DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS YENDIDORI
Alamat : Jl.Sorido Raya, Distrik Yendidori, 98547,
Email : pyendidori@gmail.com
SURAT KEPUTUSAN
TENTANG
Ditetapkan di :
Pada tanggal :
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG
Salah satu unsur penting dan sangat vital yang menentukan keberhasilan
Akreditasi Puskesmas adalah bagaimana mengatur sistem pendokumentasian
dokumen.
Pengaturan sistem dokumentasi dalam satu proses implementasi akreditasi
puskesmas dianggap penting karena dokumen merupakan acuan kerja, bukti
pelaksanaan dan penerapan kebijakan, program dan kegiatan, serta bagian dari
salah satu persyaratan Akreditasi.
Dengan adanya sistem dokumentasi yang baik dalam suatu
institusi/organisasi diharapkan fungsi-fungsi setiap personil maupun bagian-
bagian dari organisasi dapat berjalan sesuai dengan perencanaan bersama
dalam upaya mewujudkan kinerja yang optimal.
Dokumen yang dimaksud dalam Akreditasi secara garis besar dibagi atas
dua bagian yaitu dokumen internal dan dokumen eksternal. Dokumen tersebut
digunakan untuk membangun dan membakukan sistem manajemen mutu dan
sistem manajemen pelayanan. Dokumen internal tersebut berupa Kebijakan,
Pedoman/Panduan, Standar operasional prosedur (SOP) dan dokumen lain
disusun berdasarkan peraturan perundangan dan pedoman-pedoman (regulasi)
eksternal yang berlaku.
Agar para pemangku kepentingan Akreditasi Puskesmas memiliki acuan dan
memudahkan dalam melakukan dokumentasi perlu disusun Pedoman
Penyusunan Dokumen Akreditasi Puskesmas Kabupaten Biak Numfor
C. SASARAN
1. Pendamping dan surveior akreditasi puskesmas
2. Kepala Puskesmas, Tim Mutu, Pelaksana dan Tim Akreditasi Puskesmas
D. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tetang
Pelayanan Publik, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
112;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Tenaga
Kesehatan;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang
Sistem Kesehatan Nasional;
7. Permenkes 1538 tahun 2011 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas
Kementrian Kesehatan;
8. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan;
9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Naskah
Dinas Instansi Pemerintah
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 tahun 2014 tentang Klinik;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas;
13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 59 tahun 2015 tentang Komisi
Akreditasi FKTP;
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 tahun 2015 tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama,Tempat Praktik Mandiri Dokter, Dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2012
tentang Tata Kearsipan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2017
tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Kementerian Kesehatan
17. Peraturan Bupati Biak Numfor Nomor 12 Tahun 2017 tentang susunan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor (Berita
Daerah Kabupaten Biak Numfor Tahun 2017 Numfor 115);
BAB II
DOKUMENTASI AKREDITASI PUSKESMAS
BAB III
PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI
A. TATA NASKAH
Untuk ketentuan Tata Naskah Puskesmas memberlakukan terhadap semua
dokumen yang akan disusun dalam akreditasi dengan mengacu pada Peraturan
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2012 tentang Tata
Kearsipan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah;
Pedoman penyusunan Dokumen akreditasi FKTP Direktorat Jenderal Bina
Upaya Kesehatan Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar Tahun 2015 yang
berkaitan dengan Akreditasi Puskesmas Se-Kabupaten Biak Numfor.
Adapun ketentuan yang dipergunakan oleh puskesmas adalah sebagai
berikut :
1. Pengertian
a. Tata Naskah Puskesmas adalah pengaturan tentang jenis, susunan dan
bentuk, pembuatan, pengamanan, pejabat penandatanganan, dan
pengendalian yang digunakan dalam komunikasi puskesmas.
b. Naskah Puskesmas adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi
puskesmas yang dibuat dan/atau dikeluarkan oleh pejabat yang
berwenang di lingkungan puskesmas.
c. Surat Keputusan Kepala Puskesmas adalah naskah puskesmas dalam
bentuk dan susunan produk hukum yang bersifat penetapan, individual,
konkrit dan final.
d. Surat Perintah adalah naskah puskesmas yang berisi perintah dari atasan
kepada bawahan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu di luar tugas
dan fungsi.
e. Surat Tugas adalah naskah puskesmas yang berisi tugas dari atasan
kepada bawahan untuk melaksanakan perintah pekerjaan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
f. Surat Perjalanan Puskesmas adalah naskah puskesmas dari pejabat yang
berwenang kepada bawahan atau pejabat tertentu untuk melaksanakan
perjalanan dinas puskesmas.
g. Memo berisi informasi puskesmas yang bersifat mengingatkan suatu
masalah, menyampaikan arahan, peringatan, atau pendapat yang dibuat
oleh atasan kepada bawahannya.
h. Disposisi adalah petunjuk tertulis singkat dari atasan kepada bawahan
mengenai tindak lanjut/tanggapan terhadap naskah puskesmas masuk.
i. Surat Edaran berisi pemberitahuan, penjelasan, dan/atau petunjuk cara
melaksanakan hal tertentu yang dianggap penting dan mendesak.
j. Surat Kuasa berisi pemberian kuasa kepada pihak lain dengan atas
namanya untuk melakukan suatu tindakan tertentu dalam lingkungan
puskesmas.
k. Berita Acara berisi pernyataan pelaksanaan kegiatan pada waktu dan
tempat tertentu yang ditandatangani oleh para pihak.
l. Surat Keterangan berisi penjelasan subjek dan objek untuk kepentingan
puskesmas/tertentu.
m. Surat Pengantar berisi informasi yang digunakan untuk menyampaikan
barang/naskah.
n. Laporan berisi pemberitahuan tentang pelaksanaan kegiatan atau
kejadian tertentu.
o. Telaah Staf berisi analisis pertimbangan, pendapat, dan saran secara
sistematis terhadap sesuatu permasalahan yang perlu penjelasan dari
bawahan kepada atasan.
p. Notula adalah catatan yang berisi proses rapat puskesmas
q. Surat Undangan berisi undangan kepada pejabat/pegawai baik di
lingkungan internal puskesmas maupun pihak ekternal yang tertera pada
alamat tujuan untuk menghadiri suatu acara puskesmas.
r. Surat Panggilan berisi pemanggilan dari pejabat yang berwenang kepada
pegawai untuk menghadap.
s. Surat Izin berisi persetujuan terhadap suatu permohonan yang
dikeluarkan oleh pejabat berwenang sesuai dengan ketentuan.
t. Rekomendasi berisi keterangan atau catatan dari pejabat yang berwenang
tentang sesuatu hal yang untuk dapat dijadikan bahan pertimbangan di
puskesmas.
u. Daftar hadir adalah naskah puskesmas dari pejabat berwenang yang
berisi keterangan atas kehadiran seseorang.
1,5 cm
3. Prinsip Naskah Puskesmas, terdiri dari :
a. Ketelitian,
b. Kejelasan,
c. Singkat dan padat,
d. Logis dan meyakinkan.
2,5 cm 2,5 cm
1,5 cm 1,5 cm
Keterangan :
7. Metode Penomoran
a. Metode penomoran dokumen akreditasi puskesmas dibuat terpisah dari surat
menyurat umum dengan tata aturan.
b. ditetapkan sebagai berikut :
a) Dokumen Keputusan
Sebagai contoh : Nomor : 440/I.001/2024
Keterangan :
440 : Menyatakan klasifikasi Surat Puskesmas
I-V : Menyatakan sebagai BAB
001 dst : Menyatakan nomor urut penyusunan surat
YYYY : Menyatakan tahun pembuatan SK
8) Penulisan
a. Memakai kertas ukuran A4 dengan gramatur 70 (tujuh puluh) gram/m2.
b. Penulisan Surat Keputusan menggunakan ruang tepi atas 1,5 cm dengan
2 spasi dibawah kop, ruang tepi kiri 3 cm, ruang tepi kanan 2 cm, dan
ruang tepi bawah 2,5 cm dari tepi kertas.
c. Penulisan SOP menggunakan ruang tepi atas 2 cm, ruang tepi kiri 3 cm,
ruang tepi kanan 2 cm dan ruang tepi bawah 2,5 cm dari tepi kertas.
d. Pembukaan Surat Keputusan ditulis dengan huruf capital.
e. Naskah Surat Keputusan ditulis dengan jenis huruf Bookman Old Style
dengan ukuran font 12 pt.
f. Naskah lainnya selain naskah Surat Keputusan ditulis dengan jenis huruf
Arial dengan ukuran font 12 pt.
B. KEBIJAKAN
Kebijakan adalah Peraturan/Surat Keputusan yang ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas yang merupakan garis besar yang bersifat mengikat dan wajib
dilaksanakan oleh penanggung jawab maupun pelaksana. Berdasarkan
kebijakan tersebut, disusun pedoman/panduan dan standar operasional prosedur
(SOP) yang memberikan kejelasan langkah-langkah dalam pelaksanaan
kegiatan di puskesmas .
Penyusunan Peraturan/Surat Keputusan tersebut harus didasarkan pada
peraturan perundangan, baik Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Presiden, Peraturan Menteri, Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah, dan
pedoman- pedoman teknis yang berlaku seperti yang ditetapkan oleh
Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Dinas Kesehatan Provinsi,
dan Dinas Kesehatan Kabupaten.
Peraturan/Surat Keputusan Kepala Puskesmas dapat dituangkan dalam
lampiran dari peraturan/keputusan tersebut.
Format Surat Keputusan disesuaikan dengan Peraturan Daerah yang
berlaku atau dapat disusun sebagai berikut :
1. Pembukaan ditulis dengan huruf kapital:
a. Kebijakan : Keputusan Kepala Puskesmas
b. Nomor : ditulis sesuai sistem penomoran di FKTP,
c. Judul : ditulis judul Peraturan/Keputusan tentang
d. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
e. Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakkan di tengah margin.
2. Konsideran, meliputi :
a. Menimbang :
1) Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi latar
belakang dan alasan pembuatan keputusan,
2) Huruf awal kata “menimbang” ditulis dengan huruf kapital diakhiri dengan
tanda baca titik dua ( : ), dan diletakkan di bagian kiri,
3) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan huruf
kecil dan dimulai dengan kata “bahwa” dengan “b” huruf kecil, dan diakhiri
dengan tanda baca (;).
b. Mengingat :
1) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang
memerintahkan pembuat Peraturan/Surat Keputusan tersebut,
2) Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah peraturan
yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi,
3) Kata “mengingat” diletakkan di bagian kiri sejajar kata menimbang,
4) Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai dengan
hirarki tata perundangan dengan tahun yang lebih awal disebut lebih dulu,
diawali dengan nomor 1, 2, dst, dan diakhiri dengan tanda baca (;).
3. Diktum :
a. Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan huruf
kapital,
b. Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan sejajar dengan
kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata menetapkan ditulis dengan
huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : ),
c. Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala), seluruhnya ditulis
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik ( . ).
4. Batang Tubuh.
a. Batang tubuh memuat semua substansi Peraturan/Surat Keputusan yang
dirumuskan dalam diktum-diktum,
b. Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/Surat Keputusan, perubahan,
pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
c. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran Peraturan/ Surat Keputusan,
dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan
Peraturan/Surat Keputusan.
5. Kaki :
6. Penandatanganan :
Peraturan/Surat Keputusan Kepala Puskesmas ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas, dituliskan nama tanpa gelar.
7. Lampiran Surat Keputusan :
a. Halaman pertama harus dicantumkan judul lampiran, nomor, tanggal, dan
judul keputusan.
b. Peletakkan penulisan Lampiran Surat Keputusan diletakkan di sudut kanan
atas.
Hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen Peraturan / Surat Keputusan yaitu :
Kebijakan yang telah ditetapkan Kepala Puskesmas tetap berlaku meskipun
terjadi penggantian Kepala Puskesmas hingga adanya kebutuhan revisi atau
pembatalan
Penomoran
KEPUTUSAN mengacu pada
Pola Klasifikasi
KEPALA PUSKESMAS YENDIDORI Arsip
NOMOR : ....../....../AB//KEP/II/YYYY
Judul
TENTANG Keputusan
…………………………………………………………. ditulis dengan
huruf kapital
MEMUTUSKAN:
KESATU :
KEDUA :.
Kota sesuai
KETIGA : dengan alamat
instansi
Ditetapkan di : &tanggal
penandatangan
Pada tanggal :
NAMA JABATAN, Nama jabatan &
nama lengkap
Tanda Tangan dan Cap yang ditulis
dengan
jabatan huruf kapital
dicetak tebal dan
tidak
mencantumkan
NAMA LENGKAP gelar dan NIP
Huruf pertama
CONTOH FORMAT LAMPIRAN KEPUTUSAN setiap Kata Judul
Lampiran
Keputusan ditulis
dengan huruf
Kapital
Lampiran : Keputusan
Penomoran
mengacu pada
Nomor : Pola Klasifikasi
Tanggal :
KETUA
1. TugasPokok : ..............................................................................
.............
2. Fungsi : ...................................................................
........................
3. Uraian Tugas :
a.
b. Dst……
Kota sesuai
dengan alamat
instansi
Ditetapkan di : &tanggal
Pada tanggal : penandatanga
NAMA JABATAN,
Nama jabatan &
nama lengkap yang
Tanda Tangan dan Cap ditulis dengan
jabatan huruf kapital
dicetak tebal dan
tidak
mencantumkan
NAMA LENGKAP
Kata Pengantar
BAB I. Pendahuluan
A. Latar belakang
1. Gambaran Umum Puskesmas
2. Visi Puskesmas
3. Misi Pukesmas
4. Struktur Puskesmas
5. Motto Puskesmas
6. Tata NIlai Puskesmas
B. Tujuan
C. Pengertian / Istilah
D. Ruang Lingkup
E. Landasan Hukum
F. Kebijakan
BAB II. PENGORGANISASIAN
A. Struktur Tim Mutu
B. Uraian Tugas Tim Mutu
a. Ketua Tim Manajemen Mutu
b. Sekretaris Manajemen Mutu
c. Auditor Internal
d. Tim Mutu UKM
e. Tim Mutu UKP
f. Tim Mutu ADMEN
BAB III. Kegiatan Perbaikan Mutu Puskesmas dan Keselamatan Pasien
A. Komitmen Manajemen
B. Metode
C. Pencatatan dan Pelaporan
BAB IV. Monitoring dan Evakuasi
BAB V. Penutup
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Visi Dan Misi
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II DATA DATA PUSKESMAS
1. Data umum
A. Peta Wilayah
(Format 1atau Gambar Peta Wilayah Kerja Puskesmas)
Data Fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas (Di
Dalam dan Luar Gedung)
B. Data Sumber Daya
1) Ketenagaan Puskesmas (Format 2a)
2) Keadaan Obat dan Bahan Habis Pakai (Format 2b)
3) Keadaan Alat Kesehatan Format 2c)
4) Pembiayaan Kesehatan (Format 2d)
5) Keadaan Sarana dan Prasarana (Format 2e)
C. Data Peran Serta Masyarakat (Format 3)
D. Data Penduduk dan sasaran Program (Format 4)
E. Data Sekolah (Format 5)
F. Data Kesehatan Lingkungan (Format 6)
2. Data Khusus
A. Status Kesehatan
1) Data Kematian (Format 7)
2) Kunjungan Kesakitan (Format 8)
3) Data Sepuluh Penyakit terbesar (Format 9)
B. Kejadian Luar Biasa (Format 10)
C. Cakupan Program Pelayanan Kesehatan 1 Tahun (Format 11)
D. Hasil Survey (Bila ada) – (Format 12)
F. PEDOMAN/ PANDUAN
Pedoman/ panduan adalah: kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah langkah-
langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk menentukan dan
melaksanakan kegiatan.
Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga dapat diartikan
pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya mengatur 1 (satu)
kegiatan. Pedoman/ panduan dapat diterapkan dengan baik dan benar melalui
penerapan SOP.
Mengingat sangat bervariasinya bentuk dan isi pedoman/ panduan maka Puskesmas
menyusun/membuat sistematika buku pedoman/ panduan sesuai kebutuhan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen pedoman atau panduan yaitu:
1. Surat Keterangan
2. Berita Acara
3. Surat Perintah
4. Surat Perjalanan
5. Surat Tugas
6. Laporan
7. Telaahan Staf
8. Notulen
9. Surat Edaran
10.Surat Kuasa
11.Surat Pengantar
12.Memo
13.Disposisi
14.Logo
15.Surat Panggilan
16.Surat Izin
17.Rekomendasi
18.Daftar Hadir
BAB IV. Penutup
Daftar Pustaka
JUDUL SOP
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Nama
Nama
Nip.............................
Puskesmas (ttd Ka. Puskesmas)
.
Jika SOP disusun lebih dari satu halaman, pada halaman kedua dan seterusnya
SOP dibuat tanpa menyertakan kop/heading.
Contoh Komponen SOP
8. Format SOP (Standar Operasional Prosedur) yang dibakukan oleh puskesmas
adalah dengan contoh sebagai berikut :
JUDUL SOP
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Nama dan gelar
Nama Puskesmas Kepala
(ttd Ka. UPTD)
Nip..............................
1.Pengertian
2.Tujuan
3.Kebijakan
4.Referensi
5.Alat
6.Prosedur/Langkah-
langkah
7.Bagan Alir/Diagram Alir
(Jika Perlu)
8. Hal yang perlu di
perhatikan
(Jika Perlu)
9.Unit Terkait
10. Dokumen Terkait
11. Rekaman Historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan
Penjelasan :
a) Penulisan SOP harus tetap di dalam kotak adalah : nama puskesmas dan
logo, judul SOP, nomor dokumen, tanggal terbit dan tanda tangan kepala
puskesmas
b) Logo Kabupaten dan Lambang Puskesmas
c) Tulisan judul SOP
d) Kotak logo kabupaten dan logo puskesmas
e) Nomer dokumen, nomor revisi, tanggal terbit, halaman
f) Tulisan SOP
g) Penulisan Puskesmas
h) Penulisan Kepala Puskesmas dan penulisan NIP
i) Kop SOP dan komponen SOP formatnya jadi satu, untuk garis tengah di
komponen SOP sejajar dengan garis kanan kop logo kabupaten.
j) Untuk pengertian, tujuan, kebijakan, referensi, prosedur, diagram alir (bila
perlu), unit terkait, rekaman historis perubahan, lebar kotak menyesuaikan
isi materi.
9. Petunjuk Pengisian SOP
a. Logo:
Logo yang dipakai adalah logo Pemerintah Kabupaten dan lambang
Puskesmas.
b. Kotak Kop/Heading diisi sebagai berikut:
a) Heading hanya dicetak halaman pertama.
b) Kotak Kop kanan kiri diberi Logo pemerintah daerah dan lambang
puskesmas.
c) Kotak Judul diberi Judul /nama SOP sesuai proses kerjanya.
d) Nomor Dokumen: diisi sesuai dengan ketentuan penomeran yang
berlaku di Puskesmas .
e) No. Revisi: diisi dengan status revisi
f) Tanggal terbit: diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal
diberlakukannya SOP tersebut.
g) Halaman: diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total
halaman untuk SOP tersebut (misal 1/5).
h) Ditetapkan Kepala Puskesmas: diberi tandatangan Kepala, nama dan
gelarnya serta Nomer Induk Pegawai (NIP).
c. Isi Standar Prosedur Operasional :
Isi dari SOP setidaknya adalah sebagai berikut:
a) Pengertian: diisi definisi judul SOP danberisi penjelasan dan atau
definisi tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau menyebkan
salah pengertian/ menimbulkan multi persepsi.
b) Tujuan: berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci: “
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk ……”.
c) Kebijakan : berisi kebijakan Kepala Puskesmas yang menjadi dasar
dibuatnya SOP tersebut.
d) Referensi : berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan SOP,
bisa berbentuk buku, peraturan perundang-undangan, ataupun bentuk
lain sebagai bahan pustaka.
e) Prosedur: bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan
langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu.
f) Diagram Alir/ bagan alir (Flow Chart):Di dalam penyusunan prosedur
maupun instruksi kerja sebaiknya dalam langkah – langkah kegiatan
dilengkapi dengan diagram alir/ bagan alir untuk memudahkan dalam
pemahaman langkah-langkahnya. Adapun bagan alir secara garis
besar dibagi menjadi dua macam, yaitu diagram alir makro dan
diagram alir mikro
Awal kegiatan :
Akhir kegiatan: :
Simbol Keputusan :
Penghubung :
Dokumen :
Arsip :
g) Unit terkait: berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait
dalam proses kerja tersebut.
h) Rekaman Historis Perubahan : berisi rekaman tentang isi perubahan
SOP yang akan diubah serta tanggal pemberlakuan.
d. Syarat penyusunan SOP:
a) Perlu ditekankan bahwa SOP harus ditulis oleh mereka yang melakukan
pekerjaan tersebut atau oleh unit kerja tersebut. Tim atau panitia yang
ditunjuk oleh Kepala Puskesmas hanya untuk menanggapi dan
mengkoreksi SOP tersebut. Hal tersebut sangatlah penting, karena
komitmen terhadap pelaksanaan SOP hanya diperoleh dengan adanya
keterlibatan personel/ unit kerja dalam penyusunan SOP.
b) SOP harus merupakan flow charting dari suatu kegiatan. Pelaksana atau
unit kerja agar mencatat proses kegiatan dan membuat alurnya kemudian
Tim Mutu diminta memberikan tanggapan.
c) Di dalam SOP harus dapat dikenali dengan jelas siapa melakukan apa,
dimana, kapan dan mengapa.
d) SOP jangan menggunakan kalimat majemuk. Subjek, predikat dan objek
SOP harus jelas.
e) SOP harus menggunakan kalimat perintah/instruksi bagi pelaksana
dengan bahasa yang dikenal pemakai.
f) SOP harus jelas, ringkas, dan mudah dilaksanakan.Untuk SOP pelayanan
pasien maka harus memperhatikan aspek keselamatan, keamanan dan
kenyamanan pasien. Untuk SOP profesi harus mengacu kepada standar
profesi, standar pelayanan, mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi (IPTEK) kesehatan dan memperhatikan aspek keselamatan
pasien.
e. Evaluasi SOP
Evaluasi SOP dilakukan terhadap isi maupun penerapan SOP.
a) Evaluasi penerapan/ kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan dengan
menilai tingkat kepatuhan terhadap langkah – langkah dalam SOP. Untuk
evaluasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan daftar tilik/check list:
b) Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan secara
konsisten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan, untuk
diingat, dikerjakan, dan diberi tanda (checkmark).
c) Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk
mendukung standarisasi suatu proses pelayanan.
d) Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
e) Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah pelaksanaan dan
memonitor SOP, bukan untuk menggantikan SOP itu sendiri.
f) Langkah-langkah menyusun daftar tilik:
Langkah awal menyusun daftar tilik dengan melakukan Identifikasi
prosedur yang membutuhkan daftar tilik untuk mempermudah
pelaksanaan danmonitoringnya.
1) Gambarkan flow-chart dari prosedur tersebut,
2) Buat daftar kerja yang harus dilakukan,
3) Susun urutan kerja yang harus dilakukan,
4) Masukkan dalam daftar tilik sesuai dengan format tertentu,
5) Lakukan uji-coba,
6) Lakukan perbaikan daftar tilik,
7) Standarisasi daftar tilik.
g) Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SPO dalam langkah-
langkah kegiatan, dengan rumus sebagai berikut.
I. REKAM IMPLEMENTASI
1. Rekam implementasi adalah: dokumen yang menjadi bukti obyektif dari kegiatan
yang dilakukan atau hasil yang dicapai di dalam kegiatan Puskesmas dalam
melaksanakan regulasi internal atau kegiatan yang direncanakan.
2. Catatan/ rekam implementasi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan juga harus
dikendallikan. Organisasi harus menetapkan SOP terdokumentasi untuk
mendefinisikan pengendalian yang diperlukan untuk identifikasi, penyimpanan,
perlindungan, pengambilan, lama simpan dan permusnahan. Catatan/ rekam
implementasi harus dapat terbaca, segera dapat teridentifi kasi dan dapat
diakses kembali.
b) Konsiderans
Bagian konsiderans instruksi terdiri dari
(1) kata menimbang, yang memuat latar belakang penetapan
instruksi;
(2) kata mengingat, yang memuat dasar hukum sebagai
landasan penetapan instruksi.
c) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh instruksi memuat substansi Instruksi.
d) Kaki
Bagian kaki instruksi terdiri dari
(1) tempat (kota sesuai dengan alamat instansi) dan tanggal
penetapan instruksi;
(2) nama jabatan pejabat yang menetapkan instruksi, yang
ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda koma;
(3) tanda tangan pejabat yang menetapkan instruksi;
(4) nama lengkap pejabat yang menandatangani instruksi, yang
ditulis dengan huruf kapital, tanpa mencantumkan gelar.
4) Distribusi dan Tembusan
Instruksi yang telah ditetapkan didistribusikan kepada yang
berkepentingan.
5) Hal yang Perlu Diperhatikan
a) Instruksi merupakan pelaksanaan kebijakan pokok sehingga
instruksi harus merujuk pada suatu peraturan perundang- undangan.
b) Wewenang penetapan dan penandatanganan instruksi tidak dapat
dilimpahkan kepada pejabat lain. Logo
Instansi dan
CONTOH FORMAT INSTRUKSI Nama
Instansi
PEMERINTAH KABUPATEN BIAK NUMFOR
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS YENDIDORI
Alamat : Jl.Sorido Raya, Distrik Yendidori, 98547,
Email : pyendidori@gmail.com
INSTRUKSI
NOMOR …/…/…/…/…
TENTANG Memuat
alasan
…………………………………………………………. NAMA tentang
JABATAN ………………………………….. perlu
ditetapkan
Dalam rangka …………………….………..………..………... dengan Instruksi
ini memberi instruksi
Daftar Nma
Kepada : ASN yang
1. Nama/Jabatan Pegawai; menerima
Instruksi
2. Nama/Jabatan Pegawai;
3. Nama/Jabatan Pegawai;
4. Nama/Jabatan Pegawai;
Untuk :
Memuat
substansi
KESATU : tentang
arahan yang
………………………………………………………………………….. diinstruksik
an
KEDUA :
…………………………………………………………………………..
Kota
KETIGA : seusai
dengan
………………………………………………………………………….. alamat
instansi
KEEMPAT : Melaksanakan instruksi ini dengan penuh tanggung dan
tanggal
jawab.
Instruksi …. ini mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan.
Nama
jabatan &
Dikeluarkan di : nama
pada tanggal : lengkap
NAMA JABATAN, yang
ditulis
Tanda Tangan dan Cap jabatan dengan
huruf
kapital
dicetak
tebal dan
NAMA LENGKAP
mencantu
mkan
2. Surat Perintah Tugas (SPT)
1) Pengertian
Surat Perintah Tugas adalah naskah dinas dari atasan atau pejabat yang
berwenang yang ditunjukan kepada bawahan atau pegawai lainnya yang
berisi penugasan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas
dan fungsi.
2) Wewenang Pembuatan dan Penandatangan
Surat Perintah Tugas dibuat dan ditandatangani oleh atasan atau pejabat
yang bewenang berdasarkan lingkup tugas, wewenang, dan tanggung
jawabnya.
3) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala Surat Perintah Tugas terdiri dari
(1) kop naskah dinas, yang berisi lambang negara dan nama
jabatan (untuk pejabat negara) atau logo dan nama instansi (untuk
nonpejabat negara), yang ditulis dengan huruf awal kapital secara
simetris;
(2) kata surat tugas, yang ditulis dengan huruf kapital secara
simetris;
(3) nomor, yang berada di bawah tulisan surat tugas.
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh Surat Perintah Tugas terdiri dari hal berikut.
(1) Konsiderans meliputi pertimbangan dan/atau dasar:
pertimbangan memuat alasan ditetapkannya surat tugas; dasar
memuat ketentuan yang dijadikan landasan
ditetapkannya surat tugas tersebut.
(2) Diktum dimulai dengan frasa memberi tugas, yang ditulis
dengan huruf kapital dicantumkan secara simetris, diikuti kata
kepada di tepi kiri serta nama dan jabatan pegawai yang
mendapat tugas. Di bawah kata kepada ditulis kata untuk
disertai tugas-tugas yang harus dilaksanakan
c) Kaki
Bagian kaki surat tugas terdiri dari
(1) tempat dan tanggal surat tugas;
(2) nama jabatan pejabat yang menandatangani, yang ditulis
dengan huruf awal kapital pada setiap awal unsurnya, dan diakhiri
dengan tanda baca koma;
(3) tanda tangan pejabat yang menugasi;
(4) nama lengkap pejabat yang menandatangani surat tugas,
yang ditulis dengan huruf awal kapital pada setiap awal unsurnya;
(5) cap puskesmas
4) Distribusi dan Tembusan
a) Surat Tugas disampaikan kepada yang mendapat tugas.
b) Tembusan surat tugas disampaikan kepada pejabat/instansi yang
terkait.
5) Hal yang Perlu Diperhatikan
a) Bagian konsiderans memuat pertimbangan atau dasar.
b) Jika tugas merupakan tugas kolektif, daftar pegawai yang ditugasi
dimasukkan ke dalam lampiran yang terdiri dari kolom nomor urut,
nama, pangkat, NIP, jabatan, dan keterangan.
c) Surat tugas tidak berlaku lagi setelah tugas yang termuat selesai
dilaksanakan.
CONTOH FORMAT
SURAT PERINTAH TUGAS
Logo Instansi
dan Nama
Instansi yang
PEMERINTAH KABUPATEN BIAK NUMFOR
telah dicetak
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS YENDIDORI
Alamat : Jl.Sorido Raya, Distrik Yendidori, 98547,
Email : pyendidori@gmail.com
SURAT TUGAS
NOMOR …/…/…/…/… Nama Jabatan
Penomoran
yang
mengacu
menandatanga
pada Pola
Klasifikasi
Arsip
..............................................................................................................
...............
Memuat
Menimbang : a. bahwa ……………………………………….… Peraturan/
dasar
b. bahwa …………………………………………..… ditetapkan
Dasar : 1. …………………………………………………;
2. ………………………………………………………;
Memberi Tugas
Daftar
No Nama NIP Jabatan Pejabat
1 yang
menerima
2
3
4 Dst Memuat
Substansi
arahan
Untuk : yang
1. ………………………………………………………………………;
2. ………………………………………………………………………;
3. ………………………………………………………………………; Kota sesuai
4. dan seterusnya. dengan
alamat
Instansi dan
tanggal
penandatan
Nama Tempat, Tanggal ganan
Nama Jabatan,
Nama
Tanda Tangan dan Cap Jabatan dan
Instansi Nama
Lengkap
ditulis
Nama Lengkap dengan
huruf awal
Tembusan:
1. .... Tembusan
Untuk
2. … yang
1. Berita Acara bersangkut
a. Penge
rtian
Berita acara adalah naskah puskesmas yang berisi uraian tentang
proses pelaksanaan suatu kegiatan yang harus ditanda tangani oleh
para pihak dan para saksi apabila diperlukan.
b. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala berita acara terdiri dari
a) kop naskah puskesmas, yang berisi logo dan nama
instansi diletakkan secara simetris dan ditulis dengan huruf
kapital;
b) judul berita acara;
c) nomor berita acara.
2) Batang
tubuh
Bagian batang tubuh berita acara terdiri
dari
a) tulisan hari, tanggal, dan tahun, serta nama dan jabatan para
pihak yang membuat berita acara;
b) substansi berita
acara.
3) Kaki
Bagian kaki berita acara memuat tempat pelaksanaan
penandatanganan nama jabatan/pejabat dan tanda tangan para
pihak dan para saksi apabila diperlukan.
2. Surat Keterangan
a. Pengertian
Surat keterangan adalah naskah puskesmas yang berisi informasi hal
atau seseorang untuk kepentingan kedinasan.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Surat keterangan dibuat dan ditandatangani oleh pejabat sesuai
dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat keterangan terdiri dari
a) kop surat keterangan, yang berisi logo dan nama instansi
diletakkan secara simetris dan ditulis dengan huruf kapital;
b) judul surat
keterangan;
c) nomor surat
keterangan.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat keterangan memuat pejabat yang
menerangkan dan pegawai yang diterangkan serta maksud
dan tujuan diterbitkannya surat keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki surat keterangan memuat keterangan tempat, tanggal,
bulan, tahun, nama jabatan, tanda tangan, dan nama pejabat yang
membuat surat keterangan tersebut. Posisi bagian kaki terletak pada
bagian kanan bawah.
CONTOH FORMAT
SURAT KETERANGAN
Logo
Instansi
PEMERINTAH KABUPATEN BIAK NUMFOR dan
DINAS KESEHATAN Nama
PUSKESMAS YENDIDORI Instansi
Alamat : Jl.Sorido Raya, Distrik Yendidori, 98547, yang
Email : pyendidori@gmail.com
Penomoran
mengacu
pada Pola
Klasifikasi
SURAT KETERANGAN Arsip
NOMOR …/…/…/…/…
Memuat
Yang bertanda tangan di bawah ini, Identitas
yang
memberi
Nama : .……………………………
NIP : .……………………………
Jabatan : ………………………….…
……………………………………………………………………. Memuat
…………………….… informa
si
……………………………………………………………………. mengen
…………………….… ai suatu
……………………………………………………………………. hal atau
…………………….… seseoran
……………………………………………………………………. g untuk
kepentin
…………………….… gan
…………………………………………………………………….
…………………….… Kota seusai
dengan alamat
instansi dan
Biak, …………………….. tanggal
penandatangan
an
Pejabat Pembuat Keterangan,
Nama Lengkap
3. Surat Pengantar
a. Pengertian
Surat pengantar adalah naskah puskesmas yang digunakan untuk
mengantar/menyampaikan barang atau naskah.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Surat pengantar dibuat dan ditandatangani oleh pejabat sesuai
dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat pengantar terdiri dari :
a) kop naskah puskesmas;
b) nomor;
c) tanggal;
d) nama jabatan/alamat yang dituju;
e) tulisan surat pengantar yang diletakkan secara simetris.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat pengantar dalam bentuk kolom terdiri dari
a) nomor urut;
b) jenis yang dikirim;
c) banyaknya naskah/barang;
d) keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki surat pengantar terdiri dari :
a) pengirim yang berada di sebelah kanan, yang meliputi
(1) nama jabatan pembuat pengantar;
(2) tanda tangan;
(3) nama dan NIP;
(4) stempel jabatan/instansi
b) penerima yang berada di sebelah kiri, yang meliputi :
(1) nama jabatan
penerima;
(2) tanda tangan;
(3) nama dan NIP;
(4) cap instansi instansi;
(5) nomor
telepon/faksimile;
(6) tanggal penerimaan.
d. Hal yang Perlu Diperhatikan
Surat pengantar dikirim dalam dua rangkap: lembar pertama
untuk penerima dan lembar kedua untuk pengirim.
e. Penomoran
Penomoran surat pengantar sama dengan penomoran surat puskesmas.
CONTOH FORMAT
Logo
SURAT PENGANTAR Instansi
dan Nama
Instansi
PEMERINTAH KABUPATEN BIAK NUMFOR yang telah
DINAS KESEHATAN dicetak
PUSKESMAS YENDIDORI
Alamat : Jl.Sorido Raya, Distrik Yendidori, 98547,
Email : pyendidori@gmail.com
Tanggal
Pembuat
an Surat
(Tgl, Bln, Thn)
Kepada Yth :
............................................................
............................................................
............................................................
SURAT PENGANTAR
NOMOR …/…/…/…/…
No. Naskah Puskesmas yang Banyaknya Keterangan
Dikirimkan
Diterima tanggal………………..
Nama
Penerima Pengirim Jabatan
Nama jabatan, Nama jabatan, dan Nama
Lengkap
ditulis
dengan
huruf
awal
Tanda Tangan Tanda Tangan dan Cap Instansi
Nama Lengkap Nama Lengkap
NIP ……………… NIP ………………
4. Pengumuman
a. Pengertian
Pengumuman adalah naskah puskesmas yang memuat pemberitahuan
yang ditujukan kepada semua pejabat/pegawai dalam instansi atau
perseorangan dan golongan di dalam atau di luar instansi.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Pengumuman dibuat dan ditandatangani oleh pejabat yang
mengumumkan atau pejabat lain yang ditunjuk.
c. Susunan
1) Kepala
a) kop naskah puskesmas yang memuat logo dan nama instansi, yang
ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
b) tulisan pengumuman dicantumkan di bawah logo instansi, yang
ditulis dengan huruf kapital secara simetris dan nomor
pengumuman dicantumkan di bawahnya;
c) kata tentang, yang dicantumkan di bawah pengumuman ditulis
dengan huruf kapital secara simetris;
d) rumusan judul pengumuman, yang ditulis dengan huruf kapital
secara simetris di bawah tentang.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh pengumuman hendaknya memuat
a) alasan tentang perlunya dibuat pengumuman;
b) peraturan yang menjadi dasar pembuatan pengumuman:
c) pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap mendesak.
3) Kaki
Bagian kaki pengumuman terdiri dari :
a) tempat dan tanggal penetapan;
b) nama jabatan pejabat yang menetapkan, yang ditulis dengan
huruf awal kapital, diakhiri dengan tanda baca koma;
c) tanda tangan pejabat yang menetapkan;
d) nama lengkap yang menandatangani, yang ditulis dengan huruf
awal kapital;
e) cap puskesmas
d. Hal yang Perlu Diperhatikan
1) Pengumuman tidak memuat alamat, kecuali yang ditujukan
kepada kelompok/golongan tertentu.
2) Pengumuman bersifat menyampaikan informasi, tidak memuat
tata cara pelaksanaan teknis suatu peraturan.
CONTOH FORMAT
SURAT EDARAN Logo
Instansi dan
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BIAK NUMFOR Nama
Instansi
PUSKESMAS YENDIDORI
DISTRIK AIMANDO
Jln. Padwa, Kampung Yenmanaina, Kode Pos : 989555
Email : puskesmaspasi2022@gmail.com
Penomora
n
mengacu
SURAT EDARAN pada Pola
NOMOR …/…/…/…/… Klasifikas
TENTANG Judul
Pengum
.............................................................................. uman
yang
ditulis
dengan
…………………………………………………………….
…………………….…................. Memuat
……………………………………………………………………. alasan ,
…………………….…................. peraturan
……………………………………………………………………. yang
…………………….…................. menjadi
dasar, dan
pembertahu
……………………………………………………………. an tentang
…………………….…................. hal tertentu
……………………………………………………………………. yang
dianggap
…………………….….................
…………………………………………………………………….
…………………….…...........
Kota seusai
dengan
alamat
Dikeluarkan di : instansi dan
Pada Tanggal : tanggal
penandatan
ganan
Pejabat Pembuat Keterangan,
5. Laporan
a. Pengertian
Laporan adalah naskah p u s k e s m a s yang memuat
pemberitahuan tentang pelaksanaan suatu kegiatan/kejadian.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatangan
Laporan ditandatangani oleh pejabat yang diserahi tugas.
c. Susunan
a) Kepala
Bagian kepala laporan memuat judul laporan yang ditulis
dalam huruf kapital dan diletakkan secara simetris.
b) Batang Tubuh
Bagian batang-tubuh laporan terdiri dari
1) Pendahuluan, memuat penjelasan umum, maksud dan
tujuan serta ruang lingkup dan sistematika laporan;
2) Materi laporan, terdiri atas kegiatan yang dilaksanakan,
faktor yang mempengaruhi, hasil pelaksanaan kegiatan,
hambatan yang dihadapi, dan hal lain yang perlu dilaporkan;
3) Simpulan dan saran, sebagai bahan pertimbangan;
4) Penutup, merupakan akhir laporan.
c) Kaki
Bagian kaki laporan terdiri dari
1) tempat dan tanggal pembuatan laporan;
2) nama jabatan pejabat pembuat laporan, ditulis dengan huruf awal
kapital;
3) tanda tangan;
4) nama lengkap, ditulis dengan huruf awal kapital.
CONTOH FORMAT LAPORAN
Logo
Instansi
PEMERINTAH KABUPATEN BIAK NUMFOR dan
DINAS KESEHATAN Nama
PUSKESMAS YENDIDORI Instansi
Alamat : Jl.Sorido Raya, Distrik Yendidori, 98547, yang
Email : pyendidori@gmail.com Judul
Lapora
LAPORAN n
TENTANG
..........................................................................
A. Pendahuluan :
1. Umum
2. Maksud dan Tujuan
3. Ruang Lingkup
4. Dasar
E. Penutup :
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
Kota seusai
dengan
alamat
instansi dan
tanggal
penandatang
anan
Dibuat di :
Pada Tanggal :
Tanda
tangan
Nama jabatan pembuat laporan pejabat yang
mengeluarka
n laporan,
Tanda Tangan dan Cap Dinas Cap Dinas
namadi
Nama Lengkap
NIP.
6. Telaahan Staf
a. Pengertian
Telaahan staf adalah bentuk uraian yang disampaikan oleh pejabat atau staf
yang memuat analisis singkat dan jelas mengenai suatu persoalan dengan
memberikan jalan keluar/pemecahan yang disarankan.
b. Susunan
a) Kepala
Bagian kepala telaahan staf terdiri dari :
1) judul telaahan staf dan diletakkan secara simetris di tengah atas;
2) uraian singkat tentang permasalahan.
b) Batang
Tubuh
Bagian batang tubuh telaahan staf terdiri dari
1) Persoalan, yang memuat pernyataan singkat dan jelas tentang
persoalan yang akan dipecahkan;
2) Praanggapan, yang memuat dugaan yang beralasan, berdasarkan
data yang ada, saling berhubungan sesuai dengan situasi yang
dihadapi dan merupakan kemungkinan kejadian di masa yang
akan datang;
3) Fakta yang mempengaruhi, yang memuat fakta yang landasan
analisis dan pemecahan persoalan;
4) Analisis pengaruh praanggapan dan fakta terhadap persoalan
dan akibatnya, hambatan serta keuntungan dan kerugiannya,
pemecahan atau cara bertindak yang mungkin atau dapat
dilakukan;
5) Simpulan, yang memuat intisari hasil diskusi, yang merupakan
pilihan cara bertindak atau jalan keluar;
6) Tindakan yang disarankan, yang memuat secara ringkas dan jelas
saran atau usul tindakan untuk mengatasi persoalan yang
dihadapi.
c) Kaki
Bagian kaki telaahan staf terdiri dari:
2) nama jabatan pembuat telaahan staf, yang ditulis
dengan huruf
3) awal kapital;
2) tanda tangan;
3) nama lengkap;
4) daftar lampiran.
CONTOH FORMAT TELAAH STAF
CONTOH FORMAT
TELAAHAN STAF
7. Notulen
a. Pengertian
Notulen adalah naskah puskesmas yang membuat catatan jalannya acara
(kegiatan) mulai dari pembukaan, pembahasan masalah, sampai dengan
pengambilan keputusan, serta penutupan.
b. Fungsi Notulen
Notula/Notulen merupakan catatan ringkas, padat, sistematis, dari suatu
kegiatan sidang. Fungsi notula/notulen sangatlah penting terhadap
kegiatan rapat tersebut. Karena di dalam notulen/notula semua kegiatan
rapat akan dibuktikan secara tertulis, berikut fungsi notulen :
Berfungsi sebagai bukti tertulis setelah diadakannya rapat/sidang
Sebagai pengukur sukses atau tidaknya suatu rapat
Dan berfungsi sebagai pelaksanaan kegiatan yang dihasilkan dari
keputusan rapat
c. Susunan
a) Kepala
Kepala notulen merupakan bagian awal dari penulisan notulen.
Adapun kepala notulen berisi tentang :
1) Nama atau tema yang di bahas.
2) Hari dan tanggal acara dilaksanakan
3) Waktu (Jam) pelaksanaan acara
4) Tempal pelaksanaan acara
5) Unsur - unsur yang terlibat dalam acara (Ketua dan wakil ketua,
sekertaris, notulis, peserta.)
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh atau isi dari notulen adalah bagian dari notulen
yang berupa hal-hal yang di bahas dan hasil keputusan rapat. Isi
Notulen ditulis agar dapat membedakan dari susunan sistematis.
Susunan sistematika dalam isi notulen dapat dibagi menjadi 4 yaitu
1) Kata Pembuka
2) Pembahasan
3) Pembacaan keputusan
4) Waktu (Jam) Penutupan
c) Kaki
Bagian kaki dari notulen terdiri dari :
1) Nama jabatan
2) Tanda tangan
3) Nama pajabat, pangkat, atau NIP.
8. Formulir
Formulir adalah bentuk pengaturan alokasi ruang atau lembar naskah untuk
mencatat berbagai data dan informasi. Formulir dibuat dalam bentuk kartu
atau lembaran tercetak dengan judul tertentu berisi keterangan yang
diperlukan.