TK IV 02.07.01 ZAINUL ARIFIN Tanggal Terbit Ditetapkan, Kepala Rumah Sakit TK IV 02.07.01 STANDAR Zainul Arifin PROSEDUR OPERASIONAL drg. Tigor Rona Airlangga Harya Bima, M.Si Kapten Ckm Nrp. 11110031070583 Pengertian Penurunan kesadaran dibawah pengaruh obat dimana pasien merespon secara sadar terhadap perintah verbal, baik sendiri maupun disertai stimulasi sentuhan ringan. Tidak ada intervensi yg diperlukan untuk menjaga jalan nafas dan terdapat pernafasan spontan yg cukup,fungsi kardiovaskuler biasanya terjaga. Tujuan 1. Tujuan umum Sebagai pedoman dalam mempersiapkan pasien di ruangan dan ruang persiapan kamar tindakan/ operasi, penatalaksanaan dan monitoring selama sedasi serta perawatan pasien sedasi. 2. Tujuan khusus a. Memberikan rasa aman dan nyaman pada pasien b. Optimalisasi status fisiologis dan mental pasien c. Mencegah terjadinya komplikasi baik selama sedasi maupunsetelah sedasi. Kebijakan Keputusan Kepala Rumah Sakit TK IV 02.07.01 Zainul Arifin Bengkulu Nomor : / / / tentang Kebijakan Pelayanan Anestesi di Rumah Sakit TK IV 02.07.01 Zainul Arifin Bengkulu Prosedur Periode Pra sedasi 1. Kunjungan pra sedasi Pada periode ini dilakukan pemeriksaan fisik umum, pendekatan fisiologis dan pemeriksaan penunjang sesuai status fisik pasien kalau perlu dikonsulkan ke spesialis lain hingga ditegakkan diagnosa/ kondisi pasien dan dapat dibuat rencana sedasi. 2. Persiapan di ruangan, dokter spesialis Anestesi memberikan intruksi a. Pasien dipuasakan minimal 6 jam pra sedasi b. Menanggalkan semua perhiasan, protese yang ada pada pasien c. Mengosongkan saluran cerna d. Pemasangan infus pemeliharaan
Persiapan di kamar tindakan/operasi
a. Dilakukan pemeriksaan fisik ulang b. Cek alat-alat sedasi, monitor,suction unit,sentral oksigen dan obat-obat yang akan digunakan dan obat-obat emergensi c. Pemeriksaan tanda – tanda vital dan catat sebagai data awal sebelum tindakan / operasi PENATALAKSANAAN SEDASI SEDANG DAN DALAM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
01 2/2
Prosedur PERIODE SEDASI
1. Pemasangan alat monitor 2. Pengukuran tanda-tanda fisiologis/ vital awal. 3. Pemasangan infus 4. Pemberian obat – obat sedasi secara intramuskuler/intravena 5. Monitor tanda-tanda fisiologis selama periode sedasi
PERIODE PASCA SEDASI
1. Monitor tanda-tanda fisiologis diruang pemulihan. 2. Pasien yg telah memenuhi kriteria, dipindahkan keruangan. Unit Terkait 1. Kamar bedah. 2. Ruang Tindakan VK. 3. IGD. 4. HCU.