TENTANG
PEDOMAN
PENULISAN TASKAP SUSJEMENSTRA SESKOAL
MEMUTUSKAN
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Peraturan Komandan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 4 Juni 2018
Distribusi :
A dan B Seskoal
3
DAFTAR ISI
Halaman
Peraturan Komandan Seskoal Nomor 9 tahun 2018 tanggal 4 Juni 2018 tentang Pedoman
Penulisan Taskap Susjemenstra Seskoal.
BAB I PENDAHULUAN
1. Umum ..........................................................................................................
1
2. Maksud dan Tujuan .....................................................................................
1
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut ...................................................................
2
4. Dasar ...........................................................................................................
2
LAMPIRAN
TENTANG
PEDOMAN
PENULISAN TASKAP SUSJEMENSTRA SESKOAL
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
a. Tugas Akhir adalah karya ilmiah yang disusun menurut kaidah keilmuan dan
ditulis dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, di bawah
pengarahan dan pengawasan dosen pembimbing, sehingga memenuhi kriteria-
kriteria yang telah ditetapkan oleh Seskoal. Mengingat pentingnya tugas yang
dihadapi oleh Pasis, maka perlu disusun sebuah Peraturan Komandan Seskoal
(Perdan) yang dapat memberikan arahan dan pedoman dalam proses penulisan
Taskap.
b. Tugas Akhir dibuat sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan satu
program Kursus Menejemen Strategi (Susjemenstra) di Seskoal. Tugas Akhir yang
dimaksud dalam pedoman ini berupa Taskap dengan menggunakan metode
kepustakaan yang memenuhi kaidah keilmuan dan metode ilmiah secara sistematis
sesuai dengan otonomi kelembagaan dan budaya akademik.
c. Sasaran penulisan karya ilmiah ini adalah agar pasis mampu merumuskan
pemecahan masalah dalam bentuk Kebijakan, Strategi, dan Upaya (KSU). Taskap
ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemimpin TNI dan TNI Angkatan Laut,
khususnya dalam mengambil kebijakan dari permasalahan yang ditulis oleh para
Pasis Susjemenstra.
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang Lingkup Perdan ini meliputi penjelasan
kerangka dan ketentuan penulisan, penjelasan dan langkah-langkah penulisan serta
pembimbingan dan administrasi Taskap dengan tata urut sebagai berikut :
a. Bab I Pendahuluan.
b. Bab II Format Naskah Taskap.
c. Bab III Penilaian Naskah Taskap.
d. Bab IV Pengujian Taskap.
e. Bab V Ketentuan Penilaian Taskap.
f. Bab VI Pembimbingan dan Administrasi Taskap
g. Bab VII Penutup
h. Daftar Pustaka.
4. Dasar.
c. Peraturan Panglima TNI Nomor 5 tahun 2012 tanggal 20 Maret 2012 tentang
Pedoman Administrasi Umum Tentara Nasional Indonesia.
BAB II
6. Tahapan Penulisan
a. Tahap Penentuan Ide Penulisan dan Pembuatan Kerangka Taskap. Tahap
Penentuan Ide Penulisan dan Pembuatan Kerangka Taskap ini meliputi kegiatan
perumusan ide penulisan dan pembuatan RPT (Rencana Penulisan
Taskap)/kerangka penulisan Taskap.
a. Bagian Awal.
b. Bagian Isi.
Bab I Pendahuluan
1. Umum
2. Maksud dan Tujuan
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut
4. Metode dan Pendekatan
5. Pengertian
Daftar Pustaka
Lampiran :
A. Alur Pikir
B. Pola Pikir
C. Lampiran lain (Daftar Pengertian, Daftar Tabel, Daftar Gambar)
D. Dst sesuai kebutuhan.
Penjelasan :
a. Bagian Awal. Bagian Awal sebuah Taskap mencakup lembar sampul luar
(hard cover), lembar sampul dalam (soft cover), lembar pernyataan tidak plagiat,
lembar riwayat hidup, lembar tanda persetujuan Taskap, lembar tanda hasil ujian
Taskap, lembar persetujuan publikasi, lembar abstrak (dalam bahasa Indonesia),
lembar abstract (dalam bahasa Inggris), lembar kata pengantar, lembar daftar isi,
lembar daftar tabel, lembar daftar gambar dan lembar daftar lampiran dengan
penjelasan sebagai berikut :
a) Kop Seskoal, diletakkan dipojok kiri atas, huruf Arial 11, huruf kapital
diberi garis bawah.
6
i) Untuk ukuran font dan lain-lain lihat lampiran “D” sub lampiran I.
a) Kop Seskoal, diletakkan dipojok kiri atas, huruf Arial 11, huruf
kapital diberi garis bawah.
j) Untuk ukuran font dan lain-lain lihat Lampiran “D” sub lampiran II.
sebagai berikut :
Contoh Abstrak dalam bahasa Indonesia dapat dilihat pada Lampiran “D” sub
lampiran VIII sedangkan dalam bahasa Inggris dapat dilihat pada Lampiran “F”
sub lampiran IX.
10) Lembar Daftar Isi. Daftar isi memuat kerangka tulisan secara
rinci, sampai dengan tingkat subbab yang dituangkan dalam bentuk nomor
secara berurutan. (Contoh lihat Lampiran “D” sub lampiran XI).
11) Lembar Daftar Tabel (kalau ada). Merupakan daftar tabel-tabel yang
ada pada tiap-tiap bab dalam naskah, serta dicantumkan nomor halaman setiap
tabel tersebut. (Contoh lihat Lampiran “D” sub lampiran XII).
lampiran yang ada pada Taskap menggunakan Abjad (huruf kapital). Apabila
ada anak lampiran maka ditambah dengan angka dibelakang abjad tersebut
secara berurutan. (Contoh lihat Lampiran “D” sub lampiran XIV).
b. Bagian Utama. Bagian utama Taskap adalah judul Taskap dan isi Taskap
yang terstruktur, menggambarkan suatu kesatuan yang utuh dengan komposisi yang
seimbang sebagai berikut :
1) Judul Taskap.
a) Judul Taskap adalah rumusan pokok suatu tulisan. Oleh sebab itu,
judul harus dinyatakan dengan singkat, jelas dan mudah dipahami dan
harus relevan dengan bidang kajiannya.
Contoh:
a) Bab I Pendahuluan.
(b) Bagian kedua berisi kondisi saat ini dan kondisi yang
11
(5) Pengertian.
v. dll.
c. Bagian Akhir. Bagian akhir terdiri atas daftar pustaka dan lampiran-lampiran
sebagai pelengkap dari bagian pokok/inti penulisan Taskap dengan penjelasan
sebagai berikut :
e. Pelaksanaan Kegiatan
BAB III
PENILAIAN NASKAH TASKAP
9. Ketentuan Penilaian.
a. Tujuan
b. Aspek
2) Format Taskap:
c) metodologi penulisan;
e) pola pikir.
c. Metode.
d. Prinsip.
f. Penilaian dilaksanakan sesuai alokasi dan batas waktu yang ditentukan oleh
Depiptek.
g. Naskah Taskap yang telah dinilai, lembar penilaian dan lembar catatan
diserahkan kepada Depiptek sesuai batas waktu yang telah ditentukan.
BAB IV
PENGUJIAN TASKAP
11. Umum. Pengujian Taskap merupakan tahapan akhir dari proses pembuatan
Taskap. Keberhasilan mengikuti ujian Taskap sangat ditentukan kualitas naskah yang
dibuat dan kesiapan Pasis Susjemenstra Seskoal, khususnya penguasaan materi Taskap
dan teknik pembuatan Taskap. Pengujian Taskap dimaksudkan untuk mengetahui dan
mendalami kesesuaian antara naskah Taskap dengan kemampuan pemahaman Pasis
tentang materi tulisan yang dibuat dalam bentuk naskah Taskap. Pedoman pengujian
Taskap meliputi ketentuan dan pelaksanaan kegiatan.
a. Tujuan.
b. Aspek
(b) Format, hubungan, metodologi, alur pikir dan pola pikir; dan
2) Penyajian Taskap:
c. Metode
d. Prinsip
h. Penguji memberikan penilaian pada setiap aspek penilaian dan akumulasi nilai
sebagai satu kesatuan yang utuh dengan berpedoman pada ketentuan penilaian
pengujian Taskap.
j. Taskap hasil koreksi harus mendapat persetujuan dari tim penguji. (Contoh
lembar persetujuan revisi Taskap dari tim penguji).
l. Depiptek mengolah nilai naskah Taskap dari hasil ujian Taskap untuk
mendapatkan nilai murni Taskap dengan berpedoman pada ketentuan penilaian
Taskap.
28
BAB V
14. Umum. Nilai Taskap merupakan akumulasi hasil penilaian Naskah Taskap dan
hasil ujian Taskap yang berpedoman pada ketentuan. Penilai Naskah Taskap dan penilai
penyajian Taskap dapat dilakukan oleh penilai yang sama maupun berbeda. Nilai Taskap
merupakan gambaran dan tolak ukur kualitas kemampuan Pasis dalam menyampaikan
ide/gagasan murni secara tertulis dalam bentuk Taskap. Nilai Taskap akan digunakan
sebagai data awal untuk menentukan calon Taskap terbaik. Ketentuan penilaian meliputi
tata cara penilaian naskah Taskap, tata cara penilaian ujian Taskap, tata cara pengolahan
nilai Taskap dan tata cara penentuan Taskap Terbaik.
a. Penilaian Naskah. Penilaian Naskah Taskap dilakukan oleh Tim Penilai yang
terdiri dari tiga orang untuk setiap Pasis. Nilai ini disebut Nilai Naskah. Naskah judul
konsepsi berkualitas ; nilai akhir ditambah 1,0. Aspek penilaian naskah Taskap
mencakup (penjelasan lengkap ada pada aspek penilaian naskah Taskap) :
Nilai akhir penilaian naskah adalah: jumlah dari nilai kelengkapan naskah
Taskap, nilai format Taskap dan nilai materi tulisan serta kualitas Taskap.
Nilai Akhir Penyajian adalah jumlah dari nilai efektifitas penyajian, nilai penguasaan
isis materi, nilai kesiapan menghadapi pertanyaan dan nilai penampilan pribadi.
30
a. Nilai Naskah Taskap dan Nilai Ujian Taskap Merupakan nilai murni sesuai hasil
pemeriksaan naskah serta ujian Taskap tanpa/sebelum perbaikan dan
penyempurnaan.
b. Nilai Taskap merupakan akumulasi dari nilai hasil penilaian Naskah Taskap
dan nilai hasil ujian Taskap.
d. Nilai Taskap adalah jumlah Nilai Naskah Taskap dan Nilai Ujian Taskap dibagi
dengan 10, sehingga diperoleh Nilai Taskap.
Nilai Taskap (NT) adalah akumulasi dari Nilai Naskah Taskap dijumlah dengan
Nilai Ujian Taskap setelah dikalikan dengan bobot masing-masing dan dibagi
10.
f. Nilai Akhir merupakan hasil konversi dari seluruh nilai Taskap Pasis.
17. Sanksi.
Ketentuan Sanksi:
a. Pasis tidak hadir tanpa alasan yang dapat diterima atau alpa/lalai
melaksanakan pembimbingan menjadi catatan kepribadian (negatif) dan
menjadi laporan Pabing kepada Dankorsis.
5) Hasil nilai Taskap mendapat nilai dibawah 75, atau Taskap tidak
memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh lembaga, maka Pasis
diberikan kesempatan dan wajib penulisan ulang (Her) dengan batas
waktu 14 hari dan diberikan nilai maksimal 75. Bila batas waktu 14 hari
tidak dapat ditepati (melebihi), maka dinyatakan TIDAK LULUS.
32
BAB VI
PEMBIMBINGAN DAN ADMINISTRASI TASKAP
18. Umum. Kemampuan Pasis untuk membuat tulisan tidak sama, tergantung pada
pengalaman penugasan sebelumnya, kemampuan menalar permasalahan dan
pengalaman membuat tulisan sebelumnya. Penulisan Taskap pada saat Pasis
melaksanakan tugas belajar di Seskoal diharapkan dapat untuk menyeragamkan teknis
penulisan dalam menuangkan ide melalui tulisan pada saat penugasan. Untuk itu
diperlukan penjelasan mengenai pembahasan dan langkah-langkah penulisan Taskap.
19. Penjelasan.
b. Data dan fakta yang diperoleh ditulis dengan lengkap, baik data primer
maupun sekunder, sehingga jelas sumber dan lokasi penelitiannya. Misalnya:
hasil wawancara; pengamatan di lapangan; dari referensi; atau pengalaman
kedinasan yang nyata dan dicatat. Analisis dilaksanakan secara deskriptif dengan
melukiskan, menguraikan, atau menggambarkan secara esensial, melalui
pendekatan formal dari berbagai ilmu yang terkait dengan pokok bahasan.
Pendekatan dapat dilaksanakan secara kuantitatif maupun kualitatif, sesuai
dengan kepentingan untuk meyakinkan kebenaran pembahasan yang akan
dilaksanakan oleh penulis.
f. Taskap yang ditulis oleh Pasis di Seskoal bersifat “policy paper”, sehingga
hasil akhir dari tulisan Taskap harus berupa “kebijakan”, yang dapat dijabarkan
melalui “strategi” dan “upaya”.
21. Tugas dan Tanggung Jawab Pembimbing Taskap. Dalam penulisan Taskap,
proses bimbingan sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan Pasis dalam
melaksanakan penulisan Taskapnya. Agar tujuan penulisan dapat dicapai secara optimal,
maka Pembimbing Taskap mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Tugas Pembimbing.
e. Penilaian dilaksanakan sesuai alokasi dan batas waktu yang ditentukan oleh
Depiptek.
36
f. Naskah Taskap yang telah dinilai, lembar penilaian dan lembar catatan
diserahkan kepada Depiptek sesuai batas waktu yang telah ditentukan.
Setelah naskah Taskap selesai, maka semua Taskap akan disajikan dan
dipertahankan di depan Tim Penguji Taskap. Pengujian tulisan, tidak hanya dimaksudkan
untuk membuktikan kebenarannya tetapi juga untuk dapat memberikan relevansi
penguraiannya dilihat dari segi ilmiah maupun pengalaman yang dimilikinya. Maksud
penyajian Taskap ialah untuk mengetahui apakah penyaji dalam mengemukakan
pendapatnya menguasai materinya dengan baik atau tidak, sehingga dapat dicapai
penilaian yang lebih obyektif. Adapun pelaksanaannya diatur sebagai berikut :
dan dijilid dengan sampul keras (hard cover) berwarna kuning sebanyak dua
eksemplar dan flashdisk berisi softcopy naskah Taskap diserahkan ke Depiptek.
BAB VII
PENUTUP
27. Demikian Pedoman Pembuatan Karya Tulis Perorangan (Taskap) Perwira Siswa
Kursus Menejemen Strategi (Pasis Susjemenstra) Seskoal ini dibuat untuk digunakan
sebagai pedoman bagi Pasis dalam proses pembuatan Karya Tulis. Hal-hal yang belum
tercantum dalam pedoman ini akan disampaikan kemudian yang disesuaikan dengan
perkembangan dan kebutuhan yang diperlukan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 4 Juni 2018
39
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT
SEKOLAH STAF DAN KOMANDO
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono (2013), Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, cetakan
ke-16, Alfabeta, Bandung.
B. Website
1. Alur Pikir.
2. Pola Pikir.
d. Pola pikir merupakan alat bantu bagi perwira siswa untuk menyampaikan
kerangka pikirnya kepada orang lain dalam memecahkan suatu permasalahan
yang divisualisasikan dalam bentuk diagram atau skema. Bentuk bulatan atau
lonjong tidak menjadi pembahasan diskusi. Pola pikir sangat tepat digunakan
untuk menyusun/membuat kerangka pikir dan visualisasi pemecahan masalah
secara komprehensif, karena menggunakan pendekatan kesisteman.
Pola pikir terdiri dari: input, proses, output, instrumental input, environmental
input dan out come.
(1) Input. Merupakan masukan, dapat berupa suatu kondisi, benda
ataupun jasa yang akan diproses/diolah menjadi keluaran yang lebih baik.
(2) Proses (SOM)
(a) Merupakan kegiatan transformasi untuk mengubah input
menjadi output melalui suatu tahapan proses. Dalam proses
transformasi ini digambarkan siapa, apa yang diubah/diproses, dan
caranya bagaimana masing-masing dikelompokkan dalam subyek,
obyek dan metode.
(b) Pada dasarnya subyek merupakan “inisiator” yang
melakukan kegiatan proses (bisa nama instansi, jabatan, atau
strata masyarakat dan sebagainya).
(c) Sedangkan obyek adalah entitas yang diproses oleh subyek
(bisa apa saja: manusia, benda, piranti dan sebagainya).
Penentuan obyek didasarkan pada penilaian terhadap hal-hal
signifikan dan berpengaruh langsung guna mengatasi pokok-pokok
pemecahan persoalan yang sudah ada.
(d) Cara yang ditempuh untuk memproses obyek disebut
metode. Mengingat secara fisik kolom yang tersedia untuk
penulisan metode terbatas, maka diupayakan cara-cara proses
tersebut digambarkan dengan menggunakan terminology yang
singkat dan lazim digunakan secara umum (Bahasa Inggris yang
sudah disesuaikan dengan Bahasa Indonesia, contoh: koordinasi,
regulasi dan sebagainya).
3
(3) Output.
(a) Merupakan hasil keluaran dari input yang sudah mengalami
proses transformasi, dapat berupa kondisi, benda, jasa dan
sebagai nya tergantung input nya.
(b) Secara rasional, output merupakan keluaran/produk yang
sudah mengalami proses nilai tambah.
(c) Aliran proses “feed back” /umpan balik dari output ke input
masih diperlukan untuk menggambarkan apabila terjadi output
yang tidak sesuai harapan akan disempurnakan kembali.
(4) Instrumental Input.
(a) Menurut teori kesisteman suatu proses harus ada suatu
“Mekanisme Kontrol” yang mengendalikan proses transformasi
yang terjadi. Sebagai visualisasi mekanisme control, maka pada
pola pikir dilengkapi dengan “Instrumental Input” yang merupakan
instrument atau alat bantu pengarah agar proses yang terjadi
sesuai yang diharapkan.
(b) Yang termasuk instrumental input antara lain meliputi
paradigma nasional, peraturan-peraturan, teori-teori kalau
diperlukan khususnya untuk tulisan yang mengarah kepada
“academic paper”.
(c) Di dalam penulisan Karlis, instrumental input akan dibahas
sebagai landasan pemikiran yang menunjukkan adanya hal-hal
normative yang menjadi parameter/ukuran pada kondisi nyata saat
ini dan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai kondisi yang
diharapkan.
(4) Environmental Input.
(a) Merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi proses
transformasi. agar pembahasan faktor-faktor yang mempengaruhi
ini lebih komprehensif, maka penulisan Karlis menggunakan istilah
“perkembangan lingkungan strategis (Banglingstra)” yang
4
1. Penulisan Daftar Pustaka. Ada banyak cara mengutip dan merujuk dalam
dunia kepenulisan ilmiah. Kita mengenal sistem perujukan, pengutipan dan bibliografi
Chicago (The Chicago Manual Style), MLA (The Modern Language Association of
America), APA (American Psychological Association), Turabion, Yale, Harvard,
Vancouver dan lain-lain. Bahkan tidak jarang setiap bidang ilmu memiliki sistem
perujukannya masing-masing yang khas sesuai dengan keperluan, sifat dan kebiasaan
selingkung (untuk penggunaan dalam kelas pendidikan dan kutipan berupa footnote).
Sistem perujukan berbeda antar berbagai bidang ilmu, hal ini dapat diterima selama
prinsip dasar kejujuran, autentisitas, orisinalitas dan kaidah keilmiahan yang berciri
sistematis, obyektif dan logis dihayati dan diikuti.
Berikut adalah contoh cara penulis daftar acuan. Contoh tersebut menggunakan
format Harvard (The Learning Centre, 2004). Berbagai sistem dan cara perujukan lain
(termasuk contoh atau model cara merujuk dalam teks) dapat digunakan sesuai dengan
kebutuhan dan peraturan sepanjang dilakukan dengan benar dan konsisten.
1 2 3
4 Lebih dari satu edisi Mitchell, J.K.1993, Fundamental of Soil Behavior, ed. Ke-
2, John Wiley & Sons, Inc., New York.
5 Penulis tidak diketa- Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991, Kamus
hui/lembaga Besar Bahasa Indonesia, ed Ke-2, Balai Pustaka,
Jakarta.
6 Buku dengan Shannon, P (peny), 1992, Becoming Political Reading and
penyunting/editor Writing in the Politics of Literacy Education,
Heinemann, Ports-mouth, NH.
7 Buku terjemahan Creswell, J.W. (2002), Research Design: Qualitative and
Quantitative Approaches (Terj) Angkatan III dan IV
KIKUI bekerja sama dengan Nur Khabibah), Eds.
Chryshnanda DL dan Bambang Hastobroto,
Jakarta: KIK Press.
8 Jurnal Christoffersen, Erik Exe, 1996, “Hotel Pro Forma:
Exposing Realiry as a Visual Illusion, “Performance
Research 1 (3), hlm 77-89.
9 Majalah Ayatrohaedi, 2004, “Beragama dalam Kedamaian”,
Tempo, 13 Juni 78
10 Surat kabar Abdurrahman. M, 2004, “Kelas Menengah Islam dan
Multikulturisme, Kompas, 1 Nov, hlm.4.
11 Dokumen Biro Pusat Statistik, 1993, Struktur Ongkos Usaha Tani
Pemerintah Padi dan Palawija, 1990, BPS, Jakarta.
12 Website & Email I Made Andi Arsana, Arti Penting Penegasan Batas
Valid Wilayah Antar Daerah.http://geo-boundaries.blog
spot.com/2006/11/arti-penting-penegasanbatas-
wilauah.html. (diunduh pada 2 Nopember 2006)
______Zona Pesisir dan Zona Laut, Morfologi Dasar
Laut.Pustekom, 2005, http://www.edukasi.
net/mol/mo_full.php?moid=99&fname = geox 0804.
Html. (diunduh pada 4 Pebruari 2008)
d. Penulis dua orang. Jika penulis terdiri dari 2 orang maka kedua-duanya
harus disebutkan.
“Philips and Andrew (1966) menemukan spermatozoa pada testis
herefor yang berumur 224 hari”.
e. Penulis lebih dari 2 orang. Kalau penulis terdiri dari 2 orang, maka yang
dicantumkan hanya penulis 1 diikuti dengan dkk atau et.al.
“Bulluh serbuk sari Lilium Lingiflorium mengandung sejumlah besar
amioplas (Rosen,dkk,1964) atau (Rosen et.al, 1964)”.
(Steves, 1972)”. Dalam hal ini yang terdapat dalam daftar pustaka hanyalah tulisan
Steves (1972). Sedapat-dapatnya yang dibaca ialah sumber aslinya.
a) Teknik penulisan daftar pustaka (untuk karya tulis) adalah sebagai berikut:
1) Baris pertama dimulai pada pias (margin) sebelah kiri, baris kedua
dan selanjutnya dimulai dengan 10 ketukan ke dalam;
2) Jarak antar baris adalah 1,5 spasi;
3) Pengelompokan jenis sumber pustaka;
4) Daftar pustaka diurut berdasarkan abjad huruf pertama nama
keluarga penulis, tetapi tanpa nomor urut; dan
5) Jika penulis yang sama menulis beberapa karya ilmiah yang
dikutip, nama penulis itu harus dicantumkan ulang.
4. Kutipan. Sama dengan fungsi penunjukan sumber pustaka dan catatan kaki,
kutipan digunakan untuk menunjang fakta, konsep gagasan memberikan informasi
tentang data, gagasan dan lain-lain yang relevan. Dan mempertajam masalah yang
dibahas. Untuk menghindari kesan suatu kertas karya hanya merupakan kutipan dari
berbagai sumber dan pendapat orang lain. Kutipan hendaknya digunakan seperlunya
5
saja. Ada dua cara mengutip, yaitu dengan mengutip langsung atau dengan mengambil
intisarinya dan mengemukakan kembali dalam bahasa sendiri.
Kutipan langsung biasanya digunakan untuk peraturan perundangan, rumusan
matematika atau rumusan ilmiah lainnya, yang mana kata atau ungkapan harus tepat
sesuai dengan aslinya. Apa yang dikutip langsung harus ditulis kembali secara persis,
baik ejaan, kapitalisasi, pungtuasi, maupun penulisan alinea. Koreksi atau catatan
sisipan dari pengutip harus dinyatakan.
Kutipan langsung yang panjangnya tidak lebih dari tiga baris dinyatakan dalam
tanda petik dua dan ditulis dalam teks. Kutipan tak menggunakan penghubung (bahwa)
untuk menunjukkan penekanan dan kutipan langsung yang panjang ditulis terpisah
dimulai pada ketukan kelima spasi tunggal, tanpa tanda petik buka dan petik tutup.
Hendaknya dihindari pemakaian kutipan langsung yang terlalu banyak dan berpanjang-
panjang dalam suatu kertas karya. Apabila kurang terkendali, kebiasaan ini dapat
menimbulkan kesan bahwa penulis kurang mengolah dan mencerna apa yang diacu
dan karya yang dihasilkan seolah-olah hanya merupakan serangkaian kutipan.
Catatan kaki langsung diberikan di bagian bawah halaman dengan font yang
sama dengan font penulisan Taskap, namun ukurannya lebih kecil (10) dengan spasi
1. Untuk memendekkan penulisan informasi pustaka dalam catatan kaki digunakan kata
“ibid” yang berasal dari “ibidum” yang artinya di tempat yang sama dengan diatasnya.
Ibid ditulis di bawah catatan kaki yang mendahuluinya. Ibid tidak dipakai apabila telah
6
ada catatan kaki yang menyelinginya. Ibid diketik atau ditulis sebagai berikut: ibid,
koma, jilid, halaman.
Contoh:
a. Kutipan langsung.
1) …………….. selanjutnya di dalam cerita itu (Pratikto, 1959) Rama
mengatakan, “Hidup ini adalah penderitaan, namun kita harus
menjalaninya” …………….
2) ……………… dalam penjelasannya, Prof. Li Fang Kuei (1973)
menyatakan: In the territory of the Chinesse Republic are found not
only many dialects but also many language of diverse structure,
spoken by peoples of difference cultures and customs. The
language constitutes a problem in which student of politics and
education have to be interested, because language is the only
instrument by means of wich, knowledge and ideas are introduced
and the organization and education of the masses may be carried
on.
……… selanjutnya, di dalam cerita itu menyatakan bahwa hidup ini adalah
penderitaan, kita harus menjalaninya (Pratikto, 1996).
7 : Jika dari penulis yang sma digunakan lebih dari satu buku
dan pernah disebutkan sebelumnya, maka ditulis nama penulis dan
tahun yaitu sumber T.R.R. Nitibaskara pada catatan kaki 1.
a. Bab I : ± 5%.
b. Bab II : ± 7%.
c. Bab III : ± 18%.
d. Bab IV : ± 12%.
e. Bab V : ± 22%.
f. Bab VI : ± 32%
g. Bab VII : ± 4%.
Kode Naskah:
Jakarta, ……………….20
Penilai,
Catatan:
Penilai : 0 s.d. 100
Batas lulus : minimal 65
Naskah Konsepsi berkualitas, nilai akhir
Nama
ditambah 1,0.
Pangkat, Korps, NRP
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT
SEKOLAH STAF DAN KOMANDO
LEMBAR CATATAN
PENILAIAN TASKAP
Susjemenstra :
NOMOR NK :
Jakarta, ……………….20
Penilai,
Nama
Pangkat, Korps, NRP
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT
SEKOLAH STAF DAN KOMANDO
Kode Naskah:
Jakarta, ……………….20
Catatan:
Penilaian : 0 – 100
Penilai,
Batas lulus : minimal 65
Nama
Pangkat, Korps, NRP
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT
SEKOLAH STAF DAN KOMANDO
Kode Naskah:
Kode Naskah:
Jakarta, ……………….20
Penilai,
Catatan:
Penilai : 0 s.d. 100
Batas lulus : minimal 65 Nama
Pangkat, Korps, NRP
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT
SEKOLAH STAF DAN KOMANDO
Jakarta, ……………….20
Catatan:
Penilai,
Menyesuaikan nilai terendah dari yang
terbaik ditambah 0,2
Nama
Pangkat, Korps, NRP
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT Lampiran “D” sub lampiran I
SEKOLAH STAF DAN KOMANDO Nomor 9 Tahun 2018
Tanggal 4 Juni 2018
(Arial 11 Bold)
4,5 cm
4,5 cm
(Arial 18 Bold)
OLEH
DHARMA WIRATAMA
MAYOR LAUT (P) NRP 56018/P
(Arial 12 Bold)
(Arial 11 Bold)
4,5 cm
4,5 cm
oleh
DHARMA WIRATAMA
MAYOR LAUT (P) NRP 56018/P
(Arial 12 Bold)
Apabila dikemudian hari terbukti seluruh atau sebagian karya ilmiah ini
merupakan plagiat, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
Materai
Rp. 6000
RIWAYAT HIDUP
Dharma Wiratama
Mayor Laut (P) NRP 1999/P
Nomor halaman ini dihitung dalam
Daftar Isi, tetapi tidak ditampilkan
iii
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT Lampiran “D” Sub Lampiran V
SEKOLAH STAF DAN KOMANDO Nomor 4 Tahun 2018
Tanggal 8 Januari 2018
Dikeluarkan di Jakarta
Pada Tanggal, September 2018
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Kadepiptek Seskoal
Dikeluarkan di Jakarta
Pada Tanggal Oktober 2018
Penguji I Penguji II
Sebagai civitas akademika Seskoal, saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Dharma Wiratama
Pangkat/Korps/NRP : Mayor Laut (P) NRP 56018/P
Nomor Pasis : 150
Pendidikan : Susjemenstra Seskoal Angkatan ke-13 TP 2018
Jenis karya : Kertas Karya Perorangan (Taskap)
Beserta perangkat yang ada (jika ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non eksklusif ini
Seskoal berhak menyimpan, merawat, dan memublikasikan Taskap saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta/Karya Intelektual dari Taskap ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan kesadaran penuh tanpa adanya
pemaksaan dari pihak manapun.
Jakarta, September 2018
Perwira Siswa
Materai
Rp. 6000
Dharma Wiratama
Nomor halaman ini dihitung dalam Mayor Laut (P) NRP 56018/P
Daftar Isi, tetapi tidak ditampilkan
vi
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT Lampiran “D” Sub Lampiran VIII
SEKOLAH STAF DAN KOMANDO Nomor 4 Tahun 2018
Tanggal 8 Januari 2018
ABSTRAK
oleh:
Dharma Wiratama
dharmaw56@gmail.com
ABSTRACT
OPTIMIZATION OF THE PROCUREMENT PROCESS OF DOMESTIC
WARSHIPS TO MEET THE QUALITY ALUTSISTA IN ORDER
TO SUPPORT THE TASK OF THE NAVY
oleh:
Dharma Wiratama
dharmaw56@gmail.com
KATA PENGANTAR
Penulisan Taskap ini juga merupakan bentuk sumbang pikir penulis kepada
Pimpinan TNI Angkatan Laut dalam hal ini melalui Seskoal sebagai lembaga
pendidikan tertinggi di lingkungan TNI Angkatan Laut tentang sebuah konsep
penyelesaian masalah dalam proses pengadaan kapal perang dalam negeri guna
memenuhi alutsista yang berkualitas sehingga menjadi lebih berdaya dalam
rangka mendukung tugas TNI AL.”
1. Laksda TNI Adhi Makayasa, S.H., M.M. selaku Komandan Seskoal
dan Laksma TNI Tri Sakti Wiratama, M.Sc. selaku Wakil Komandan
Seskoal.
2. Kolonel Laut (E) Dwi Purwa Cendikia W, M.Si(Han) NRP 1947/P
selaku dosen Pembimbing-1 dan Kolonel Laut (KH) Dr. Hree Darma Santi,
M.Pd. NRP 1983/P selaku dosen pembimbing-2.
Dharma Wiratama
Mayor Laut (P) NRP 56018/P
x
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT Lampiran “D” Sub Lampiran XI
SEKOLAH STAF DAN KOMANDO Nomor 4 Tahun 2018
Tanggal 8 Januari 2018
DAFTAR ISI
ISI Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1. Umum................................................................................................ 1
2. Maksud dan Tujuan .....................................................................................
4
3. Metode dan Pendekatan .............................................................................
4
4. Ruang Lingkup dan Tata Urut ................................................................ 5
5. Pengertian-pengertian .................................................................................
6
25 Kesimpulan ................................................................................................
90
26. Saran ................................................................................................ 92
xii
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT Lampiran “D” Sub Lampiran XII
SEKOLAH STAF DAN KOMANDO Nomor 4 Tahun 2018
Tanggal 8 Januari 2018
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Negeri
c. Desain Kapal
CONTOH IMPLIKASI
14. Implikasi.
Dengan penjelasan bagaimana proses pengadaan barang dan jasa yang telah
berjalan dalam lima tahun terakhir, dapat dikatakan bahwa proses pengadaan yang
telah berlangsung perlu dilaksanakan optimalisasi pada proses pengadaan. Implikasi
yang terjadi jika proses pengadaan tidak dilaksanakan secara optimal sbb :
a. Implikasi Variabel 1 terhadap Variabel 2
Implikasi proses pengadaan kapal perang dalam negeri saat ini terhadap
pemenuhan Alutsista yang berkualitas adalah :
1) Jika tidak ada perencanaan Life Cycle Cost dari tahap perencanaan
pengadaan, maka anggaran yang tersedia pada proses pengadaan kapal
perang dalam negeri hanya anggaran untuk pembelian kapal perangnya saja,
tanpa adanya biaya pemeliharaan yang menjaga kualitas kapal perang
selama usia pakai. Sehingga alutsista yang berkualitas tidak terpenuhi……….
….........................................................................................................................
............................................................................................................................
b. Kemampuan Dismatal
b. Strategi.
Berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan, perlu dijabarkan ke
dalam strategi yang tepat, sehingga dapat dijadikan acuan dalam
menentukan upaya-upaya yang dilakukan. Strategi-strategi tersebut
sebagai tindak lanjut kebijakan yang telah dirumuskan, diwujudkan
melalui suatu langkah atau cara (ways) menggunakan daya, dana,
sarana dan prasarana (means) dalam mencapai sasaran (ends) dengan
mengatur skala prioritas sasaran yang ingin dicapai. Berdasarkan
kebijakan yang telah dirumuskan diatas, selanjutnya ditentukan strategi
yang akan diambil dalam rangka menentukan optimalisasi proses
pengadaan kapal perang kelas PC 40 M guna memenuhi alutsista yang
berkualitas dalam rangka mendukung tugas TNI AL. Analisa yang
dilakukan untuk menentukan stategi adalah dengan metode SWOT
menggunakan faktor-faktor baik kekuatan, kelemahan, internal dan
eksternal terkait optimalisasi proses pengadaan kapal perang kelas PC
40 M guna memenuhi alutsista yang berkualitas dalam rangka
mendukung tugas TNI AL. Dibawah ini merupakan perhitungan SWOT
IFAS dan EFAS serta kuadran terpilih sedangkan untuk perhitungan
bobot dan rating terlampir:
BOBOT SKOR
NO IFAS A*B KETERANGAN
(A) (B)
STRENGTH
Satker Bintek di TNI AL
berperan aktif dan memiliki
pengalaman dalam
menentukan spesifikasi
teknis berdasarkan dokumen Penentuan merk spektek
Opsreq yang diterbitkan oleh dilaksanakan untuk
1 Sopsal dan memiliki banyak 0.174 3.100 0.539 memenuhi kebutuhan
referensi agen yang bisa
operasi kapal perang
bekerjasama memenuhi
Alpalhankam sesuai
kebutuhan TNI AL
Personil Dismatal memiliki
Konsep desain spiral
kemampuan untuk terdiri dari empat fase,
melaksanakan pemeriksaan yaitu concept design,
2 desain yang diajukan oleh 0.154 2.800 0.430 preliminary design,
galangan kapal sampai pada contract design, dan detail
tahap preliminary desain. design
BOBOT SKOR
NO FAKTOR A*B KETERANGAN
(A) (B)
OPPORTUNITY
Persentase anggaran
pertahanan mengalami Lebih banyak program
1 0.121 3.600 0.435
kenaikan dari tahun ke tahun yang dapat diusulkan
Departemen perhubungan
telah melaksanakan lelang
Semakin banyak
pengadaan jasa konsultansi
perusahaan yang
2 studi desain kapal induk 0.127 3.300 0.419
mengikuti lelang
kenavigasian, dengan jumlah
semakin baik
calon penyedia yang banyak.
KEBIJAKAN
UPAYA
UPAYA UPAYA
PRIORITAS UPAYA
STRATEGI BOBOT
U-1 U-2 U-3 U-4 U-5 U-6 U-7 U-8
STRATEGI 55.84 10% 15% 25% 5% 30% 15% 100%
1
STRATEGI %
31.96 10% 15% 20% 17% 8% 10% 10% 10% 100%
2
STRATEGI %
12.20
23% 26% 28% 23% 100%
3 %
Dari tabel 6.7 dapat dilihat bahwa Upaya ke 5 pada Strategi ke 1
merupakan upaya terbaik berdasarkan perhitungan AHP, dengan nilai final
sebesar 30 x 55,84% = 72,592
Lampiran “D” Sub Lampiran XXII
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT
Nomor 4 Tahun 2018
SEKOLAH STAF DAN KOMANDO
Tanggal 8 Januari 2018
DAFTAR PUSTAKA
B. Terbitan Berkala
C. Publikasi Elektronik
Walker, W. (Senior Executive Producer). (2009-2010). Larry King live [Television series].
Los Angeles & New york: CNN.
E. Peraturan Perundang-undangan
Peraturan Presiden RI No. 81 Tahun 2005 tentang Badan koordinasi Keamanan Laut
Lampiran “D” Sub Lampiran XXIII
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT Nomor 9 Tahun 2018
SEKOLAH STAF DAN KOMANDO Tanggal 4 Juni 2018
Perundang-undangan TUGAS
Landasan Teori TNI AL
Life Cycle TERDUKUNG
Cost
Merk dan
PROSES
Type PROSES OPTIMALISASI PROSES PENGADAAN TERPENUHINYA
Spesifikasi PENGADAAN PENGADAAN KAPAL ALUTSISTA YANG
KAPAL PERANG KAPAL PERANG
BERKUALITAS
Teknis SAAT INI PERANG DALAM NEGERI YANG
DIHARAPKAN
LANDASAN OPERASIONAL
PERUNDANG-UNDANGAN
PERATURAN PEMERINTAH
LANDASAN TEORI
TEORI ORGANISASI
TERPENUHINYA TUGAS
TEORI KOMPETENSI
ALUTSISTA YANG TNI AL
TEORI SINERGITAS
BERKUALITAS TERDUKUNG
TEORI RMA
TEORI CYBER WARFARE
TEORI STRATEGI
TINJAUAN PUSTAKA
IDE/KONSEP
TULISAN
KONSULTASI
IDE/KONSEP DENGAN
PABINGPOK
LAPORAN KE
SPRIN JUDUL KONSULTASI UJIAN TASKAP
DIRDIK
DAN PABING
TASKAP