perawatan.
6. Pemindahan pasien ke ruangan perawatan dengan memakai sarana
transportasi yang aman sesuai standar yang telah ditetapkan
UNIT TERKAIT 1. Perawat ruangan
2. Perawat anesthesi
3. Perawat bedah
4. Dokter bedah
5. Dokter anesthesi
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PERPINDAHAN PASIEN DARI KAMAR OPERASI KE RUANGAN
PEMULIHAN ( RR ) ATAU RUANGAN ICU
No. Dokumen: No. Revisi : Halaman:
RUMKITAL SPO/ /I/2022 1/1
Dr. RAMELAN
Surabaya
Ditetapkan
Tanggal terbit : Karumkital Dr. ramelan
14 Januari 2022

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Radito Soesanto, Sp. THT-KL.,Sp.KL


Laksamana Pertama TNI
PENGERTIAN Hal-hal yang memastikan apakah setiap pasien yang telah dilakukan tindakan
operasi dapat dipindahkan ke ruangan pemulihan sesuai prosedur
TUJUAN 1. Meningkatkan pelayanan keselamatan pasien dikamar operasi
2. Mencegah terjadinya kesalahan akibat kesalahan prosedur
3. Meningkatkan kwalitas pelayanan
Dr. I.D.G. di D.I.,
Nalendra kamar operasi
Sp.B,Sp.BTKV (K)
KEBIJAKAN 1. Laksamana
Keputusan Karumkital Dr. Ramelan Pertama TNI tentang kebijakan
No. Kep/92/X/2012
SPO ( Standar Prosedur Operasional ) Rumkital Dr. Ramelan
2. Pedoman Pelayanan Departemen Bedah Rumkital Dr. Ramelan
PROSEDUR 1. Pasien yang telah selesai dilakukan operasi di ruang operasi
2. Perawat bedah dengan perawat anesthesi melakukan pemindahan pasien
menuju ruangan pemulihan atau ruangan ICU sesuai indikasi yang
ditetapkan oleh dokter Bedah bersama dengan dokter Anestesi sesuai
prosedur.
3. Di ruangan pemulihan atau ICU dilakukan serah terima dari perawat
anestesi dan perawat kamar operasi ke perawat ruangan pemulihan atau
ICU
4. Dilakukan verifikasi medikal record atau dokumentasi pasien yang
mencantumkam tentang kebenaran pasien, dari nama/ identitas sampai
dengan rencana pemindahan ke ruangan perawatan.
5. Perawat di ruangan pemulihan atau ICU melakukan observasi tanda-tanda
vital pasien dan memberikan perawatan sesuai rencana terapi yang
ditetapkan oleh dokter bedah bersama dengan dokter anestesi

UNIT TERKAIT 1. Perawat Bedah


2. Perawat Anastesi
3. Dokter Bedah
4. Dokter Anastesi
TRANSFER PASIEN DARI KAMAR OPERASI KE RUANG ICU COVID

No. Dokumen: No. Revisi : Halaman:


RUMKITAL SPO/ /I/2022 1/2
Dr. RAMELAN
Surabaya
Tanggal terbit : Ditetapkan
14 Januari 2022 Karumkital Dr. ramelan

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Radito Soesanto, Sp. THT-KL.,Sp.KL


Laksamana Pertama TNI
PENGERTIAN Agar operasi berjalan dengan lancar meminimalkan dan mencegah hambatan
atau hal-hal yang tidak diinginkan selama tindakan operasi berlangsung.
TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah pemindahan wewenang dan tanggung
jawab pasien post operasi dari petugas kamar operasi ke petugas (ICU /
HCU / PICU / NICU) Dr. I.D.G. Nalendra
infeksius D.I.,dengan
sesuai Sp.B,Sp.BTKV
standart(K)procedure
operasional. Laksamana Pertama TNI
KEBIJAKAN 1. Keputusan Karumkital Dr. Ramelan No. Kep/92/X/2012 tentang kebijakan
SPO ( Standar Prosedur Operasional ) Rumkital Dr. Ramelan
2. Pedoman Pelayanan Departemen Bedah Rumkital Dr. Ramelan
PROSEDUR 1. Pelaksanaan.
1) Menginformasikan ke unit terkait (ICU / HCU/ PICU / NICU) infeksius
tentang pemindahan pasien post operasi (identitas pasien, tindakan
operasi, jenis anestesi, serta pasien transfer dengan intubasi atau
sudah extubasi)
2) Menginformasikan ke unit Ambulance untuk transfer pasien post
operasi ke ruang ICU infeksius (identitas pasien, tindakan operasi,
jenis anestesi, serta pasien transfer dengan intubasi atau sudah
extubasi)
3) Pastikan petugas kamar operasi yang akan mengirim ke unit terkait
(operator, penata anestesi, dan perawat kamar operasi)
4) Pastikan kelengkapan file pasien dan alat pendukung (oksigen
transport, monitor bedside, tracheostomy set, dll)
5) Pakai jas khusus yang sudah di sediakan untuk mengirim pasien ke
unit terkait (ICU / HCU/ PICU / NICU) infeksius.
6) Pindahkan pasien ke brankart ambulance yang sudah di sediakan
khusus dengan penutupnya untuk pasien covid
7) Selama perjalanan menuju ambulance, desinfektak di semprotkan
oleh petugas ambulance pada jalanan yang dilewati transport pasien
covid.
8) Pasien di transfer ke unit terkait (ICU / HCU/ PICU / NICU) infeksius
dengan ambulance.
TRANSFER PASIEN DARI KAMAR OPERASI KE RUANG ICU COVID

No. Dokumen: No. Revisi : Halaman:


SPO/ /I/2022 2/2
RUMKITAL
Dr. RAMELAN
Surabaya
UNIT TERKAIT 1) Instalasi Bedah Central
2) Instalasi Rawat Inap
3) Instalasi Rawat Jalan ( poli gigi, poli bedah)
4) Instalasi Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai